Anda di halaman 1dari 27

UNIT

1
HIDROKARBON
IRMA YUNITA, S. Pd.
NIP. 1984091272005012003
Hidrokarbon : senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan H saja.

Kekhasan atom karbon

• Kemampuan membentuk empat ikatan kovalen


• Kemampuan membentuk rantai
• Kemampuan membuat ikatan rangkap
Kekhasan atom karbon
H H
H H
H C C H H C C H
H C C H
H H
Etana etena etuna

H H H H H H H H H H H H H H
H C C C C C C H H C C C C C C C C H
H H H H H H H H H H H H H H

Heksana (C6H14) Oktana(C8H18)

H H H H H H H H H H
H C C C C C C C C C C H
H H H H H H H H H H

Dekana (C10H22)
Posisi atom karbon
Posisi atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :

Atom C primer        :  atom C yang mengikat langsung 1 atom C


yang lain (─ CH3) atau atom C 1°

  Atom C sekunder    :  atom C yang mengikat langsung 2 atom C


yang lain (─ CH2) atom C 2°

  Atom C tersier        :  atom C yang mengikat langsung 3 atom C


yang lain (─ CH) atau atom C 3°

Atom C kuarterner  :  atom C yang mengikat langsung 4 atom C


yang lain (─ C ─ ) atau atom C 4°
• Atom C primer : atom C nomor 1, 6, 7, 8, 9
• Atom C sekunder : atom C nomor 2, 4
• Atom C tertier : atom C nomor 3
• Atom C kuartener : atom C nomor 5
Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon
(terdiri dari atom C dan H)

a.     Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya :


• Hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon
yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan
tungga (contoh : - C – C -)
• Hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau
lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau
ikatan rangkap tiga (alkuna) (contoh : - C = C - ,
-C≡C-)
a.     Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
• Hidrokarbon alifatik senyawa hidrokarbon dengan rantai
terbuka jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan
rangkap).

• Hidrokarbon alisiklik senyawa hidrokarbon dengan rantai


melingkar/tertutup (cincin). 
•  Hidrokarbon aromatik senyawa hidrokarbon dengan rantai
melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal
dan rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi).
•   A. ALKANA
• alkana merupakan senyawa
hidrokarbon yang tidak mempunyai
ikatan rangkap (alifatik jenuh)
• Rumus Umum: CnH2n + 2
• Penamaan sesuai dengan jumlah
atom C dan
• berakhiran ana.
  Jenis- jenis alkana
n Rumus Molekul Nama   n Rumus Molekul Nama

1 CH4 metana 6 C6H14 heksana

2 C2H6 etana 7 C7H16 heptana

3 C3H8 propana 8 C8H18 oktana

4 C4H10 butana 9 C9H20 nonana

5 C5H12 pentana 10 C10H22 dekana

Alkana yang kekurangan 1 atom H disebut


sebagai alkil (R), dengan rumus umum: C nH2n + 1

Alkil Nama   Alkil Nama

CH3 ─ metil CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ butil

CH3 ─ CH2 ─ etil CH3 ─ CH2 ─ CH ─ sekunder butil


sering disingkat: C2H5 ─ │ CH3

CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ propil CH3 ─ CH ─ CH2 ─ isobutil


 

sering disingkat: C3H7 ─     │  

  CH3

CH3 ─ CH ─ isopropil CH3 tersier butil

│   │  

CH3   CH3 ─ C ─  

    │  

    CH3  
Tata nama Alkana (ditetapkan oleh IUPAC)

No cabang-nama cabang(spasi)nama alkana rantai utama

1. Bilamerupakan alkana rantai lurus, beri awalan n- (normal / lurus)


Contoh: CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 n – pentane
2. Nama alkana berdasarkan rantai C terpanjang.
Atom C yang tidak terletak pada rantai utama/ terrpanjang disebut
gugus cabang
3. Penomoran atom C pada rantai utama dimulai dari ujung yang
terdekat dengan cabang
4. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sejenis, cukup disebut
sekali dan diberi awalan di (2), tri (3), tetra (4) dan penta (5)
5. Penulisan nama alkil sesuai urutan abjad huruf depan alkil (butil,
etil, metil dan propil)
6. Bila 1 atom C mengikat dua gugus alkil, penomoran harus
diulang
Contoh

3-etil-4,7-dimetil-nonana
B. ALKENA DAN ALKUNA
ALKENA ALKUNA
 Merupakan hidrokarbon tak jenuh, mengandung  Merupakan hidrokarbon tak jenuh, mengandung
ikatan rangkap dua ─ C ═ C ─ ikatan rangkap tiga ─ C ≡ C ─
│ │
 RU : CnH2n dimana n = 2,3,4 dst..  RU : CnH2n - 2 dimana n = 2,3,4 dst..
Misal n = 3 maka RM: C3H6 ( propena) Misal n = 3 maka RM: C3H4 (propuna)
 Aturan Penamaan:  Aturan Penamaan:
1. Sesuai dengan alkana, tapi akhiran ana → ena 1. Sesuai dengan alkana, tapi akhiran ana → una
2. Rantai induk harus mengandung ikatan ═ 2. Rantai induk harus mengandung ikatan ≡
3. Ikatan ═ mendapat nomor sekecil mungkin 3. Ikatan ≡ mendapat nomor sekecil mungkin
4. Nama rantai induk diawali no posisi ikatan ═ 4. Nama rantai induk diawali no posisi ikatan ≡
Contoh: Contoh:
a . CH3 ─ CH ═ CH ─ CH2 ─ CH3 a . CH3 ─ CH2 ─ C ≡ CH
b . CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH ═ CH2 b . CH3 ─ CH ─ C ≡ C ─ CH3
│ │
CH3 CH3

c. CH3 c. CH3
│ │
CH3 ─ C ─ CH ═ CH ─ CH ─ CH3 CH3 ─ CH ─ C ≡ C ─ CH ─ C ─ CH3
│ │ │ │ │
CH3 CH3 CH3 CH3 CH3
ISOMER

isomer adalah suatu senyawa dari beberapa senyawa berbeda


yang mempunyai rumus molekul sama

Atau

Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul


sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.

Contoh.
n-butana (CH3CH2CH2CH3) dan 2-metilpropana (CH3CH(CH3)CH3)
ISOMER STRUKTUR
(cara-cara atom-atom saling berikatan beda)
ALKANA ALKENA ALKUNA
Isomer Rangka  Isomer Rangka  Isomer Rangka
(RM sama, kerangka C beda) (RM sama, kerangka C beda) (RM sama, kerangka C beda)
 Isomer Posisi  Isomer Posisi
(RM sama, posisi ikatan ═ beda) (RM sama, posisi ikatan ≡ beda)
ISOMER GEOMETRI (isomer cis – trans)
(RM sama, penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap beda

cis jika gugus-gugus yang memiliki prioritas yang lebih tinggi terletak pada sisi
yang sama ikatan ═

trans jika gugus-gugus yang memiliki prioritas yang lebih tinggi terletak pada
sisi yang berlawanan dari ikatan ═

gugus yang lebih panjang (besar) memiliki prioritas yang lebih tinggi
Reaksi Alkana

1. Reaksi Subtitusi : Reaksi


pergantian atau pertukaran suatu
atom/gugus atom oleh atom atau
gugus lain.

Reaksi substitusi pada alkana


umumnya subtitusi oleh halogen
yang dikenal dengan istilah
halogenasi
2. Reaksi pembakaran
Pembakaran merupakan reaksi oksidasi suatu zat dengan oksigen yang
berlangsung cepat disertai dengan pembebasan kalor dan cahaya

Contoh pembaran n-propana:


Pembakaran sempurna
2CH3CH2CH3 + 10 O2  6CO2 + 8H2O
Pembakaran tidak sempurna
2CH3CH2CH3 + 7O2  6CO + 8H2O
CH3CH2CH3 + 2O2  3C + 4H2O

3. Reaksi Pirolisis
Penguraian suatu senyawa oleh panas dinamakan pirolisis (untuk alkana
dikenal sebagai proses cracking). Jika dipanaskan pada suhu tinggi tanpa
adanya udara, maka akan terjadi penguraian karena panas. Molekul
alkana yang besar akan dipecah menjadi campuran alkana yang lebih kecil
dengan massa molekul lebih rendah, alkena, dan hidrogen. Pirolisis
biasanya berlangsung pada suhu 500 – 800 oC menggunakan katalis silika-
alumina, sehingga disebut pemecahan katalitik
REAKSI ALKENA & ALKUNA

1. Reaksi Adisi
Adalah reaksi penjenuhan/pemutusan ikatan rangkap oleh H2, X2
(halogen) atau HX (asam halida). Reaksi adisi terjadi karena salah satu
ikatan pada ikatan rangkap (ikatan π) bersifat lemah, mudah putus dan
reaktif. Reaksi adisi terjadi pada homolog alkena dan alkuna. Homolog
alkuna membutuhkan pereaksi 2 kali lipat dari alkena. Pada reaksi adisi
dengan HX berlaku aturan Markovnikov tentang arah adisi:
Contoh Reaksi Adisi

2. Reaksi Eliminasi
Adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap dengan melepas dua gugus di sekitar 2 atom C
yang berikatan, dan melepas H2, X2 atau HX. Reaksi eliminasi menggunakan dehidrator
berupa H2SO4 pekat pada suhu 180oC. Reaksi eliminasi terjadi pada homolog alkana. Pada
reaksi eliminasi HX berlaku aturan Saytzeff tentang arah eliminasi.
Terima Kasih

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai


melakukan.
Walt Disney
Tentukan Jumlah atom C primer,
skunder , tertier dan kuarterner
soal

Reaksi pembakaran sempurna dari


benar ditunjukkan oleh persamaan... .
CH4 + O2 ----------- CO2 + H2O
CH4 + 2O2 ----------- CO2 + 2H2O
2CH4 + 2O2------------2CO2 + 2H2O
3CH4 + 2O2------------2CO2 + 3H2O
3CH4 + 4O2------------CO2 + 2H2O
Jumlah atom C primer dari senyawa 2,4- dimetil 3-kloro pentana adalah ... .
A.1 D. 4
B.2 E. 5
C. 3

Pemberian nama senyawa yang tepat adalah untuk


senyawa diatas adalah …

Anda mungkin juga menyukai