Anda di halaman 1dari 41

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kurikulum 2013

Jakarta, 2 April 2014


Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan

Modal
Kompeten -Kurikulum
SDM Pembangunan - PTK
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan -Sarpras
Melimpah -Pendanaan
Tidak Kompeten
Beban -Pengelolaan
Pembangunan 2
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan
social engineering

Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 3
Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual

4 1
Proses
pembelajaran
dan penilaian

Kompetensi

3 2

4
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
5
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas

Konteks Materi Inti


Kebutuhan: Kompetensi Pembelajaran
-Individu lulusan Proses Dokumen
-Masyarakat (Sikap,
-Bangsa dan Negara Keterampilan,
Pembelajaran Kurikulum
-Peradaban Pengetahuan) Proses
Bervariasi Standar Penilaian
(produk) Standar
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan (materi dan proses)

Proses KI-KD Mapel


Pembelajaran Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi) 6
Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)

Standar
Standar Isi Standar Proses
Penilaian
(No. 64/2013) (No. 65/2013)
(No. 66/2013)

KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)


KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)

Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)


Permendikbud terkait kurikulum: 54, 64-71 7
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Berbasis
Sumberdaya Pengetahuan Peradaban
Sumber Daya Alam
Pengetahuan sebagai Peradaban sebagai
sebagai
Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Modal Pembangunan Pendidikan

Pendidikan
Sumber Daya Manusia SDM Berpengetahuan SDM Beradab
sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan

Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai


Pasar/Pengguna Pelaku/Kontributor Kreator/Disiminator

Kekayaan Kekayaan Kekayaan


Pengetahuan Pengetahuan Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut 8
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal Individu

Modal Sosial-Budaya Modal


Modal SDM
-Sikap
Peradaban -Keterampilan
Modal Sistem
Pemerintahan -pengetahuan

Modal Pengetahuan/
Keterampilan

Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada Terwujud Melalui


urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati Keutuhan ASK
urutan ke 27 9
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
(tersedia dimana saja, kapan saja) observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
(lebih cepat memakai mesin) menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir


Otomasi analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
(menjangkau segala pekerjaan rutin) mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya


Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
(dari mana saja, ke mana saja) masalah

10
Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dengan beraktivitas
4 Pembelajaran Pengetahuan  Keterampilan  Sikap
Direct Indirect
5 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
6 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
7 Menekankan kolaborasi  melalui pengerjaan projek
8 Pentingnya proses : prosedural
9 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia
10 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial
11 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis)
12 Pentingnya data (terkait pengamatan dll) 11
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 12
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
•2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,
1/3 sisanya berasal dari genetik.
•Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis
•Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan
- Observing [mengamat] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] Personal dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman


personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 13
13
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
14
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
Penilaian mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

15
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan
untuk membangun soft skills dan hard skills1

PT
Pengetahuan

SMA/K
Keterampilan

SMP

SD Sikap

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapan

Efektivitas waktu pembelajaran


silabus dan review buku ajar

KTSP 2006
Peran-Tugas Guru/Satdik

Alokasi waktu persiapan silabus


dan review buku

KBK 2004

Kurikulum
2013

Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 17
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD

Pelaku Beban Penyelesaian


Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan
Mencari buku yang sesuai guru
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara
berbeda
Pendekatan tematik
Guru Mengajar banyak mata pelajaran
terpadu menggunakan satu
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela buku untuk semua mata
mata pelajaran yang lain sehingga selaras pelajaran sehingga dapat
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai selaras dengan kemampuan
penggerak pembahasan Bahasa Indonesia sebagai
Mempelajari banyak mapel alat komunikasi dan carrier
of knowledge
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
Murid berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh
Membeli lembar kerja siswa pemerintah/daerah
18
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya
penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang
sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

19
Manfaat Tematik Terpadu

• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya


dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.

20
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang
Lulusan
Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik Integratif •Mata pelajaran •Mata pelajaran •Kompetensi
dalam semua mata IPA dan IPS wajib, peminatan, keterampilan
pelajaran masing- lintas minat, dan yang sesuai
masingnya pendalaman minat dengan standar
adalah terpadu industri
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan
Mencipta.
Proses • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
pembelajaran
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan 21
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
sendiri dan memiliki kompetensi lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier
pengetahuan of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
dengan pendekatan yang yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui
berbeda mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Kurangnya penekanan pada Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
kemampuan prosedural prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

22
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
mendukung kompetensi keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
tertentu
Mapel dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
sendiri dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
kompetensi dasar sendiri
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
pengetahuan
Tiap mata pelajaran Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama,
diajarkan dengan yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
pendekatan yang berbeda menalar,....
Untuk SMA, ada penjurusan Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,
sejak kelas XI antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
kesamaan kompetensi dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
detil [sampai keahlian] didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
23
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013
• Terdiri dari Buku Siswa dan Buku Guru
• Buku siswa ditulis berbasis aktivitas
• Buku Guru mencakup: ringkasan buku siswa, metode
pembelajaran, metode penilaian, materi pengayaan, materi
remedial, interaksi dengan orang tua
• Mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan untuk kelas
(dan kompetensi generik untuk kelompok peminatan dimana buku
tersebut ditulis)
• Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk
menghasilkan output berupa keterampilan siswa dan bermuara
pada pembentukan sikap siswa sebagai outcome pembelajaran
• Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan menyaji, termasuk pengumpulan dan
pengolahan data hasil pengamatan/percobaan
• Menekankan pentingnya data dalam melakukan analisis dan
evaluasi
24
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013
• Mengajak siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari melalui
deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari tahu,
bukan langsung diberi tahu.
• Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan],
exercise [latihan], problem solving [pemecahan masalah], challenge [tantangan
yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam
memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya].
• Perlunya didahului dengan menuliskan rumusan masalahnya dengan jelas sebelum
mencari cara dan penyelesaiannya
• Menekankan pentingnya proses bukan hasil melalui perumusan prosedur dalam
pemecahan masalah. Untuk matematika, sampai menekankan pentingnya
algoritma pemecahan masalah
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus karya konkret
dan dalam bentuk tindakan nyata
• Menekankan pada high order thinking (melalui rekonstruksi permasalahan),
dibiasakan membuat asumsi (terkait dengan permasalahan dengan informasi yang
tidak lengkap)
25
Buku Sekolah Dasar
• Berupa buku pembelajaran tematik terpadu
• Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian
• Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi portofolio siswa]
• Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan ajakan untuk mengamati dan
menanya tentang sekitarnya sesuai dengan sub-tema yang dibahas (disusun dalam
bentuk teks yang jelas, logis, dan sistematis)
• Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa [tulis/lisan] yang jelas sesuai
subtema dan materi-materi yang akan dibahas
• Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis hitung
• Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan memahami aturan
pembentukannya
• Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap materi lainnya
• Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam memahami bahasa, sehingga siswa dapat
memahami bahasa dan ilmu pengetahuan sekaligus
• Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya
• Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka dan perhitungan
• PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang dibahas (Mat, IPA, dll)
• Keterampilan juga harus berbentuk tindakan nyata (konkret) bukan hanya abstrak
• Tiap tema diakhiri dengan project

26
Buku Sekolah Dasar
• Struktur penulisan buku semaksimal mungkin diusahakan memfasilitasi pengalaman belajar
yang bermakna yang diterjemahkan melalui subjudul:
– Ayo Belajar
– Ayo Amati
– Ayo Berlatih
– Ayo Berkreasi
– Ayo Mendengarkan
– Ayo Bercerita
– Ayo Menulis
– Ayo Diskusikan
– Ayo Menyanyi
– Ayo lakukan
– Ayo Berhitung
– Ayo Bermain Peran
– Ayo Menggambar
– Ayo Kerjakan
– Ayo Bekerjasama
– Ayo Berlatih
– Ayo Renungkan
– Belajar di Rumah
27
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
Kegiatan pembelajaran menggunakan prinsip:
(1)berpusat pada peserta didik,
(2)mengembangkan kreativitas peserta didik,
(3)menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
(4)bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika,
dan
(5)menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

28
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
Pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak
langsung:
-Proses pembelajaran langsung: peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan
keterampilan melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran
-Pembelajaran tidak langsung: proses pendidikan yang
terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak
dirancang dalam kegiatan khusus

29
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
- Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan
KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2
- Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-1 dan KI-2

30
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
  melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
  informasi yang tidak dipahami dari apa kreativitas, rasa ingin tahu,
yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan pertanyaan untuk
tentang apa yang diamati (dimulai dari membentuk pikiran kritis
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang perlu untuk hidup
yang bersifat hipotetik) cerdas dan belajar
sepanjang hayat 31
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
PEMBELAJARAN
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti, jujur,
informasi/eksperim - membaca sumber lain selain sopan, menghargai pendapat orang
en buku teks lain, kemampuan berkomunikasi,
  - mengamati objek/kejadian menerapkan kemampuan
- beraktivitas mengumpulkan informasi melalui
- wawancara dengan nara berbagai cara yang dipelajari,
sumber mengembangkan kebiasaan belajar
  dan belajar sepanjang hayat

32
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengasosiasikan/ mengolah informasi yang sudah dikumpulkan Mengembangkan sikap
mengolah baik terbatas dari hasil kegiatan jujur, teliti, disiplin, taat
informasi mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari aturan, kerja keras,
  kegiatan mengamati dan kegiatan kemampuan menerapkan
mengumpulkan informasi prosedur dan
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari kemampuan berpikir
yang bersifat menambah keluasan dan induktif serta deduktif
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi dalam menyimpulkan
yang bersifat mencari solusi dari berbagai  
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
33
Strategi Pembelajaran dalam Buku Ajar
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,
  kesimpulan berdasarkan hasil analisis teliti, toleransi, kemampuan
secara lisan, tertulis, atau media lainnya berpikir sistematis,
  mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan
benar

34
Penilaian dalam Buku Ajar
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian adalah sebagai berikut:
1.Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, yaitu KD-KD pada KI-
3 dan KI-4;
2.Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya;
3.Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik;
4.Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan;
5. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses, misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
35
Penilaian dalam Buku Ajar
a. Penilaian terhadap Latihan-Latihan yang Dilakukan oleh Siswa
b. Penilaian Formatif dan Sumatif
c. Penilaian Kemajuan Belajar Siswa dengan Portofolio

36
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD
Ranah Kompetensi Kompetensi Inti
Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah  
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman,
berakhlak mulia, dan berilmu

37
Buku SMP/MTs Menurut Kurikulum 2013
No Kurikulum 2013
1 Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan,
pengetahuan]
2 Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi
dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3 Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan
saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
4 Tugas dikaitkan dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa
5 Pembahasan berdasarkan tema akan lebih baik
6 TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran
semua mata pelajaran

38
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)
IPS Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Geografi sebagai paltform untuk menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas
yang menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan macam-macam
sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS
IPA Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi. Biologi sebagai platform,
dipergunakan untuk menjelaskan bidang ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA,
TIMSS) baik keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu Bumi dan
Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar kehidupan di alam semesta
[interaksi, energi, transformasi, dll]. Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan
penguasaan konsep dan percobaan.
Mate Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan maupun kedalaman. Dimulai
matik dengan permasalahan konkret berangsur dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan
a pentingnya prosedur [algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara
bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak selalu dihitung.
Menekankan penguasaan pola [angka, bangun, aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira.
Tidak selalu memiliki informasi yang lengkap untuk diselesaikan.
Bhs Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang antara tulis dan lisan.
Indon Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
esia pengetahuan. Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman terhadap
kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai, menyunting, menangkap makna,
meringkas, menyajikan ulang dlm bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas
dalam berbahasa. Pengetahuan sbg konten 39
39
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II)
PPKN Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar
kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter
bangsa. Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang
bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan). Adanya kompetensi yang dituntut dari
siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik [terlibat aktif
dalam pengembangan masyarakat].
Bahasa Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada conversation, reading, writing practices.
Inggris Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa Inggris secara formal pada saat masuk
Kelas VII.
Seni Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup supaya gemar
Budaya berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan kepekaan dan apresiasi terhadap
produk dan nilai seni budaya. Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek
seni agar dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya.
Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan alat beserta sumberdaya
yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut
untuk terampil dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara
menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan
PJOK Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Bukan hanya keterampilan,
tetapi harus ada pengetahuan yang mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk
melalui PJOK. Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan olahraga yang
ketat.
40
41

Anda mungkin juga menyukai