Anda di halaman 1dari 55

PEDOMAN PENYUSUNAN

KTSP KURIKULUM 2013 SMK/MAK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL

۞ KURIKULUM SMK/MAK MENENTUKAN KUALITAS PROGRAM P M K.


۞ SEPERANGKAT PROGRAM PENCAPAIAN TUJUAN P M K.
۞ TERWUJUDNYA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL).
۞ MEMBERI SOLUSI TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL.
۞PERBEDAAN JENIS KEBUTUHAN, TINGKAT KEBUTUHAN, TINGKAT
KESIAPAN, PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN YANG
BERBEDA ANTAR DAERAH DAN ANTAR SMK/MAK.
۞KERAGAMAN DIADAPTASI DALAM RANGKA PENINGKATAN
RELEVANSI MUTU PMK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL
۞UU No. 20/ 2003 Tentang Sisdiknas dan PP No. 19/2005 tentang SNP:
MENGAMANATKAN TERSUSUNNYA KURIKULUM PADA TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH, MENGACU KEPADA STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN, STANDAR ISI, STANDAR PROSES, DAN STANDAR
PENILAIAN.
۞masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK.
۞Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SMK/MAK implementatif.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL
۞KTSP SEBAGAI ”the sum of the learning activities and
experiences a student under directions of the school”
۞dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual
dan autentik
۞merespon kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pemerintah
daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan
iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah
dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen
agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL
1. KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
dengan maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program
pendidikan pada SMK/MAK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi
yang ada di daerah dan potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik; dan
2. KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan
dievaluasi secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan
sebagai bentuk penjaminan mutu PMK.
3. KTSP SMK/MAK K-13 merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


A. RASIONAL
• Kurikulum implementatif KTSP SMK/MAK K-13
• dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK/MAK
• berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan
jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3
tahun dan paling rendah setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap
Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun,
• Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan
pendidikan SMK/MAK.
• digunakan sebagai pedoman atau landasan program-program
pembelajaran di SMK/MAK.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


B. LANDASAN FILOSOFIS

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
2. KTSP SMK/MAK K-13 disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-
kultural
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
4. PMK membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core attitudes) yaitu disiplin diri
(self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to
experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), toleran terhadap dualisme
(tolerance for ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group trust).
5. PMK mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual, sosial-ekologis, intelektual,
kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan belajar sebagai pusat
pengembangan kecerdasan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


B. LANDASAN FILOSOFIS

• KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia


yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk
membangun dasar-dasar kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
• KTSP SMK/MAK K-13 adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa.
• KTSP SMK/MAK K-13 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai
kompetensi.
• merupakan perwujudan filsafat esensialisme.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


B. LANDASAN FILOSOFIS

• Dalam pandangan filosofi pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud


memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri
menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupannya sehari-hari di
masyarakat dan keluarga.
• Sekolah, dunia kerja, keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya
pemecahan masalah secara terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan
atau diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri.
• Melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan dan masalah pekerjaan melalui
pengembangan disain dan temuan-temuan baru.
• KTSP SMK/MAK K-13 mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris
budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa
masa kini dan masa depan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


B. LANDASAN FILOSOFIS

• Peserta didik SMK/MAK belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan


permasalahan-permasalahan secara kreatif.
• Peserta didik SMK/MAK perlu memiliki pengalaman belajar berpikir kreatif,
bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan inovasi-
inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan.
• Pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan fasilitasi pengalaman dan
kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses mind on, hands on, dan
heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan milihat, mendengar,
membaca, bertindak secara matang dan cermat.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


B. LANDASAN FILOSOFIS

KTSP SMK/MAK K-13:


• mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik;
• kompeten dalam memecahkan masalah-masalah kerja, masalah sosial di
masyarakat secara kreatif;
• memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan
mampu menerapkan inovasi;
• dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan
orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-
taking), dan toleran terhadap dualisme;
• membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

• Pendidikan Kejuruan membutuhkan lingkungan pembelajaran menyerupai


dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan di dunia kerja.
• Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan
kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang
mau bekerja.
• Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan
cara berpikir dan cara bekerja yang efisien.
• Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

• Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki


pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai
bidang yang diajarkan.
• Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan
berdasarkan kebutuhan industri sesuai actual jobs.
• Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan
yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

• Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann


memecahkan permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara
berlogika dan membangun rasional melalui proses pemikiran yang
semakin terbuka dalam menemukan berbagai kemungkinan solusi dari
berbagai pengalaman.
• Dampak pokok yang diharapkan adalah masyarakat berpengetahuan
yang mampu beradaptasi dan menemukan kevokasionalan dirinya
sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar
dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar
sepanjang hayat.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS
• Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi
pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan, dan minoritas.
• Kurikulum Pendidikan Kejuruan berbasis "scientific-technical“
mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas
dan memadai.
• Pendidikan Kejuruan mengeksplorasi kapasitas diri sendiri peserta didik
untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
• Sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan transformasi
budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik,
posisi sosial ekonomi di masyarakat.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS
• Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki
lapangan pekerjaan tetapi juga fokus pada peluang-peluang
pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan lapangan kerja dan
berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
• Kurikulum Pendidikan Kejuruan memuat kemampuan akademik yang
luas dan kompetensi generik, skill teknis, skill interpersonal, dan
karakter kerja.
• Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikan pendidikan
akademik, karir, dan teknik.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

• Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun komunitas


masyarakat secara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktif
mengembangkan budaya.
• Pengalaman yang benar dan nyata yang dapat membuat peserta didik dapat
menghubungkan pengetahuan yang dipelajari.
• Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika mampu mengembangkan budaya
berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara simultan. Pendidikan
Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus
membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya
inovatif sebagai bentuk-bentuk layanan kemanusiaan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS
• Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah
pembelajaran berbasis kompetensi.
• Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual ability
to perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
secara terpadu.
• Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas
(mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan
(knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai
profesinya.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS
belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut:
• Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, autentik, kontektual
yang memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi
pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah,
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis
diskoveri;
• Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.
• Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggungjawab dengan
tugas2 dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak
cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam
kelompok.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

Kebijakan ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokok:


1. memberi peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan;
2. pekerjaan tersedia seimbang dan merata di setiap daerah dan wilayah;
3. memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam
bermasyarakat;
4. pendidikan dan latihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi
dan masa depan setiap individu;
5. matching man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi
dan produktif.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan atas teori:


1. “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education),
2. Teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum),
3. Pembelajaran berbasis kerja,
4. Pembelajaran berbasis produksi,
5. pembelajaran berbasis pemecahan masalah.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


C. LANDASAN TEORITIS

KTSP SMK/MAK K-13 menganutprinsip :


1. pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran
pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat
kerja (DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar
langsung di dunia kerja untuk membangun kebiasan kerja.
2. Pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


D. LANDASAN YURIDIS
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor .... tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor .... tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Menengah Kejuruan;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor .... tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Menengah Kejuruan;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor .... tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Menengah Kejuruan;
• Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
• Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor
130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TUJUAN PENYUSUNAN
KTSP SMK/MAK K-13
1. Merevitalisasi SMK/MAK sebagai pendidikan untuk penyiapan tenaga kerja tingkat menengah;
2. Meningkatkan komitmen SMK/MAK, guru, komite sekolah, dunia kerja, dan Dinas Pendidikan Provinsi
dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK/MAK.
3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru dalam
mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah dan stake holder.
4. Mensinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi ke dalam silabus dan
menstrukturkan menjadi program pembelajaran kejuruan 3 dan 4 tahun.
5. Dihasilkannya KTSP SMK/MAK K-13 implementatif di SMK/MAK sebagai program pembelajaran yang
terdokumentasi dengan baik yang berisi visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan,
SKL, struktur kurikulum, silabus, RPP.
6. Digunakannya KTSP SMK/MAK K-13 secara konsisten sebagai acuan program pembelajaraan oleh
semua guru.
7. Dihasilkannya lulusan PMK dengan kualifikasi jenjang 2 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK/MAK
program tiga tahun dan jenjang kualifikasi 3 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK/MAK program
empat tahun.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


RUANG LINGKUP PENYUSUNAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
• pengembangan program pembelajaran pendidikan
menengah kejuruan 3 tahun dan 4 tahun sesuai spektrum
pendidikan menengah kejuruan.
• memperhatikan jenjang KKNI minimal kualifikasi 2 untuk
kompetensi keahlian 3 tahun dan minimal kualifikasi 3
untuk kompetensi keahlian 4 tahun

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


DESKRIPSI JENJANG
KUALIFIKASI 2 KKNI
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan
alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual
bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan
yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;
3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


DESKRIPSI JENJANG
KUALIFIKASI 3 KKNI
• Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi
dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung;
• Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum
yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan
berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai;
• Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik dalam lingkup
kerjanya;
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
hasil kerja orang lain.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PENGGUNA PEDOMAN PENYUSUNAN
KTSP KURIKULUM 2013 SMK/MAK
1. Tim Pengembang Kurikulum PMK;
2. Kepala dinas pendidikan;
3. Pengawas SMK;
4. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah;
5. Ketua kompetensi keahlian;
6. Guru; dan
7. Stake holder terkait (praktisi dunia kerja,
akademisi, dewan pendidikan daerah)

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


BAB II
KONSEP KTSP SMK/MAK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PENGERTIAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
• keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang
terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
di SMK/MAK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau
berwirausaha dan diatur oleh sekolah.
• KTSP SMK/MAK K-13 merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan
dilaksanakan oleh SMK/MAK.
• KTSP SMK/MAK K-13 merupakan program pemberian pengalaman belajar
sebagai dokumen terdiri atas visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi,
Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, RPP.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


KARAKTERISTIK KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
• Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja
sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
• Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
• Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
• Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
• Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata
pelajaran;
• Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
• Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TUJUAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
• menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik agar
memiliki ketrampilan menjalani kehidupan sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, berahlak mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
• KTSP SMK/MAK K-13 diharapkan membangun dampak pendidikan berupa
kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
• Luaran hasil pendidikan di SMK/MAK dinilai oleh sekolah dan masyarakat
pemangku kepentingan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP
SMK/MAK K-13 disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan
bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja serta memanfaatkan masyarakat dan
dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir
kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup
dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, KTSP SMK/MAK K-13 disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik;

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi,
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK
K-13 perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah;
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional;

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
7. Tuntutan Dunia Kerja
Pengembangan KTSP SMK/MAK K-13 berbasis tuntutan kompetensi dunia kerja. Kegiatan
pembelajaran di SMK/MAK harus dapat mendukung tumbuh kembangnya: (1) keterampilan
kebekerjaan (employability skills); (2) keterampilan teknis (technical skills); (3) bertindak
produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks
sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung
atasan berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta
bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. KTSP SMK/MAK K-13 perlu memuat kecakapan VOKASIONAL untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan,
IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak perubahan. Pendidikan harus terus melakukan adaptasi
dan penyesuaian perkembangan IPTEKS agar tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK K-13 harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI;
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain;

