Anda di halaman 1dari 45

Fiqih Shalat

Pensyariatan Ibadah Shalat

 Shalat disyariatkan semua agama samawi


 Wahyu kedua mewajibkan shalat
 Shalat 5 waktu : isra’ mi’raj :
 Versi 1 : 27 Rajab tahun ke 7 hijriyah
 Versi 2 : 17 Ramadhan tahun ke 12 hijriyah
 Kewajiban shalat malam dihilangkan
 diganti dengan kewajiban shalat 5 waktu
 Dalam Kitab Darul Nu’man (Toha Putra)

1. Subuh (Nabi Adam)


2. Dhuhur (Nabi Ibrahim)
3. Ashar (Nabi Yunus)
4. Maghrib (Nabi Isa)
5. Isya’ (Nabi Musa)
Dalil-dalil Pensyariatan Shalat

 Dalil dari Al-Quran


 Dalil dari As-Sunnah
 Dalil dari Ijma`
Dalil dari Al-Quran

‫ني كِتَابًا َم ْوقُوتًا‬ِ‫الصال َة َكانَت علَى الْم ْؤِمن‬


َ ُ َ ْ َّ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.
(QS. An-Nisa : 103)

َّ ‫الصال َة َوآتُوا‬
‫الزَكا َة‬ َّ ‫يموا‬ِ‫فَأَق‬
ُ
Maka dirikanlah shalat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.
(QS. Al-Hajj : 78)
Dalil dari As-Sunnah

ِ ‫َن حُم َّم ًدا رسو ُل‬


‫اهلل‬ َّ ‫أ‬
‫و‬ ‫اهلل‬ َّ
‫ال‬ ِ
‫إ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ِ
‫إ‬ ‫ال‬
َ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ِ
‫ة‬ ‫اد‬ ‫ه‬ ‫ش‬
َ : ٍ
‫س‬ ‫مخ‬
َ ‫ى‬َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ال‬
َ ‫س‬ ِ
‫إل‬‫ا‬ ‫يِن‬ ‫ب‬
ُْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ
‫الصالَ ِة‬
َّ ‫َوإِقَ ِام‬
Islam didirikan di atas lima hal. Syahadat bahwa tiada tuhan
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
penegakan shalat, pelaksanaan zakat, dan haji ke
Baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan . (HR. Bukhari
dan Muslim)
Dalil dari Ijma`

Seluruh umat Islam telah berijma atas :


 Adanya kewajiban shalat dalam Islam.
 Lima kali dalam sehari semalam.
 17 rakaat
Pengertian Shalat

 Bahasa
 Doa
 Istilah
 serangkaian ucapan dan gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam sebagai sebuah ibadah ritual
Meninggalkan Shalat

 Status
 Kafir
 Bila mengingkari kewajiban shalat
 Dosa Besar
 Tidak shalat tanpa mengingkari kewajiban shalat
 Hukuman
 Hanafi :
 Ingkar kewajiban : bunuh
 Tidak ingkar : penjara – pukul
 Syafi’i Maliki :
 Ingkar kewajiban : bunuh tapi tidak kafir
 Hambali :
 ingkar atau tidak ingkar : bunuh
Shalat Dalam Berbagai Kondisi

 Wajib Dikerjakan Pada Waktunya


 Meski Waktu Hampir Habis : sah
 Lewat Batas Waktu : dosa besar
 Tidak sah menjama’
 Tidak memenuhi syarat
 Sudah sampai di rumah
 Tidak Harus di Masjid
 Tanah
 Aspal
 Keramik
 Trotoar
 Wudhu Dipermudah
 Cukup sebotol air minum kemasan
 Bila tidak ada air : tayammum
‫الصْب َح‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫َد‬
‫أ‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫س‬ ‫َّم‬
‫الش‬ ‫ع‬ ‫ل‬
ُ ‫ط‬
ْ ‫ت‬ ‫ن‬ َ
ُّ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ً َ َْ ْ ُّ ْ ‫َم ْن أ َْد َرَك‬
‫أ‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ة‬ ‫ع‬ ‫ك‬‫ر‬ ‫ح‬
ِ ‫ب‬ ‫الص‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬
‫س َف َق ْد أ َْد َرَك‬ ‫َّم‬‫الش‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫غ‬
ْ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ َ‫أ‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ق‬
َ ِ
‫ر‬ ‫ص‬ ‫الع‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ة‬
ً ‫ع‬ ‫ك‬‫ر‬
ْ ‫ك‬َ ‫ر‬ ‫َد‬
ْ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬
ُ ْ َ ُ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ
‫صَر‬ ْ ‫الع‬
َ
Siapa yang mendapatkan satu rakaat sebelum matahari
terbit maka dia telah mendapatkan shalat tersebut
(shalat shubuh)." (HR Bukhari dan Muslim)
Waktu-waktu Shalat Fardhu
Dalam hal keharusan melakukan shalat pada waktunya, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran :
َ ِ‫ت َعلَى ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫ين ِكتَابًا َم ْوقُوتًا‬ ْ َ‫إِ َّن الصَّالةَ َكان‬ 

"...Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
(QS. An-Nisa : 103)
 Fajr (Shubuh)
 Start : terbit fajar shadiq
 Finish : terbit matahari
 Zhuhur
 Start : tergelincir matahari
 Finish : panjang bayangan benda sama dengan panjang benda itu
 Ashar
 Start : selesainya waktu zhuhur
 Finish : terbenamnya matahari
 Maghrib
 Start : terbenamnya matahari
 Finisih : hilangnya mega (syafaq) merah
 Isya`
 Start : selesainya waktu maghrib
 Finish : terbitnya fajar shadiq (jumhur)
Waktu Shalat Yang Diharamkan

1. Setelah Shalat Shubuh


Kecuali ada hajat :
 Qadha sunnah qabliyah shubuh
 Shalat jenazah
2. Saat Matahari Terbit
3. Waktu Istiwa‘
 Matahari tepat di atas kepala
4. Setelah Melakukan Shalat Ashar
Kecuali ada hajat :
 Shalat jenazah
5. Saat Terbenam Matahari
Shalat Yang Terlewat

‫ك‬ ِ‫من نَ ِسي صال ًة َف ْليصلِّها إ َذا ذَ َكرها ال َك َّفارَة هَل ا إال َذل‬
َ َ َ ََ ََُ َ َ َْ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW
bersabda,“Siapa yang lupa melaksanakan shalat, maka
hendaklah menunaikannya pada saat ia menyadarinya”.
(HR Bukhari Muslim)
> Non Hewani

Adzan
Pensyariatan

Quran
‫ك بِأَنَّ ُه ْم َق ْوٌم ال َي ْع ِقلُو َن‬ِ‫الة اخَّت ُذوها هزوا ولَعِبا َذل‬
َ ً َ ًُ ُ َ َ
ِ ‫الص‬
َّ ‫ىَل‬ِ
‫إ‬ ‫م‬
ْ ُ ْ َ ‫َوإ‬
‫ت‬‫ي‬ ‫اد‬‫ن‬
َ ‫ا‬‫ذ‬َ ِ
Dan apabila kamu menyeru untuk shalat, mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-
benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. Al-Maidah : 58)
Hadits
‫َح ُد ُك ْم‬
‫أ‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ن‬
ْ ِّ
‫ذ‬ ‫ؤ‬‫ي‬ ‫ل‬
ْ ‫ف‬
َ ‫ة‬
ُ ‫ال‬
َ ‫الص‬
َّ ِ ‫وإِ َذا حضر‬
‫ت‬
َ ْ َُ ََ َ َ
Bila waktu shalat telah tiba, hendaklah ada dari kamu yang
mengumandangkan adzan".(HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Adzan

‫ف األ ََّوِل مُثَّ ملَْجَيِ ُدوا إِالَّ أَ ْن‬ ِ ‫الص‬ ِ


َّ َ ‫َّاس َما ِيف اآل َذ‬
‫و‬ ‫ان‬ ُ ‫لَ ْو يَ ْعلَ ُم الن‬
‫يَ ْستَ ِه ُموا َعلَْي ِه الَ ْسَت َه ُموا‬
Seandainya orang-orang tahu keutamaan adzan dan berdiri di
barisan pertama shalat (shaff), dimana mereka tidak bisa
mendapatkannya kecuali harus mengundi, pastilah mereka
mengundinya di antara mereka.."(HR. Bukhari)
Hukum Adzan

 Shalat 5 Waktu
 Sunnah Muakkadah
 Shalat Sunnah
 Tidak disunnahkan
 Gantinya : ashshalatu jamiah
 Jamaah Wanita
 Tidak disyariatkan adzan
 Yang dianjurkan iqamat dengan lirih
Syarat Adzan

1. Telah Masuk Waktu


2. Harus Berbahasa Arab
3. Tidak Bersahutan
4. Muslim, Laki, Akil Baligh.
5. Tertib Lafaznya
Sunnah Adzan

1. Bersuara Lantang
2. Tempat Tinggi
3. Berdiri
4. Awal Waktu
7. Adzan Selain untuk Shalat

 bayi yang baru lahir


 kebakaran
 peperangan
 terkena pengaruh jin dan syetan
 musafir
> Non Hewani

Syarat-syarat Shalat
Syarat-syarat Shalat

 Syarat Wajib
1. Beragama Islam
2. Baligh
3. Berakal
 Syarat Sah
1. Tahu Waktu Shalat Sudah Masuk
2. Suci dari Hadats Besar dan Kecil
3. Suci Dari Najis (Badan, Pakaian dan Tempat)
4. Menutup Aurat

5. Menghadap ke Kiblat
> Non Hewani

Rukun-rukun
Shalat
Gerakan / Bacaan Hanafi Malik Syafi`i Hambali
1. Niat x   x
2. Takbiratul-ihram    
3. Berdiri    
4. Membaca Al-Fatihah    
5. Ruku`    
6. I`tidal (bangun dari ruku`) x   
7. Sujud    
8. Duduk Antara Dua Sujud x   
9. Duduk Tasyahhud Akhir    
10. Membaca Tasyahhud Akhir x   
11. Membaca Shalawat x   
12. Salam x   
13. Tertib x   
14. Tuma`ninah x  x 
Takbiratul Ihram

‫ك فَ َكِّب ْر‬
َ َّ‫َوَرب‬
Dan Tuhanmu agungkanlah (bertakbirlah untuknya).
(QS. Al-Muddatstsir : 3)

‫يم‬ِ‫الة الطَّهور وحَت ِرميها التَّ ْكبِري وحَت لِيلُها التَّسل‬


ِ ‫الص‬
َّ ‫اح‬‫ت‬‫ف‬ ِ
‫م‬
ُ ْ َ َُْ َُ ْ َ ُ ُ ُ َْ
Kunci shalat itu adalah thaharah dan yang mengharamkannya
(dari segala hal di luar shalat) adalah takbir (HR Khamsah)

Bila kamu shalat maka bertakbirlah (HR. Bukhari Muslim)


Berdiri

 Rukun Dalam Shalat Wajib


 Sunnah Dalam Shalat Sunnah

ِ ‫ص ِّل قَائِما فَِإ ْن مَل تَستَ ِطع َف َق‬


ٍ ‫اع ًدا فَِإ ْن مَلْ تَستَ ِط ْع َف َعلَى َجْن‬
‫ب‬ ْ ْ ْ ْ ً َ
Shalatlah dengan berdiri, bila tidak sanggup maka sambil
duduk dan bila tidak sanggup sambil berbaring".(HR.
Bukhari)
Membaca Al-Fatihah

ِ ‫الَ صالََة لِمن مَل ي ْقرأْ بِأ ُِّم ال ُقر‬


‫آن‬ ْ ََْ َْ َ
Shalat tidak sah tanpa membaca ummul Quran
(HR. Bukhari Muslim)

ٌ‫َم ْن َكا َن لَهُ إِ َم ٌام فَِقَراءَةُ ا ِ>ْإلِْ َم ِام لَهُ قَِراءَة‬


Orang yang punya imam maka bacaan iman adalah bacaan baginya
(HR.Ibnu Majah)

ِ ْ‫وإِ َذا قُ ِر َئ الْ ُقرآ ُن فَاستَ ِمعوا لَه وأَن‬


‫صتُوا‬ َُ ُ ْ ْ َ
Bila dibacakan Al-Quran maka dengarkan dan perhatikan
(QS. Al-A’raf : 204)
Membaca Al-Fatihah

 Imam & Shalat sendiri : Rukun


 Makmum :
 Syafi`i
 Jahriyah : membaca
 Sirriyah : membaca
 Malikiyah Hambali
 Jahiryah : tidak membaca hanya mendengarkan
 Siriiyah : membaca
 Apakah basmalah dibaca?
 Termasuk dari AL-FATIHAH
 WAJIB - lirih : Hambali
 WAJIB - Jahr : Syafi’i
 Bukan Termasuk dari AL-FATIHAH
 SUNNAH - lirih : Hanafi
 HARAM : Maliki
Ruku`

‫ إِ َذا َرَك َع أ َْم َك َن يَ َديِْه ِم ْن ُرْكبََتْي ِه‬ ُ‫ت َرأ َْيتُه‬ ِ


ْ َ‫ قَال‬ َ‫َع ْن َعائ َشة‬
Dari Aisyah RA,"Aku melihat beliau SAW ketika ruku’
meletakkan tangannya pada lututnya." (HR. Bukhari
Muslim)

‫مُثَّ ْارَك ْع َحىَّت تَطْ َمئِ َّن َراكِ ًعا‬

Lalu ruku’lah hingga posisi ithmi’nan dalam rukuk itu


(HR. Bukhari Muslim)
Ruku’

‫صالَتِِه؟ قَ َال الَ يُتِ ُّم ُرُك ْو َع َها َوالَ ُس ُج ْوَد َها َوالَ ُخ ُش ْو َع َها‬ ِ ِ ِِ ‫الذي يس ِر ُق ِمن‬
َ ‫ف يَ ْس ِر ُق م ْن‬
َ ‫صالَته قْي َل َوَكْي‬
َ ْ ْ َ ِّ ً‫َّاس َس ِرقَة‬
ِ ‫َس َوءُ الن‬
ْ‫أ‬
Pencuri yang paling buruk adalah yang mencuri dalam shalatnya". Para shahabat
bertanaya,"Ya Rasulallah, bagaimana mencuri dalam shalat?". "Dengan cara
tidak menyempurnakan ruku` dan sujudnya". atau beliau bersabda,"Tulang
belakangnya tidak sampai lurus ketika ruku` dan sujud". (HR. Ahmad, Al-
Hakim, At-Thabarany, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban)

ِ ‫آن وأَنَا راكِع أَو س‬


ِ ِ ِ ِ ِ
‫اج ٌد‬ َ ْ ٌ َ َ ‫َع ْن َعل ٍّي ض قَال َن َهايِن َر ُسول اللَّه ص َع ْن قَراءَة الْ ُقْر‬
Rasulullah SAW melarangku membaca Quran saat ruku’ dan sujud
(HR. Muslim)
I`tidal

 gerakan bangun dari ruku` dengan berdiri tegap


 Kedudukan
 Jumhur : rukun
 Hanafi : wajib

ِ َّ
‫اس ُج ُدوا َو ْاعبُ ُدوا َربَّ ُك ْم‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
ْ ‫ين َآمنُوا ْارَكعُوا َو‬
Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan. (QS. Al-Hajj : 77)
Sujud

 7 anggota tubuh
 Wajah, 2 telapak tangan, 2 lutut dan 2 kaki

ِ ‫َشار بِي ِدهِ إِىَل أَنِْف ِه والْي َدي ِن والرْكبت ِ وأَطْر‬


ِ ‫اف ال َق َد َمنْي‬ ِ ِ ِ
َ َ ‫َ َ ْ َ ُّ ََ نْي‬ َ َ َ ‫ َعلَى اجلَْب َهة َوأ‬: ‫َس ُج َد َعلَى َسْب َعة أ َْعظُ ٍم‬
ْ ‫ت أَ ْن أ‬
ُ ‫أُمْر‬
Aku diperintahkan untuk sujud di atas 7 anggota : wajah (dan beliau
menunjuk hidungnya), kedua tangan, kedua lutut dan kedua tapak
kaki. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sujud

 Mana Lebih Dahulu : Lutut atau Tangan?

‫ض َرفَ َع يَ َديِْه َقْب َل ُرْكبََتْيه‬ ِ ِ


َ ‫ض َع ُرْكبََتْيه َقْب َل يَ َديْه َوإِ َذا نَ َه‬
َ ‫ت َر ُس ْوَل اهلل إِ َذا َس َج َد َو‬
ُ ْ‫َرأَي‬
Dari Wail Ibnu Hujr berkata,"Aku melihat Rasulullah SAW bila
sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua
tangannya. Dan bila bangun dari sujud beliau mengangkat
tangannya sebelum mengangkat kedua lututnya. (HR.
Khamsah kecuali Ahmad)
Sujud

 Mana Lebih Dahulu : Lutut atau Tangan?

