Anda di halaman 1dari 38

URETEROLITHIASIS

•Oleh :
•dr. Yunita Faustin

Pembimbing:
dr. Safridawati

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
RSUD KECAMATAN MANDAU DURI
2020
BAB I

LATAR BELAKANG


Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu
terbentuk batu berupa kristal yang mengendap dari urin (Mehmed & Ender,
2015). Pembentukan batu dapat terjadi ketika tingginya konsentrasi kristal
urin yang membentuk batu seperti zat kalsium, oksalat, asam urat dan/atau
zat yang menghambat pembentukan batu (sitrat) yang rendah .
WHO

Di negara yang sedang


berkembang Di negara yang telah berkembang

terdapat banyak batu saluran kemih


Insidensi batu saluran kemih relatif rendah, bagian atas, terutama di kalangan
baik dari batu saluran kemih bagian bawah orang dewasa. Pada suku bangsa
maupun batu saluran kemih bagian atas. tertentu, penyakit batu saluran kemih
sangat jarang, misalnya suku bangsa
Bantu di Afrika Selatan
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny J
Usia : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Masuk: 06 Mei 2020
ANAMNESIS: Autoanamnesa

Keluhan utama
Nyeri perut kiri bawah

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD Mandau pada tanggal 05 Mei 2020 dengan
keluhan nyeri perut kiri bawah. Hal ini dialami pasien sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan terjadi secara mendadak seperti ditusuk-tusuk,dirasakan terus
menerus dan semakin memberat. Nyeri dirasakan menjalar ke arah lubang kencing.
Keluhan tidak membaik dengan mengubah posisi. Sebelumnya pasien sudah
pernah mengalami hal yang sama yaitu 2 bulan yang lalu dan hilang timbul tak
menentu dan pasien membiarkan begitu saja. BAB dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Penyakit Kencing Manis: Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Stroke : Disangkal
Riwayat Penyakit ginjal : Disangkal
Keluhan Seperti saat ini : Disangkal
Riwayat Trauma : Disangkal
Riwayat Operasi : Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat Hipertensi : (-)


Riwayat Penyakit DM : (-)
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Batu Saluran Kencing : Disangkal
Riwayat Penggunaan Obat
Pengobatan keluhan sekarang : (-)
Obat Lain : Disangkal

Riwayat Pribadi Sosial dan Ekonomi


•Pasien bekerja sebagai Petani, dengan paparan langsung matahari
•Sering menahan kencing (+)
•Pasien hanya minum air < 1 liter per hari.
PEMERIKSAAAN FISIK TANDA-TANDA VITAL

•KU: Tampak sakit ringan Vital Sign :


TD : 110/70 mmHg
•Kesadaran : GCS Nadi: 85x/menit
E4M6V5 Suhu : 36,5oC
RR : 22x/menit
STATUS GENERALIS DAN STATUS GENERALIS DAN
LOKALIS LOKALIS

•Kepala: Normocephali, ubun-ubun


•Hidung : sekret (-/-) darah (-/-)
cembung (-)
•Mulut : mukosa bibir kering,
•Rambut : Hitam, tidak mudah di cabut
sianosis,darah (-),faring hiperemis (-)
•Mata: Konjungtiva anemis (-/-), skelera
•Leher : JVP tidak meningkat,
ikterik (-/-) , pupil isokor, refleks cahaya
pembesaran KGB (-)
(+/+)

•Telinga : normotia, serumen (-/-), sekret


(-/-)
THORAX ABDOMEN GENITALIA dan
EXTREMITAS

• Cor : S1S2 •Inspeksi : distensi (-)


normal,reguler, murmur (-), •Keempat ekstremitas
gallop (-) •Palpasi: hangat, edema -/-, CRT < 2
•Dinding perut supel, detik
turgor kulit baik, nyeri
•Pulmo : Vesikuler (+/+), tekan hipokondrium kiri •Genitalia: dalam batas
ronki -/- , wheezing -/- (+), massa (-) ballotemen normal
(-/-)
Hepar tidak teraba

• Lien : tidak teraba, turgor


kembali cepat
•Auskultasi : bising usus
(+) normal
STATUS LOKALISATA
 Abdomen :
 Ins: Warna kulit normal, scars (-), lesi (-)

 Ausk: Bising usus (+) dalam batas normal

 Palp : Dinding perut supel, turgor kulit baik, nyeri tekan


hipokondrium kiri (+), massa (-) ballotemen (-/-)
 Perk: Timpani, nyeri ketok CVA (-/+)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah rutin
Hemoglobin 13.8 L: 14-17; P: 12-15
Leukosit 14.200 4.000-11.000
Basofil 0 0-1
PEMERIKSAAN Eosinofil 0 1-3
PENUNJANG Neutrofil 91 50-70
Limfosit 2 20-40
Monosit 7 2-8
Hematokrit 47,8 L:41,5-50,4; P; 36-
45
Trombosit 283.000 150.000-450.000
Gula Darah 92 <200
Sewaktu
URIN LENGKAP

Warna Kuning

Kejernihan Jernih

Berat jenis 1.025

PH 6.0

URINALISA Eritrosit (-)

Keton (-)

Bilirubin (-)

Sedimen (-)

Leukosit 1-2

Kristal Positif
USG ABDOMEN

Kesan : uretrolithiasis ukuran 0,73 cm


COLIC ABDOMEN EC
DIAGNOSIS KERJA URETEROLITHIASIS

TERAPI/TATALAKSANA
Terapi di IGD
IVFD RL 20 gtt /Menit
Inj ranitidine 50 mg
Inj ondancentron 4 mg
Inj ketorolac 30 mg
Konsul dr Bedah (dr Ruri Sp.B)
Konsul
Kontrol poli
PENATALAKSANAA Edukasi pasien
N •Non Farmakologi
-Istirahat yang cukup, dengan minum air 2-3 liter per
hari.
-Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen
pembentuk batu.
-Merubah kebiasaan menahan kencing.
-Kontrol 1x/minggu sampai 4 minggu
•Farmakologi
-Tamsulosin (0,4 mg) 1x1
-Batugin syr 300ml 3x30cc
-B comp 2x1
BAB III

Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu terbentuk
batu berupa kristal yang mengendap dari urin (Mehmed & Ender, 2015).

Urolithiasis merupakan kumpulan batu saluran kemih, namun secara rinci ada
beberapa penyebutannya. Berikut ini adalah istilah penyakit batu bedasarkan
letak batu antara lain: (Prabawa & Pranata, 2014):
1) Nefrolithiasis disebut sebagai batu pada ginjal
2) Ureterolithiasis disebut batu pada ureter
3) Vesikolithiasis disebut sebagai batu pada vesika urinaria/ batu buli
4) Uretrolithisis disebut sebagai batu pada ureter
ANATOMI
ETIOLOGI

ISK
Gangguan aliran Urin IDIOPATIK
Dehidrasi

Gangguan Metabolik
Faktor Resiko

Ekstrinsik :
• Geografi
Intrinsik: • Iklim dan temperatur
• Hederiter • Asupan air
• Umur • Diet
• Jenis kelamin • Pekerjaan
Patofisiologi
Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih
terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine
(stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya
kelainan bawaan , obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia
prostat benigna, stiktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-
keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan
organik maupun anorganik yang terlarut dalam urine. Kristal-kristal
tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine
jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya
presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi
membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi
dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar.
Menurut Grace & Barley (2006) Teori dalam pembentukan batu saluran kemih adalah

sebagai berikut:

Teori nukleasi Teori matriks

Inhibisi kristalisasi
PEMBAHASAN URETEROLITHIASIS
Defenisi

Batu ureter (Ureterolithiasis) adalah batu yang terbentuk di dalam


sistem kalik ginjal yang turun ke ureter.
MANIFESTASI KLINIK

Nyeri hebat (kolik) nyeri


ini dapat menjalar hingga ke Batu yang terletak disebelah
perut bagian depan,perut distal ureter dirasakan oleh
sebelah bawah,daerah pasien sebagai nyeri pada saat
inguinal dan sampai ke kencing atau sering kencing
kemaluan

Batu yang ukurannya kecil


pada umumnya dapat keluar
spontan,sedangkan yang Sering disertai dengan
lebih besar seringkali tetap keluhan perut kembung,mual
berada di ureter dan muntah dan hematuri
menyebabkan reaksi
peradangan
DIAGNOSIS

A NAMNESIS
RPS RPD

PEMERIKSAAN FISIK

Sudut kosto Supra simfisis: Colok dubur:


vertebra:
•Nyeri tekan
•Nyeri tekan •Buli-buli penuh Teraba batu pada buli-
•Nyeri ketok buli
Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang
menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya
pencegahan itu berupa :
•Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-3
liter per hari.
•Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
•Aktivitas harian yang cukup.
•Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:
•Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan
menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
•Rendah oksalat.
•Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
•Rendah purin.
Prognosis
.

Prognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu,
dan adanya infeksi serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu, makin
buruk prognosisnya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai