Anda di halaman 1dari 21

Cutaneous Larva Migrans dan

Skabies
Oleh:
Muhammad Fadhil Amrullah, S.Ked
I4061172028

Pembimbing:
dr. Herni, Sp.KK

STASE KULIT DAN KELAMIN


RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2018
Cutaneus Larva Migrans
DEFINISI 2

Cutaneus larva migrans adalah kelainan kulit berupa


peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok,
menimbul dan progresif disebabkan oleh larva
cacing tambang yang berasal dari feses hewan
seperti feses anjing dan kucing.
Invasi ini biasanya terjadi pada anak-anak atau orang
dewasa. Terutama yang sering berhubungan dengan
tanah atau pasir, atau jarang menggunakan alas
kaki.
ETIOLOGI 3

Larva cacing tambang yaitu Ancylostoma braziliense


dan Ancylostoma caninum.
Nematoda hidup pada hospes (kucing, anjing) ovum
dikotoran hewan  kelembaban  larva  penetrasi ke
kulit
PATOGENESIS 4
GEJALA KLINIS 5

 Gatal dan panas  terutama malam hari

 Mula – mula akan timbul papul, kemudian


diikuti bentuk khas, yakni lesi berbentuk
linear atau berkelok-kelok, menimbul,
diameter 2-3 mm, bewarna kemerahan.
 Adanya lesi papul atau eritematosa
menunjukkan bahwa larva telah berada di
kulit selama beberapa jam atau hari
 Selanjutnya papul merah ini menjalar seperti
benang berkelok-kelok, polisiklik,
serpiginosa, menimbul, dan membentuk
terowongan (burrow)
 Predileksi: tungkai, plantar, tangan, anus,
bokong, dan paha, juga bagian tubuh mana
saja yang sering berkontak dgn tempat larva
berada
DIAGNOSIS BANDING 6

 Lesi terowongan harus dibedakan dengan scabies,


scabies tidak akan sepanjang penyakit ini.
 Bentuk polisiklik sering dikacaukan dengan
dermatofitosis
 Pada permulaan: lesi papul dapat diduga insect bite
 Bila invasi larva multiple timbul serempak, papul-
papul lesi dini sering menyerupai herpes zoster
stadium permulaan
TATALAKSANA 7

1. Albendazol, dosis tunggal 400mg, 3 hari berturut-turut

2. Ivermectin per oral 200mikrogram/kgBB dosis tunggal dan diulang


setelah 1-2 minggu

3. Tiabendazol (mintezol) oral. 25-50mg/kgBB/hari, sehari 2x, diberikan


berturut-turut selama 2-5 hari, dosis maksium 3gr/hari, jika belum
sembuh dapat diulangi setelah beberapa hari

4. Solusio Tiabendazol dalam DMSO 500mg/5ml 24-48jam


PROGNOSIS 8

Cutaneous Larva Migrans tidak mengancam


kehidupan, umumnya sembuh dengan terapi
antihelmintes albendazole atau tiabendazol
SKABIES
DEFINISI 10

• Penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi


terhadap terhadap Sarcoptes scabei

ETIOLOGI

• Sarcoptes scabiei var hominis

PENULARAN

• Kontak langsung  skin to skin


• Kontak tidak langsung  melalui benda (pakaian, sprai,
handuk dll)

PREDILEKSI

• Sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian


luar, lipatan ketiak, areola mammae, bokong, genetalia eksterna
SIKLUS HIDUP 11
GEJALA KLINIS 12

CARDINAL SIGNS:

 Pruritus nocturnal  Lesi kulit berupa papul atau


vesikel
 Menyerang manusia secara
berkelompok  Bila timbul infeksi sekunder,
ruam kulit menjadi polimorf
 Adanya terowongan (pustul, ekskoriasi dll)
(kunikulus) berwarna putih
atau keabu-abuan pada tempat  Garukan  timbul erosi,
predileksi ekskoriasi, krusta dan infeksi
sekunder
 Menemukan tungau

Diagnosis: 2 dari 4 tanda


kardinal
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG 14

Kerokan kulit + KOH 10%


Mengambil tungau dengan jarum
Kuretase terowongan
Ink burrow test
DIAGNOSIS BANDING 15

Prurigo
Pedikulosis corporis
Dermatitis
TATALAKSANA 16

Syarat obat yang ideal:


Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksis
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai
pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
TATALAKSANA 17

Sulfur presipitatum (4-20%) krim: tidak efektif terhadap


stadium telur sehingga penggunaannya tidak boleh kurang dari
3 hari. Dapat dipakai pada anak usia < 2 tahun. Kekurangan:
berbau, mengotori pakaian, terkadang menimbulkan iritasi
Emulsi benzil-benzoas (20-25%): efektif terhadap semua
stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Sering
memberi iritasi, dan kadang semakin gatal setelah dipakai.
TATALAKSANA 18

Gamma Benzena Heksaklorida (gameksan 1%): efektif


terhadap semua stadium, mudah digunakan, jarang memberi
iritasi. Tidak dianjurkan pada ibu hamil dan anak < 6 tahun,
karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya
cukup sekali, jika masih ada dapat diulang seminggu kemudian
Krotimaton 10%: dua efek, sebagai antiskabies dan antigatal,
harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra
Permetrin 5%: kurang toksik dibandingkan gameksan, efektif
terhadap semua stadium, mudah digunakan, jarang memberi
iritasi. Aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila
belum sembuh diulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan
bayi < 2 bulan
PENCEGAHAN 19

Menjaga higiene pribadi


Pengobatan pada orang serumah dan orang di sekitar
pasien yang berhubungan erat
Semua pakaian 3 hari terakhir dicuci bersih dengan
air panas
Semua karpet, sofa, selimut, kasur dicuci atau
dijemur dibawah sinar matahari
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai