Anda di halaman 1dari 60

TAHAPAN PROSES PEMBUATAN GULA

DI PABRIK GULA TAKALAR

 TAHAP PEMERAHAN NIRA


 TAHAP PEMURNIAN NIRA
 TAHAP PENGUAPAN
 TAHAP PENGKRISTALAN
 TAHAP PEMISAHAN KRISTAL / PENYELESAIAN
BAGAN
PROSES PRODUKSI GULA
DI PABRIK GULA TAKALAR

TEBU

Imbibisi ST. GILINGAN Ampas


Surf actan
Nira Mentah Nira Tapis
Ca(OH) 2
Gas SO2 ST. PEMURNIAN Nira Kotor
P2O5 Cair
Floculant Nira Jernih Blotong

ST. PENGUAPAN Condens


Uap Nira
Nira Kental

Fondan ST. KRISTALISASI Condens

Massecuite

ST. PUTERAN Stroop

Gula Tetes
Gula Co-Product
Halus dan ST. PENYELESAIAN
Krikilan

PRODUKSI
GULA KRISTAL PUTIH Core Product

GUDANG GULA
DESKRIPSI
TAHAPAN PROSES PEMBUATAN GULA

► TAHAP PEMERAHAN NIRA


 Peralatan Proses yang digunakan adalah :
● Alat Kerja Pendahuluan yaitu :
 Cane Cutter & Uni Grator

● 4 Unit Gilingan

 Tenaga Penggerak :
Alat Kerja Pendahuluan (Cane Cutter & UniGrator) & 4 Unit

Gilingan di gerakkan oleh TURBINE UAP


DIAGRAM ALIR NIRA DI ST. PEMERAHAN
Air Imbibisi

Tebu

Gil Gil Gil Gil


I a1 II a2 III a3 IV a4
BOILER

NPL

NPP N-3 N-4

NM NM = Nira Mentah
NPP = Nira Perahan Pertama
NPL = Nira Perahan Lanjutan
A = Ampas
N = Nira
► TAHAP PEMURNIAN NIRA
● Proses pemurnian adalah proses pemisahan kotoran bukan
gula (organic & anorganik) yang terdapat dalam nira dengan
proses fisis, chemis, & fisis chemis

● Bahan pembantu proses yang digunakan adalah kapur,


belerang, asam pospat, & floculan

● Sasaran pH Defekasi adalah 8.2 – 8,5


Sasaran pH Sulfitasi adalah 7.2

● Reaksi yang diharapkan dalam proses pemurnian nira adalah


3Ca2+ + 2PO43- Ca3(PO4)2
Ca2+ + SO32- CaSO 3

● Hasil akhir dari proses pemurnian adalah nira jernih & nira kotor
dimana nira kotor akan ditapis di unit RVF & menghasilkan nira
tapis dan blotong
DIAGRAM ALIR NIRA DI STASIUN PEMURNIAN
Nira Mentah

Flokulant
Susu Kapur

Timb Sulfitir NM
Servo Snow
Balling

PP. II Flash Tank


PP. I Defekator I

Defekator II
Gas SO2 Nira Jernih

Tangki Nira
Jernih

Ke Evaporator
Door
Clerifier

Nira Kotor
Blotong

Nira Tapis RVF


► TAHAP PENGUAPAN

 Proses penguapan adalah proses untuk menguapkan 80 %


air yang terkandung dalam nira jernih

 Terdapat 5 buah Evaporator yang bekerja secara Quadruple


Effcet

 Sasaran yang diharapkan adalah Nira Kental dengan % brix


64 – 66

 Pemanas yang digunakan adalah uap bekas turbine dimana


panas latennya masih cukup tinggi

 Kondensat yang bebas gula , digunakan sebagai air pengisi


ketel untuk pembuatan steam di stasiun ketel sedangkan yang
mengandung gula digunakan untuk proses
DIAGRAM ALIR NIRA DI STASIUN PENGUAPAN

Ke
Kondensor
Bleeding Bleeding

Uap Nira Uap Nira


Uap Nira Sulfitir
NK
BP I BP II BP III BP IV

Nira Encer

Nira Kental

Gas SO2
Kondensat Kondensat Kondensat

Ke Boiler
Ke Tangki
Imbibisi
► TAHAP PENGKRISTALAN

 Proses kristalisasi adalah proses penguapan air yang di


mulai tepat sebelum kondisi dimana kristal mulai terbentuk

 Bahan dasar adalah nira kental dengan brix 64 – 66 %

 Skema masak adalah A – B/C – D

 Peralatan yang digunakan untuk proses kristalisasi adalah


Vacuum Pan dengan kondisi vacuum 64 cmHg

 PG Takalar memiliki 3 buah Vacuum Pan A, 1 buah


Vacuum Pan B/C, & 2 buah Vacuum Pan D
► TAHAP PEMISAHAN KRISTAL / PENYELESAIAN
Tahap Pemisahan Kristal

 Proses pemisahan kristal bertujuan untuk memisahkan


kristal dari stroopnya

 Proses pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan


alat puteran yang bekerja berdasarkan gaya centrifugal

 Jenis puteran yang digunakan adalah High Grade Fugal


dan Low Grade Fugal

 Puteran High Grade Fugal bekerja secara diskontinyu dan


digunakan untuk memutar masakan dengan kemurnian
tinggi yaitu masakan A & B

 Puteran Low Grade Fugal bekerja secara kontinyu dan


digunakan untuk memutar masakan dengan kemurnian
rendah yaitu masakan D
► TAHAP PEMISAHAN KRISTAL / PENYELESAIAN
Tahap Penyelesaian

 Proses penyelesaian terdiri dari pengeringan gula produk,


pendinginan, penyaringan, & pengemasan

 Pengeringan & pendinginan dilakukan secara alami

 Penyaringan gula produk menggunakan saringan berukuran


8 mesh & 23 mesh

 Pengemasan gula menggunakan karung plastik & innerbag


dengan berat netto 50 kg
DIAGRAM ALIR NIRA DI STASIUN MASAKAN & PUTERAN
Nira Kental

Leburan

Peti Peti Peti Peti Peti


NK Klr. SHS Stroop A Stroop B/C Klr. D

Msk. A Msk. B/C Msk. D

Fondan
Cuite A Cuite Cuite D
B/C
Gula C
Put. Put. Put. Tetes
Stroop A A B/C D1

Gula D1
Mixer A/B
Gula A Gula B

Put. Put. Klare. D


Klr. SHS SHS D2

Stroop
Babonan D B/C
SHS. I Gula D2
KUALITAS PRODUKSI

SASARAN

GULA SHS IA TETES/FINAL


(GKP I) MOLASES

- Nilai Remisi = ± 70 - 75 - Brix = 88 – 92%


- Warna ICUMSA = ≤ 250 - HK = < 33 %
- BJB = 0.9 – 1.1 mm
- Pol = 99.60 %
- Kadar air = ± 0.90 %
- Kadar SO2 = Max. 30 ppm.
Unit Utilitas di Pabrik Gula Takalar
meliputi :

► Unit Penyediaan Uap


Terdapat 2 Unit Pembangkit Uap yaitu Ketel Yoshimine I,
Yoshimine II, dengan kapasitas produksi uap 50 ton / jam/unit
► Unit Pembangkit Listrik
Terdapat 2 Unit Turbine Alternator dengan kapasitas masing-
masing 3,6 mega watt
► Unit Penyediaan Air
Air yang digunakan dalam proses produksi adalah air
permukaan, air bawah tanah, kondensat (negatif/positif gula)
B AG AN O U T P U T L IM B AH
D AL AM P R O S E S P R O D U K S I G U L A

In p u t Pr o s e s O u tp u t

De b u
S T. B O IL ER G a s CO 2
A bu
A mp a s
Te b u S is a
Imb ib is i S T. G IL ING A N A mp a s
S u r f a c ta n Min y a k
Nira Me n ta h
Ca ( O H) 2 B lo to n g
Gas SO2 S T. PEMURNIA N Gas SO2
P2 O 5 Ca ir A . Ja tu h an
Flo c u la n t Nira Je r n ih Co n d . RV F

Soda
A . Ja tu h a n
S T. PENG UA PA N Co n d e n s o r
B e r p olu tan
Nira K e n ta l No nPolu ta n

A . Ja tu h a n
Fo n d a n S T. K RIS TA L IS A S I Co n d e n s o r
No np olu ta n
Ma s s e c uite
Di- Re c y c le

S T. PUTERA N S tr o op

G u la Te te s
G u la
Ha lu s d a n S T. PENY EL ES A IA N Ta n g ki
K rikilan Te te s
G UL A K RIS TA L PUTIH

G UDA NG G UL A
MACAM LIMBAH
PABRIK GULA takalar

1. Limbah Padat
a. Ampas Tebu b. Abu Ketel c. Blotong

2. Limbah Cair
a.Limbah Cair Non Polutan :
- Air jatuhan Evaporator / VP/ RVF
b. Limbah Cair Polutan :
- Air cucian skrap JH / Evaporator / VP
- Air pendingin metal gilingan & alat lain
- Minyak bekas pelumasan mesin

3. Limbah B-3
- Kertas saring ex. Analisa Polarymetris

4. Limbah Udara
a. Gas SO2 b. Gas Cerobong Ketel
DESKRIPSI LIMBAH
DI PABRIK GULA TAKALAr

1. Limbah Padat

a. Blotong :
- Jumlah ± 3.5 % Tebu
- Merupakan hasil akhir dari proses pemurnian nira (RVF)
- Dimanfaatkan sebagai pupuk di lahan HGU & sawah
b. Abu Ketel :
- Jumlah ± 3 % Tebu
- Berasal dari sisa pembakaran ampas di dapur ketel
- Dimanfaatkan sebagai untuk pembuatan pupuk organik
biokompos, (peluang tanah urug & bahan campuran
batu merah)

c. Ampas Tebu :
- Jumlah ± 33 % Tebu,
- Merupakan hasil akhir dari St. Gilingan
- Dimanfaatkan sebagai bahan bakar di St. ketel & media kompos
2. Limbah Cair

a. Non Polutan :
- Debit : ± 1.870 m3 / hari
- Bekas air pendingin kondensor, mesin & palung
- Suhu air jatuhan kondensor 45 – 50°C & sebagian
besar direcycle & di re-use, sebagian kecil ke sungai
- Dimanfaatkan untuk air kebutuhan tanaman

b. Polutan :
- Debit ± 1.950 m3 / hari
- Berasal dari air yang terkontaminasi nira mentah
maupun cucian sekrapan Juice heater, Evaporator,
pendingin metal gilingan, air Dust Collector
- Dimanfaatkan untuk air kebutuhan tanaman
3. Limbah Udara

a. Gas Buang Cerobong Ketel


- Berupa gas yang berasal dari pembakaran didapur ketel
( CO, NOx, SO2, Partikel padat, dll )

b. Gas Buang Cerobong Sulfitir


- Berupa sisa gas SO2 yang berasal dari pembakaran
belerang ditobong belerang ( St. Pemurnian Nira )

4. Limbah B - 3

Berasal dari sisa analisa nira yang menggunakan larutan


penjernih (Pb)

Limbah B-3 (Pb) terdapat pada endapan di kertas tapis


LIMBAH PADAT
a. Ampas Tebu
● Sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di St. Ketel
& kelebihannya di press ball untuk disimpan sebagai cadangan
bahan bakar (peluang sebagai bahan baku kertas)
LIMBAH PADAT
b. Abu Ketel
● Merupakan padatan sisa dari pembakaran bahan bakar (ampas
tebu, moulding, & residu)
● Ada 2 macam abu ketel yang dihasilkan :
1. Abu ketel dari pembakaran dalam dapur ketel, dimana sebelum
dikeluarkan ke penampungan, disiram dahulu dengan air
sampai dingin
2. Abu ketel dari Dust Collector, berasal dari partikel padat yang
terikut keluar melalui cerobong ketel & tertangkap melalui
semprotan nozzle pada Dust Collector
● Air pendingin abu ketel, dialirkan ke unit IPAL setelah disaring
terlebih dahulu
● Untuk monitoring terhadap pengelolaan limbah dilakukan
analisa baku mutu, Emisi & Ambient oleh Laboratorium
Bapedalda Prop. Sul-Sel
LIMBAH PADAT
c. Blotong

● Merupakan padatan sisa dari proses pemurnian nira

● Blotong yang dihasilkan dari penapisan di unit RVF ditampung


pada Dump Truck kemudian ditimbang dan selanjutnya
dimanfaatkan untuk tanaman

● Setiap truck mengangkut 5 – 6 ton blotong

● Peluang untuk pembuatan pupuk organik (bio kompos)


LIMBAH CAIR POLUTAN
a. In House Keeping
● In house keeping dilakukan agar pengolahan limbah cair dapat
lebih efektif dengan debit & konsentrasi serendah mungkin
● Dipisahkan antara saluran air berpolutan & non polutan
● Penyempurnaan kolam/bak penangkap polutan
● Pembenahan peralatan penangkap minyak
● Revisi pompa-pompa yang bocor dimana dapat mencemari
air yang akan ke saluran IPAL
● Air yang tercemar diberi larutan susu kapur
● Minyak yang tercampur dengan air pendingin metal gilingan
dipisahkan pada drum penangkap minyak, ditampung dalam
drum, dijual ke pihak III
LIMBAH CAIR POLUTAN
b. IPAL (Saat Luar Masa Giling)
● Dilakukan pembersihan saluran influent, kolam pemisah minyak,
kolam IPAL
● Revisi & service peralatan limbah seperti aerator, kompresor,
unit susu kapur, V- Notch, dll
● Pengadaan bahan pembantu seperti kapur

c. IPAL (Saat Dalam Masa Giling)


● Proses pengolahan limbah cair menggunakan prinsip Aerated
Lagoon (Fully Aerobic)

Primary Treatment
● Sebelum masuk ke unit IPAL, air dipisahkan dahulu dari kotoran
kasar, minyak & endapannya melalui bak pengendap awal / bak
penangkap minyak kemudian ke kolam stabilisasi & dihembusi
udara dengan Surface Aerator
● Kemudian air dipompa ke kolam IPAL
LIMBAH CAIR NON POLUTAN

● Berasal dari air jatuhan kondensor, pendingin tobong belerang, dan


pendingin mesin lainnya dengan suhu ± 45 - 50°C

● Penanganan limbah cair ini dengan cara menurunkan temperatur


melalui proses pendinginan pada unit spray pond

● Limbah cair non polutan ini di re-use sebagai injeksi untuk kodensor
Evaporator, Vacuum Pan, RVF & sebagian kecil dibuang

● Sebelum dibuang ke sungai, pada limbah cair ini diberi susu kapur
untuk menetralkan pHnya
LIMBAH UDARA / GAS
● Terdapat 2 macam gas yakni :
1. Gas buang dari cerobong ketel
2. Gas SO2

1. GAS BUANG DARI CEROBONG KETEL


● Peralatan yang digunakan adalah Dust Collector, Cerobong
Ketel, Wet Scrubber, & Cyclone
● Analisa yang dilakukan adalah Analisa Emisi & Ambient

2. GAS SO2
● Peralatan yang digunakan adalah Sulfitator
● Analisa yang dapat dilakukan adalah Analisa Gas SO2
LIMBAH B – 3

● Berasal dari sisa analisa polarimetris seperti timah hitam (Pb)


yang terdapat pada endapan di kertas saring
● Kertas saring bekas analisa dikumpulkan & dimasukkan ke dalam
drum & ditempatkan pada tempat permanen untuk selanjutnya
akan dikirim ke Jawa Barat
● Filtrat sisa analisa polarimetris dielektrolisakan dan Pb yang
tertangkap dikumpulkan pada bak kedap air dan selanjutnya
dikemas dalam plastik kemudian bersamaan dengan kertas saring
dikirim ke Jawa Barat
● Oli bekas dikumpulkan & dimasukkan ke dalam drum dan
ditempatkan pada tempat permanen untuk selanjutnya akan
akan diambil oleh pihak III yang mempunyai ijin dari Kementrian
Lingkungan Hidup
● Accu bekas ditempatkan pada tempat permanen untuk selanjutnya
akan diambil oleh pihak III yang mempunyai ijin dari Kementrian
Lingkungan Hidup
COMUNITY DEVELOPMENT & COMUNITY RELATION

● Merekrut tenaga kerja untuk pekerjaan lokal di PG Takalar


● Memberikan air dari IPAL untuk sawah masyarakat sekitar
(sesuai permintaan)
● Mengikuti expo Pemda dengan menjual gula murah
● Memberikan akomodasi berupa bimbingan terhadap mahasiswa /
pelajar yang melakukan kerja praktek di PG Takalar

• Membantu penyaluran semen bosowa ke mesjid sekitar lokasi


(areal rally Indonesia)

• Bantuan pada pesantren terdekat

• Bantuan perbaikan sarana & prasarana desa sekitar dengan


Alat berat

Anda mungkin juga menyukai