Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PYELONEFRITIS

Dosen MK : Ns.Nurseha Djaafar, S.Pd, M.Kes

Nama : Yuyun Sarendaren


NIM : 711440118099
Prodi : D-III Keperawatan
Tk : 3B
Definisi

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada ginjal, tumulus, dan jaringan intestinal dari salah
satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal.
Pielonefritis ada yang bersifat akut dan ada yang bersifat kronis, Pielonefritis akut biasanya akan
belansung selama 1-2 mingu. Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat
menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan pielonefritis kronis. (Brunner & Suddarth, 2002:
1436).
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau
retrograd aliran uterik (J. C.E. Underwood, 2002: 668)
Patofisiologi
Pielonefritis merupakan penyakit saluran kemih bawah yang pada mulanya berawal dari infeksi
saluran kemih bawah. Pielonefritis disebabkan oleh infasi bakteri pada saluran kemih seperti bakteri :
E.coli yang secara normal terdapat pada saluran kemih karena pola kebersihan yang salah.
Pielonefritis terjadi berawal dari invasi bakteri ke dalam saluran kemih bagian bawah, kondisi
tubuh dengan imun yan rendah, obstruksi saluran kemih, VUR dapat menghambat eliminasi bakteri
ke dalam urine sehingga bakteri dapat berkembang biak dan menginfeksi saluran kemih bawah dan
apabila tubuh tidak mampu mengatasi fruktuasi bakteri dalam saluran kemih, maka bakteri tersebut
akan naik ke saluran kemih bagian atas yang mengakibatkan peradangan infeksi diparemkin
ginjal(pielonefritis)
Teori Asuhan Keperawatan

1. Identitas Klien
Nama : Alamat :
Umur : Diagnosa Medik :
Pendidikan : Tanggal Masuk :
Pekerjaan : Tanggal Pengkajian :
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : Nyeri punggung bawah dan disuria.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Masuknya bakteri ke kandung kemih sehinga mnyebabkan infeksi.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Mungki klien pernah mengalami penyakit in sebelumnya
d. Riwayat Penyaki Keluarga : ISK bukan penyakit keturunan
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Kurangnya pengetahuan klien tentang pencegahan
b. Pola Istirahat dan Tidur : istirahat dan tidur klien mengalami gangguan tentang pengobatan.
c. Pola Eliminasi : klien cenderung mengalami gangguan disuria dan sering kencing
d. Pola Aktivitas : Aktivitas klien mengalami ganguan karena gelisah dan nyeri yang kadang
datang.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
• TD : Normal / Meningkat
• Nadi : Normal / Meningkat
• Respirasi : Normal / Meningkat
• Temperatur : Meningkat
b. Data Fokus
• Inspeksi : frekuensi miksi B (+), Lemah dan lesu, urin atau
• Suhu tubuh meningkat atau nogturia
Diagnosa

 Nyeri kronis b/d Gangguan fungsi metabolik


 Hipertermia b/d proses penyakit (mis: infeksi)
 Gangguan eliminasi urin b/d iritasi kandung kemih
Intervensi

No. Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi


1. Nyeri kronis b/d Gangguan fungsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Identifikasi lokasi,
metabolik maka diharapkan : karakteristik, durasi,
(D.0078) 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas,
2. Gelisah menurun intensitas nyeri
3. Kesulitan tidur menurun 2. Identifikasi skala nyeri
4. Frekuensi berkemih membaik 3. Ajarkan teknik
(L.08066) nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
(l.08238)
2. Hipertermia b/d proses penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Identivikasi penyebab
(mis: infeksi) maka diharapkan : hipertermia
(D.0130) 1. Suhu tubuh membaik 2. Monitor suhu tubuh
2. Takikardi menurun 3. Sediakan lingkungan
3. Tekanan darah membaik yang dingin
(L.14134) 4. Anjurkan tirah baring
(l.15506)
4. Gangguan eliminasi urin b/d iritasi kandung kemih Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tanda dan
(D.0040) keperawatan, maka gejala
diharapkan : retensi/inkontinensia
1. Distensi kandung kemih urine
menurun 2. Identifikasi faktor yang
2. Disuria menurun menyebabkan
3. Frekuensi BAK retensi/inkontinensia
membaik urine
(L.04034) 3. Monitor eliminasi urine
(mis: frekuensi,
konsistensi, aroma,
volume dan warna)
(l.04152)
Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan sebuah fase dimana perawat melaksanakan rencana
atau ntervensi yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap intervensi yang dilakukan, apakah mencapai kriteria hasil
atau tidak. Evaluasi yang dilakukan umumnya bersifat SOAP
S : Data subjektif yang didapatkan pernyataan pasien atau keluarga pasien.
O : Data objektif yan didapatkan dari hasil pengamatan atau pemeriksaan terhadap kondisi
pasien.
A : Analisis, merupakan perbandingan dari kriteria hasil yang telah disusun di ntervensi
dengan kondisi pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan .
P : Rencana tindakan keperawatan selanjutnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai