Anda di halaman 1dari 29

FISIKA

SMAN 1 TAYU
KELOMPOK 1
| ISNAENI KARIMA [12]
| LAILY RAHMA F. [14]
| MEYLINA M.N. [17]
| UNTUNG RIYADI [33]
| WILDA WAHYU R. [35]
GELOMBANG
PENGERTIAN SIFAT

PEMANTULAN PEMBIASAN

PELENTURAN PERPADUAN

DISPERSI POLARISASI

PEMBAGIAN GELOMBANG

ARAH GETAR AMPLITUDO DAN FASE

MEDIUM
PENGERTIAN GELOMBANG

Gelombang merupakan getaran yang merambat.


Pemantulan
(Refleksi)

Polarisas Pembiasan
i (Refraksi)

Sifat
Gelombang
Pelentura
Dispersi n
(Difraksi)
Perpaduan
(Interferensi
)
PEMANTULAN [Refleksi]
Pemantulan gelombang pada tali :
 Pemantulan gelombang pada seutas tali
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pemantulan pada ujung tetap dan pada ujung
bebas.
 Pemantulan Gelombang Permukaan Air
Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang
lurus atau gelombang lingkaran
PEMBIASAN [Refraksi]

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan gelombang.


PELENTURAN [Difraksi]

Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang yang


disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah.
PERPADUAN [Interferensi]

Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren yaitu


gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase yang
sama.Titik puncaknya di bagi dua yaitu konstruktif dan
destruktrif.
DISPERSI

Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika


merambat melalui suatu medium.
POLARISASI
Polarisasi adalah peristiwa
terserapnya sebagian arah
getar gelombang sehingga
hanya tinggal memiliki satu
arah saja.
Arah Getarnya

Pembagian Amplitudo dan


Gelombang fasenya

Medium
ARAH GETARNYA

TRANSVERSAL

LONGITUDINAL
1. TRANSFERSAL

I V
P
Y
A
II

Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama:

x tp t  xv t x
tp  t  atau   p  
v T T T λ
Maka Simpangan Gelombang berjalan :

Y  Sin ωt p ω

T
2π x
Y = A Sin (t - )
T v
t x
Y = A Sin (2π - 2π )
T λ

x
Y = A Sin (2πft - 2π ) 2
λ k

Y = A Sin (2πft - kx)
2. LONGITUDINAL
AMPLITUDO DAN FASENYA

GELOMBANG
BERJALAN

GELOMBANG DIAM
(STASIONER)
1. GELOMBANG BERJALAN
Secara umum persamaan Gelombang berjalan :
 x
y P  A sin  2 ft  2 
  y P  A sin  2 ft  kx 
Keterangan :
Yp = Simpangan gelombang di titik P ( m,cm )
A = Amplitudo gelombang ( m,cm )
X = Jarak titik P dari titik pusat O ( m, cm )
V = Kecepatan rambat gelombang ( m/s, cm/s )
k = Bilangan gelombang
λ = Panjang gelombang ( m,cm )
f = Frekuensi Gelombang ( Hz )
T = Periode gelombang ( s )
ω = Kecepatan sudut ( rad/s )
t = Lamanya titik asal telah bergetar ( s )
ωt = Sudut fase gelombang ( rad)
2. GELOMBANG DIAM (STASIONER)

UJUNG BEBAS

UJUNG TETAP
1. UJUNG BEBAS
x

y2
y1
P
-

Untuk Gelombang Datang di titik P: t  t  l  x 


t P1 t l  x
 

P1
v T T
 t l   x 
y1  A sin 2      
 T     
lx tP 2 t l  x
Untuk Gelombang pantul di titik P: tP 2  t    
v T T 
 t l   x 
y2  A sin 2      
 T     
YP = y1 + y2
 t l   x    t l   x  
y p  A sin 2         A sin 2       
 T        T      
t l  x
y P  2 A sin 2    cos 2 ( )
T   
x t l 
y P  2 A cos 2 ( ) sin 2   
 T  
x
2 A.cos 2 ( )  amplitudo gel.stasioner

x
2 A.cos 2 ( )  AP

Maka Simpangan Gelombang Stasioner di titik P :

t l 
y P  AP sin 2   
T  
Letak Simpul dan Perut :
Letak simpul dan perut dihitung dari ujung pantul ke titik yang
bersangkutan .
1. Letak simpul.
Simpul terjadi jika Ap= 0 dan dan secara umum teletak pada:

Sn=( 2n +1).¼λ
2. Letak Perut.
Tempat-tempat yang mempunyai amplitudo terbesar disebut perut
dan secara umum teletak pada:

Pn= n ( ½ λ )
2. UJUNG TETAP
Gel. pantul
Gel. datang x

y2
y1
P

-
Gel. stasioner
lx t P1 t lx
·
Untuk Gelombang Datang di titik P: t P1  t    
v T T 
 t l   x 
y1  A sin 2      
 T     
lx tP 2 t l  x
Untuk Gelombang pantul di titik P: t P 2  t    
v T T 
 t l   x 
y2   A sin 2       Terjadi loncatan fase
T     
Y=y1+y2
 t l   x     t l   x   
Y  A sin 2           A sin 2        
 T         T       
x t l
Y  2 A sin 2 ( ) cos 2 (  )
 T 
x
2 A sin 2 ( )  AP

Ap  amplitudo gel.tasioneor

t l
Y  AP cos 2 (  )
T 
Letak simpul dan perut :
Letak simpul dan perut merupakan kebalikan gel.stasioner pada
pemantulan ujung bebas.

Letak simpul ke n : Sn= n ( ½ λ )

Letak perut ke n: Pn=( 2n +1).¼λ


MEDIUM

MEKANIK

ELEKTROMAGNETIK

Anda mungkin juga menyukai