Anda di halaman 1dari 43

TUGAS MATA KULIAH

STUDIO PERANCANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


 
 
ANDRE AGUSTIONO
NIM : 4201112079
 
HENDRY KHARISMA WARDANI
NIM : 4201112100
 
SAMI’AN
NIM : 4201112088
 
URAY M.RICK
NIM : 4201112096
 
NOMY KURNIAWAN
NIM : 4201112097
 
 
Program Diploma IV PUSBITEK Perencanaan Perumahan dan Pemukiman
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak Tahun Ajaran
2011 / 2012
 
Latar Belakang
PENDAHULUAN
 

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal


atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (Undang-Undang
Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman). Bagi manusia tempat tinggal merupakan
kebutuhan dasar ( basic need ) di samping kebutuhannya akan
pangan dan sandang. Karena manusia dalam masyarakat
modern rumah sudah menjadikan tuntutan untuk
mendapatkan pengakuan atas jati diri dan identitasnya,
( esteem need ), serta tuntutan atas kebutuhan kenikmatan dan
keindahan ( Cognitive and aesthetic needs ) yang diungkapkan
melalui hasil budaya.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
• Dapat melihat langsung permasalahan – permasalahan
yang terjadi di lapangan baik permasalahan yang
berkaitan dengan bangunan maupun permasalahan
sarana dan prasarana dasar perumahan yang ada.
• Dapat melihat lebih dekat apakah bangunan tersebut
masih layak sebagai tempat hunian, tempat tinggal
atau apakah masih sesuai dengan fungsinya.
• Mampu membuat konsep dasar perencanaan sarana
dan prasarana perumahan.
Sasaran
• Tersusunnya identifikasi permasalahan – permasalahan
pada kawasan perumahan baik skala makro ( lingkungan
) maupun mikro ( bangunan ) pada perumahan tersebut.
• Tersusunnya analisa dari tingkat kelayakan bangunan
perumahan tersebut jika ditinjau dari kehandalan
bangunan, sarana dan prasarana dasarnya.
• Terbentuknya gambar rancangan secara grafis,
penerapan konsep dasar perumahan dalam bentuk
gambar desain rencana kawasan perumahan.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang ingin dituangkan dalam
makalah ini berkenaan dengan Kawasan
Perumahan adalah Merencanakan dan
menuangkan kawasan perumahan yang akan
dibangun terhadap lingkungan sekitar
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Wilayah Perancangan
Ruang lingkup perancangan meliputi bentuk dan tipe
perumahan yang ada di pontianak kota pada umumnya dan
di kelurahan sui jawi pada khususnya. Secara hirarki
Pontianak kota membawahi 7 (tujuh) kelurahan, salah
satunya kelurahan sui jawi yang menjadi tempat
pembahasan makalah ini.
Adapun luas Kelurahan Sui Jawi yaitu 2,80 Km2 atau 280
hektar. Dengan jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 36.475
jiwa.
Ruang Lingkup Kegiatan
• Tinjauan Pustaka dan Buku ajar
• Gambaran Umum Bangunan dan Lingkungan dalam
Kawasan Perencanaan
• Konsep Perumahan dan Permukiman.
• Perancangan Kawasan Permukiman yang terdiri dari
rencana kawasan (site plan), denah bangunan,
tampak bangunan, rancangan sarana dan prasarana.
 
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Literatur


Literatur yang dipakai dalam penulisan makalah
ini diperoleh dari bahan-bahan perkuliahan
khususnya teknik perancangan perumahan dan
permukiman dan bahan perkuliahan lain yang
terkait, serta literatur yang berhubungan
dengan studio perancangan dalam suatu
kawasan perumahan yang dianggap sebagai
dasar penulisan
2.1.1 Teori Perumahan
Perumahan adalah kelompok rumah
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
prasarana dan sarana lingkungan, sedangkan
Rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. (Undang-Undang
Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman).
Aspek Lingkungan,