‫ض ْع يَ َديِْه مُثَّ ُرْكبََتْي ِه‬ ِ


َ َ‫َح ُد ُك ْم فَالَ يَْب ُرْك َك َما َيْب ُرُك البَعْيُر َولْي‬ ِ
َ ‫إ َذا َس َج َد أ‬

Bila kamu sujud janganlah seperti duduknya unta. Hendaklah


kamu meletakkan kedua tangan terlebih dahulu kemudian
kedua lutut.
(HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Tirmizy)
Duduk Antara Dua Sujud

 Hukum
 Jumhur : Rukun
 Hanafi : Wajib

 Posisi Iftirasy
 duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri.
 kaki kiri dilipat dan diduduki
 kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki
 jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat
 Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut
 Menjulurkan jari-jari
Duduk Tasyahhud Akhir

 Hukum
 Jumhur : Rukun
 Hanafi : Wajib

 Posisi Tawaruk : Jumhur (sunnah)


 duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri.
 kaki kiri dilipat dikeluarkan ke arah bawah kaki kanan
 kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki
 jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat
 Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut
 Posisi Ifitrasy : Hanafi (sunnah)
Duduk Tasyahhud Akhir

Dari Ibnu Mas`ud berkata bahwa Rasulullah SAW duduk di


tengah shalat dan akhirnya dengan duduk tawaruk.
ِِ ِ
‫ب ِر ْجلَهُ اليُمْىَن‬
َ‫ص‬َ َ‫ض َع يَ َدهُ اليُ ْسَرى َعلَى فَخذه اليُ ْسَرى َون‬
َ ‫سرى َوَو‬ ِ ‫َفلَ َّما َجلَس ا ْفَتر‬
َ ُ‫س ر ْجلَهُ الي‬
ََ َ
Salam Pertama

ِ ‫السالَم علَي ُكم ورمْح ةُ اللَّ ِه حىَّت يرى بياض خد‬ ِ َّ ‫َن النَّيِب َّ َكا َن يُ َسلِّ ُم َع ْن مَيِْينِ ِه َو َع ْن يَ َسا ِرِه‬
‫ِّه‬ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َوَرمْح َةُ اللَّه‬ َّ ‫أ‬

Dari Ibni Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW memberi salam ke


kanan dan ke kiri : Assalamu ‘alaikum warahmatullah
Assalamu ‘alaikum warahmatullah, hingga nampak pipinya
yang putih. (HR. Khamsah)
Thuma`ninah dan Tertib

Dari Hudzaifah ra bahwa beliau melihat seseorang yang


tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Ketika telah
selesai dari shalatnya, beliau memanggil orang itu dan
berkata kepadanya,”Kamu belum shalat, bila kamu mati
maka kamu mati bukan di atas fitrah yang telah Allah
tetapkan di atasnya risalah nabi Muhammad SAW.
(HR. Bukhari)
Sunnah-sunnah Shalat

 Mengangkat Tangan Takbiratul Ihram


 Posisi Tangan
 Di bawah Pusar
 Antara Pusar dan Dada
 Melihat ke Tempat sujud
 Doa Istiftah
 Mengucapkan Amin
 Merenggangkan Kedua Tumit
Sunnah-sunnah Shalat

 Membaca Ayat Quran


 Takbir Antara Rukun
 Doa Duduk Antara Dua Sujud
 Bertasyahhud awal
 Meletakkan Tangan di Paha
 Shalawat Nabi Pada
Sunnah-sunnah Shalat

 Tasyahhud Akhir
 Doa Sesuadah Shalawat
 Menoleh ke Kanan Kiri
 Melirihkan Salam Kedua
 Menunggu Imam Selesai Salam
 Khusyu` dan Tadabbur
Yang Membatalkan Shalat

1. Berbicara
2. Makan dan Minum
3. Banyak Gerakan dan Terus Menerus
4. Tidak Menghadap Kiblat
5. Terbuka Aurat Secara Sengaja
6. Mengalami Hadts Kecil atau Besar
7. Tersentuh Najis
8. Tertawa
9. Murtad, Mati, Gila atau Hilang Akal
10. Berubah Niat
11. Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat
12. Mendahului Imam dalam Shalat Jama'ah
13. Terdapatnya Air bagi Yang Tayammum
14. Mengucapkan Salam Secara Sengaja

Anda mungkin juga menyukai