Anda di halaman 1dari 19

TEHNIK DESINFEKSI

PERATALATAN
KESEHATAN
Mata Ajar : KDTK
Semester : Ganjil
Kelas : xl
A. Desinfeksi Alkes yang Terbuat Dari Logam
Tujuan dilakukannya desinfeksi ini untuk menghindari penularan, dan supaya alat selalu siap
untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama. Dilakukan pada kulit atau
permukaan jaringan, dan pada semua alat-alat perawatan dan kedokteran segera setelah dipakai.
Desinfeksi alat kesehatan yang terbuat dari logam yaitu dengan menggunakan Desinfektan
Tingkat Tinggi (DTT) dengan cara merebus.
Caranya yaitu :
a.Gunakan panci dengan penutup yang rapat
b.Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
c.Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air
d. Mulai panaskan air
e.Mulai hitung waktu saat air mendidih
f.Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai
•Rebus selama 20 menit
•Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus
•Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan (Nuzulul.2009).
B. Sterilisasi Alkes yang Terbuat Dari Logam
1. Teknik sterilisasi logam dengan cara udara panas kering (Oven)
Tehnik sterilisasi yang digunakan untuk alat medis yang terbuat dari logam,
kaca serta zat zat seperti vaselin, bubuk dll.
Caranya yaitu:
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil
5. Kemudian alat di masukkan dan di perhatikan derajat pemanasannya.
2. Teknik Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave (Yalun.2009).
C. Penyimpanan Alat Kesehatan
a. Alat Kesehatan terbuat dari Logam
-Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga
maupun aluminium sering terjadi karatan. Untuk
menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut
harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperatur
tinggi (±37°C) dan lingkungan yang kering kalau perlu
memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air.
-Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran
debu maupun air yang melekat, kemudian diolesi dengan
minyak oli, minyak rem atau parafin cair (DepKes R
I.2009).
B. Alat Kesehatan Terbuat Dari Kaca
Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis.
Ada beberapa keuntungan maupun kelemahan dari bahan
baku gelas tersebut.
Keuntungannya: Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia,
terutama bahan gelas pyrex, tahan terhadap perubahan
temperatur yang mendadak, koefisien mulai yang kecil dan
tembus cahaya yang besar.
Kelemahan: Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan
mudah tumbuh jamur sehingga menggangu daya tembus
sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun
untuk membersihkan saja mudah timbul goresan.
Yang harus perhatikan:
1. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27C-37C dan diberi tambahan lampu
2. Ruang tempat penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
3. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan lensa
sampai merusak lapisan lensa.
4. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh
melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex
5. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang
mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-
lahan. Sebaliknya untuk pendingin mendadak tidak diperkenankan.
6. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan
Air yang bersih dan detergent atau juga bisa dengan larutan sbb:
a) Kalium dishromat 10 gram
b) Asam belerang 25 ml
c) Aquadest 75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air
bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan ditempat yang kering (DepKes RI.2009).
 
3. Alat Kesehatan Yang Terbuat Dari
Karet.
Contoh alkes yang terbuat dari bahan karet:
1.Hot water bottle
2.Breast Pump and Relieve (Pompa susu).
3.Handschoen (Sarung Tangan).
4.Chateter
5.Feeding Tube/slang NGT
A. Cara desinfeksi alat kesehatan yang terbuat dari karet

Desinfeksi tingkat tinggi sarung tangan atau karet dengan menggunakan uap air. Setelah
sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap untuk DTT
menggunakan uap panas (jangan ditaburi dengan bubuk talk).
1. Gunakan panci perebus dengan tiga susun nampan kukus
2. Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai sarung tangan dapat
dipakaikan tanpa membuat terkontaminasi baru
3. Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar
mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus, letakkan 5-15 pasang sarung
tangan dengan bagian jarinya mengarah ke tengah nampan. Agar proses DTT berjalan
efektif, harap perhatikan jumlah maksimal sarung tangan dalam satu nampan (tergantung
dari diameter nampan)
4. Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun tiga
nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci perebus
kosong di sebelah kompor
5. Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas dan panaskan air hingga
mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya
mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu
cepat, air akan menguap dengan cepat dan ini merupakan pemborosan bahan bakar
6. Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan
waktu. Catat pengukusan sarung tangan dalam buku khusus
7. Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam
posisi terbalik
8. Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan
perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar
9. Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah
kompor
10. Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung
tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya
agar sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi (tuang air
perebus ke dalam wadah DTT)
"Ingat: Jangan menempatkan nampan pengukus berlubang yang berisi sarung
tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi
oleh cemaran dari luar melalui lubang bawah nampan”
11. Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan sampai kering di dalam
nampan selama 4-6 jam.)
12. Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering gunakan penjepit
atas pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan
sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat
(sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat).
Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu.
B. Tehnik sterilisasi dari alkes yang terbuat dari bahan karet
1. Sterilisasi dengan pemanasan basah (sterilisasi di masak dalam air aqua bides )
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk
yang spora masih bertahan. Oleh karena itu agar efektif membunuh spora maka dapat
ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.
Caranya yaitu:
a. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.
b. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
c. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati.
d. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope-Rusia).
e. Seluruh permukaan harus terendam.
2. Dengan Bahan Kimia.
Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang cepat rusak bila kena panas misalnya
sarung tangan, kateter, dll.
Obat obatan yang dipakai misalnnya :
- Alcohol 70 %.
- Sublimat 1/1000 untuk kapas yang direndam selam 24 jam.
- Uap formalin untuk mensterilkan sarung tangan, kateter dan lain-lain dalam
tromol/stoples tertutup selam 24 jam. Untuk satu tromol/stoples ukuran 1 liter digunakan
4 tablet formalin 50 gram dalam waktu 24 jam (Almanar,Alma E.2009).
C. Tehnik Penyimpanan Alkes yang terbuat dari bahan karet
Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali
meleleh atau melengket apabila disimpan terlalu lama.
Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet, sebelum
melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran
darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan
sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah
sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu
taburi talk pada seluruh permukaan karet setelah
didesinfeksi dan disterilkan (Hartini,Yustina Sri dan
Sulasmono.2006).
4. Alat Kesehatan Yang Terbuat Dari Kain
a. Desinfeksi alkes yang terbuat dari kain (linen, baju operasi,
penutup kepala dll)
Caranya yaitu :
1). Gunakan panci dengan penutup yang rapat.
2). Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan.
3). Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air.
4). Mulai panaskan air.
5). Mulai hitung waktu saat air mendidih.
6). Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih selama
penghitungan waktu merebus.
7). Rebus selama 20 menit.
8). Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus.
9). Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum
digunakan
(Nuzulul.2009)
b. Tehnik sterilisasi alkes dari bahan kain
1. Dengan pemanasan basah yaitu:
1.Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah,
nanah atau kotoran lain.
2.Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3.Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya
mati.
4.Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5.Seluruh permukaan harus terendam.

c. Dengan uap air


1.Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta
didesinfeksi.
2.Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan
dimasukkan dalam dandang. Waktu sterilisasi 30 menit.
c. Dengan uap air bertekanan tinggi (autoclave)
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling
umum digunakan dalam setiap rumah sakit dengan
menggunakan alat yang disebut autoclave.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci,
disikat, dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam
autoclave (Yalun.2009).

d. Penyimpanan alkes dari bahan kain


Diusahakan di simpan pada tempat suhu yang kering dan
usahakan jauhkan dari jangkauan mikroorganisme
(Hartini,Yustina Sri dan Sulasmono.2006).
Macam-macam sterilisator
1. Sterilisator Basah : Sterilisasi basah merupakan suatu proses sterilisasi yang
menggunakan uap air. Uap air tersebut didapat dari proses pemanasan air.
Sterilisasi basah tersebut dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme karena
menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim di dalam sel. Ada 2
macam yaitu sterilisator basah menggunakan elemen kering dan sterilisator
menggunakan elemen basah. Apabila alat memakai elemen kering, maka
elemennya tidak boleh terkena air. Apabila menggunakan elemen basah, maka
elemen harus selalu terendam dalam air.
Cara pengoperasian :
a). Hubungkan alat dengan jala-jala listrik kemudian tekan
tombol ON/OFF ke posisi ON untuk menyalakan alat.
b). Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu
mencapai.
c). Setelah suhu mencapai suhunya maka proses sterilisasi
selesai.
d). Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat
dengan menekan tombol ON / OFF ke posisi OFF.
e). an Lepaskan hubungan alat dari daya.
2. Sterilisator Kering : Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator
kering, sama dengan proses sterilisasi pada pesawat sterilisator basah.
Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan air. Pada pesawat sterilisator
basah digunakan air untuk dipanaskan, sedang pada pesawat sterilisator tidak
digunakan air. Panas yang diasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang
langsung digunakan untuk proses sterilisasi. Jadi proses sterilisasi disini
dengan memanfaatkan udara panas yang dihasilkan dari pemanasan filamen.
3. Sterilisator UV : Ultraviolet Sterilizer merupakan alat yang menghasilkan
cahaya ultraviolet (UV) yang mempunyai fungsi untuk menghilangkan /
mengurangi organisme yang merugikan seperti bakteri, jamur (fungi) dan lumut
(algae). Ultra Violet dengan konsentrasi yang sangat tinggi memiliki energi
dengan efek mematikan bagi organisme hidup yang merugikan seperti bakteri.
Cara kerja dari sinar tersebut mengubah bahan genetik (DNA) dan
menghambat kemampuan reproduksi mereka. Sifat-sifat yang yg menghapus
kuman penyakit dari radiasi sinar UV-C itu sangat bermanfaat dalam
menghancurkan bakteri, virus, protozoa, alga, ragi dan jamur spora.

Anda mungkin juga menyukai