Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN FARMASI

Break Even Point


(BEP)
KELOMPOK 6

Nadila Afianti Azhari (1041611105)


Nafa Dila Indah Pratiwi (1041611106)
Nita Yulia Purwati (1041611112)
Nola Ajeng Pitaloka (1041611113)
Novi Dwi Anggraeni (1041611114)
Nofia Nur Cahyani (1041611115)
Novy Dwi Susilowati (1041611116)
Prima Ramadhanis(1041611120)
PENGERTIAN BEP
• Break Even point atau BEP adalah suatu analisis
untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau
jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul
serta mendapatkan keuntungan / profit.
MANFAAT BEP
Manfaat BEP
1. Sebagai alat perencanaan untuk menghasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat
volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara
keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik
yang mudah dibaca dan dimengerti
KELEMAHAN ANALISA BEP
• Kelemahan dari Analisa Break Even Point adalah
asumsi mengenai linearity, klasifikasi biaya dan pada
penggunaan terbatas dalam rentang waktu yang
tidak panjang yaitu hanya ada satu macam barang
yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu
macam maka kombinasi atau komposisi
penjualannya (sales mix) akan tetap konstan.
KOMPONEN PERHITUNGAN DASAR
• Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu
3 komponen dari rumus BEP yaitu :
1. Fixed Cost (Biaya tetap)
• Yaitu komponen yang merupakan biaya yang tetap atau
konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun
perusahaan tidak berproduksi. 
• Misal biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat
usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya
yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya
menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak
menjual sama sekali
Lanjutan...
2. Variable cost (biaya variable)
• Komponen ini merupakan biaya per unit yang
sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume
produksinya.
• contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu
membayar komisi salesman, biaya antar, biaya
kantong plastic, biaya nota penjualan
3. Selling Price
• Komponen ini adalah harga jual per unit barang
atau jasa yang telah diproduksi.
PERHITUNGAN BEP
• Dalam menghitung BEP, terdapat 3 pendekatan
berikut yang bisa digunakan, yakni :
1. Table Approach
• Pendekatan ini digunakan dengan cara
menghitung jumlah pendapatan / penjualan
atas sejumlah produk tertentu, sehingga
mampu menutupi total biaya yang dikeluarkan
atas penjualan produk tersebut. 
Lanjutan...
2. Graph Approach
• Pendekatan grafis ini dilakukan dengan cara menggunakan
kurva pendapatan, biaya tetap dan total biaya pada
berbagai tingkat penjualan. Break Event Point biasanya
tergambar dalam grafik yang disebut gambar break
event (break even chart),
• Pada gambar tersebut akan diketahui sekaligus jumlah
rupiah dari hasil penjualan, jumlah unit produk yang
terjual, biaya variabel, biaya tetap serta marginal laba atau
kerugian pada tingkat penjualan tertentu dengan melihat
titik Break Event Pointnya.
Lanjutan...
• Untuk itu data yang perlu disiapkan adalah : data
pendapatan / penjualan, biaya tetap, total biaya,
dan data jumlah unit produk yang terjual / volume
penjualan. 
• Pada sumbu ( X) menunjukan periode/waktu dan sumbu Y
menunjukan pendapatan / penjualan
Lanjutan...
3. Aritmatic Approach
• Aritmatik Approach ini dapat dilakukan dengan
rumus-rumus aljabar dan dengan trial & error.
• Yang  harus  diketahui dalam model ini adalah
jumlah total biaya tetap, biaya  variabel  per 
unit  atau  total  variabel,  hasil  penjualan total
atau harga jual per unit.
Rumus Pendekatan Aritmatik
• pendekatan aritmatik untuk menghitung BEP
(Break Even Point) terdapat 2 cara yaitu
1. Break even point dalam unit
• Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan
untuk mendapat titik impas/laba
Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume
Lanjutan...
2. Break even point dalam rupiah
• Berapa rupiah nilai penjualan yang harus
diterima untuk mendapat titik impas/laba

Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume
Contoh Soal 1
Perhitungan Laba Rugi Apotek Prima tahun 2006
yang Berakhir per 31 Desember
1. Penjualan Bersih :
Penjualan (kontan) Rp 635.422.50070

Penjualan kredit Rp 272.322.50030

Total Penjualan Rp 907.745.000 100


2. Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal Rp 111.657.500

Pembelian bersih Rp 632.377.500


Persediaan akhir Rp 131.990.000 (-)
H.P.P Rp 612.045.000

Laba Kotor dari penjualan Rp 295.700.000 32,58


3. Beban Usaha
Gaji (Apt, AA,JR) Rp 144.817.500
Biaya sewa kantor Rp 17.187.500
Biaya pemakaian suplai Rp 7.150.000
kantor/apotek
Biaya Asuransi Rp 9.290.000
Biaya Bunga Rp 5.930.000
Biaya Pemeliharaan Rp 8.895.000
gedung & peralatan
Biaya iklan Rp 4.197.500
Biaya Pemasaran Rp 15.245.000
Biaya Penyusutan Rp 7.822.500
Biaya pemakaian air, Rp 2.712.500
listrik dan telepon
Biaya serba-serbi Rp 27.390.000
Total Biaya Usaha Rp 250.637.500 27,61
Laba Bersih Rp 45.062.5004,96
Pertanyaan
1. Hitunglah biaya fixed cost dan variable cost
sesuai dengan data pengeluaran Apotek
PRIMA tersebut!
2. Hitunglah nilai Break even point dalam unit dan
Break even point dalam rupiah!
Pembahasan Analisa Break Even
Apotek PRIMA
1. Fixed Cost (FC) = gaji + biaya sewa kantor + biaya asuransi
+ biaya bunga + biaya pemeliharaan gedung dan
peralatan + biaya penyusutan
FC= Rp 144.817.500 + 17.187.500 + 9.290.000 +
5.930.000 + 8.895.0000 + 7.822.500 = Rp 193.942.500
2. Variable cost (VC) = HPP + biaya pemakaian suplai
kantor/apoteker + biaya iklan + biaya pemasaran + biaya
pemakaian air, listrik dan telepon + biaya serba serbi
VC= Rp 612.045.000 + 7.150.000 + 4.197.500 +
15.245.000 + 2.712.500 + 27.390.000 = Rp 668.740.000
Lanjutan...
3. Break even point dalam unit

BEP = 193.942.500
(907.745.000 - 668.740.000)
= 0,81 unit
= 81%
Lanjutan ...
4. Break even point dalam rupiah

BEP = 193.942.500
1- ( 668.740.000 / 907.745.000 )
= Rp 736.596.868,9 /tahun
= Rp 61.383.072,41 /bulan
Contoh Soal 2
•Rencana penjualan Apotek FARMA tahun 2000 meliputi kedua jenis produk
adalah sebagai berikut
Penjualan
Nama Produk Jumlah Unit Harga per Unit Total
Produk A 15.000 Rp 1000 Rp
15.000.00
0
Produk B 10.000 Rp 750 Rp
7.500.000
Biaya variabel 15.000 Rp 500 Rp
produk A 7.500.000
Biaya variabel 10.000 Rp 200 Rp
produk B 2.000.000

Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun.


A. Tentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah
B. Tentukan BEP produk A dalam unit
C. Tentukan BEP produk B dalam unit
Jawaban :
A.  Menentukan BEP perusahaan secara
keseluruhan dalam Rupiah
Rumus :
BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya
variabel / total penjualan)
BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) /
(15.000.000+7.500.000)
BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47)
BEP = 5.000.000 / 0.53
BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan
Rp 9.433.962,-
B.Menentukan BEP produk A dalam unit
Rumus :
BEP (unit) Produk A =
Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – BiayaVariabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500)
BEP = 10.000 unit

C.Menentukan BEP produk B dalam unit


Rumus :
BEP (unit) Produk B =
Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya variabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (750 – 300)
BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit
Contoh Soal 3
1. Suatu perusahaan farmasi mengeluarkan biaya tetap
sebesar Rp300.000. Biaya variabel per unit Rp40. Harga
jual per unit Rp100. Kapasitas produksi maksimal
10.000. Hitunglah BEP (Q)!
 
BEP (Q) = FC   
P–V
= 300.000
100 - 40
= 5.000 unit

Anda mungkin juga menyukai