Persentasi
Persentasi
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Wilayah Perancangan
Ruang lingkup perancangan meliputi bentuk dan tipe
perumahan yang ada di pontianak kota pada umumnya dan
di kelurahan sui jawi pada khususnya. Secara hirarki
Pontianak kota membawahi 7 (tujuh) kelurahan, salah
satunya kelurahan sui jawi yang menjadi tempat
pembahasan makalah ini.
Adapun luas Kelurahan Sui Jawi yaitu 2,80 Km2 atau 280
hektar. Dengan jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 36.475
jiwa.
Ruang Lingkup Kegiatan
• Tinjauan Pustaka dan Buku ajar
• Gambaran Umum Bangunan dan Lingkungan dalam
Kawasan Perencanaan
• Konsep Perumahan dan Permukiman.
• Perancangan Kawasan Permukiman yang terdiri dari
rencana kawasan (site plan), denah bangunan,
tampak bangunan, rancangan sarana dan prasarana.
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar Perencanaan
• Harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen rencana lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten
• Harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik yang dilakukan oleh perorangan
maupun badan usaha perumahan
• Perencanaan lingkungan perumahan meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan perumahan yang serasi, sehat, harmonis dan aman.
• Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan oleh kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang
keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.
• Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan (ekonomi, sosial,
budaya), dari skala lingkungan terkecil (250 Penduduk) hingga skala besar (120.000 penduduk), yang ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan pengembangan
desain dan perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan.
• Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi yang berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan pajak dan sertifikasi tanah yang
diatur oleh pemerintah Kota/Kabupaten setempat berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Rancangan bangunan hunian, prasaran dan sarana lingkungan harus memnuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar Nasional Indonesia
atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan peraturan pemerintah, Peraturan Daerah serta Pedoman Teknis yang disusun oleh Instansi terkait.
• Perencanaan lingkungan perumahan juga harus memberikan kemudahan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidak mampuan fisik atau mental seperti
para penyandang cacat, lansia dan ibu hamil, penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan azas aksesibilitas (sesuai dengan Kepmen no 468/Thn. 1998).
• Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan perumahan yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan,
menggunakan pendekatan besaran kepadatan penduduk.
• Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan kawasan perumahan baru di kota/new development area yang meliputi perencanaan sarana hunian,
prasarana dan sarana lingkungan, pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem blok/grup bangunan/cluster untuk memudahkan administratifnya.
Apabila dengan sistem ini ternyata pemenuhan sarana hunian, prasarana dan saran lingkungan belum dapat terpenuhi sesuai besaran standar yang ditentukan,
maka pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem radius pelayanan bagi penempatan sarana dan prasarana lingkungan, yaitu dengan kriteria
pemenuhan distribusi sarana dan prasaran lingkungan dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar terdekat.
• Perencanaan lingkungan permukiman untuk hunian bertingkat (Rumah Susun) harus mempertimbangkan sasaran pemakai yang dilihat dari tingkat pendapatan
KK penghuni.
Persyaratan Lokasi
Lokasi Lingkungan Perumahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
– Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat, dengan kriteria sebagai berikut :
– Kriteria Keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan merupakan kawasan
lindung (catchment area), olahan pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas
bangunan pada area bandara, daerah dibawah jaringan tegangan tinggi;
– Kriteria Kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan daerah yang
mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam;
– Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian (aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi
(internal/eksternal, langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana
lingkungan tersedia);
– Kriteria keindahan / keserasian / keteraturan (kompatibilitas), dicapai dengan penghijauan,
mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan bukit,
mengurug seluruh rawa atau danau/setu/sungai/kali dan sebagainya;
– Kreteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran
lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana;
– Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan orang
berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana-utilitas lingkungan;
– Kriteria Lingkungan Berjati Diri, dicapai dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial
budaya masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/lokal setempat.
– Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi
persyaratan administrasi, teknis dan ekologis.
– Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam disekelilingnya, dengan mempertimbangkan jenis, masa
tumbuh dan usia yang dicapai, serta pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan
mungkin tumbuh dikawasan yang dimaksud.
Persyaratan Fisik
• Ketentuan dasar fisik lingkungan perumahan
harus memenuhi faktor-faktor berikut ini :
– Ketinggian lahan tidak berada di bawah
permukaan air setempat, kecuali dengan
rekayasa/penyelesaian teknis.
– Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan
ketentuan :
• Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan
bermorfologi datar-landai dengan kemiringan 0 s/d 8%.
• Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan
kemiringan 8 s/d 15 %.
Secara umum tingkat kemudahan lingkungan perumahan dibedakan dalam
tiga tingkatan, yaitu :
JALAN KOMPLEK
JALAN KOMPLEK
Prasarana Air Bersih
Prasarana Jalan
Jalan merupakan prasarana dasar yang sangat
vital untuk kebutuhan transportasi arus barang
maupun orang. Jalan yang menuju perumahan
Sepakat Damai yaitu jalan Dr.Wahidin S dengan
lebar 7 meter dengan konstruksi aspal latasir
dan terdapat drainase sebagai saluran
pembuangan yang bermuara ke sungai kapuas
Prasarana Air Bersih
Air merupakan sumber kebutuhan pokok bagi makhluk
hidup, keberadaan air bersih berpengaruh terhadap
lingkungan. Penduduk di Kecamatan Pontianak Kota
sumber air bersih menggunakan air bersih dari PDAM.
Untuk kawasan komplek perumahan yang berada di
kelurahan Sui Jawi pada umumnya masing-masing
rumah menggunakan air bersih dari PDAM Kota
Pontianak.
Prasarana Jaringan Listrik dan Telepon
Perumahan pada umumnya menggunakan
penerangan listrik dari PLN dengan daya
pemakaian masing-masing rumah 900 watt/ 4
ampere. Sedangkan jaringan telpon sudah
mencapai di sebagian besar kawasan ini, yang
dapat dilihat adanya beberapa STO yang
mengarah pada kawasan ini, namun hanya
beberapa yang terpasang.
Prasarana Persampahan
Di Kecamatan Pontianak Kota sistem pengelolaan
sampah masih bersifat konvensional. Sumber sampah
yang ada antara lain, sampah rumah tangga, pasar,
pertokoan, fasilitas umum, sekolah, kantor dan industri.
Letak TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di pinggir
jalan Dr.Wahidin S yang juga merupakan hasil dari
sampah tiap-tiap perumahan yang ada di sekitar, yang
mana diperumahan ini dilengkapi dengan tong sampah.
Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan perumahan terdiri dari Puskesmas
Pembantu Sui Jawi, dan beberapa tempat
klinik bersalin dan praktek dokter.
Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang terdapat di
kawasan ini meliputi Pasar Pagi yang terletak di
Jalan Dr.Wahidin S, dan pertokoan yang banyak
terdapat disepanjang jalan Dr. Wahidin S
Sarana Pendidikan
12-05-2012
Rumusan potensi dan masalah
Potensi
• Jaringan jalan yang ada merupakan prasarana perhubungan darat yang bermanfaat untuk arus
transportasi kendaraan bermotor maupun arus orang atau barang sehingga dapat meningkatkan aktivitas
perdagangan, sosial, ekonomi dan jasa.
• Jaringan listrik dan telepon juga sudah dapat terlayani baik untuk keperluan komersial maupun non
komersial, sehingga dapat menunjang sektor-sektor usaha. Dengan adanya sarana telekomunikasi akan
diperoleh hubungan antara sektor yang cepat dan efektif.
• Drainase yang bermuara langsung ke sungai kapuas berfungsi sebagai pengendali banjir pada saat hujan
maupun sebagai sarana pengendali air pasang surut.
• Fasilitas pendidikan tersedia cukup memadai, dari tingkat Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan terdapat perguruan tinggi
kejuruan (AKBID AISYIYAH & STKIP PGRI ).
• Fasilitas kesehatan, terdapat puskesmas sehingga dapat menunjang pembangunan disegala bidang
terutama bidang kesehatan.
• Sarana sosial lain terdapat masjid-masjid dan mushola-mushola yang dapat menampung masyarakat
untuk melaksanakan ibadah, kegiatan sosial dan keagamaan.
• Sarana perdagangan berupa pasar, toko-toko, kios, baik yang melayani kebutuhan pokok maupun
pelayanan jasa kepada masyarakat.
• Sarana umum seperti perkantoran pemerintah, pelayanan jasa serta sarana keamanan yang ada, sehingga
dapat menunjang aktifitas warga dalam bekerja maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
• Sarana lain yang tersedia diantaranya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yang terletak di pinggir jalan
utama sehingga memudahkan kendaraan untuk mengangkut sampai ke pembuangan akhir (TPA).
Masalah
• Prasarana jalan yang akan dibangun perumahan sudah cukup memadai bila
ditinjau dari konstruksi jalan (latasir) dan lebar jalan (± 6 meter), hanya saja
kondisi jalan perlu diperbaiki karena masih banyak terdapat lubang-lubang
yang dapat mengganggu arus lalu lintas.
• Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sisi kiri dan kanan
jalan juga menjadi kendala dan menghambat arus pergerakan transportasi
• Saluran drainse sudah cukup memadai, hanya terdapat beberapa titik
saluran yang mengecil akibat dari masyarakat yang memperluas halaman
rumah dengan membuat steigher menjorok ke arah saluran drainase
(parit).
• Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan adalah masalah
ketinggian permukaan tanah dari permukaan laut / sungai, sehingga untuk
perencanaan kedepan perlu pertimbangan untuk membuat jalan atau
bangunan supaya tidak tergenang ketika terjadi air pasang laut / sungai.
JALAN KOMPLEK
POS KEAMANAN
SALURAN DRAINASE
SALURAN DRAINASE
PERUMAHAN KOMPLEK
JALAN MASUK DEPAN KOMPLEK PARIT BESAR
JALAN DR.WAHIDIN,DEPAN
KOMPLEK SEPAKAT DAMAI
TERIMA KASIH