• Kebijakan Penataan Ruang Wilayah


– Peruntukan Lahan (Land Use)
– Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
– Floor Area Ratio (FAR)
– Ketinggian Maksimal Bangunan
– Garis Sempadan Bangunan
• Keadaan Tanah
- Perbedaan Tinggi Rendahnya Tanah
- Kekerasan/Kepadatan Tanah
- Kebisingan dan Frekuensi Lalu-Lintas
- Tumbuhan-tumbuhan atau Elemen Lahan
• Keadaan Iklim Setempat
Perencanaan dan perancangan rumah harus
memperhatikan kondisi iklim setempat guna
mencapai efisiensi penggunaan rumah tersebut.
- Orientasi Tanah Setempat
- Orientasi bangunan terkait dengan orientasi persil
tanahnya, diantaranya adalah :
- Orientasi Persil Tanah
- Orientasi Bangunan Terhadap Sinar Matahari
- Arah lintasan matahari
- Orientasi Bangunan Terhadap Aliran Udara
- Masalah kelembaban udara
 
• Pengaturan Jarak Bangunan
- Kebakaran
- Pencahayaan
- Sikulasi manusia dan udara
• Pengaturan Bukaan Bangunan
- Pengaturan Atap Bangunan
Aspek Sosial Ekonomi
Kondisi sosial masyarakat yang sehat akan
menjadi pemicu perkembangan suatu wilayah.
Kondisi Sosial masyarakat ini terkait dengan
masalah yang sangat luas, diantaranya :
• Pola Pikir
• Agama yang dianut
• Cara berinteraksi antar anggota masyarakat
• Karakter masyarakat setempat
Aspek Kesehatan
Beberapa hal yang terkait dengan masalah
kesehatan dalam perencanaan bangunan
adalah :
• Kecukupan Air Bersih
• Kecukupan Cahaya
• Kecukupan Udara
 
Aspek Teknis

Suatu bangunan harus memenuhi


persyaratan kekuatan bangunan, untuk itu
struktur dan konstruksi bangunan harus
direncanakan dengan benar.
Persyaratan Perencanaan Sarana dan Prasarana Perumahan.

• Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan


• kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan perumahan didasarkan pada beberapa kriteria
dan ketentuan khusus, yaitu :
– - Besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk < 200 jiwa/ha.
– Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan, beberapa sarana dapat dibangun secara bergabung
dalam satu lokasi atau bangunan dengan tidak mengurangi kualitas lingkungan secara menyeluruh.
– Untuk kawasan yang bekepadatan > 200 jiwa/ha diberikan reduksi 15-30 % terhadap persyaratan
kebutuhan lahan.
– Perencanaan prasarana lingkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan harus direncanakan secara
terpadu dengan mempertimbangkan keberadaan prasarana dan sarana yang telah ada dengan tidak
mengurangi kualitas dan kuantitas secara menyeluruh.
• data yang berkaitan dengan kependudukan dan kegiatannya, antara lain :
- Jumlah penduduk total dan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur maupun jenis
kelamin.
- Kondisi fisik lahan dan bangunan serta lingkungan sekitar.
- Kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi pola hidup, aktivitas dan mata
pencaharian masyarakat penghuni.
Teori Persyaratan Perencanaan Bangunan dan Lingkungan pada
Perumahan.

Dasar Perencanaan
• Harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen rencana lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten
• Harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik yang dilakukan oleh perorangan
maupun badan usaha perumahan
• Perencanaan lingkungan perumahan meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan perumahan yang serasi, sehat, harmonis dan aman.
• Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan oleh kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang
keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.
• Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan (ekonomi, sosial,
budaya), dari skala lingkungan terkecil (250 Penduduk) hingga skala besar (120.000 penduduk), yang ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan pengembangan
desain dan perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan.
• Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi yang berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan pajak dan sertifikasi tanah yang
diatur oleh pemerintah Kota/Kabupaten setempat berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Rancangan bangunan hunian, prasaran dan sarana lingkungan harus memnuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar Nasional Indonesia
atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan peraturan pemerintah, Peraturan Daerah serta Pedoman Teknis yang disusun oleh Instansi terkait.
• Perencanaan lingkungan perumahan juga harus memberikan kemudahan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidak mampuan fisik atau mental seperti
para penyandang cacat, lansia dan ibu hamil, penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan azas aksesibilitas (sesuai dengan Kepmen no 468/Thn. 1998).
• Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan perumahan yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan,
menggunakan pendekatan besaran kepadatan penduduk.
• Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan kawasan perumahan baru di kota/new development area yang meliputi perencanaan sarana hunian,
prasarana dan sarana lingkungan, pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem blok/grup bangunan/cluster untuk memudahkan administratifnya.
Apabila dengan sistem ini ternyata pemenuhan sarana hunian, prasarana dan saran lingkungan belum dapat terpenuhi sesuai besaran standar yang ditentukan,
maka pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem radius pelayanan bagi penempatan sarana dan prasarana lingkungan, yaitu dengan kriteria
pemenuhan distribusi sarana dan prasaran lingkungan dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar terdekat.
• Perencanaan lingkungan permukiman untuk hunian bertingkat (Rumah Susun) harus mempertimbangkan sasaran pemakai yang dilihat dari tingkat pendapatan
KK penghuni.
 
Persyaratan Lokasi
Lokasi Lingkungan Perumahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
– Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat, dengan kriteria sebagai berikut :
– Kriteria Keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan merupakan kawasan
lindung (catchment area), olahan pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas
bangunan pada area bandara, daerah dibawah jaringan tegangan tinggi;
– Kriteria Kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan daerah yang
mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam;
– Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian (aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi
(internal/eksternal, langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana
lingkungan tersedia);
– Kriteria keindahan / keserasian / keteraturan (kompatibilitas), dicapai dengan penghijauan,
mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan bukit,
mengurug seluruh rawa atau danau/setu/sungai/kali dan sebagainya;
– Kreteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran
lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana;
– Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan orang
berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana-utilitas lingkungan;
– Kriteria Lingkungan Berjati Diri, dicapai dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial
budaya masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/lokal setempat.
– Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi
persyaratan administrasi, teknis dan ekologis.
– Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam disekelilingnya, dengan mempertimbangkan jenis, masa
tumbuh dan usia yang dicapai, serta pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan
mungkin tumbuh dikawasan yang dimaksud.
Persyaratan Fisik
• Ketentuan dasar fisik lingkungan perumahan
harus memenuhi faktor-faktor berikut ini :
– Ketinggian lahan tidak berada di bawah
permukaan air setempat, kecuali dengan
rekayasa/penyelesaian teknis.
– Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan
ketentuan :
• Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan
bermorfologi datar-landai dengan kemiringan 0 s/d 8%.
• Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan
kemiringan 8 s/d 15 %.
Secara umum tingkat kemudahan lingkungan perumahan dibedakan dalam
tiga tingkatan, yaitu :

• Lingkungan perumahan di daerah dengan tingkat kemudahan I ;


yaitu lingkungan perumahan di daerah yang paling dekat dengan
pusat kegiatan yang memberikan pelayanan untuk kehidupan
sehari-hari.
• Lingkungan perumahan di daerah dengan tingkat kemudahan II ;
yaitu lingkungan perumahan dimana tempat kediamannya
berada didalam daerah yang berbatasan dengan lingkungan
perumahan daerah kemudahan tingkat I.
• Lingkungan perumahan di daerah dengan tingkat kemudahan
III ; aitu lingkungan perumahan dimana tempat kediamannya
berada didalam daerah yang berbatasan dengan lingkungan
perumahan daerah kemudahan tingkat II.
Studi Banding
Studi banding dalam suatu proses perancangan kawasan
perumahan sangat diperlukan sebagai bahan perabandingan
untuk melihat suatu kelebihan atau kekurangan serta evaluasi
suatu kawasan perumahan sehingga rancangan perumahan
yang dihasilkan sesuai dengan konsep dan persyaratan.
Kawasan perumahan yang dijadikan sebagai objek perbandingan dalam perancangan perumahan ini adalah
Perumahan Sepakat Damai
Kelurahan Sui Jawi
Kecamatan Pontianak Kota.
2.2.1. Prasarana Jalan
• Jalan yang ada di Perumahan Sepakat Damai Kelurahan
Sui Jawi dengan lebar jalan 6 meter, jalan rabat beton,
Kiri kanan jalan dilengkapi dengan saluran drainase
dengan lebar 20 cm dan kedalaman 0,4 meter
 

JALAN KOMPLEK
JALAN KOMPLEK
Prasarana Air Bersih

• Jaringan air bersih sudah dapat terlayani ke


semua pelanggan di perumahan ini, yang
dikelola oleh PDAM Kota Pontianak sehingga
kebutuhan air bersih dapat dikatakan
mencukupi untuk keperluan rumah tangga.
Sarana Pemerintahan

Perumahan ini juga dilengkapi dengan sarana


pemerintahan dan pelayanan umum, seperti
kantor camat, tempat pembayaran rekening
PDAM dan Listrik sehingga memudahkan
penghuni untuk memenuhi kewajibannya
membayar pajak / jasa pemakaian air dan
listrik, karena tempatnya sudah tersedia pada
lokasi perumahan dan juga memudahkan
KANTOR LURAH SUI JAWI
untuk keperluan seperti pengurusan Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
Sarana Ibadah

Sarana ibadah seperti masjid


juga tersedia, masjid ini dapat
menampung semua warga
Perumahan Sepakat Damai
kelurahan Sui Jawi pada Sholat
Jum’at maupun hari raya Idul
Fitri, karena bangunan
masjidnya cukup luas dan
MASJID AL-HIKMAH,JLN DR. WAHIDIN
megah. Namun untuk
sementara ini masjid sedang
direhab untuk memperluas
dan memperindah tampilan
bangunan dari masjid tersebut.
BAB III
GAMBARAN UMUM
Wilayah Kawasan
Kota Pontianak terdiri dari 5 (lima) Kecamatan salah satunya adalah
Kecamatan5 Pontianak Kota. Kecamatan Pontianak Kota sendiri
membawahi (lima) Kelurahan salah satunya Kelurahan Sui Jawi yang
berbatasn dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan sui jawi dalam
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan sui bangkong
- Sebelah Timur Berbatasan Dengan Kelurahan mariana
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan kubu raya
Kelurahan Sui Jawi Dengan luas wilayah 2,10 Km2 atau 212 hektar
merupakan Kelurahan yang telah banyak berdirinya perumahan-
perumahan diantaranya perumahan Sepakat Damai yang merupakan
lokasi pembahasan makalah ini.
Batas Area Kawasan
Kawasan perumahan dalam perencanaan
terletak di Kelurahan Sui Jawi, merupakan
perumahan lama yang berdiri pada tahun 1986
yang mana jarak tempuh ke lokasi tersebut dari
Jalan Jend Ahmad Yani sekitar 10 menit ± 5 Km.
Sedangkan luas area permukiman Sepakat
Damai 37.500 M2 atau 3,75 hektar.
•  
Perkembangan sosial dan kependudukan serta
ekonomi wilayah
Jumlah penduduk di Kelurahan Sui Jawi 36.475
jiwa dengan jumlah laki-laki 18.189 jiwa dan
perempuan 18.286 jiwa, sebagian besar beragama
islam. Sedangkan mata pencaharian penduduk
umumnya menjadi pedagang atau pegawai swasta
dan sebagian kecil menjadi Pegawai Negeri Sipil.
 
Daya dukung fisik dan lingkungan

Prasarana Jalan
Jalan merupakan prasarana dasar yang sangat
vital untuk kebutuhan transportasi arus barang
maupun orang. Jalan yang menuju perumahan
Sepakat Damai yaitu jalan Dr.Wahidin S dengan
lebar 7 meter dengan konstruksi aspal latasir
dan terdapat drainase sebagai saluran
pembuangan yang bermuara ke sungai kapuas
Prasarana Air Bersih
Air merupakan sumber kebutuhan pokok bagi makhluk
hidup, keberadaan air bersih berpengaruh terhadap
lingkungan. Penduduk di Kecamatan Pontianak Kota
sumber air bersih menggunakan air bersih dari PDAM.
Untuk kawasan komplek perumahan yang berada di
kelurahan Sui Jawi pada umumnya masing-masing
rumah menggunakan air bersih dari PDAM Kota
Pontianak.
 
Prasarana Jaringan Listrik dan Telepon
Perumahan pada umumnya menggunakan
penerangan listrik dari PLN dengan daya
pemakaian masing-masing rumah 900 watt/ 4
ampere. Sedangkan jaringan telpon sudah
mencapai di sebagian besar kawasan ini, yang
dapat dilihat adanya beberapa STO yang
mengarah pada kawasan ini, namun hanya
beberapa yang terpasang.
Prasarana Persampahan
Di Kecamatan Pontianak Kota sistem pengelolaan
sampah masih bersifat konvensional. Sumber sampah
yang ada antara lain, sampah rumah tangga, pasar,
pertokoan, fasilitas umum, sekolah, kantor dan industri.
Letak TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di pinggir
jalan Dr.Wahidin S yang juga merupakan hasil dari
sampah tiap-tiap perumahan yang ada di sekitar, yang
mana diperumahan ini dilengkapi dengan tong sampah.
 
Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan perumahan terdiri dari Puskesmas
Pembantu Sui Jawi, dan beberapa tempat
klinik bersalin dan praktek dokter.
Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang terdapat di
kawasan ini meliputi Pasar Pagi yang terletak di
Jalan Dr.Wahidin S, dan pertokoan yang banyak
terdapat disepanjang jalan Dr. Wahidin S
Sarana Pendidikan

sarana pendidikan yang terdapat di


kawasan ini antara lain : Taman Kanak-Kanak
Bina Mulia, SMP 09 Pontianak, SMAN 4
Pontianak, SMU Panca Bhakti, SMU-SMK Bina
Utama
Sarana Sosial

Sarana sosial terdiri dari Masjid Hikmah,


Masjid Sakirin, Masjid SMAN 4, dan Musholla-
mushola.
Sarana Umum yang terdapat di Kelurahan Sui Jawi
Kecamatan Pontianak Kota

Kantor Kelurahan Sui Jawi Pontianak Kota


Kantor Camat Pontianak Kota
05-05-2012
22-05-2012

Bank BTN, cabang Dr.Wahidn

12-05-2012
Rumusan potensi dan masalah
Potensi
• Jaringan jalan yang ada merupakan prasarana perhubungan darat yang bermanfaat untuk arus
transportasi kendaraan bermotor maupun arus orang atau barang sehingga dapat meningkatkan aktivitas
perdagangan, sosial, ekonomi dan jasa.
• Jaringan listrik dan telepon juga sudah dapat terlayani baik untuk keperluan komersial maupun non
komersial, sehingga dapat menunjang sektor-sektor usaha. Dengan adanya sarana telekomunikasi akan
diperoleh hubungan antara sektor yang cepat dan efektif.
• Drainase yang bermuara langsung ke sungai kapuas berfungsi sebagai pengendali banjir pada saat hujan
maupun sebagai sarana pengendali air pasang surut.
• Fasilitas pendidikan tersedia cukup memadai, dari tingkat Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan terdapat perguruan tinggi
kejuruan (AKBID AISYIYAH & STKIP PGRI ).
• Fasilitas kesehatan, terdapat puskesmas sehingga dapat menunjang pembangunan disegala bidang
terutama bidang kesehatan.
• Sarana sosial lain terdapat masjid-masjid dan mushola-mushola yang dapat menampung masyarakat
untuk melaksanakan ibadah, kegiatan sosial dan keagamaan.
• Sarana perdagangan berupa pasar, toko-toko, kios, baik yang melayani kebutuhan pokok maupun
pelayanan jasa kepada masyarakat.
• Sarana umum seperti perkantoran pemerintah, pelayanan jasa serta sarana keamanan yang ada, sehingga
dapat menunjang aktifitas warga dalam bekerja maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
• Sarana lain yang tersedia diantaranya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yang terletak di pinggir jalan
utama sehingga memudahkan kendaraan untuk mengangkut sampai ke pembuangan akhir (TPA).
Masalah

• Prasarana jalan yang akan dibangun perumahan sudah cukup memadai bila
ditinjau dari konstruksi jalan (latasir) dan lebar jalan (± 6 meter), hanya saja
kondisi jalan perlu diperbaiki karena masih banyak terdapat lubang-lubang
yang dapat mengganggu arus lalu lintas.
• Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sisi kiri dan kanan
jalan juga menjadi kendala dan menghambat arus pergerakan transportasi
• Saluran drainse sudah cukup memadai, hanya terdapat beberapa titik
saluran yang mengecil akibat dari masyarakat yang memperluas halaman
rumah dengan membuat steigher menjorok ke arah saluran drainase
(parit).
• Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan adalah masalah
ketinggian permukaan tanah dari permukaan laut / sungai, sehingga untuk
perencanaan kedepan perlu pertimbangan untuk membuat jalan atau
bangunan supaya tidak tergenang ketika terjadi air pasang laut / sungai.
 
JALAN KOMPLEK
POS KEAMANAN

SALURAN DRAINASE
SALURAN DRAINASE

PERUMAHAN KOMPLEK
JALAN MASUK DEPAN KOMPLEK PARIT BESAR
JALAN DR.WAHIDIN,DEPAN
KOMPLEK SEPAKAT DAMAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai