Anda di halaman 1dari 19

Preeklampsia

Erwin Piter Sibarani (190100021)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


DEFINISI
Hipertensi
TD diastolik ≥ 90 mmHg, TD sistolik ≥ 140 mmHg

Preeklampsia
Suatu sindrom spesifik pada kehamilan yang terjadi setelah usia kehamilan 20
minggu, pada wanita yang sebelumnya normotensi. Keadaan ini ditandai oleh
peningkatan tekanan darah (140/90 mmHg) yang disertai oleh proteinuria.
DEFINISI
Kriteria gejala preeklampsia
• Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan diastolik ≥90 mmHg;
• Proteinuria ≥30 mg/24 jam atau konsentrasi protein ≥30 mg (≥1+ pada dipstic
k) pada minimal 2 sampel urin acak yang dikumpulkan paling sedikit 4-6 jam;
• Timbulnya hipertensi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang se
belumnya normotensi.
Epidemiologi
• (WHO), HT merupakan salah satu dari lima penyebab utama kematian ibu di
dunia, (12%).
• Prevalensi HT berkisar 2,6-7,3% dari seluruh kehamilan.
• Di negara-negara berkembang insidensi preeklampsia sekitar 3-10% dan ekl
ampsia 0,3-0,7% kehamilan.
• Di Indonesia, preeklampsia menempati urutan kedua sebagai penyebab kem
atian ibu setelah perdarahan.
• Risiko terjadinya preeklampsia adalah 2-5 kali lipat lebih tinggi pada wanita h
amil dengan riwayat preeclampsia sebelumnya. Kejadian preeclampsia dapat
terjadi berkisar 3-7% pada nulipara sehat dan 1% hingga 3% pada multipara.
Patofisiologi
Faktor Risiko
• Primigravida
• Previous pre-eclampsia
• Family history
• Multiple pregnancies
• Diabetes
• Pre existing hypertension
• Renal disease
• Connective tissue disorders (eg. Rheumatoid arthritis, SLE)
• Obesity
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Kardiovaskuler: vasospasme menyeluruh, resistensi pembuluh darah perifer
meningkat.
• Hematologi: volume plasma menurun, viskositas darah meningkat, hemokons
entrasi, koagulopati.
• Ginjal: glomerular filtration rate menurun, renal plasma flow menurun.
• Hepar : necrosis periportal, kerusakan hepatoselluler, subcapsular hematome
.
• SSP : edema serebri dan perdarahan cerebri.
Diagnosa Klinis
Kriteria Minimal Preeklampsia:
a. TD > 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
b. Ekskresi protein dalam urin > 300 mg/24 jam atau > +1 dipstik, rasio protein:kr
eatinin > 30 mg/mmol

Kriteria Preeklampsia Berat:


a. TD > 160/110 mmHg
b. Proteinuria > 5 g/24 jam atau > +2 dipstik
c. Ada keterlibatan organ lain
• Hematologi: Trombositopeni (< 100.000/ul)
• Hepar: Peningkatan SGOT dan SGPT dan nyeri epigastrik
• Neurologis: Sakit kepala persisten
• Janin: Oligohidramnion
• Paru: Edema paru atau gagal jantung kongestif
• Ginjal: Oliguria (< 500 ml/24 jam)
Tatalaksana
A. Preeklampsia Ringan

1. Rawat jalan
2. Rawat inap

Kriteria:

a. Bila tidak ada perbaikan perawatan selama 2 minggu di rumah

b. Adanya satu atau lebih gejala PEB


3. Perawatan Obstetrik
Tatalaksana
B. Preeklampsia Berat

a. Perawatan konservatif
Indikasi perawatan konservatif

1. Kehamilan <37 minggu

2. Keadaan janin baik

3. Tidak ada impending eklampsia


Tatalaksana
Pengobatan farmako

1. Pemberian obat antikejang MgSO4


i. Loading dose diberikan 4 gram MgSO4 secara IV selama 15 menit.

ii. Maintenance dose diberikan infuse 6 gram dalam larutan RL/ 6 jam atau 4-
5 gram secara IM.

2. Diuretik

3. Pemberian antihipertensi.
i. Lini pertama diberikan nifedipin dengan dosis 10-20 mg per oral, diulangi se
telah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam.

ii. Lini kedua diberikan sodium nitropusside dengan dosis 0,25 mikrogram IV/k
gBB/menit
Tatalaksana
b. Perawatan aktif (Sectio caseria)
Indikasi bila terdapat satu atau lebih keadaan ini :
Ibu
- Kehamilan > 37 minggu
- Adanya impending eklampsia
- Perawatan konservatif gagal
- 6 jam setelah pengobatan medicinal terjadi kenaikan tekanan darah
- 24 jam setelah pengobatan medicinal gejala tidak berubah

Janin
- Adanya tanda-tanda gawat janin
- Adanya pertumbuhan janin terhambat dalam rahim
- Laboratorik
- Adanya sindrom HELLP
Diagnosa Banding
• Hipertensi Kronik dengan kehamilan
• Hipertensi Gestasional
Prognosis
Pada umumnya baik dengan penatalaksanaan yang tepat. Wanita yang me
ngalami preeklampsia selama kehamilannya mempunyai resiko yang tinggi untuk
serangan ulangan pada kehamilan berikutnya. Resiko meningkat 50% pada wani
ta yang mengalami preeklampsia pada usia kehamilan muda (sebelum minggu k
e-27).
Kesimpulan
• Preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin.
• Perlu deteksi dini dalam diagnosis preeklampsia.
• Saat ini sedang banyak digalakkan penelitian-penelitian mengenai preeklamp
sia yang diharapkan akan menjadi titik acuan dalam pengembangan penatala
ksanaan pengobatan preeklampsia sehingaa angka kejadiannya dapat diteka
n.

Anda mungkin juga menyukai