Anda di halaman 1dari 25

TRAIT AND FACTOR COUNSELING

BY:
Ria Ayu
TRAIT AND FACTOR
• PENGERTIAN TRAIT AND FACTOR

• PRINSIP DASAR TRAIT AND FACTOR

• KONSEP DASAR TRAIT AND FACTOR

• TUJUAN KONSELING TRAIT AND FACTOR

• HELPING RELATIONSHIP

• PROSES KONSELING TRAIT AND FACTOR

• PERANAN KONSELOR DALAM TRAIT AND FACTOR

• TEKNIK KONSELING TRAIT AND FACTOR

• KELEBIHAN DAN KRITIK DALAM TRAIT AND FACTOR


PENGERTIAN TRAIT AND FACTOR
TRAIT AND FACTOR

Trait and Factor counseling dapat dideskripsikan dengan


mengatakan:corak konseling yang menekankan pemahaman
individu melalui testing psikologis dan penerapan
pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang
dihadapi,terutama yang menyangkut pilihan program studi
atau bidang pekerjaan. Pelopor pengembangan corak
konseling ini yang paling terkenal ialah E.G.Williamson.
PRINSIP DASAR TRAIT AND FACTOR
PRINSIP DASAR TRAIT AND FACTOR

Prinsip-prinsip dasar konseling “Trait and Factor” pada


dasarnya berkenaan dengan hakekat manusia yaitu
sebagai berikut :
1. Manusia itu pada dasarnya memiliki potensi untuk
berbuat baik dan buruk. Semua tergantung pada
pribadi masing-masing untuk memilih potensi
mana yang paling dominan sehingga
mempengaruhi pola perilaku seseorang.
2. Manusia tidak hanya mewujudkan atau
mengaktualisasikan kemampuan-kemampuannya
tersebut secara penuh tanpa bantuan manusia lain.
Manusia merupakan makhluk social yang selalu
PRINSIP DASAR TRAIT AND FACTOR
3. Baik dan buruknya manusia banyak tergantung
pada hubungan antara manusia dengan alamnya.
Bagaimana manusia beradaptasi dengan
lingkungannya dan alam sekitar menunjukkan
kepribadian individu tersebut dalam bersikap.
4. Manusia ingin mencapai kehidupan yang lebih baik
(good life). Manusia berusaha mendapatkan apapun
yang ia inginkan, meraih cita-cita yang ia impikan,
sehingga mendapatkan kebahagiaan di dalam
hidupnya.
5. Manusia banyak berhadapan dengan berbagai
konsep hidup yang baik dengan menghadapkannya
pada suatu pilihan. Sehingga manusia diharuskan
PRINSIP DASAR TRAIT AND FACTOR

6. Manusia merupakan individu yang unik. Yang


memiliki berbagai kombinasi kelebihan dan
kekurangan yang terangkai menjadi sosok individu
yang unik.
7. Manusia memiliki sifat umum. Yaitu memiliki
sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh setiap orang.
8. Manusia bukan penerima pasif pembawaan
lingkungan. Dimana manusia berhak menentukan
dan bersikap aktif, sehingga tidak hanya menerima
apapun yang terjadi dengan pasrah.
KONSEP DASAR TRAIT AND FACTOR
KONSEP DASAR TRAIT AND FACTOR
Wiliamson (dalam Winkel, 2007: 388) merumuskan sejumlah
asumsi atau konsep yang mendasari Trait and Factor
counseling dalam suatu karangan yang dimuat dalam
Theories of Counseling (Stefflre 1965, Bab V), sebagai
berikut:
1. Setiap individu mempunyai sejumlah kemampuan dan
potensi, seperti taraf inteligensi umum, bakat khusus,
taraf kreativitas, wujud minat serta keterampilan yang
bersama-sama membentuk suatu pola yang khas untuk
individu itu.
2. Pola kemampuan dan potensi yang tampak pada
seseorang menunjukkan hubungan yang berlain-lainan
dengan kemampuan dan keterampilan yang dituntut pada
seseorang pekerja diberbagai bidang pekerjaan.
KONSEP DASAR TRAIT AND FACTOR

3. Kurikulum suatu program studi menuntut sejumlah


kualifikasi tertentu. Calon (maha) siswa akan belajar
dengan lebih mudah dan dengan hasil yang lebih
memuaskan, kalau pola kemampuan dan minatnya sesuai
dengan pola kualifikasi tertentu yang dituntut dari seorang
(maha) siswa yang mengikuti program studi tertentu.

4. Setiap individu mampu, berkeinginan, dan


berkecenderungan untuk mengenal diri sendiri serta
memanfaatkan pemahaman diri itu dengan berfikir baik-
baik, sehingga dia akan menggunakan keseluruhan
kemampuannya semaksimal mungkin dan dengan
demikian mengatur kehidupannya sendiri secara
memuaskan.
TUJUAN KONSELING TRAIT AND FACTOR
TUJUAN KONSELING TRAIT AND FACTOR

Secara ringkas tujuan konseling menurut ancangan


Trait and Factor (Lutfi Fauzan 2004:91) , dapat
disebutkan yaitu:
1. Self-clarification (kejelasan diri)
2. Self-understanding (pemahaman diri)
3. Self-accelptance (penerimaan diri)
4. Self-direction (pengarahan diri)
5. Self-actualization (perwujudan diri)
HELPING RELATIONSHIP
HELPING RELATIONSHIP
Situasi hubungan dalam konseling trait and factor
(fauzan,2004:88) adalah:
1. Konseling merupakan suatu thinking relationship
yang lebih mementingkan peranan berfikir rasional,
tetapi tidak meninggalkan sama sekali aspek
emosianal seseorang.
2. Konseling berlangsung dalam situasi hubungan
yang bersifat pribadi, bersahabat, akrab, dan
empatik.
3. Konseling yang berlangsung dapat bersifat
remediatif maupun developmental.
PROSES KONSELING TRAIT AND
FACTOR
PROSES KONSELING TRAIT AND FACTOR

Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2006: 412) Serangkaian langkah atau proses
konseling pada konseling trait and factor adalah:
1. Analisis atau pengumpulan data yang relavan.
2. Sintesis, organisasi dari data untuk memperoleh gambaran yang selengkap
mungkin tentang konseli.
3. Diagnosis atau kesimpulan tentang semua unsur pokok dalam masalah konseli dan
sebab musababnya.
4. Prognosis atau perkiraan tentang perkembangan konseli selanjutnya serta berbagai
implikasi dari hasil diagnosis
5. Konseling atau wawancara perseorangan untuk memikirkan penyelesaian terhadap
problem yang dihadapi.
6. Tindak lanjut (follow up) atau bantuan kepada konseli bila timbul masalah lagi
dan evaluasi terhadap efektivitas konseling.
PERANAN KONSELOR DALAM TRAIT
AND FACTOR
PERANAN KONSELOR DALAM TRAIT AND FACTOR

Peran konselor adalah mendampingi konseli mengumpulkan data ekstrinsik tentang diri
konseli untuk melengkapi persepsi konseli terhadap diri sendiri.
Sedangkan menurut (Surya, 2003: 5) peranan konselor antara lain adalah:
1. Konselor memberitahu kepada klien tentang berbagai kemampuan yang diperoleh
melalui penyelenggaraan testing psikologi, angket dan alat ukur lainnya.
2. Konselor memberitahu tentang bidang-bidang yang cocok sesuai dengan kemampuan
serta karakteristiknya.
3. Konselor secara aktif mempengaruhi perkembangan klien.
4. Konselor membantu klien mencari atau menemukan sebab-sebab kesulitan atau
gangguan dengan diagnosis eksternal.
5. Secara esensial peranan konselor adalah seperti guru,dimana “memberi informasi” dan
mengarahkan secara kolektif.
6. Secara esensial peranan konselor adalah seperti guru,dimana “memberi informasi” dan
mengarahkan secara kolektif.
TEKNIK KONSELING TRAIT AND FACTOR
TEKNIK KONSELING TRAIT AND FACTOR

Menurut Sutarno (2003: 6) untuk mencapai tujuan konseling trait and


faktor melalui prosedur konseling yang baku, teknik yang digunakan
adalah:
1. Memperkuat persesuaian antara konselor dan klien (Forcing
Conformity)
2. Mengubah lingkungan konseli (Changing Environment).
3. Memilih atau menseleksi tempat yang sesuai untuk menempatkan
konseli (Selecting appropriate environment)
4. Mendorong konseli untuk belajar keterampilan yang dibutuhkan
(Learning Needed Skill)
5. Mengubah sikap konseli (Changing Attitude)
KELEBIHAN DAN KRITIK DALAM TRAIT AND FACTOR
KELEBIHAN DAN KRITIK DALAM TRAIT AND FACTOR

Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2006: 415) Konseling Trait and Factor
selain memiliki kelemahan juga memiliki kelebihan, antara lain :
1. Konseling trait and factor mempunyai relevansi penting bagi bimbingan
karir dan konseling karier di sekolah. Pandangan williamson mengenai
martabat kehidupan manusia dan usaha konselor disuatu institusi
pendidikan untuk mempengaruhi perkembangan siswa secara positif,
tetap menarik bagi seorang konselor untuk menerapkan konseling ini di
institusi pendidikan.
2. Konseling trait and factor banyak digunakan konselor disekolah,
terutama dalam mengatasi permasalahan karir siswa mengenai
pegalaman hidup dan kesukaran untuk mengambil suatu kebijaksanaan
yang kedua-duanya banyak dialami konseli di sekolah.
KELEBIHAN DAN KRITIK DALAM TRAIT AND FACTOR

Selain itu konseling Trait and Factor juga memiliki kelebihan


yang lain diantaranya :
1. Penekanan pada penggunaan data tes objektif membawa
kepada upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan
penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data
lingkungan.
2. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna
sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya
mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk
mengatasinya.
3. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai