Anda di halaman 1dari 13

TEORI

KONTINGENSI
Kelompok 3
1. Alya Rahmadanti (01011281722048)
2. Azizah Firdausi Muhaimin (01011281722087)
3. Dismala Tia Sinta (01011281722075)
4. Faisal Akbar (01011281722109)
Deskripsi Teori Kontingensi
Teori kontingensi adalah teori kesesuaian
pemimpin (Fiedler & Chemers, 1974), yang berarti
berusaha menyesuaikan pemimpin dengan situasi yang
tepat. Hal ini disebut kontingensi,karena teori ini
menyatakan bahwa kefektifan pemimpin tergantung
pada sebesarapa sesuai gayapemimpin dengan situasi
sekitar. Fiedler mengembangkan teori kontingensi
dengan mempelajari gaya dari banyakpemimpin
yang berbeda yang bekerja di konteks yang berbeda.
Intinya, teori kontingensi terkaitdengan gaya dan
situasi. Hal itu memberi kerangka kerja untuk
menyesuaikan pemimpin dengansituasi secara efektif.
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan digambarkan sebagai motivasi kerja atau motivasi
hubungan. Motivasi kerja lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan
sedangkan motivasi hubungan ditekankan pada pengembangan,
hubungan dekat secara personal. Kemudian gaya kepemimpinan itu
disesuaikan dengan situasi.
Fiedler memberikan perhatian mengenai pengukuran orientasi
kepemimpinan dari seorang individu. Ia mengembangkan Least Prefered
Co-Worker (LPC) Scale untuk mengukur dua gaya kepemimpinan:

Gaya berorientasi tugas, yang mementingkan tugas atau


otoritatif

Gaya berorientasi hubungan, yang mementingkan hubungan


kemanusiaan
Variabel Situasional

Leader-
Task Kekuasaan
Member
Structure Jabatan
Orientation

Yaitu hubungan Yaitu tingkat struktur Yaitu tingkat hukuman,


pribadi antara tugas yang diberikan penghargaan, kenaikan
pemimpin dengan oleh pemimpin untuk pangkat, disiplin, teguran
para anggotanya dikerjakan oleh yang dapat diberikan
anggota organisasi. pemimpin kepada
anggotanya

S c i e n c e Te c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
Situasi akan menyenangkan pemimpin apabila ketiga dimensi
di atas mempunyai derajat yang tinggi. Dengan kata lain situasi
akan menyenangkan apabila:
 Pemimpin diterima oleh para pengikutnya
 Tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengannya
ditentukan secara jelas
 Penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapkan
pada posisi pemimpin.
Bagaimana
Teori Kontingensi Berfungsi
Teori Kontingensi dilakukan dengan mengukur nilai
LPC pemimpin dan tiga variable situasional, apakah
efektif dengan gaya kepemimpinan dengan latar
tertentu atau tidak. Teori kontingensi menekankan
bahwa pemimpin tidak efektif di segala situasi. Bila
gaya anda sesuai dengan dengan tempat anda bekerja
maka akan sukses, tetapi bila tidak suka dengan
situasinya maka akan gagal.
Kekuatan Teori Kontingensi
Kekuatan
Teori kontingensi memiliki beberapa
kekuatan,yaitu:

Di dukung oleh banyaknya penelitian empiris,teori ini


menawarkan bahwa pendekatan inimemiliki tradisi yang Menuntun orang untuk efektif dalam segala situasi, jadi
panjang karena pendekatan ini menawarkan untuk lebih seorang pemimpin harus mampu bekerja secara optimal
efektif dalam kepemimpinan dan agar mampu bekerja secara ideal dengan gaya
kepemimpinan yang mereka miliki.
Memperluas kita tentang kepemimpinan, dengan memikirkan .
dampak situasi pada pemimpin. Dengan cara mencari gaya
kepemimpinan apa yang cocok dan tepat . Memberi data tentang gaya pemimpin yang berguna
. untuk organisasi, dalam mengembangkan profil
kepemimpinan.
Bersifat prediktif dan menyediakan informasi yang berguna
tentang jenis kepemimpinan yang paling mungkin efektif
dalam sejumlah konteks dengan situasi yang berbeda.
Kritik Teori Kontingensi
Teori ini gagal menjelaskan secara utuh hubungan Antara gaya
kepemimpinan dan situasi. Mengapa orang dengan gaya kepemimpinan
tertentu lebih efektif dalam sejumlah situasi daripada situasi lain.

Terkait dalam skala LPC. Skala LPC di pertanyakan karena hal itu tidak
tampak meyakinkan, tidak mudah berkorelasi dengan baik dengan ukuran
kepemimpinan standar lainnya.

Gagal dalam menjelaskan secara memadai apa yang seharusnya di lakukan


organisasi,

Ketika ada ketidakcocokan antara pemimpin dan situasi di tempat kerja.

Teori ini sulit untuk digunakan pada organisasi yang sedang berjalan.
Penerapan Teori
Kontingensi
Teori ini dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai
kepemimpinan seseorang dengan berbagai tipe organisasi. Teori ini dapat
digunakan untuk memprediksi seseorang yang telah bekerja dengan baik pada satu
posisi dalam suatu organisasi akan sama efektif apabila dipindah pada posisi yang
berbeda. Teori ini dapat memberikan perubahan-perubahan hubungan baik
manajemen atas dengan manajeman bawah. Untuk mengukur gaya kepemimpinan
ini menggunakan skala Teman Pekerja yang Disukai paling akhir (Least Preferred
Coworker). Hal tersebut menggambarkan pekerja dengan motivasi yang tinggi
(rendah LPC) dan pekerja yang social independen (pertengahan LPC) dan
termotivasi hubungan (tinggi LPC).
Studi INILAH langkah drastis terbaru Yahoo Inc. Perusahaan berbasis di Sunnyvale, California ini
mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawannya, atau sekitar 14%
Kasus dari total 14.100 karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari gebrakan CEO baru Yahoo, Scott
Thompson. Ia menghapus job yang tidak sesuai dengan rencananya. Dengan PHK ini, Yahoo
memperkirakan akan menghemat sekitar US$ 375 juta setiap tahun setelah PHK selesai akhir
tahun ini.
Jurus Yahoo
untuk Bangkit Yahoo menyiapkan danaUS$ 125 juta hingga US$ 145 juta untuk pembayaran pesangon.
Biaya tersebut akan mengurangi pendapatan Yahoo di kuartal ini.Beberapa karyawan yang terkena
Oleh: Ali
Sundoluhur PHK akan tetap dipekerjakan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan untuk menyelesaikan
berbagai proyek. Bersih-bersih ini merupakanPHK massal keenam dalam empat tahun terakhir di
ekonomi
Selasa, 10 April bawah tiga CEO yang berbeda.Namun, kali ini merupakan yang terbanyak. PHKterbanyak
2012 sebelumnya terjadi pada 2008 yang merumahkan 1.500 pekerja. Saat itu, Yahoo mencoba
mengatasi resesi besar. Sebelumnya,PHK terjadi di bawah pendiri Yahoo, Jerry Yang, dan di
eraCarol Bartz. PHK ini didorong oleh menurunnya pendapatan. Tapi ini ternyata tidak mengatasai
masalah kemerosotan pendapatan,di tengah keinginan investor pada pertumbuhan iklan yang
makin mengalir ke internet.
Analisis Kasus diatas ada hubungannya dengan teori kontingensi dari Fiedler dimana perusahaan
menghadapai hubungan antara tingkah laku dan gaya kepemimpinan dan situasi yang dialami
Kasus perusahaan tersebut. mengambil sebuah keputusan bergantung pada situasi yang dialami oleh
sebuah organisasi tersebut.
CEO baru Yahoo Inc Scott Thompson memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 2000
karyawan dengan alasan penghematan pengeluaran perusahaan karena adanya job yang
Jurus Yahoo
untuk Bangkit dianggapnya tidak sesuai dengan yang ia rencanakan. Strategi yang dilakukan Thompson cukup
mengagetkan namun merupakan tindakan yang benar karena melihat situasi dan kondisi dari
Oleh: Ali
Sundoluhur perusahaan Yahoo Inc sebelumnya yang hampir merosot pendapatannya.
Dalam kasus ini, Thompson memiliki gaya kepemimpinan berdasarkan variable situasi yaitu :
ekonomi
Selasa, 10 April
2012
Analisis 1. Task Structure 2. Kekuasaan Jabatan

Kasus Thompson ingin melakukan


terbaik untuk Yahoo, maka dari itu
yang Thompson memiliki kekuasaan
yang kuat atasa jabatannya
struktur tugas yang harus dijalankan
sebagai CEO Yahoo Inc maka
benar-benar diutamakan olehnya apalagi
Jurus Yahoo
ketika perusahaan Yahoo mengalami dari itu ia berhak untuk
untuk Bangkit
masalah yang besar. Ia juga mencoba melakukan apa saja kepada
Oleh: Ali
Sundoluhur mengefektifkan sebuah kondisi karyawannya namun setelah
perusahaan dengan PHK karyawan
ekonomi dilakukan berbagai pertimbangan
Selasa, 10 April yang tidak memiliki job yang sesuai
2012 agar Thompson dilihat sebagai
dengan rencananya karena Thompson
adalah CEO baru Yahoo Inc. Namun pemimpin yang berwibawa.
karyawan yang di PHK tersebut tetap
dipekerjakan hingga tugasnya selesai.

Anda mungkin juga menyukai