Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK

PRODUKSI
BAMBANG DWI H, MT
TEKNIK PRODUKSI
Jumlah SKS :2
Jumlah Jam : 3 Jam
Jumlah Tatap Muka : 16 kali
Skor Penilaian
Nilai Angka Nilai Huruf Bobot

81-100 A 4

71- 80 AB 3.5

66 - 70 B 3

61 - 65 BC 2.5

56 - 60 C 2

41 - 55 D 1

0 - 40 E 0
Bobot Penilaian

Nilai 40% Nilai 40% Nilai 20%

UTS Nilai UTS UAS Nilai UAS Latihan Latihan


TEKNIK PRODUKSI
Pengertian : suatu cara, metode dan
teknik yang dapat membentuk atau
menciptakan suatu bahan atau material
menjadi produk yang berkualitas tinggi
atau menambah kegunaannya.
JENIS – JENIS BAHAN / MATERIAL

1. LOGAM

2. NON LOGAM
PEMBENTUKAN LOGAM
Pembentukan logam adalah
Proses pembentukan (forming) adalah proses mengubah
bentuk logam dengan suatu gaya pada arah tertentu tanpa
menyisakan serpih
Proses pembentukan tergantung pada sifat plasticity
(plastisitas), yakni kemampuan mengalir sebagai padatan
tanpa merusak sifat-sifatnya.
Contoh: rolling, forging, extrusion, wire drawing, tube
drawing, cupping dll.
PEMBENTUKAN LOGAM
Tujuan Utama Pembentukan Logam:
Mengubah bentuk benda kerja menjadi
bentuk yang diinginkan, memperbaiki
sifat benda kerja dengan cara
memperbaiki struktur mikro, kekuatan
mekanik dll.
Kelebihannya & Kekurangannya
Kelebihannya:
Karena padatan, maka tidak perlu perangkat pembawa
cairan
Tidak ada kompleksitas pemadatan.
Dibanding dengan proses pemesinan, proses
pembentukan menghasilkan sekrap yang lebih sedikit.
Kekurangannya:
Gaya yang diperlukan tinggi,
Mesin dan perkakas mahal,
Sebagai konsekuensi dari kedua hal tersebut maka
harus dalam produksi besar
PEMBENTUKAN LOGAM
Pembentukan Logam dikaji dalam tiga bidang:
1. Bidang teknologi proses : geometri, kondisi dan
prosesnya.
2. Bidang mekanika : memperkirakan gaya, daya serta
energi yang pembentukan.
3. Bidang metalurgi: menyelidiki perubahan-perubahan sifat
material akibat proses pembentukan.
Klasifikasi Proses Pembentukan Logam
Pengklasifikasian bertujuan untuk mempermudah analisa
dan pengkajian proses pembentukan logam pada berbagai
aspek misalnya dalam segi temperatur pengerjaan, gaya
pembentukan, maupun tahapan produk serta bentuk benda
kerjanya.
Klasifikasi Proses Pembentukan Logam
Pengklasifikasian dapat berdasarkan:
1. Temperatur pengerjaannya (di atas atau di bawah
suhu rekristalisasi)
2. Gaya pembentukan benda kerja
3. Bentuk benda kerjanya
4. Tahapan produk
5. Klasifikasi Berdasarkan Keadaan Tegangan Yang
Bekerja
1. Klasifikasi berdasarkan
Temperatur Pengerjaan
a. Proses pengerjaan panas (hot-working process)
Proses pengerjaan dengan temperatur benda kerja di atas
suhu rekristalisasi (TR » 0.4 ~ 0.5 T cair). Tcair = suhu
cair (Kelvin) TR baja karbon=±537°C , TR
aluminium=±250°C (Kelvin= °C +273)
b. Proses pengerjaan dingin (cold-working process)
Proses pengerjaan dengan temperatur benda kerja di
bawah suhu rekristalisasi (temperatur ruang atau tanpa
pemanasan).
2 Klasifikasi berdasarkan
Gaya Pembentukan
3. Klasifikasi Berdasarkan
Bentuk Benda Kerja
1. Pembentukan benda kerja pejal/masif
Forging, rolling, extrusion, wire drawing, tube drawing,
ironing
2. Pembentukan benda kerja pelat
Deep drawing, bending, shearing
4. Klasifikasi berdasarkan
Tahapan Bentuk
1. Proses Pembentukan Primer
Menghasilkan produk-produk setengah jadi.
Misalnya:
Rolling pada slab dan billet plat
pada ingot dan billet batang, tabung, kawat
2. Proses Pembentukan Sekunder
Menghasilkan produk-produk lebih lanjut.
Misalnya:
plat tabung, mangkuk
batang kawat kawat berdiameter kecil (wire drawing)
5. Klasifikasi Berdasarkan Keadaan
Tegangan Yang Bekerja
Variabel Proses Pembentukan
• Variabel Bebas: di mana insinyur dapat
mengontrol langsung dan variable-
veraiabel tersebut biasnaya dipilih atau
ditentukan ketika proses set-up
• Variabel Tak Bebas adalah konsekuensi
dari pilihan variable bebas
Variabel Bebas
1. Material permukaan: sifat kimia dan
persyaratan sifat dan karakteristik bahan.
Dasar pemilihan: kemudahan fabrikasi,
dibatasi oleh sifat produk yang diinginkan.
2. Geometri mula dari benda kerja; dipilih dari
varitas bentuk yang ada atas pertimbangan
ekonomi
3. Geometri perkakas / cetakan; sangat
berpengaruh karena system perkakas akan
memproduksi dan mengontrol aliran logam
4. Material permukaan: sifat kimia dan
persyaratan sifat dan karakteristik bahan.
Dasar pemilihan: kemudahan fabrikasi,
dibatasi oleh sifat produk yang
diinginkan.
5. Geometri mula dari benda kerja; dipilih
dari varitas bentuk yang ada atas
pertimbangan ekonomi
6. Geometri perkakas / cetakan; sangat
berpengaruh karena system perkakas akan
memproduksi dan mengontrol aliran
logam
Variabel Tak Bebas
1. Gaya/ daya yang diperlukan
2. Sifat material produk; perhatian konsumen pada
bentuk dan sifat material akhir sehingga
perencana harus oandai memilih material awal
dan memprediksi pengaruh proses dalam
mengubah sifat tersebut.
3. Exit / final temperature
4. Surface finish (permuakaan akhir) dan
kehalusan
5. Sifat aliran bahan
Pada proses pembentukan
• Tool keras dan tak mampu bentuk
• Hanya sekali / satu tahap deformasi
• Benda kerja pada suhu yang naik / tinggi
Gesekan
• Menurut teori friksi modern: “permukaan yang rata
tidaklah rata”, namun ada kekasaran.
• Bila dua permukaan berinteraksi, kontak permukaan
dibangkitkan untuk mengatasi beban yang diberikan.
1. Bila beban ringan hanya 3 titik yang kontak
2. Bila beban naik luasan kontak naik
3. Bila beban tinggi seluruh permukaan kontak
4. Bila beban dinaikkan lagi maka luasan permuakaan
kontak tak akan naik lagi dan friksi tetap

Anda mungkin juga menyukai