Anda di halaman 1dari 26

LEADERSHIP

LEADERSHIP &
& ADVOKASI
ADVOKASI
LEADERSHIP
DEFINISI
LEADERSHIP
 Perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki
seseorang sehingga orang tersebut
memiliki kemampuan untuk mendorong
orang lain bersedia dan dapat
menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang
dipercayakan kepadanya (Ordway Tead).

 Suatu proses yang mempengaruhi aktivitas


seseorang atau sekelompok orang untuk
mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan (Stogdill).
MACAM –MACAM KEPEMIMPINAN
 Pemimpin Formal
Seseorang yang secara resmi diangkat dalam kepemimpinan
teratur dalam organisasi secara hirarkhi

 Pemimpin Informal
Kepemimpinan yang tidak mempunyai dasar
pengangkatan resmi, tidak nyata dalam hirarkhi
organisasi

 Kepemimpinan langsung
Kepemimpinan ini kegiatan dan pengaruhnya dilakukan
dengan melalui sikap, perbuatan dan kata – kata orang
yang memimpin langsung kepada anak buahnya

 Kepemimpinan tidak langsung


Yang melakukan kegiatan dan pengaruhnya terhadap
anak buah, pengikut yang menerima pimpinan yang tidak
beradapan satu sama lain melainkan dengan perantara
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
‡ Adanya pemimpin
Yaitu seseorang yang mendorong atau mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja
yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
‡ Adanya pengikut
Yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat
melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
‡ Adanya sifat atau perilaku tertentu
Yaitu adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh
pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong atau
mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
‡ Adanya situasi dan kondisi tertentu
Yaitu adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
terlaksananya kepemimpinan.
SIFAT – SIFAT PEMIMPIN
 Menurut Ordway Tead
>> Berbadan sehat, kuat dan penuh energi
>> Yakin akan maksud dan tujuan organisasi
>> Selalu bergairah
>> Bersifat ramah tamah
>> Mempunyai keteguhan hati
>> Unggul dalam teknik kerja
>> Sanggup bertindak tegas
>> Pandai mengajar
>> Percaya pada diri sendiri
 Menurut Suprapto
>> Iman
>> Taqwa
>> Taat
>> Jujur
>> Tekun
>> Terampil
>> Lincah
>> Tegas
>> Tangguh
>> Terbuka
>> Toleran
>> Teliti
>> Tertib
>> Teposeliro
>> Tanpa pamrih
>> Tanggung jawab
 Menurut John D. Millett
- Mampu melihat organisasi secara keseluruhan
- Mampu mengambil keputusan
- Mampu mendelegasikan wewenang
- Mampu memerintah

 Menurut Ruslan Abdul Gani


- Kelebihan rohaniah
- Kelebihan badaniah
- Kelebihan akan pikiran
 Menurut ABRI
>> Ing ngarso asung tulodho (teladan)
>> Ing madyo mangun karso (membangkitkan)
>> Tut wuri handayani (pendorong)
>> Waspodo purbo wiseso
>> Ambeg parama-arta (menentukan)
>> Prasojo (bersahaja)
>> Setyo (setia)
>> Gemi nastiti (hemat cermat)
>> Beloko (jujur)
>> Legowo (ikhlas)
LAHIRNYA PEMIMPIN
 Teori Orang Besar atau Teori Bakat
Dimana seorang pemimpin dilahirkan dengan bakat – bakat tertentu
yang ditemukan seseorang untuk menjadi pemimpin dan diperoleh
sejak lahir.

 Teori Situasi
Dimana seseorang bukan keturunan pemimpin / orang biasa dapat
pula menjadi pemimpin yang baik.

 Teori Ekologi
Dimana seseorang memang dapat dibentuk menjadi pemimpin, tetapi
untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat – bakat
tertentu yang terdapat menjadi diri seseorang yang diperolehnya
dari alam.
GAYA KEPEMIMPINAN
 Gaya kepemimpinan diktator
Kepemimpinan bersifat ekstrim

 Gaya kepemimpinan autokrasi


Kepemimpinan yang segala keputusan berada di tangan
pemimpin

 Gaya kepemimpinan demokratis


Dimana dalam pengambilan keputusan dilakukan secara
musyawarah

 Gaya kepemimpinan santai


Dimana peranan pemimpin tidak terlihat karena segala keputusan
diserahkan pada bawahan
Menurut Rensis Likert dalam bukunya ”The Human
Organization” (1967) yang membedakan gaya
kepemimpinan atas dua kutup utama yakni :
• Employee-centered leadership
Jika pemimpin lebih mengutamakan
kepentingan karyawan dan karena itu
diupayakan hubungan yang baik dengan
bawahan.
2) Production-centered leadership
Jika pemimpin lebih mengutamakan
kepentingan perusahaan yakni yang
menyangkut peningkatan produksi dan olah
karena itu kurang memperhatikan kepentingan
karyawan serta cenderung menggunakan
wewenang dan kekuasaan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KEPEMIMPINAN
• Keahlian dan pengetahuan
• Jenis pekerjaan atau lembaga yang
dipimpin
• Sifat - sifat kepribadian pemimpin
• Sifat – sifat kepribadian pengikut
• Sanksi sanksi yang ada ditangan
pemimpin
ADVOKASI
DEFINISI ADVOKASI
» Menurut Webster Encyclopedia Canbridge Dictionary
of English Language adalah act of pleding for support
or recommending active aspousal (tindakan
pembelaan, dukungan atau rekomendasi, dukungan
aktif).

» Advokasi secara umum adalah suatu pendekatan


kepada seseorang atau badan/organisasi yang diduga
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu
program atau kelancaran pelaksanaan suatu kegiatan.
SEJARAH
Di indonesia advokasi pertama
kali dilaksanakan oleh lembaga
bantuan hukum yang kemudian
setelah banyaknya LSM
berdiri, advokasi banyak
dilakukan oleh LSM.
DASAR FILOSOFI & TUJUAN
• Dasar filosofi advokasi
bahwa selalu ada saat dimana orang yang tidak mengerti
hukum harus diberikan bantuan, hak – hak golongan
masyarakat tertentu perlu diwujudkan dan demi
terciptanya keadaan yang layak.
• Tujuan advokasi
menumbuhkan partisipasi msyarakat dalam
pemerintahan, mendukung pelaksanaan peraturan
kesejahteraan sosial, dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab para petugas birokrasi dalam melaksanakan
pengabdian pada masyarakat. Adapun tujuan utama
advokasi adalah realisasi hak – hak masyarakat.
BENTUK – BENTUK ADVOKASI
• Advokasi preventif
Mencakup penyuluhan dan penerangan hukum serta
kebijakan publik

• Advokasi diagnostik
Yaitu berupa konsultasi pemecahan masalah dari
golongan sasaran, pemberian nasehat hukum.

• Advokasi pengendalian konflik


Yaitu advokasi yang bertujuan untuk mengatasi
masalah hak – hak masyarakat secara konkrit.

• Advokasi pembentukkan hukum dan kebijakan.

• Advokasi pembaharuan masyarakat.


SRATEGI ADVOKASI
• Kemampuan berkomunikasi dan mendapatkan
pengertian dari golongan sasaran
• Kemampuan mengarahkan partisipasi dari
golongan sasaran
• Kemampuan memilih waktu yang tepat
• Kemampuan memberikan teladan
• Penguasaan materi dan pengetahuan
• Kemampuan negosiasi dan alternatif
penyelesaian sengketa
ADVOKASI DALAM
KEBIDANAN
 Menurut kebidanan
Advokasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi
dan mendukung hak – hak pasien.

Kewajiban moral Bagi bidan atau perawat

Menemukan kepastian tentang dua sistem pendekatan etika


yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan
asuhan.
 Asuhan kebidanan juga memiliki
tradisi memberikan komitmen utamanya
terhadap pasien dan belakangan ini
mengklaim bahwa advokasi terhadap
pasien merupakan salah satu peran
yang sudah dilegitimasi sebagai peran
dalam memberikan asuhan
keperawatan / kebidanan.
DALAM UUD ‘45
Pasal 28 ayat H bahwa setiap penduduk berhak
atas pelayanan kesehatan.
Pasal 34 ayat 2 menerangkan bahwa negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat.

Oleh karena itu advokasi menjadi sangat penting


demi memberikan dukungan kepada mereka dalam
rangka mendapatkan hak – hak kesehatan
tersebut.
MENGELOLA PROGRAM KIA
• Peran bidan sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat menjadi begitu srategis,
bukan hanya mencetak SDM yang unggul melalui
berbagai kegiatannya memantau gisi balita saja
di posyandu yang menjadi binaannya, tapi juga
dalam upaya menekan angka kematian ibu dan
anak di indonesia
• Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk terlibat dalam kesehatan komunitasnya,
sehingga masyarakat menyadari bahwa masalah
kesehatan adalah tanggung jawab bersama.

• Membantu menangani masalah kesehatan


reproduksi dan memberikan solusinya
• Memberikan pelayanan kesehatan
kepada ibu hamil dan melahirkan yang
baik dan adekuat supaya terhindar
dari resiko kematian, dan dapat
berpengaruh terhadap upaya
pemerintah untuk menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB)
• Memberikan pelayanan dalam keluarga
berencana sehingga dapat membantu
dalam tujuan KB saat ini yaitu
keluarga yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai