OLEH :
Aulia Rifa Fauziya
Ririn Agustiani Pakaya
PEMBIMBING :
dr. Citra Trisna, MARS
drh. Aminah, M.Si
ANATOMI KONJUNGTIVA
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu :
1.Konjungtiva palpebralis : melapisi permukaan
posterior palpebra dan melekat erat ke tarsus.
2.Konjungtiva bulbaris : menutupi sebagian
permukaan anterior bola mata
3.Konjungtiva Forniks : tempat peralihan
konjungtiva tarsal dan konjungtiva bulbi.
Konjungtivitis
• Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput bening yang
menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak
mata. Peradangan tersebut menyebabkan berbagai macam
gejala, salah satunya yaitu mata merah. Setiap peradangan
pada konjungtiva dapat menyebabkan melebarnya
pembuluh darah sehingga menyebabkan mata terlihat
merah.
Berdasarkan penyebabnya
• Infeksi: Bakterial, Virus, Parasit, Jamur
• Noninfeksi: Iritasi yang tetap(mata kering),
Alergi, Toksin
Berdasarkan sekretnya
• Purulen: Bakteri ganas atau klamidia
• Molor : Pada Alergi, vernalis
• Mucus: Bakteri
• Serous : virus
Epidemiologi dan Etiologi
• Epidemiologi
Konjungtivitis dapat terjadi pada berbagai usia tetapi
cenderung paling sering terjadi pada umur 1 - 25
tahun. Anak anak prasekolah dan anak usia sekolah
insidennya paling sering karena kurangnya higiene.
Prevalensi konjungtivitis adenoviral ditemukan 20% –
91% dari konjungtivitis di seluruh dunia. Hasil studi di
Filipina tahun 2002 menujukkan etiologi virus dalam
60% kasus. Sebuah pusat-multi FDA uji klinis dari AS
dan Eropa menunjukkan tingkat serangan adenoviral
sebesar 28%
• Etiologi
Jenis konjungtivitis hiperakut (purulen) dapat disebabkan oleh N
Gonorrhoeae, Neisseria kochii, dan N.meningitidis. Jenis
konjungtivitis akut (mukopurulen) sering disebabkan oleh
Streptococcus Pneumoniae pada daerah dengan iklim sedang dan
Haemophillus aegyptius pada daerah dengan iklim tropis.
Konjungtivitis bakteri akibat S Pneumoniae dan H Aegyptius dapat
disertai dengan perdarahan subkonjungtiva. Konjungtiva subakut
paling sering disebabkan oleh H influenzae dan terkadang oleh
Escherichia coli dan spesies proteus. Konjungtivitis bakteri kronik
terjadi pada pasien dengan obstruksi ductus nasolacrimalis dan
dakriosistitis kronik yang biasanya unilateral
Gejala Klinis Konjungtivitis
Mata merah
Iritasi mata
Injeksi konjungtiva baik segmental ataupun
menyeluruh.
Sekret purulen
Edema palpebra
Tidak terjadi penurunan visus
reaksi pupil normal
kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari
sewaktu bangun tidur
Gejala Klinis Konjungtivitis
Keluar sekret
Sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas
atau ngeres (sandy feeling)
Sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan
fotofobia.
Tanda Konjungtivitis
1. Hiperemi
2. Eksudasi
3. Pseudoptosis
4. Kimosis
5. Hipertrofi papiler
6. Hipertrofi folikuler
7. Pseudo membran
8. Membran
9. Granuloma
10.Adenopati Preauricular
Klasifikasi Konjungtivitis
• Konjungtivitis Bakteri
• Konjungtivitis Virus
• Konjungtivitis Alergi
• Konjungtivitis Jamur
1. Konjungtivitis Bakteri
Merupakan inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh
bakteri, dibagi menjadi empat bentuk yaitu :