Anda di halaman 1dari 34

Gambaran Kejadian Infeksi Luka Operasi Pada

Pasien Obstetri dan Ginekologi di RSUD Prof. W.Z


Johannes Kupang pada Tahun 2017-2018

Pembimbing:
dr. Laurens David Paulus, Sp.OG (K) Onk

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


SMF/BAGIAN OBGYN DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF.DR.W.Z.JOHANNES
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
• Infeksi luka operasi  infeksi yang terjadi pada luka operasi
yang terjadi dalam 30 hari post operasi

• Di dunia : World Health Organization (WHO)  infeksi luka


operasi berkisar 5% sampai 15%
• Di Indonesia : DEPKES RI tahun 2011 angka kejadian ILO pada
rumah sakit pemerintah di Indonesia sebanyak 55,1%

Faktor Internal
American Society Faktor Eksternal :
of Anesthesiologist
(ASA) - Persiapan pre operatif
- Intra Operasi
-Pasca operasi
Rumusan Masalah
Mengetahui Gambaran Pasien dengan Diagnosa ILO di RSUD
Prof. W.Z. Johannes Kupang

Batasan Masalah
Penelitian ini hanya melihat gambaran kejadian Infeksi Luka
Operasi pada operasi obstetri dan ginekologi yang dilakukan di
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada tahun 2017-2018
tanpa melihat hubungan dari masing – masing karakteristik
penelitian
Tujuan Penelitian

Gambaran kejadian
ILO

• Usia
• Indikasi Operasi
• Jenis Operasi
• Penggunaan antibiotik profilaksis
• Penyakit komorbid
• Pemberian antibiotik dalam perawatan
pasien ILO
• Durasi pemberian antibiotik
• Pemeriksaan kultur darah
• Tindakan dalam perawatan pasien ILO
Manfaat Penelitian

• Bagi Akademik
Bahan bacaan di Perpustakaan atau referensi tambahan
bagi civitas akademik di SMF/ Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang akan melakukan
penelitian selanjutnya
 
• Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat mengetahui gambaran kejadian
Infeksi Luka Operasi pada pasien obstetri dan ginekologi dan
menjadi pembelajaran dalam melakukan terapi pada
pasien yang mengalami infeksi luka operasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi luka operasi  infeksi pada luka operasi atau
organ yang terjadi dalam
30 hari post operasi

Etiologi :

Patogen yang paling umum menyebabkan infeksi luka


operasi adalah flora normal kulit termasuk
Staphylococcus sp., Staphylococcus aureus dan
stafilokokus koagulase negatif
Klasifikasi
Patofisiologi
Penyembuhan Luka

(a) Inflamasi
Fase ini dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima.
Segera setelah terjadinya luka, pembuluh darah yang putus
mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi
hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala
fibrin membekukan darah
(b) Proliferasi
Fase ini disebut fibroplasi karena pada masa ini fibroblas sangat
menonjol perannya. Fibroblas mengalami proliferasi dan
mensintesis kolagen. Serat kolagen yang terbentuk
menyebabkan adanya kekuatan untuk bertautnya tepi luka
(c) fibroplasia,
(d) kontraksi luka
Patofisiologi
Penyembuhan Luka

(e) Maturasi
Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang
pada proses penyembuhan luka. Terjadi proses yang
dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka
dan pematangan parut
Pentalaksanaan

Organisme yang paling umum diisolasi dari infeksi


luka operasi yaitu E.coli, Pseudomonas, Klebsiella,
Staphylococcus Koagulase-positif, Proteus dan
Streptococcus

Organisme ini biasanya sensitif terhadap


ciprofloxacin, ceftriaxon, cefotaxime, amikacin,
cefoperazone, netilmycin, cefuroxie dan
piperacilline-tazobactum

Pemberian antibiotik ini tetap disesuaikan dengan


hasil kultur dan sensitivitas
BAB III
METODE PENELITIAN
Kerangka konsep

1. Jenis antibiotik
1. Usia
2. Durasi pemberian
2. Jenis Operasi Infeksi Luka antibiotik
3. Antibotik Profilaksis Operasi 3. Kultur darah/pus
4. Hipoalbumin
4. Tindakan
5. Diabetes mellitus
perawatan
Kerangka konsep
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Infeksi pada luka bedah yang Rekam 0. Tidak Nominal
didapatkan selama pasien Medik 1. Ya
Infeksi Luka
1. dirawat di Rumah Sakit sampai
Operasi
dengan tiga puluh hari pasca
pembedahan
Usia saat pasien terdiagnosis Rekam 0. < 25 tahun Ordinal
2. Usia Infeksi Luka Operasi Medik 1. 26- 45 tahun  
2. >45 tahun
Jenis operasi yang dilakukan, Rekam 0. Tidak diketahui Ordinal
dibagi menjadi : Medik 1. Cito
 Operasi cito : tindakan 2. Elektif
pembedahan yang
dilakukan dalam keadaan
darurat dan membutuhkan
tindakan segera oleh dokter
3. Jenis Operasi dan tim medis lainnya
 Operasi elektif : Tindakan
pembedahan yang
dilakukan terjadwal dengan
persiapan, dan dilakukan
pada pasien yang tidak
dalam keadaan gawat
darurat
Kerangka konsep
Jenis pemberian antibiotik Rekam 0. Tidak diketahui Ordinal
sebelum dilakukan Medik 1. Tidak diberikan
Antibiotik tindakan pembedahan 2. Diberikan
4.
profilaksis

Kadar albumin darah Rekam 0. Tidak Nominal


5. Hipoalbuminemia kurang dari 3,5 mg/L Medik 1. Ya
Kadar gula darah sesaat > Rekam 0. Tidak Nominal
200mg/dL atau gula darah Medik 1. Ya
puasa > 126 mg/dL atau
6. Diabetes Melitus HbA1c > 6,5%
Kerangka konsep
Kombinasi pemberian Rekam 0. Obat tunggal Ordinal
Pemberian antibiotik yang diberikan Medik 1. Kombinasi 2 obat
7. Antibiotik pada pasien setelah 2. Kombinasi 3 obat
Perawatan ILO ditegakkan diagnosa
infeksi luka operasi
Durasi Pemberian Lamanya pemberian Rekam 0. <48 jam Nominal
8. antibiotik pada pasien Medik 1. > 48 jam
Antibiotik
Pemeriksaan Rekam 0. Tidak Nominal
laboratorium kultur Medik 1. Ya
spesimen yang diambil
9. Kultur dari darah atau cairan pus
pasien yang menderita
infeksi luka operasi
Tindakan yang dilakukan Rekam 0. Rawat Luka Nominal
Tindakan setelah pasien Medik 1. Rehecting
10. terdiagnosis ILO
perawatan ILO
Jenis dan rancangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional


deskriptif dengan metode retrospektif

Lokasi dan waktu

Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. W. Z.


Johannes Kupang pada bulan Mei - Juni tahun 2019
Kriteria inklusi

1. Pasien obstetri dan ginekologi yang mengalami infeksi luka


operasi di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada
tahun 2017– 2018
2. Pasien rujukan obstetri dan ginekologi dengan diagnosis
ILO yang operasinya tidak dilakukan di RSUD Prof. Dr. W.
Z. Johannes Kupang

Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien


dengan data rekam medik yang tidak lengkap
Alur Penelitian

Mengumpulkan data rekam medik

Screening sampel penelitian yang memenuhi


kriteria inklusi dan eksklusi

Menginput data mentah dan melakukan


pengkodingan

Analisis hasil yang didapatkan


Bahan

Penelitian ini menggunakan rekam medik untuk


mengumpulkan data yang diperlukan sesuai tujuan
penelitian ini yaitu gambaran kejadian Infeksi Luka
Operasi

Identifikasi Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa data


sekunder

Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan analisis multivariat


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

26 kasus Infeksi Luka Operasi pada tahun 2017-


2018

5 sampel  Tidak lengkap data rekam medis

Total sampel diteliti berjumlah 21 kasus


14 kasus Obstetri (66,6%) dan 7 kasus Ginekologi
(33,3%)
Gambaran ILO di RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang Tahun 2017-2018
Karakteristik Responden
Jumlah (n) Persentase (%)
Usia
- < 25 tahun 4 19,04
- 26-45 tahun 12 57,14
- > 45 tahun 5 23,8
Jenis Operasi :
- Tidak diketahui 5 23,8
- Cito 10 47,6
- Elektif 6 28,57
Pemberian antibiotik Profilaksis :
- Tidak diberikan Profilaksis 21 100
- Diberikan Profilaksis 0 0
Penyakit Komorbid
- Hipoalbumin 11 52,38
- Tidak ada hipoalbumin 10 47,62
- Diabetes Melitus 1 4,76
- Tidak ada Diabetes melitus 20 95,24
Gambaran ILO di RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang Tahun 2017-2018

Jenis Antibiotik Terapi


- Obat Tunggal 2 9,52
- Kombinasi 2 obat 17 80,95
- Kombinasi 3 obat 2 9,52
Durasi Pemberian
Antibiotik :
- <48 jam 1 4,76
- > 48 jam 20 95,23
Pemeriksaan Kultur Darah
- Dilakukan kultur 4 19,04
- Tidak dilakukan kultur 17 80,95
Tindakan perawatan ILO
- Rehecting 8 38,1
- Perawatan luka 13 61,9
Pembahasan
Berdasarkan usia
4 pasien (28,5%) berusia <25 tahun
12 pasien (57,14%) berusia 26-45 tahun
5 pasien (23,8%) yang berusia >45 tahun

Rhamsorst et al  usia >40 tahun  penurunan


fungsi tubuh  berpengaruh terhadap mekanisme
perbaikan jaringan dan sistem kekebalan tubuh

Waqar et al  semakin bertambah usia, produksi


glikoaminoglikan, kolagen, dan struktur matriks
berkurang  substansi di dasar kulit, menurunkan
vaskularisasi dan ketebalan jaringan yang
berpengaruh terhadap perbaikan jaringan
Pembahasan
Jenis Operasi
6 kasus elektif (28,57%)
10 kasus cito (23,8%)
5 kasus yang tidak diketahui (23,8%)

Fajriani (2016)  Sifat operasi cito kurang


memenuhi standar persiapan preoperatif yang
secara umum dilakukan dalam pembedahan elektif
 meningkatkan risiko terjadinnya infeksi luka
operasi
Pembahasan

Antibiotik Profilaksis
Pemberian antibiotik profilaksis 0 kasus (0%)
tidak mendapat antibiotik profilaksis
berjumlah 21 kasus (100%)

Peraturan Menteri Kesehatan no


2406/MENKES/PER/XII/2011  pemberian antibiotik
profilaksis sangat berguna untuk pencegahan kejadian
ILO, penurunan morbiditas dan mortalitas pasca
bedah, dan penghambatan muncul flora normal
resisten
Pembahasan
Komorbid hipoalbumin
terdapat 11 kasus (52,38%) yang disertai
komorbid hipoalbuminemia
10 kasus (47,62%) yang tidak disertai komorbid
hipoalbuminemia

Sindgikar et al  kadar albumin berpengaruh pada


pasca pembedahan

Erna,dkk  faktor gizi terutama protein hewani


sangat mempengaruhi penyembuhan luka karena
protein berperan penting dalam penggantian
jaringan
Pembahasan
Komorbid Diabetes Melitus tipe II
1 kasus (4,76%) yang disertai komorbid
diabetes mellitus tipe II
20 kasus (95,24%) yang tidak disertai komorbid
diabetes mellitus tipe II

Penelitian meta analisis mengenai hubungan diabetes


mellitus dan terjadinya infeksi luka operasi yaitu pasien
DM 1.53 kali berisiko mengalami infeksi luka operasi

Diabetes melitus  terjadi perlambatan proses


penyembuhan luka karena proses inflamasi kronis
serta terganggunya sintesis matriks ekstraseluler
yang mengakibatkan menurunnya kualitas
pembentukan kolagen
Pembahasan
Jenis antibiotik pada pasien ILO
satu jenis antibiotik berjumlah 2 kasus (9,52%)
dua jenis antibiotik berjumlah 17 kasus
(80,95%)
tiga jenis antibiotik berjumlah 2 kasus (9,52%)
Bakteri yang paling sering menginfeksi pada infeksi luka operasi
yaitu bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan
staphylococcus koagulase negatif

Namun ada beberapa kasus yang diikuti infeksi bakteri gram


negatif, sehingga disarankan pemberian antibiotik spektrum
luas yang dapat menargetkan bakteri gram negatif :
1. vancomycin dikombinasi meropenem atau
cephalosporin
2. fluoroquinolone dikombinasikan dengan metronidazole.
Pembahasan
Lama pemberian antibiotik
antibiotik <48 jam sebanyak 1 kasus (4,76%)
terapi antibiotik selama >48 jam sebanyak
20 kasus (95,23%)

Terapi antibiotik empiris direkomendasikan untuk


jangka waktu minimal 48 jam-72 jam. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya
resistensi antibiotik pada kasus penggunaan
antibiotik yang terlalu singkat
Pembahasan
Kultur darah atau pus
4 kasus (19,04%) pemeriksaan kultur darah atau
kultur pus
17 kasus lainnya tidak dilakukan pemeriksaan
kultur darah maupun kultur pus (80,95%)

Kultur mikroba merupakan teknik efisien yang


digunakan dalam mendiagnosis penyakit karena
infeksi

Pasirayi et al pembiakan mikroorganisme dapat


digunakan untuk menunjukkan sifat dan karateristik
mikroba. Hal ini berguna dalam pengobatan penyakit
karena infeksi
Pembahasan
Tindakan perawatan ILO
8 kasus (38,1%) rehecting
13 kasus (61,9%) perawatan luka biasa tanpa
rehecting

Penatalaksanaan dalam bentuk tindakan pada ILO


tergantung jenis luka yang dialami pasien

Pada ILO superfisial adalah dengan membuka


jahitan pada luka, mendrainase pus, membuang
jaringan yang sudah mati dan dibalut dengan kasa
steril. Beberapa kasus, cukup dengan perawatan
luka dengan larutan steril
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
1. Total kejadian ILO pada tahun 2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W.
Z. Johannes Kupang adalah sebanyak 26 kasus
2. Wanita dengan usia kurang dari 26-45 tahun lebih banyak
mengalami Infeksi Luka operasi pada tahun 2017-2018 di
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
3. pada penelitian ini tidak jenis operasi cito lebih banyak
menunjukkan kejadian Infeksi Luka operasi pada tahun
2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
4. Pada penelitian ini tidak diberikannya antibiotik profilaksis
lebih banyak menunjukkan kejadian Infeksi Luka operasi
pada tahun 2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang
5. Penyakit komorbid seperti hipoalbumin dan diabetes melitus
juga berpengaruh pada kejadian Infeksi Luka operasi pada
tahun 2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Kesimpulan

6. Pada penelitian ini pemberian kombinasi 2 antibiotik adalah terapi


yang paling sering digunakan dalam pngobatam Infeksi Luka
operasi pada tahun 2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang
7. Pada penelitian ini paling banyak menggunakan antibiotik dengan
durasi >48 jam pada pengobatan Infeksi Luka operasi pada tahun
2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
8. Sebagian besar kasus tidak dilakukan pemeriksaan kultur darah
maupun kultur pus pada kejadian Infeksi Luka operasi pada tahun
2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
9. Tindakan perawatan Infeksi Luka Operasi menunjukkan sebagian
besar hanya melakukan perawatan luka, tetapi ada juga yang
dilakukan rehecting pada kejadian Infeksi Luka operasi pada tahun
2017-2018 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Saran

Pihak Rumah Sakit


1. Diharapkan untuk setiap pasien hanya memiliki
satu nomor rekam medik
2. Diharapkan untuk memperhatikan kelengkapan
dalam menulis status pasien

Dokter Penanggungjawab Pasien


3. Diharapkan setiap pasien yang didiagnosis infeksi
luka operasi dapat dilakukan pemeriksaan kultur
darah atau kultur pus
4. Diharapkan untuk memperhatikan kesiapan
preoperasi baik cito maupun elektif
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai