Basa
kelompok 1
kelas 1A D-III Kebidanan
Adysti O
Asih Y
Dewi Y
Fatmawati
Indriyani
Meidiana D
Nuzulurrohmah
Siti Fadila
Yenni Safitri
A. Cairan dan Elektrolit
1. Pengertian
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air
dan zat terlarut (Price, 2006).
Cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substans
i terlarut /zat terlarut (Horne, 2001).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan par
tikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
jika berada dalam larutan (Price, Sylvia, 2006)
Elektrolit adalah substansi yang berdiasosiasi (t
erpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik (Horne, 2001).
2. Pembagian Cairan Tubuh
1. Cairan Intrasel
adalah cairan yang berada di dalam sel,
sekitar 40% dari jumlah sel
2. Cairan ekstrasel
adalah cairan yang berada di luar sel d
an cairan ini terus menerus bercampur. Juml
ah total cairan di dalam ruang ekstrasel se
kitar 29%
Lanjutan
a. CES
Plasma darah dan cairan interstisial
memiliki isi yang sama yaitu ion Natrium dan
klorida serta ion bikarbonat dalam jumlah bes
ar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium, magne
sium, fosfat, sulfat dan asam organik. Perbed
aanya adalah dalam hal protein; plasma mengan
dung lebih banyak protein dan cairan intersti
sial mengandung sangat sedikit protein.
Lanjutan
b. CIS
Akibat pompa Natrium-kalium dependen ATP, konsen
trasi ion natrium dan kalium Intraselular berlawanan
dengan yang ada dalam CES. Dalam CIS Ion kalium berko
nsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi renda
h. Konsentrasi protein dalam sel tinggi, yaitu sekita
r empat kali konsentrasi dalam plasma.
4. Osmolaritas, Hipertonik, Iso
tonik, dan Hipotonik
A. Pengertian Osmolaritas, Hipotonik, Isotonik
dan Hipertonik
Osmolaritas adalah metode yang digunakan untu
k menggambarkan konsentrasi larutan osmotik.
Hal ini didefinisikan sebagai jumlah osmol za
t terlarut dalam satu liter larutan. Istilah
'osmol' mewakili jumlah partikel zat terlaru
t dalam larutan. partikel-partikel ini mungki
n molekul atau ion, tergantung pada apakah so
lusi memisahkan atau tidak.
Lanjutan
Hipotonik
Jika phi cairan < phi plasma darah, maka cairan bersifat hipoto
nik terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran pelar
ut air dari cairan ke plasma darah. Akibatnya sel darah merah a
kan menggembung dan dapat pecah
Isotonik
Jika phi cairan = phi plasma darah, maka cairan bersifat isoton
ic terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran keluar
masuk sel sama dengan nol. Akibatnya, sel darah merah tidak men
ggembung atau mengerut.
Hipertonik
Jika phi cairan > phi plasma darah, maka cairan bersifat hipert
onik terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran air
dari dalam ke luar plasma. Akibatnya, sel darah merah akan meng
erut karena kehilangan air.
5. Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
1. Asidosis respiratorik
Secara umum asidosis repiratorik disebabkan karena naiknya PCO2 dalam darah.
Hal ini terjadi akibat hipoventilasi. Dengan peningkatan PCO2 akan mengakibat
kan terjadi peningkatan konsentrasi H2CO3 dan H+.
b. Asidosis metabolik
b. Alkalosis metabolik