Anda di halaman 1dari 20

TINITUS

Muhammad Delfi Ikhwanda


102119017

Pembimbing :
dr. Sri Utami Wulandari, Sp.THT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RM . DJOELHAM BINJAI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2020
Anatomi Telinga
Fisiologi Telinga
TINITUS
DEFINISI
salah satu bentuk gangguan
pendengaran berupa
sensasi suara tanpa adanya
rangsangan dari luar, dapat
berupa sinyal
mekanoakustik maupun
listrik.
Keluhan suara yang di dengar sangat
bervariasi, dapat berupa bunyi
mendenging, menderu,
mendesis,mengaum, atau berbagai
macam bunyi lainnya.

Serangan tinitus dapat bersifat


periodik ataupun menetap. Disebut
periodik jika serangan yang datang
hilang timbul.
KLASIFIKASI
Berdasarkan letak dari sumber masalah
KLASIFIKASI
 Berdasarkan objek yang mendengar
KLASIFIKASI

 Berdasarkan kualitas suara yang didengar pasien ataupun


pemeriksa
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian tinitus bervariasi (Nugroho, 2015). Sekitar


10-20% populasi pernah mengalami tinitus pada suatu saat
tertentu dalam hidupnya, dan 6% nya sangat mengganggu dan
cukup sulit di sembuhkan. Di perkirakan rata-rata orang yang
mengalami tinnitus pada umur 65 sampai 84.
ETIOLOGI

Tinitus paling banyak


disebabkan karena Secara garis
adanya kerusakan dari besar,
telinga dalam. penyebab
Terutama kerusakan tinitus dapat
dari koklea. berupa:
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Orang yang menderita tinitus sering


mengeluhkan suara dengingan, auman, dengungan,
atau bunyi jangkrik yang terdengar oleh satu atau kedua
telinga. Juga ada keluhan tinitus dengan gejala terkait
seperti gangguan pendengaran dan kepala pusing.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN

 Perlu diketahui penyebab tinitus agar dapat diobati sesuai


dengan penyebabnya.
 Misalnya serumen impaksi cukup hanya dengan
ekstraksiserumen. Tetapi masalah yang sering di hadapi
pemeriksa adalah penyebab tinitus yang terkadang sukar
diketahui.
 Pada umumnya pengobatan gejala tinitus dapat dibagi dalam
4 cara yaitu:
PENATALAKSANAAN
EDUKASI

 Hindari suara keras yang dapat memperberat tinitus.


 Kurangi makanan bergaram dan berlemak karena dapat
meningkatkan tekanan darah yang merupakan salah satu
penyebab tinitus.
 Hindari faktor-faktor yang dapat merangsang tinitus
seperti kafein dan nikotin.
 Hindari obat-obatan yang bersifat ototoksik.
 Tetap biasakan berolah raga, istarahat yang cukup dan
hindari kelelahan.9
PROGNOSIS

Pada hampir 80% kasus tinitus akut,


penyembuhan gejala terjadi secara spontan atau
membutuhkan pengobatan, sedangkan penyembuhan
pada tinitus kronis hanya terjadi pada ∼ 25% pasien.
KESIMPULAN

 Tinitus adalah persepsi suara yang bukan merupakan rangsangan


dari luar. Suara yang terdengar begitunyata dan serasa berasal dari
dalam telinga atau kepala. Pada sebagian besar kasus, gangguan ini
tidak begitu menjadi masalah, namun bila terjadinya makin sering
dan berat maka akan menganggu juga.
 Tinitus dapat bersifat otik dan somatik. Otik berarti penyebab tinitus
berasal dari telinga dan somatik berarti penyebab tinitus berasal dari
luar telinga. Tinitus juga ada yang bersifat subjektif dan objektif.
Subjektif berarti tinitus hanya dapat didengar oleh pasien dan
objektif berarti tinitus dapat didengar juga oleh pemeriksa.
Berdasarkan kualitas suara yang didengar,tinitus ada yang bersifat
pulsatil yang berarti berdenyut dan nonpulsatil yang berarti tidak
berdenyut.
Ada Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai