Anda di halaman 1dari 22

Ekstraksi dengan Split Technique

DISKUSI OK MINOR
Ekstraksi Gigi

 proses pengeluaran gigi dari alveolus dimana


gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan
perawatan gigi.
Teknik Ekstraksi

Close method
 melepaskan gigi dari perlekatan jaringan lunak
menggunakan elevator kemudian menggoyangkan dan
mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar
menggunakan tang ekstraksi.
Open method
 dilakukan dengan pembuatan flap, pembuangan
retensi tulang,menggoyangkan dan mengeluarkan gigi
di dalam soket dari tulang alveolar kemudian
mengembalikan flap ke tempat semula dengan
penjahitan.
Identitas Pasien
 Nama : Nn. SS
 Usia : 21 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Mahasiswa
Subjective

 Pasien wanita usia 21 thn datang dari


departemen periodonsia untuk melakukan
pencabutan gigi bungsu kiri atas, gigi
belakang kiri atas yang tinggal sisa akar dan
gigi belakang kiri bawahnya pernah terasa
ngilu, terakhir 1 minggu lalu. Saat ini pasien
mengaku tidak ada keluhan.
Objective

TTV
 TD : 110/70 mmHg
 RR : 20x/menit
 Nadi : 74x/menit
 Suhu : Afebris
Ekstraoral
Radiologi
Intraoral
Intraoral
ASSESMENT PLANNING
 Periodontitis apikalis kronis  Pro Open Method Split
gigi 36 et cause gangren Technique
pulpa
Tahapan
Persiapan Alat dan Bahan
 Alat Standart  Blade holder
 Kaca mulut  Rasparatorium
  Bein
Sonde halfmoon
  Cryer
Ekscavator
  Pinset sirurgis
Dental pinset
 Handpiece dan bur tulang
 Suction tip  Tang sisa akar posterior RB
 Gelas kumur  Kuret darah
 Larutan Antiseptik  Bone file
 EO = alcohol 70%  Gunting
 IO = povidone iodine 10%  Needle holder
 Anestesi  Benang silk
 Syringe anestesi (3cc)  Needle ½ circle
 Larutan anestesi (Pehacain)  Tampon
 Blade no.15  Syringe irigasi + NS
Persiapan pasien

SOAP pasien:  Informed Concent:


 Anamnesis (keluhan  Diagnosis
utama), riwayat (sakit,  Komplikasi/resiko
obat, alergi), kondisi  Prosedur tindakan
sistemik  Alternatif tindakan
 Pemeriksaan klinis  Prognosis
(TTV, EO dan IO)  Konfirmasi apakah ada
 Diagnosis yg ingin ditanyakan
 Rencana Perawatan  Persetujuan
 Tanda tangan
Persiapan operator

Operator:
 Memakai sandal OK
 Memakai celana dan
baju OK
 Memakai masker dan
headcap
 Mencuci tangan
 Memakai handscoon
Tindakan asepsis IO dan EO

Dilakukan dengan gerakan memutar dari dalam


ke luar searah jarum jam. IO = povidone iodine
10% pada seluruh rongga mulut. EO = alcohol
70% sebesar lubang duk. Memasangkan duk
pada pasien.
 Anestesi mandibular block dan infiltrasi
 Insisi tandas tulang membentuk flap trapezoid
 Memisahkan bagian gingiva dengan tulang
menggunakan rasparatorium
 Jika terhalang tulang -> dibutuhkan pengurangan
tulang dengan bur tulang (bukal)
 Split dari arah bukal ke lingual sampai menembus
bifurkasi
 Irigasi dengan NS
 Pengambilan gigi dengan menggunakan bein/cryer dan
tang sisa akar
 Irigasi dengan NS
 Cek soket dengan kuret darah, jika masih ada
bagian tulang yang tajam, dihaluskan dengan
bonefile
 Kontrol pendarahan dengan tampon dan
irigasi
 Menutup luka dengan suturing (teknik simple
interupted suture) menggunakan benang silk
3.0 (5 jahitan)
Instruksi Pasien

 Gigit tampon ±30 menit/hingga pendarahan berhenti

 Tidak makan/minum yang panas

 Boleh sikat gigi dan berkumur perlahan

 Tidak memainkan lidah pada daerah bekas operasi

 Tidak menghisap-hisap di area bekas operasi

 Meminum obat sesuai anjuran

 Datang kontrol H+1, H+3, dan H+7

 Hubungi operator jika ada keluhan


RESEP

R/ Amoxicillin 500mg Tab No.XV


∫ 3dd. Tab I pc. (habiskan)
R/ Asam Mefenamat 500mg Tab No.X
∫ 3dd. Tab I. pc. prn
Kontrol

H+1 H+3

 Fase Inflamasi  Fase inflamasi


 Evaluasi alergi obat dan  Evaluasi infeksi tambahan
pendarahan  Ada atau tidaknya dry
 Posisi dan kondisi socket
jahitan/luka
H+7

 Fase healing dan jaringan


granulasi (penutupan luka)
 Angkat jahitan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai