KEPERAWATAN
PADA PASIEN
ANSIETAS
Oleh:
Ns. Meigo Anugra Jaya, M.Kep, Sp.Kep.J
Definisi Ansietas
• mengungkapkan bahwa ansietas adalah alat peringatan
internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu.
Ansietas berbeda dengan ketakutan, tidak ada objek yang
nampak pada ansietas, sedangkan pada ketakutan ada
Videbeck objek yang nampak, seperti takut pada binatang, seseorang
(2008) dan sebagainya.
Threat
Threat
Psikologis
Sosial
Varcarolis(2013)
Biologis
Secara anatomi beberapa organ yang berhubungan
dengan ansietas yaitu
• Sistem Limbik
Salah satu bagian Sistem Limbik yaitu Cingulate ,jalur
saraf terhubung ke sistem limbik dan lobus prefrontal
yang menghasilkan pengaturn emosi
• Frontal Cortex Interpretasi kognitif
• Hypothalamus aktivasi respon stres (fight or flight
• Amygdala takut, terutama yang berhubungan dengan
phobia dan panik
* Slide courtesy of Dr. Elliott Lee
Neurobiology of anxiety
Limbic cortex
Nucleus
accumbens
Orbitofrontal Periaqueductal
cortex Gray matter
Amygdala
Locus
coeruleus
Brain Stem
Hippocampus Ventral
Tegmental Area
Biologis
No Jenis Neurotransmiter Aktivitas saat Ansietas
1. Serotonin (5HT) Jumlah Serotonin ↓ saat ansietas
2. Norepinephrine (NE) Locus Cereleus merupakan bagian yang
membentuk NE.
Ketika seseorang merasa terancam, NE
(Adrenalin) ↑ menyebabkan individu menjadi
sangat cemas
3. GABA (Gamma GABA merupakan neuritransmiter penghambat di
Aminobutyric Acid) otak.
Peningkatan GABA menyebaban transmisi neuron
menjadi lambat.
Ketika melintasi sinaps, menempel denga
reseptor GABA, terjadi pertukaran ion yang
mengyebabkan pengurangan rangsangan sel dan
sehingga memperlambat aktivitas sel.
RESPON ANSIETAS
(Stuart, 2016)
Efek fisiologis ansietas
• Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD,
pinsan, TD, N .
• Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas
dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
• Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-
kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah
tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki
goyah.
Efek fisiologis ansietas
• Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak
makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen,
mual, perih, diare.
• Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering
b.a.k.
• Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-
gatal, rasa panas dingin, wajah pucat,
berkeringat seluruh tubuh.
Respon Perilaku
• Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri,
hiperventilasi.
• Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa,
salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan
persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan,
waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
• Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut
berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut
kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat,
tremor, sakit kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri
sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed,
khawatir, prihatin
Psikologis
Teori Psikoanalitik
Freud (1936) melihat sebagai stimulus Teori Interpersonal
untuk perilaku. Mekanisme pertahanan Harry Stack Sullivan (1952)melihat
sebagai upaya manusia untuk ansietas sebagai akibat adanya masalah
mengontrol kesadaran dan untuk dalam relasi interpersonal (Videbeck,
mengurangi kecemasan (Videbeck,2011) 2011)
Teori Kognitif
Teori Perilaku
Teori belajar percaya bahwa seseorang
Kecemasan dapat menjadi hasil frustrasi
yang telah terpapar kekhawatiran yang
yang disebabkan oleh apa pun yang
intens dalam kehidupan awal lebih
mengganggu individu untuk
cenderung mengalami ansietas
mendapatkan tujuan yang diinginkan
dikemudian hari, sehingga pengaruh
(Stuart, 2013)
orang tua adalah penting (Stuart, 2013)
PSIKOLOGIS
Sumber Mekanisme
Koping Koping
FAKTOR PREDISPOSISI
• Gangguan pengaturan ansietas di otak yaitu (GABA) neurotransmitter
gamma-aminobutyric acid.
