Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INJEKSI

NAMA : EKA SABILLILAH


KELAS : XII TKRO 1
SMK KARNAS KUNINGAN
FUNGSI EFI

 EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI
adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara
elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan
kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian
bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. Dalam
kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain
mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut
adalah sama.
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR EFI BESERTA FUNGSINYA
1. Tanki bahan bakar
Fungsi tanki bahan bakar adalah sebagai wadah penampung bensin selaku sumber tenaga dari mobil
2. Fuel filter
Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran bensin saat melintasi fuel feed
3. Fuel pump
Pompa bensin memiliki dua fungsi yakni ;
 Untuk mengalirkan bensin dari tanki ke injector.
 Meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed.
4. Delivery pipe
Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin, fungsinya untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump.
5. Injector
Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja menggunakan
sebuah solenoid.
6. Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan didalam saluran bensin tetap stabil.
7. Fuel feed
Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai tempat mengalirnya bensin dari tanki ke injector.
8. Return feed
Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return feed berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan
tekanan kembali menuju tanki. Saluran ini memanjang dari delivery pipe ke tanki.
9. Sensor
Sensor sendiri merupakan alat untuk mendeteksi, yang hasilnya dijadikan sebagai acuan bagi ECU untuk menentukan lamanya
injektor membuka.
10. ECU
Apabila sensor fungsinya untuk mendeteksi, maka ECU berfungsi untuk mengolah data-data yang diperoleh dari sensor
11. Baterai
Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan referensi (umumnya 5 volt) yang nantinya akan diolah oleh
sensor sehingga memberikan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan antara 0 hingga 5 Volt.
NAMA SENSOR DAN FUNGSINYA

1. Sensor AIR Flow Meter


Sensor ini memiliki fungsi mendekteksi aliran udara (volume) yang masuk ke intake manifold.
2. Manifold Absolute Pressure Sensor
Sensor ini menghitung kevakuman atau tekanan pada intake manifold.
3. Throttle Position Sensor
Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle dalam bentuk nilai tahanan.
4. Water Temperatur Sensor
Pada dasarnya sensor pada mesin mobil EFI menggunakan variable resistor atau resistor yang nilai tahananya bisa
berubah ubah.
5. Intake Air Temperatur Sensor
IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk melalui intake manifold.
6. Crankshaft Position Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan timing pengapian.
7. Oxygent Sensor Oxygen
Sensor terletak di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang
8. Camshaft Position Sensor
Cara Kerja Sistem Injeksi
1. Saat Kunci Kontak "on"
Saat kunci kontak berada pada posisi "ON", sistem elektrikal pada mobil akan aktif melalui terhubungnya main
relay. Saat ini, ECM akan mengaktifkan fuel pump sehingga saat kunci kontak on, pompa bahan bakar menyala.
Namun, pompa bahan bakar akan menyala dalam selang waktu tertentu. Tujuannya, untuk membangkitkan tekanan
bahan bakar didalam rangkaian sistem EFI mencapai 315 - 340 KPa. Pompa akan otomatis mati saat jelang waktu
tertentu. ECM akan mengatur pompa agar dapat mati di sela waktu tertentu. Biasanya digunakan komponen semi
konduktor seperti condenser didalam ECM untuk mengatur hal ini. Bahan bakar mengalir dari tanki ke delivery pipe
sampai tekanan bahan bakar maksimal tercapai. Saat tekanan bahan bakar maksimal tercapai, pressure regulator
selaku penjaga tekanan bahan bakar akan membuka saluran return feed. Yang akan mengembalikan bahan bakar
kembali ke tanki.
2. Saat Engine Start dan Run
Saat kunci kontak diputar pada posisi START, motor starter akan memutar flywheel dan mengakibatkan engine berputar atau
cranking. Sehingga sensor-sensor yang terkait dengan sistem EFI akan bekerja untuk mendeteksi keadaan masing-masing.
Sensor CKP dan CMP akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin sedang berputar. Sehingga ECM akan memberi tegangan
ke pompa bahan bakar agar tetap hidup selama mesin berputar. Bahan-bakar kembali dipompa dari tanki menuju delivery pipe
sehingga didalam sistem bahan bakar timbul tekanan mencapai 315-340 KPa. ECM akan memberikan tegangan ke tiap injector
dengan waktu sesuai dengan perhitungan ECM sesuai dengan berbagai informasi yang masuk kedalam ECM. Sehingga, bahan
bakar dapat keluar dari lubang injector karena didalam delivery pipe, bahan bakar tersebut memiliki tekanan. Sensor seperti
MAF, IAT, MAP, O2, TPS, akan menjadi acuan ECM dalam menentukan banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan
kedalam intake manifold. Untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan, ECM menggunakan pengaturan waktu
pembukaan injector. Misal saat injector membuka selama 0,5 detik, maka bahan bakar yang diinjeksikan sedikit. Namun saat
injector membuka lebih lama misal 1,0 detik, otomatis bahan bakar yang diinjeksikan juga lebih lama.
3. Pengaturan kecepatan idle
Pada sistem karburator, kita mengenal sekrup ISAS dan IMAS untuk mengatur RPM idle mesin. Di sistem EFI, hal
itu sudah tidak diperlukan, karena sistem EFI menggunakan komponen ISC(idle speed control), atau disebut juga
IAC (Idle Actuator Control). ISC bekerja secara otomatis yang dikendalikan oleh ECM. ISC berfungsi sebagai
katup yang akan mengatur aliran udara melalui idle port pada throtle body. ISC terdapat pada sistem EFI yang
masih menggunakan katup gas pengendali manual atau kawat. Pada sistem DBW (Drive by wire), komponen ISC
tidaj diperlukan. Karena ECM akan mengatur idle speed dari katup gas langsung, dengan kata lain sistem DBW
tidak memiliki idle port.
Cara Penggunaan Scanner

1. Hubungkan unit scanner dengan socket diagnosis pada kendaraan melalui kabel DLC dan socket adaptor,
socket adaptor ini biasanya telah di sediakan dalam paket pembelian.
2. Setelah itu hubungkan scanner tersebut dengan mobil melalui socket-socket adaptor tersebut, putarlah kunci
kontak kendaraan pada posisi ON.
3. Tekan tombol power scanner (biasanya warna merah) sehingga unit scanner hidup.
4. Tekan tombol OK, lalu pilih jenis mobil apakah dari benua ASIA (jepang, korea, malaysia, china) atau
EROPA (jerman, italy atau prancis) atau juga mobil dari Amerika. Caranya dengan menggunakan tombol anak
panah naik turun.
5. Selanjutnya pilih Autodiagnosis, dan pilih system electronic yang akan dites, misalnya Engine, Transmisi,
Rem, dan sebagainya dan akhiri dengan tombol OK.
6. Dari pemilihan deteksi system tersebut lalu akan muncul beberapa pilihan yaitu DTC, clear DTC, Data
stream dan juga Test functian. Silahkan pilih menu-menu tersebut sesuai dengan keperluan service yang kita
kehendaki.

Anda mungkin juga menyukai