Anda di halaman 1dari 14

Hak dan kewajiban serta

diskriminasi ODHA
SUDARTO SETYO N N
Mengapa ODHA sering dilanggar
haknya ?
1. Kurang informasi
2. Tidak paham informasi yang ada
3. Takut
4. Bersifat diskriminatif / prasangka ODHA
5. Tidak Tahu haknya
6. Tidak menuntut
dan terus dilanggar....
1. Yang ditonjolkan hanya data kelompok risiko
tinggi Masyarakat ambil sikap moral Tidak
merasa AIDS dapat mempengaruhinya
2. Contoh dari „panutan‟ Tokoh masyarakat
Petugas layanan kesehatan
3. Odha tidak siap menuntut Takut masalah
jadi lebih buruk
Perlindungan Hukum
A. Deklarasi Universal HAM PBB
B. UUD 1945
C. Undang-Undang lain Mis. UU 29/2004
tentang Praktek Kedokteran
D. PMK no. 23 tahun 2016 tentang
penanggulanan HIV
E. Kebijakan lain Mis. Strategi Nasional
Penanggulangan HIV/AIDS,
F. Perda No 5 tahun 2017 tentang
Penanggulangan HIV-AIDS kab Banyuwangi
Pelanggaran HAM terhadap ODHA
sering kali terjadi
• Saat tes HIV
• Kerahasiaan status HIV
• Layanan kesehatan
• Keluarga
• Teman-teman
• Lingkungan kerja Bentuk
Bentuk – bentuk pelangaran terkait
dengan ODHA
1) Penolakan dari tenaga medis yang sering
beralasan “Perawatan Khusus” sehingga
dibutuhkan kewaspadaan khusus.
2) Pemutusan hubungan kerja dengan alasan
tidak lagi mampu / layak untuk bekerja.
3) Penyangkalan Self Stigma lebih sering terjadi
pada saat seseorang baru di diagnosis,
terutama yang dengan dukungan terbatas
atau bahkan tanpa dukungan sama sekali
Apa Saja Hak ODHA ?
• Sebelum dan Ketika Tes HIV - Konseling -
Informed Consent – Kerahasiaan
• HIV Positif - Informasi - Dukungan
• AIDS - Perawatan dan Pengobatan tanpa
diskriminasi - Meninggal dengan martabat
Cara Mengatasi Stigma dan
Diskriminasi
1. Kualitas Pra – Pasca Test dan pada saat konseling
berlangsung.
2. Mempunyai informasi tentang HIV/AIDS yang baik dan
benar.
3. Akses terhadap pengobatan ARV bagi yang
membutuhkan pengobatan.
4. Pengungkapan status kepada orang-orang
tercinta/terdekat.
5. Dorongan untuk tetap menjadi anggota masyarakat
yang berproduktif.
6. Adanya sebuah kelompok dukungan.
7. Menghormati hak sebagai manusia, termasuk ODHA
ODHA Punya hak, tapi juga memiliki
kewajiban
1. Menghargai hak orang lain
2. Menjaga kesehatan diri sendiri
3. Mencari informasi
4. HIV Stop di Sini/tidak menularkan ke orang
lain • Memberikan informasi yang benar
tentang kesehatannya kepada dokter
5. Mengikuti petunjuk atau nasehat dok
Upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja
1. mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS
2. mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dengan cara menyebarluaskan informasi
dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;
3. memberikan perlindungan kepada Pekerja/Buruh
dengan HIV/AIDS dari tindak dan perlakuan
diskriminatif;
4. menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan standar yang berlaku.
Pemerintah Indonesia juga telah mengadopsi
kaidah ILO tentang HIV/AIDS
1. Pengakuan HIV/AIDS sebagai Persoalan Dunia Kerja :
2. Non-diskriminasi
3. Kesetaraan Jender : Dimensi jender dalam
penanggulangan HIV/AIDS perlu digarisbawahi.
4. Kesehatan Lingkungan Demi kepentingan semua
pihak, lingkungan kerja yang sehat dan aman
5. Dialog Sosial : Kerja sama dan kepercayaan di antara
pengusaha, buruh/pekerja serta pemerintah,
termasuk keterlibatan aktif para buruh/pekerja yang
terkena atau terpengaruh HIV/AIDS, menentukan
keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program
HIV/AIDS.
6. Larangan Skrining dalam Proses Rerutmen
dan Kerja
7. Kerahasiaan
8. Kelanjutan Status Hubungan Kerja
9. Pencegahan : Infeksi HIV dapat dicegah.
10. Kepedulian dan Dukungan Solidaritas,
kepedulian dan dukungan haruslah menjadi
pedoman dalam menanggapi persoalan
HIV/AIDS di dunia kerja.
UU No 36 Tahun 2009 pasal 4
1. Setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya
di bidang kesehatan.
2. Setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.
3. Setiap orang berhak secara mandiri dan
bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya.
Kesimpulan

1. Ditinjau dari Hukum dan Hak Asasi Manusia,


penderita HIV/AIDS tidak seharusnya mendapat
tindakan diskriminatif dari pihak manapun,
alasannya antara lain, dari segi Hak Asasi Manusia,
setiap orang berhak atas kehidupan dan kesehatan
yang layak, berarti penderita HIV/AIDS juga harus
diperlakukan demikian.
2. Kedudukan penderita HIV/AIDS yang adalah
manusia yang memiliki hak kodrat dari Tuhan Yang
Maha Esa sudah sepatutnya mendapatkan
perlindungan hak asasi, jaminan pelayanan
kesehatan yang nyata

Anda mungkin juga menyukai