• Aktifasi tidak tepat dan ketidakseimbangan dari norepinefrin
Biologis • Gangguan sistem serotonin
• Pengalaman traumatik
• Gangguan fisik dan kelelahan
• Usia
• Gender
• Pendapatan
• Perubahan status kesehatan
Sosial • Penagalam berpisah dengan orang terdekat
budaya • Perubahan staus sosial akibat pensiun
• Peran sosial
• Agama dan keyakinan
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen
kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan
hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan
adanya bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan
penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg
trauma masa pertumbuhan (kehilangan,
perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv
yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
• Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg
disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian
tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari
rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik
(konflik ~ ansietas ~ helplessness)
• Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata
dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
Faktor Predisposisi
• Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi
akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk
penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers).
Kelelahan mengakibatkan idv mudah
terangsang dan merasa ansietas.
FAKTOR PRESIPITASI
1. Ancaman Terhadap Integritas Fisik
2. Ancaman Harga Diri :
Nature: Sifat stressor dapat diidentifikasi dalam tiga
komponen utama yaitu biologi, psikologis dan sosial. Tiga
komponen tersebut merupakan hasil dari ancaman terhadap
integritas fisik terjadi karena ketidakmampuan fisiologis atau
penurunan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-
hari di masa mendatang
Asal Stressor : Internal atau eksternal
Time : Kapan dan berapa lama terpapar stressor
Jumlah stressor
PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
Kognitif Afektif Fisiologis
• Mengungkapkan adanya atau • Mengungkapkan adanya atau • Wajah tegangn dan muka
menyadari adanya gejala menyadari adanya gejala berkerut
fisiologis fisiologis • Tremor tangan dan anggota
• Bloking pikiran • Bloking pikiran badan lain
• Konfusi atau bingung • Konfusi atau bingung • Peningkatan keringat
• Penurunan lapang persepsi • Penurunan lapang persepsi • Peningkatan ketegangan otot
• Kesulitan konsentrasi dan Tidak • Kesulitan konsentrasi dan Tidak • Suara bergetar dan kadang
dapat berkonsentrasi dapat berkonsentrasi meninggi
• Penurunan kemampuan untuk • Penurunan kemampuan untuk • Gangguan pola tidur/insomnia
belajar belajar • Perasaan mau pingsan
• Berfokus pada apa yang • Berfokus pada apa yang • Simpatik:
menjadi perhatiannya menjadi perhatiannya • Anoreksia
• Penurunan kemampuan untuk • Penurunan kemampuan untuk • Eksitasi kardiovaskuler
memecahkan masalah memecahkan masalah • Diare
• Tidak mampu menerima • Tidak mampu menerima • Wajah tegangn dan muka
rangsang dari luar rangsang dari luar berkerut
• Ketakutan terhadap • Ketakutan terhadap • Tremor tangan dan anggota
konsekuensi yang tidak spesifik konsekuensi yang tidak spesifik badan lain
• Mudah lupa • Mudah lupa • Peningkatan keringat
• Gangguan perhatian • Gangguan perhatian
PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
PERILAKU SOSIAL
• Gerakan tersentak-sentak • Bicara berlebihan dan cepat
• Penurunan produktivitas • Menarik diri dari hubungan
• Gerakan yang irelevan interpersonal
• Gelisah dan melihat hanya sepintas • Kurang inisiatif
• Kontak mata buruk • Menghindari kontak sosial dengan
• Agitasi dan mengintai orang lain
• Tampak waspada • Kadang menunjukkan sikap
• Melamun bermusuhan
• Tidak bisa tenang, misalnya gerakan
kaki dan gerakan tangan
• Ketegangan fisik dan tremor
• Kurang koordinasi dalam gerakan
dan tidak bertujuan
SUMBER KOPING
Personal Sosial
ability support
Material Positive
Asset believe
MEKANISME KOPING
Konstruktif : Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan.
Individu menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pemecahan
masalah,
• Negosiasi
• Meminta saran
• Perbandingan yang positif
Destruktif