KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
Ali Syahbana
2
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Latar belakang
Situasi Pelayanan Kesehatan Tradisional di
Indonesia Saat Ini
30.4% pelayanan 49% menggunakan
kesehatan tradisional ramuan
Potensi
pengembanga
n di Indonesia
4
Kenapa CAM diminati konsumen?
CAM sangat mudah untuk
dimengerti dan dikenali
Suzuki, N. (2004). Complementary and Alternative Medicine : a Japanese Perspective. ECAM, 1(2), 113–118.
mencega MANFAAT
h
penyakit
tertentu
mengatasi
keluhan dan
penyakit
ringan,
memulihkan
kondisi tubuh
meningkatkan
daya tahan
dan kekuatan
tubuh
(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI,
2000; Kementerian Kesehatan RI,
2012)
Dasar Hukum Pelaksanaan Terapi
Komplementer dan Alternative di Indonesia
●
17 Upaya kesehatan
UU No. 36 Tahun 2009
komprehensif
Ps. 48 ●
Pelayanan Kesehatan Tradisional Perawat Komunitas
yang di Puskesmas?
Penggunaan Terapi
●
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan
Keperawatan di bidang upaya kesehatan
UU No. 38 Tahun 2014 masyarakat
Ps. 30 (2) ●
Perawat berwenang melakukan penatalaksanaan
6 Keperawatan komplementer dan alternatif
7
PELAYANAN KESEHATAN
MENCAKUP KEGIATAN : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif
18
19
Pengertian CAM
• “Complementary and alternative medicine is a
group of diverse medical and health care
systems, practices, and products that are not
presently considered to be part of conventional
medicine” (NCCAM, 2012, p. 1).
KEBERAGAMAN DARI KELOMPOK SISTEM PERAWATAN
MEDIS DAN KESEHATAN, PRAKTIK DAN PRO-
DUK YANG SAAT INI TIDAK DIANGGAP BAGIAN DARI
PENGOBATAN KONVENSIONAL(NCCAM, 2012, p. 1).)
20
Pengobatan komplementer alternatif
(PERMENKES RI No 1109/2007)
Pengobatan Komplementer-Alternatif adalah pengobatan non
konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajad
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan
terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektifitas yang
tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional.
Pengobatan Komplementer-Alternatif dilakukan sebagai
upaya pelayanan berkesinambungan mulai dari peningkatan
kesehatan (promotif), Pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan atau pemulihan kesehatan
(rehabilitatif)
Lanjutan............
Sinergi pelayanan adalah penggabungan metoda
pengobatan non konvensional yang akan memberikan
manfaat/ khasiat pengobatan yang lebih baik
dibandingkan dengan manfaat satu jenis pengobatan
saja.
Integrasi pelayanan adalah penyatuan/
penggabungan sebagian atau seluruh aspek
pengobatan komplementer-alternatif pada pelayanan
kesehatan di semua tingkatan fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk aspek regulasi, pembiayaan, &
kebijakan mengenai penyelenggaraan pelayanan & obat
22
yg digunakan.
Ruang Lingkup
Pelayanan Keperawatan Keluarga
(Kepmenkes. 908/Menkes/SK/VII/2010 )
Perjalanan CAM
1-1899th 1970
27
WHO telah mencatan bahwa berbagai bentuk CAM telah berfungsi sebagai
praktik kesehatan utama dinegara berkembang dan dinegara yang
menggunakan obat-obatan konvensional(Kramlich, 2014)
TUJUAN INTERVENSI KOMPLEMENTER
• Transkultural
nursing Memandirikan
(Leininger, 1970)
• Adaptasi (Roy) Teor
i
• Self care (Orem) Holistik: Bio, psiko, sosio,
psiko, kultural
• Caring dll.
Pemenuhan kebutuhan
dasar manusia
29
CAM
Komplementer
●
penggunaan pendekatan non mainstream bersama dengan obat-obatan konvensional
Alternatif
●
penggunaan pendekatan non mainstream sebagai ganti obat konvensional
Tradisional
●
sistem penyembuhan budaya yang telah berlangsung selama ribuan tahun
Integratif
●
integrasi praktik non mainstream ke dalam perawatan medis konvensional dan promosi kesehatan
NCCAM Classification for Complementary Therapies and Examples of
Therapies
Classification Definition Examples
Natural Therapies use substances found in nature herbal medicine (botanicals),
Products vitamins, minerals, dietary
supplements, probiotics
Mind–Body Interventions use a variety of techniques to imagery, meditation, yoga, music
Therapies enhance the mind’s ability to affect body therapy, prayer, journaling,
functions and symptoms biofeedback, humor, Tai Chi, art
therapy, acupuncture
Manipulative Therapies are based on manipulation or chiropractic medicine, massage,
and Body-Based movement of one or more parts bodywork such as rolfing
Therapies of the body
Energy Therapies focus on the use of energy fields such healing touch, therapeutic touch,
Therapies* as magnetic and biofields that are believed to Reiki, external Qi gong, magnets
surround and permeate the body.
Systems of Whole systems of care are built on theory and traditional Chinese medicine,
Care* practice and often evolved apart from and Ayurvedic, naturopathy, and
earlier than Western medicine. Each has its own homeopathy.
therapies and practices.
Traditional Healers use methods from indigenous theories, Native American healer or shaman
Healers* beliefs, and experiences
handed down from one generation to the next
30
*Categorized by the NCCAM as Other Practices and not as a distinct category.
Source: NCAAM (2012).
31
1. Chi Machine
2. Infra red
3. Bekam
4. Refleksi
5. Akkupresur
6. Back therapi
7. Akupuntur
8. Shiatsu
9. Relaksasi
10. Therapi sentuh
11. Katarsis
MACAM THERAPI ALTERNATIF
(Bruner and Sudart)
Body-Mind- Soul
Energy Therapy
Tabanan, 5 Januari 2013
3 r0 e
u
•
S
Akupuntur
Pijat - -
s
t 5 •
p 7
Perubahan dalam proporsi 12
na
an
5
o5
• penyakit, b
r
2 6 0
• Meditasi • Peningkatan penyakit kronis ul
• Yoga6 a • a an
A
Penyakit psikologis te
2 p0 l
•
•
Malignansi
n
Penyakit yang tidak dapat k
ra
i
% % %
dijelaskan hi
% a% a g r
Yamashita, et al. (2002). Popularity of complementary and alternative medicine in Japan : a telephone survey.
Complementary Therapies in Medicine, 10, 84–93.
41
Bagaimana pandangan calon profesional kesehatan terhadap
CAM di Jepang
Takata et. Al. (2013). Differences in Knowledge of and Attitudes regarding Complementary and Alternative
Medicine among Health Care Profession Students in Japan. JJCAM, 10(2), 87–97
42
P S Ti 47
d
e ik .3
ak -
r a p 67
a p a .7
p h %
w a ti
a o
si
m
se
Aplikasi da
t k
m
ti ca penggunaan ny
Kurangnya
el pengetahuan tentang
f ra
k CAM pada
a
m
te
pengobatan
a komplementer dan
r
alternatif o
praktik
an
di
m
k pada perawat h pr
keperawatan sk
u a e us
h i
k d C
a 5 a 6 (Changens& Chang,
7 2015). A
n p M
3 6 if 7 dg
C C C
. . A
. n
A 7 A 4 4 pa
M si
M M
% % % en
43
Pengatahuan, sikap, dan kemampuan perawat dalam
mengkomunikasikan risiko dan manfaat CAM
●
CAM secara luas dipraktekkan; namun,sedikit yang diketahui tentang keahlian perawat atau sikap perawat terhadap prosedur CAM.
●
Interaksi antara obat-obatan konvensional dan obat-obatan alternatif dapat meningkatkan risiko kesehatan yang dihadapi pasien dan dapat
menyebabkan konsekuensi klinis yang serius.
●
Banyak perawat merekomendasikan CAM dan terapi dan obat-obatan untuk pasien, meskipun kurangnya pendidikan formal atau pelatihan di bidang CAM.
●
Kurangnya pengetahuan terkait dengan CAM mengakibatkan kemampuan perawat untuk mengomunikasikan risiko dan manfaat terapi CAM pada pasien.
Situasi ini menjadi penghalang untuk integrasi yang aman dari terapi CAMterapi sebagai paradigma konvensional pengobatan.
●
Program pendidikan untuk mendidik perawat tentang CAM bisa membantu para profesional perawatan kesehatan untuk mengomunikasikan risiko dan manfaat terapi CAM untuk pasien
yang lebih efektif.
●
Perawat perlu memahami prinsip dasar CAM terkait proses dan pengaruhnya terhadap prognosis pasien. Perawat kemudian dapat mengakses sumber daya terbaru untukmemastikan
keamanan terapi bagi pasien
Source: Hsiao-Yun Chang and Huai-Lu Chang. Journal of Clinical Nursing, 2015, 24:1466–1478
44
●
Relaxing music (RM)
●
Electrical heat stimuli (EHS)
●
Aroma foot bathing (AFB)
●
Progressive muscle relaxation (PMR)
CT
Teknik
•
Complementary therapy
RM: Participants listen to RM with earphones for 20 min on
a bed
• EHS: Special EHS machine stimulates six meridian points
(Chinese medicine term) on the arms and legs with 40–42¡C.
Participants apply six electrical stimulating buttons on the six
points of arms and legs for 20 min on a bed
• AFB: Hot water with 40–42°C is prepared with a few drops
of participants’ preferred aroma oil in a special foot bathing
bucket. Participants put their feet into the bucket for 20 min
on a bed
• PMR: Participants listen and practice the guided PMR
exercise that is played on a compact disc on a bed for 20 min
• RB: Participants rest on a bed for 20 min.
49
Bagaimana pelaksanaannya di
Indonesia?
• Berbagai pengobatan komplementer dan alternatif telah
dikembangkan dengan bersumber daya alam Indonesia,
baik pengobatan yang berupa fisik, psikologis, dan
penguatan perilaku yang sesuai dengan karakteristik
wilayah di Indonesia (Rasny, Susanto, & Dewi, 2014).
• Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
pasal 59 menyebutkan tentang pengobatan tradisional
• Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 mengatur
tentang pelayanan kesehatan tradisional
• UU No., 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
53
mengatasi
keluhan dan
penyakit
ringan,
memulihkan
kondisi tubuh
meningkatkan
daya tahan
dan kekuatan
tubuh
(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI,
2000; Kementerian Kesehatan RI,
2012)
CARA KERJA
AREA JANTUNG
Masalah Keperawatan Individu
Penurunan curah jantung Nyeri akut (0132)
(0092) Risiko Perdarahan (00206)
Risiko penurunan curah Ketidakefektifan pola
jantung (0240) pernafasan (0032)
Risiko penurunan fungsi
Kelebihan berat badan
kardiovaskuler (0239)
Gangguan pola tidur
Risiko penurunan perfusi
dst
jaringan jantung (0200)
Intoleransi aktivitas (0092)
Risiko intoleransi aktivitas
(0094)
Masalah Keperawatan Keluarga
• Gangguan proses • Risiko stress pada
keluarga pemberi asuhan
• Kurangnya dukungan • Risiko gangguan
keluarga kemampuan untuk
• Masalah finansial melakukan perawatan
• Ketidakmampuan koping • Risiko bahaya lingkungan
keluarga • Kesiapan meningkatkan
• Kurangnya dukungan penyesuaian
sosial
Contoh Diagnosis
• Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
(0200)
• Faktor risiko: jantung tamponade (kompresi),
DM, riwayat penyakit jantung, hipertensi,
hiperlipidemia, spasme arteri koronari,
hipoksemia, hipoksia, pengaruh obat, merokok,
obesitas, jarang gerak
Perencanaan
• Menetapkan tujuan umum sesuai masalah
• Menetapkan tujuan khusus untuk mencapai tujuan
umum
• Menetapkan intervensi sesuai kebutuhan terdiri
dari kognitif, psikomotor dan afektif
• Utamakan intervensi keperawatan mandiri: direct
care (tindakan langsung: terapi keperawatan,
diikuti terapi modalitas dan komplementer),
edukasi, dan observasi
• Intervensi kolaboratif
Intervensi Komplementer dan Modalitas
• Lakukan olah raga: gerakan peregangan
• Masase untuk dapat tidur, mengatasi nyeri kepala,
relaksasi
• Kompres hangat untuk relaksasi, mengurangi nyeri
• Berikan tekanan pada titik tertentu dari tubuh: titik
akupresur/akupunktur, titik zona (tangan, dada,
punggung, kaki untuk mengatasi: nyeri, relaksasi,
membantu mengurangi keluhan KV
• Berikan herbal/suplemen pendukung
Jenis Titik Akupresur
• Titik pijat umum: titik akupresur yang berada di
saluran meridian
• Titik pijat istimewa: titik akupresur berada
diluar saluran meridian
• Titik nyeri (yes point): titik yang apabila dipijat
terasa nyeri dan letaknya bukan di titik umum
ataupun istimewa
Pengelompokan meridian
Meridian Alur Meridian Indikasi umum
A. Yin tangan Dari dada menuju Untuk mengatasi
I. Paru-paru jari tangan gangguan dada,
IX. Selaput jantung jantung, lambung
V. Jantung dan emosi
B. Yang tangan Dari jari tangan Untuk mengatasi
II. Usus besar menuju ke wajah gangguan di kepala,
X. Tri Pemanas tanggorokan,
VI. Usus kecil pencernaan, wajah
dan demam
Pengelompokan meridian
Meridian Alur Meridian Indikasi umum
C. Yang kaki Dari wajah Untuk mengatasi
III. lambung menuju ke jari gangguan kepala,
XI. Kandung empedu kaki punggung,
VII.Kandung kemih pinggang, kaki dan
mental
D. Yin kaki Dari ujung kaki Untuk mengatasi
IV. Limpa menuju ke dada gangguan perut, alat
XII. Hati kelamin dan BAK
VIII. Ginjal
1. Penguatan Teknik Pemijatan
- dilakukan pada kondisi yin
- pemijatan maksimal 30 kali putaran/tekanan
- arah putaran searah jarum jam
- tekanan tidak boleh kuat
- titik yang dipilih tidak boleh terlalu banyak
2. Pelemahan
- dilakukan pada kondisi yang
- pemijatan bisa lebih dari 40x
- arah putaran berlawanan dengan jarum jam
- tekanan pijatan boleh kuat
- titik yang dipilih boleh banyak
Persiapan sebelum pemijatan
Area
kompres
hangat dan
masase
Nyeri kepala/leher kaku
Pusat
nyeri
JANTUNG
• Yen
• HT 7
• Lokasi: dipergelangan tangan bagian
bawah sebelah dalam (sisi kelingking)
• Istimewa: mempengaruhi sepanjang
meridian
• Sifat: penenang
• MU
Indikasi: jantung berdebar, insomnia,
gelisah, kram, anyang, hipertensi,
mengatasi pelupa, lengan nyeri, mudah
terkejut, sakit pada pergelangan, radang
pericardium, bradikardi, gondok, tangan
dingin, rematik
SHU
YEN
• SHU
• BL 15
JANTUNG BL14:
dada
• Lokasi: 2 jari (1,5 cun) dari tengah tulang sesak
punggung antara ruas ke 5 dan 6
• Istimewa: titik jantung
• Sifat: menyembuhkan penyakit-penyakit
yang terletak pada jantung dan peredaran
darah, menyembuhkan panas pada jantung
dan menenangkan jantung
• Indikasi: normalkan gerak jantung yang
terlalu cepat, pemurung, ejakulasi dini,
pelupa, penyakit jiwa, keringat malam,
energi kurang pada anak sehingga lambat
bicara
V. JANTUNG
• CV14/Ren
• Lokasi:pertengahan antara
tulang dada dengan ren 12
• Sifat: titik jantung 14
(merangsang jantung dari
depan)
• Indikasi: cekukan, nyeri ulu
hati, ayan, sulit menelan
Deteksi/terapi telinga
EVALUASI
Hati-hati adanya reaksi negatif (mual, muntah, nyeri tekan, kemerahan):
observasi dan lakukan tindakan
●
Evaluasi sesuai diagnosis yang ditegakkan