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK

12. Kesetaraan Jender


KTSP SMK/MAK K-13 diarahkan kepada pengembangan sikap dan
perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri
khas satuan pendidikan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TATA KELOLA KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK/MAK K-13 perbaikan diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut.
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Belajar kelompok berbasis tim;
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;
11. pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
12. pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TIM PENGEMBANG KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
Tim Pengembang KTSP SMK terdiri atas:
1. ketua kompetensi keahlian,
2. kelompok guru kompetensi keahlian,
3. wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
4. wakil kepala sekolah bidang humas, dan
5. kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
6. komite sekolah,
7. pengawas SMK,
8. nara sumber ahli pendidikan teknologi dan kejuruan,
9. ahli materi kompetensi keahlian,
10. praktisi dunia kerja terkait, dan pihak lain yang terkait.
11. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Dinas Pendidikan di tingkat provinsi.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TIM PENGEMBANG KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
Tim Pengembang KTSP MAK terdiri atas:
1. ketua kompetensi keahlian,
2. kelompok guru kompetensi keahlian,
3. wakil kepala madrasah bidang kurikulum,
4. wakil kepala madrasah bidang humas, dan
5. kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
6. komite madrasah,
7. pengawas MAK,
8. nara sumber ahli pendidikan teknologi dan kejuruan,
9. ahli materi kompetensi keahlian,
10. praktisi dunia kerja terkait, dan pihak lain yang terkait.
11. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


BAB III
KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
SATUAN PENDIDIKAN SMK/MAK
1. Visi mendeskripsikan cita-cita yang jelas, realistik, dan terukur yang hendak dicapai
oleh satuan pendidikan SMK/MAK dimasa yang akan datang. Batasan waktu di masa
datang dinyatakan secara jelas.
2. Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan oleh SMK/MAK
melalui rencana tindakan nyata dalam mewujudkan visi satuan pendidikan.
3. Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan
karakteristik satuan Pendidikan SMK/MAK. Tujuan PMK adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PROFIL LULUSAN SMK/MAK

• kinerja lulusan yang menggambarkan penguasaan kompetensi


secara utuh sesuai dengan keahliannya.
• menggambarkan peran dan fungsi yang diharapkan dapat
dijalankan oleh lulusan nantinya di dunia kerja.
• merupakan outcome PMK.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SMK/MAK
• dikembangkan berdasarkan kinerja tuntutan dunia kerja pada profil
lulusan.
• merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja.
• SKL PMK program pendidikan 3 (tiga) tahun berisi kemampuan
lulusan paling rendah setara dengan jenjang 2 (dua) pada KKNI.
• SKL PMK program pendidikan 4 (empat) tahun berisi kemampuan
lulusan paling rendah setara dengan jenjang 3 (tiga) pada KKNI.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
• ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen nomor 07/D. D5/2018
• Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri dari:
• (A) Muatan Nasional;
• (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah; dan
• (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri dari Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program
Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


BEBAN BELAJAR DI SMK/MAK
• Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI,
XII, dan XIII adalah 46 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45
menit.
• Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
• Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18 minggu.
• Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


KALENDER PENDIDIKAN
• Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
• Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan
yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
• Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


TAHAPAN DAN ALUR PENYUSUNAN KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


OUT LINE KTSP 2013
• Cover
• Lembar Penetapan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
• Visi dan Misi SMK
• Tujuan Sekolah (SMK)
• Profil Lulusan
• SKL Kompetensi Keahlian
• Deskripsi KKNI Level 2 atau 3
• Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 dan 4 tahun berdasarkan KI
• Struktur Kurikulum KTSP SMK/MAK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Kompetensi Mata Pelajaran
Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)
Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan (C)
Dasar Bidang Keahlian (C1)
Dasar Program Keahlian (C2)
Kompetensi Keahlian (C3)
•Program Muatan Lokal ( Muatan Kewilayahan )
– Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah ( Peraturan
Gubernur )
– Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dikaksanakan sesuai kebutuhab peserta didik dan
karakteristik sekolah
•Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
•Kegiatan Ekstra Kurikuker
•Pengaturan Beban Belajar
•Peraturan Akademik terdiri
‒ Kriteria Ketuntasan Minimal
‒ Kriteria Kenaikan Kelas
‒ Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolah
‒ Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan
•Kalender Pendidikan

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


SELAMAT BERKARYA DAN BERIBADAH
MELALUI PENDIDIKAN KEJURUAN

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai