Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR

EPIDEMIOLOGI

Sri Dhamayani, M.Kes


Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani)
Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang
penduduk {EPI = pada/tentang ; DEMOS =
penduduk ; LOGOS = ilmu}.
Pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI
adalah : “ Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi
dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada
sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya
(Faktor – factor yang Mempengaruhinya).”
pengertian epidemiologi terdapat 3 hal Pokok yaitu :
1. Frekuensi masalah kesehatan Frekuensi yang
dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya
masalah kesehatan yang terdapat pada
sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat
mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan
dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan
yaitu :
a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.

b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan


yang ditemukan tersebut.
2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan Yang
dimaksud dengan Penyebaran/Distribusi masalah
kesehatan adalah menunjuk kepada pengelompokan
masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.
Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam
epidemiologi adalah :
a. Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN ) siapakah
yang menjadi sasaran penyebaran penyakit itu
atau orang yang terkena penyakit.
b. Menurut Tempat ( PLACE ) , di mana penyebaran
atau terjadinya penyakit.
c. Menurut Waktu ( TIME ) , kapan penyebaran atau
terjadinya penyakit tersebut.
3. Determinan ( Faktor – faktor yang mempengaruhi )
Determinan adalah menunjuk kepada factor
penyebab dari suatu penyakit / masalah kesehatan
baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran
ataupun yang menerangkan penyebab munculnya
masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3
langkah yang lazim dilakukan yaitu :
a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang
dimaksud.
b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa
yang telah disusun.
c. Menarik kesimpulan.
 Kegunaan / Manfaat Epidemiologi
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan
Epidemiologi membantu pekerjaan dalam
Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan,
Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation
) suatu upaya kesehatan.
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah
Kesehatan.
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah
kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah
penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat
pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu
Penyakit
Penggunaan Epidemiologi
1. menemukan faktor- faktor yang mempengaruhi
ksehatan (agent, host, dan lingkungan) sebagai dasar
(ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan
promosikesehatan.
2. menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan
kematian untuk menetapkan prioritas tindakan dan riset.
3. mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari
suatu penyakit, sehingga tindakan dapat segera
diprioritaskan.
4. mengevaluasi efektifitas program-program kesehatan
dan upaya pelayanan dalam rangka peningkatan
kesehatan penduduk.
Konsep segitiga epidemiologi
Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah
kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara
Host, Agent dan Environment Pada saat terjadi
ketidakseimbangan antara Host, Agent dan
Environment akan menimbulkan penyakit pada
individu atau masalah kesehatan di masyaraka
 Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca
mammae
Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit
putih
Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres,
kurang gizi
Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM,
rekreasi, merokok, napza
 Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah
kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun,
antigen
Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus,
plasmodium, cacing
 Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan
Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai
dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja,
perumahan, bencana alam, perang, banjir
Karakteristik Host
 Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan
hidup terhadap infeksi (agent)
 Imunitas: kemampuan Host mengembangkan
sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun
alamiah
 Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk
menularkan penyakit yang diderita kepada orang
lain
Karakteristik Agent
 Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi
sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu
tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan
Host
 Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan
reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
 Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan
reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
 Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi
toksin yang merusak jaringan Host
 Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan
menyebar kedalam jaringan Host
 Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi
imunologis Host (membentuk antibodi)
Karakteristik Environment
 Topografi: situasi lokasi tertentu
(letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan
manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan
penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai,
hutan, sawah)
 Geografis: keadaan yang berhubungan dengan
permukaan bumi (struktur geologi, iklim,
penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(tanah pasir atau tanah liat)
 Studi Epidemiologi Deskriftif dan Analitik
Epidemiologi deskriptif adalah studi pendekatan
epidemiologi yang bertujuan untuk menggambarkan
masalah kesehatan yang terdapat di dalam
masyarakat dengan menentukan frekuensi,
distribusi dan determinan penyakit berdasarkan
atribut & variabel menurut segitiga epidemiologi
(orang, Tempat, dan Waktu).
Studi Deskriptif disebut juga studi prevalensi atau
studi pendahuluan dari studi analitik yang dapat
dilakukan suatu saat atau suatu periode tertentu
Berdasarkan unit pengamatan/analisis, epidemiologi
deskriptif dibagi menjadi 2 kategori :
· Populasi : Studi Korelasi Populasi, Rangkaian Berkala
(time series).
· Individu : Laporan Kasus (case report), Rangkaian Kasus
(case series), Studi Potong Lintang (Cross-sectional).
 Adapun Ciri-ciri studi deskriptif sebagai berikut:
1.    Bertujuan untuk menggambarkan
2.    Tidak terdapt kelompok pembanding
3.    Hubunga seba akiba hanya merupakan suatu
perkiraan ataau semacam asumsi
4.    Hasil penelitiannya berupa hipotesis
5. Merupakan studi pendahluan untuk studi yang
mendalam
epidemiologi analitik adalah sebuah penelitan yang
mengevaluasi hubungan antara paparan bahan berbahaya
dengan penyakit melalui pengujian hipotesis ilmiah.
1.  Non eksperimental :
 Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal /

prospektif studi. Kohort  diartikan sebagai sekelompok


orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
 Studi kasus kontrol/case control study/studi

retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab


penyakit.
 Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi

sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris fakto


resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan
konstan di masyarakat. Misalnya, polusi  udara akibat
sisa  pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.
 Eksperimental. melakukan manipulasi/mengontrol
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling
baik untuk menentukan cause and effect relationship
yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap
penyakit untuk pertanyaan masalah ilmiah lainnya.
Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1)      Clinical Trial. Contoh :
 Pemberian obat hipertensi pada orang dengan

tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya


stroke.
 Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk

menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.


2)      Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat
flourida pada air minum.

Anda mungkin juga menyukai