Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PEMERKOSAAN

Disusunoleh :
Kelompok 4
Annisa Dara Vonna
AsriDesita
Cut Muharni Sarbini
 
DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Zulkarnaini,S.kep
Definisi Kekerasan Seksual

Penyiksaan seksual (sexual abuse) terhadap anak disebut Pedofilian


atau penyuka anak-anak secara seksual. Seorang Pedofilia adalah
orang yang melakukan aktivitas seksual dengan korban anak usia 13
tahun ke bawah. Penyakit ini ada dalam kategori Sadomasokisme :
adalah suatu kecenderungan terhadap aktivitas seksual yang meliputi
pengikatan atau menimbulkan rasa sakit atau penghinaan (Pramono,
2009).
B.Etiologi

a. Faktor kelalaian orang tua..

b. Faktor rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku.

c. Faktor ekomoni.
Koran Tokoh (Edisi 337/TahunVII, 5—11 Juni 2005:14) menulis beberapa
pemicu terjadinya pencabulan terhadap anak, khususnya oleh orangtua.

1.pelaku tidak bisa lagi melakukan hubungan dengan istri karena alasan
kesehatan atau telah lama menduda.

2.pelaku ingin menyempurnakan ilmu kebatinan yang sedang ditekuninya.

3.pelaku tidak tahan melihat kemontokan tubuh anak perempuannya, atau


melihat anak perempuannya ke luar kamar mandi menggunakan handuk
C. KLASIFIKASI

Klasifikasi dari sexual abuse pada anak menurut (Suda, 2006) adalah :
1.Perkosaan.

2.Kekerasan seksual terhadap anak-anak.


3.Kekerasan seksual terhadap pasangan
4.Kekerasan fisik : Menampar, memukul, menendang, mendorong, mencambuk, dll.

5.Kekerasan emosional/ verbal

6. Ketergantungan finansial
7. Isolasi sosial
8.Kekerasan seksual
9.Pengabaian/penolakan

10.Koersi, ancaman, intimidasi


D. PATOFISIOLOGI
1. Tahap awal, pelaku membuat korban merasa nyaman. Ia
menyakinkan bahwa apa yang dilakukannya "tidak salah" secara
moral
2. Tahap kedua, adalah interaksi seksual. Perilaku yang terjadi bisa saja
hanya berupa mengintip sampai perilaku yang intensitasnya berat,
yaitu memakasa anak untuk melakukan hubungan seksual.
3. Tahap berikutnya, adalah tahapan dimana korban mau menceritakan
pengalamannya kepada orang lain.
4. Berikut ini jenis-jenis kekerasan seksual berdasarkan pelakunya
(Tower, 2002 dalam Maria, 2008) :
5. Kekerasan yang dilakukan oleh anggota keluarga
E. MANIFESTASI KLINIK
Berdasarkan jurnal “Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual: Sebuah
Studi Fenomenologi”, Dampak psikologis sexual abuse adalah :
Dampak psikologis yang dialami oleh subyek dapat digolongkan menjadi
tiga bagian, yaitu gangguan perilaku, gangguan kognisi, gangguan
emosional.
• a.
Gangguan Perilaku, ditandai dengan malas untuk melakukan aktifitas
sehari-hari.
• b.
Gangguan Kognisi, ditandai dengan sulit untuk berkonsentrasi, tidak
fokus ketika sedang belajar, sering melamun dan termenung sendiri.
• c.
Gangguan Emosional, ditandai dengan adanya gangguan mood dan
suasana hati serta menyalahkan diri sendiri. (Jurnal Terlampir
F. PENATALAKSANAAN

Berdasarkan jurnal “play therapy dalam identifikasi kasus


kekerasan seksual terhadap anak”, terapi sexual abuse adalah :

Cholidah (2005) menyatakan bahwa diantara tujuan terapi


bermain adalah mengurangi atau menghilangkan gangguan-
gangguan perilaku, fisik, psikis, social, sensori dan komunikasi dan
mengembangkan kemampuan yang masih dimiliki secara optimal.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut Doenges et. al (2007) pemeriksaan diagnostic yang


dilakukan pada anak dengan sexual abuse bergantung pada situasi
dan kebutuhan individu. Uji skrining (misalnya Daftar Periksa
Perilaku Anak)
KESIMPULAN

Penganiayaan seksual pada anak didefinisikan sebagai adanya tindakan


seksual yang mencakup tetapi tidak dibatas pada insiden membuka pakaian,
menyentuh dengan cara yang tidak pantas dan penetrasi (koitus seksual), yang
dilakukan dengan seorang anak untuk kesenangan seksual orang dewasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai