Anda di halaman 1dari 50

KEBIJAKAN GIZI DALAM

PROGRAM INDONESIA SEHAT


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM KESGA & GIZI MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum: Pada akhir sesi peserta mampu


memahami Kebijakan Gizi dalam
Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

Tujuan Khusus: Pada akhir sesi peserta mampu:


1. Menjelaskan tentang Kebijakan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
2. Menjelaskan tentang Kebijakan Gizi.
2
POKOK BAHASAN

1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan


Pendekatan Keluarga (PIS-PK) :
a. Pembangunan Kesehatan
b. Paradigma Sehat
c. Pendekatan Keluarga

2. Kebijakan Gizi :
a. Permasalahan gizi di Indonesia
b. Kebijakan perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan
c. Menjelaskan Strategi, Pokok Kegiatan serta
Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak
3
POKOK BAHASAN 1

KEBIJAKAN
PROGRAM IND\ONESIA
SEHAT
DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA 4
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi;
Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA


PINTAR INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA

RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN

D
PENDEKATAN T
KELUARGA KELUARGA SEHAT P
K
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RREENNS
TRA
2200115--
22019
Pilar 1. Pilar 2. Pilar 3. JKN
Paradigma Sehat Penguatan
ProgramYankes Program
Program
• Promotif – • Peningkatan Akses • Benefit
preventif sebagai • Sistem
terutama pd FKTP
landasan pembiayaan:
• Optimalisasi
pembangunan Sistem Rujukan asuransi – azas
kesehatan • Peningkatan Mutu gotong royong
• Pemberdayaan • Kendali Mutu &
masyarakat Penerapan Kendali Biaya
• Keterlibatan pendekatan • Sasaran: PBI &
lintas sektor continuum of care Non PBI
Intervensi berbasis
resiko kesehatan Tanda kepesertaan
(health risk) KIS
PENDEKATAN
KELUARGA
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK

Program
Indonesia 1 3
Sehat Pendekatan
dilaksanakan untuk keluarga adalah
meningkatkan salah satu cara
derajat kesehatan
masyarakat
Puskesmas untuk
meningkatkan
4
jangkauan sasaran & Integrasi
mendekatkan / UKP & UKM secara
2 Pelaksanaan
Program
meningkatkan akses berkesinambungan
dengan target / fokus
pelayanan kesehatan
Indonesia Sehat di wilayah kerjanya keluarga,
diselenggarakan dengan mendatangi berdasarkan data
melalui keluarga dan informasi dari
Pendekatan Profil Kesehatan
Keluarga Keluarga.
7
Pendekatan Keluarga adalah Pendekatan pelayanan
salah satu cara Puskesmas Upaya Kesehatan
untuk meningkatkan Perorangan (UKP) & Upaya
jangkauan sasaran dan Kesehatan Masyarakat
mendekatkan atau (UKM) terintegrasi dan
meningkatkan akses berkesinambungan,
pelayanan kesehatan didasari data & informasi
dengan mendatangi keluarga dari profil kesehatan
keluarga

TUJUAN PENDEKATAN
KELUARGA:

Meningkatkan Mendukung
akses pelayanan pencapaian SPM
kesehatan yang (Kab/Kota &
komprehensif Provinsi)

Mendukung Mendukung
pelaksanaan JKN tercapainya
Program Indonesia
Sehat
MENGELUH SAKIT
(30%)

SELF CARE (42%) YANKES (58%)

MENJAGA TETAP SEHAT SELFCARE FASILITAS PELAYANAN


dan
RASIONAL KESEHATAN
DITINGKATKAN
DERAJAT
KESEHATANNYA

PUSKESMA FKTP
PARADIGMA SEHAT S LAIN
RUMAH
SAKIT
Sumber: 9
MUTU
PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
GENERASI
llll SEHAT,
PRODUKTI
1 Kel ua rga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes

lllt F 3 Bayi mendapat imunisasi dasar


lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6

-l :Selfcare Yankes
-
5 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap
bulan
B Pengendalian
6 Menular:
Peny. Menular & Tidak
Penderita TB Paru berobat sesuai
PENDEKATAN (42%) (58%) standar hipertensi berobat teratur
7 Penderita


KELUARGA Mengeluh Sakit
SE
HAT
Selfcare
rasional
! 8 Gangguan jiwa berat diobati dan
c tidak ditelantarkan
Perilaku dan kesehatan lingkungan:
130%)
na 9 Tidak ada anggota keluarga yang
1 merokok
Keluarga memiliki/memakai air
kesehat
an 1 bersih
0 Keluarga memiliki/memkaijamban
f sehat
1 Sekeluarga
2
menjadi anggota JKN/askes
POKOK BAHASAN 2

KEBIJAKAN GIZI

11
PERMASALAHAN GIZI
DI INDONESIA
PROPORSI STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2018

~t\ .
,
. - \

. .\ .
/"":'-'\
I,.
~

c;
\ ·, I
J. I
O ,
• j

.
·I
I
" •

/ /
,,/
.,,.
.,.
~- -..._
..-'!
.....

I
,.._._.·-0)

Balita Gizi Kurang <10 %


Balita Gizi Kurang 10 s/d
<20 % Balita Gizi Kurang
20 s/d <30 % Balita Gizi
Kurang ≥30 %
Sumber: Riskesdas 2018
PROPORSI STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA, 2007-2018

2007 2013 2018

13,0 13,9 13,8

• 2013: Gizi
Kurang dan
5,4 5,7 Buruk 19.6%
3,9 • 2018: Gizi
Kurang dan
Buruk 17.7%

Gizi buruk Gizi Kurang

Balita gizi buruk dan gizi kurang


Riskesdas Target RPJMN
2018
17.7%
VS 2019
17%

Sumber: Riskesdas
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2018

.. .
.
--~, , .
.J
/ I\ \
,1 "' '

I .
·•I
"
/ / '
/
_.....,..·
.." _....

_"\
,.. -',
I

,..__{:
))..

Balita Pendek ≥40 %


Sumber: Riskesdas 2018
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN
PENDEK PADA BALITA, 2007-2018

2007 2013 2018

18,8 18,0 18,0 19,2 19,3


• 2013: Sangat
11,5 pendek dan
pendek 37.2%

2018: Sangat
pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek

Balita gizi sangat pendek dan pendek


Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
VS 28% (baduta)
30.8% (balita)

Sumber: Riskesdas
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT KURUS DAN KURUS
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2018
';'

\.\.
,
' /'":--·,\ ...
) / t !
l\ I
J. I , I
·•I
/ ~
I /
~
/

,,,,..../ ,
--.._..,.'
.
I

,.._,,._·
-0..}

Sumber: Riskesdas 2018


PROPORSI STATUS GIZI KURUS DAN
GEMUK PADA BALITA, 2007-
2018

2007 2013 2018 2007 2013 2018

7,4 6,8 12,2 11,9


6,2 6,7
5,3 8,0
3,5

Sangat kurus Kurus Gemuk

• 2013: Sangat kurus dan kurus 12.1%


• 2018: Sangat kurus dan kurus 10.2%

Sumber: Riskesdas
10
20
30
40
50
60
70
80

0
KEK WUS:
Wanita Tidak Hamil

Kalimantan Utara
Aceh Bengkulu Kalimantan Timur Riau
Riskesdas 2018: WUS hamil 17.3%, WUS tidak hamil 14.5%

DKI Jakarta Bangka Belitung Gorontalo


17,3
14,5

Bali
Sumatera Utara Sulawesi Utara Lampung
Riskesdas 2013: WUS hamil 24.2%, WUS tidak hamil 20.8%

Jawa Barat
Jambi Kalimantan Barat Sumatera Selatan Banten
Wanita Hamil

Sumatera Barat Kepulauan Riau INDONESIA Sulawesi Barat Jawa Timur


ngah Sulawesi Selatan Jawa Tengah Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat DI Yogyakarta
Indikator KEK: lingkar lengan atas wanita usia subur 15-49 tahun < 23.5 cm

Papua Papua Barat Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku


WANITA USIA SUBUR MENURUT PROVINSI, 2018

Nusa Tenggara Timur


PROPORSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA

Sumber: Riskesdas
PROPORSI ANEMIA IBU HAMIL, 2018

60
ANEMIA IBU HAMIL
MENURUT UMUR
50
48,9

40 37,1
24
30
84,6
20

10

15-24 tahun 25-34 tahun


2013 2018 35-44 tahun 45-54 tahun

Sumber: Riskesdas 2018


20
40
60
80

0
100
DANBAYI

2013
Malut
Sulbar Sumut Maluku Pabar Bali Kalteng Sulsel Kaltara Sulut Kalbar

2018
Gorontalo Lampung Banten Riau Sumsel Bengkulu Babel NTT
NTB Sultra INDONESIA Aceh
ng Kalsel Jabar Jambi Sumbar Pabar Jatim Jateng Kaltim Kepri DIY
DKI
34.5
58.2
PROPORSI INISIASI MENYUSU DINI (IMD) PADA
ANAK USIA 0-23 BULAN MENURUT PROVINSI, 2013-2018
PROPORSI KONSUMSI MAKANAN BERAGAM
PADA ANAK 6-23 BULAN MENURUT PROVINSI,
2018
KEBIJAKAN
PERBAIKAN GIZI
PADA
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

23
KOMITMEN PEMERINTAH
UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

diinisiasi oleh PBB


dibawah koordinasi SekJen PBB

Respons dunia terhadap


status gizi di negara
berkembang dan
tidak meratanya
GERAKAN
pencapaian MDGs 1 C
NASIONAL
menurunkan proporsi PERCEPATAN
penduduk yang menderita PERBAIKAN GIZI
kelaparan dalam kurun (Fokus pada 1000 HPK)
waktu 1990-2015
PERPRES 42/2013
TENTANG GERAKAN NASIONAL
24
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
Mengapa Kita Perlu Khawatir
terhadap Masalah Kurang Gizi ?

 Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang


dimulai saat kehamilan hingga anak berusia
dua tahun merupakan periode yang sangat
penting.
 Kurang gizi pada dua tahun pertama
kehidupan
menyebabkan kerusakan otak yang tidak
dapat lagi diperbaiki.
 Balita Pendek/Stunted kurang berprestasi di
sekolah.
 Studi menunjukkan bahwa stunting
menurunkan jumlah penghasilan saat dewasa
sebesar 20%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa masalah Kurang Gizi menyebabkan
kemiskinan.
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan otak Mencapai tinggi badan, berat


badan dan perkembangan
Membangun Membangun optimal
tinggi badan berat badan
potensial potensial
(rapid increase (rapid increase
in cell number) in cell size)

Butuh gizi Dibutuhkan seluruh zat gizi


mikro & Butuh
(makro dan mikro) secara
protein Kalori seimbang

Konsepsi 20 minggu LAHI 2


R TAHUN
Kesehatan : long term effect
on HUMAN CAPITAL INVESTMENT

• Otak mulai berkembang sejak masa embryo


• Pada saat lahir  25% otak orang dewasa Usia
• 2 tahun  70 - 80% otak orang dewasa Usia 5
• tahun  hampir sama dengan orang dws
MENGAPA 1000 HPK
(HARI PERTAMA KEHIDUPAN) PENTING ?

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


Prestasi belajar
otak

Gizi pada
1000 HPK Pertumbuhan Kekebalan
(janin dan massa tubuh Kapasitas kerja
bayi 2 dan komposisi badan
tahun)
Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati kanker, stroke,
Hormon/receptor/gen
dan disabilitas lansia
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

▪ Upaya-upaya untuk mencegah ▪ Upaya-upaya untuk mencegah


dan mengurangi gangguan dan mengurangi gangguan
secara langsung secara tidak langsung
▪ Kegiatan ini pada umumnya ▪ Berbagai kegiatan
dilakukan oleh sektor kesehatan pembangunan pada umumnya
▪ Kegiatannya antara lain spt non-kesehatan
imunisasi, PMT ibu hamil dan ▪ Kegiatannya antara lain
balita, monitoring pertumbuhan penyediaan air bersih, kegiatan
balita di Posyandu penanggulangan kemiskinan,
▪ Sasaran: khusus kelompok dan kesetaraan gender
1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu ▪ Sasaran: masyarakat umum,
Menyusui, dan Anak 0-23 tidak khusus untuk 1000 HPK
bulan)
29
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
•Revitalisas
i UKS
~1~J~ ~ •lmunisasi ku
Anak Sekolah
• Pemantauan
•PMT Rapor
.tfflllcu
Tumbuh
ASKesehatan
An •School
Feeding
INTERVENSI SPESIFIK PADA
kembang (Posyandu- PAUD 1000 HPK
Pak usia sekolah
terintegrasi)
Balita \ •PMTBalita PMT Ibu Hamil KEK
Gizi HID •PM
BA Pemberian TTD untuk Bumil
Seimbang
UP •MTBS
Promosi dan Konseling PMBA
•PKPR
ENDEKATANSIKLUS •MTBM (IMD, ASI Eksklusif, MP-ASI
•Pendidikan ~ •ASI dan lanjutkan ASI sd 2 thn)
Eksklusif
Hamil dan Janin Pemantauan Pertumbuhan
Tatalaksana Gizi Buruk
\ ~'
•lmunisasi dasar lengkap Pemberian Vitamin A
.. ~ u
s Ibu Hamil PMT Balita Kurus
"" •Buku •Supervisi
KIA Bersalin
•P4K
dan bayi Fasilitatif
Bayi Neonatal
•Pelayanan (dfin ibuEsensial
•Kelas lbu
•Kemitraan Bidan Dukun
baru lahir
7 30
mejusui)
•PMT Bumil KEK
1. Suplementasi besi folat
2. Periksa kehamilan (Konseling Gizi
Bumil)

IBU HAMIL
3. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
4. PMT Ibu hamil.
5. Penanggulangan cacingan pada ibu
hamil.
6. Pemberian kelambu dan pengobatan
INTERVENSI bagi ibu hamil yang positif malaria.

GIZI SPESIFIK 1. Persalinan ditolong Nakes.


2. Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
IBU MENYUSUI
ANAK 0-6 BLN
3. Promosi ASI Eksklusif (konseling).
4. Imunisasi dasar.
5. Pantau tumbuh kembang.
6. Penanganan bayi sakit.

1. Pemberian Makanan Pendamping


(MP) ASI, ASI diteruskan sampai usia
2 tahun atau lebih.
2. Pemberian kapsul vitamin A serta
melengkapi imunisasi dasar.
ANAK 7-23 BLN
IBU MENYUSUI

3. Pemantauan tumbuh kembang


secara rutin setiap bulan.
4. Penanganan anak sakit secara tepat.
5. Pemberian suplementasi zink.
6. Pemberian obat cacing dan;
7. Pemberian fortifikasi zat besi.
8. PMT pada Balita kurus
2/15/2018 31
INTERVENSI GIZI SENSITIF

BKP/PERTANIAN PU
Sarana Air Bersih
Ketahanan Pangan
& Sanitasi
Pemanfaatan pekarangan
rumah tangga.

PP DAN PA
BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Masyaraka
t

AGAMA
SOSIAL Kursus Calon
Penganten
Bantuan Pangan BKKBN
non tunai, PKH
DIKBUD
PAUD, Pendidikan
Pendidikan Kespro Gizi dan Kespro
Bina Keluarga Balita
STRATEGI,
POKOK KEGIATAN
DAN INDIKATOR
BAYI MAKAN
PEMBERIAN DAN ANAK

33
TUJUAN PMBA

Umum
Meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak di Indonesia, melalui Pemberian Makan
Bayi dan Anak (PMBA) usia 0 – 24 bulan dengan optimal.

Khusus
1. Meningkatnya cakupan bayi baru lahir yang mendapatkan ASI
dalam 1 (satu) jam pertama.
2. Meningkatnya cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan.
3. Meningkatnya cakupan pemberian MPASI pada bayi dan anak 6
bulan.
TUJUAN PMBA lanjutan…

4. Meningkatnya cakupan bayi yang mendapat ASI sampai 24 bulan.


5. Meningkatnya jumlah sarana pelayanan kesehatan yang
melaksanakan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui
6. Menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap perilaku
menyusui melalui peraturan perundang-undangan dan kebijakan
7. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
8. Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder dalam
meningkatkan, melindungi dan mendukung pemberian ASI dan
MPASI
9. Pemberdayaan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek
pemberian ASI dan MPASI.
POKOK KEGIATAN PMBA

 Pengembangan Peraturan Perundangan dan Kebijakan


 Pengawasan pemasaran Susu Formula
 Pengawasan produk makanan bayi dan anak usia dini
 Revisi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sayang Bayi
 Peningkatan Kapasitas Petugas
 Advokasi dan Promosi Peningkatan PMBA
 Perlindungan Pekerja Perempuan
 Pemberdayaan Masyarakat
 Riset dan Pengembangan Teknologi
INDIKATOR KEBERHASILAN PMBA

 Peningkatan cakupan bayi yang mendapat ASI dalam 1 (satu)


jam pertama (IMD)
 Peningkatan cakupan menyusui ASI eksklusif pada bayi sampai
usia 6 bulan.
 Peningkatan cakupan pemberian MPASI mulai usia 6 bulan.
 Peningkatan cakupan anak yang mendapatkan ASI sampai usia
24 bulan.
 Rumah sakit melaksanakan 10 langkah menuju keberhasilan
menyusui.
 Menurunnya angka kematian bayi dan balita.
 Menurunnya angka prevalensi gizi kurang
POLA ASUH TERKAIT GIZI
Pola asuh terkait gizi adalah cara pemberian
makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu
dan anak

Ibu
Isi Piringku
Hami
l
Bayi
baru IMD
lahir

Bayi
ASI Pemantauan
usia 0-
Eksklus Pertumbuhan
6
if
bulan
Anak
usia 6 ASI +
bulan - MPASI
2 tahun

Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
PEMENUHAN GIZI IBU HAMIL
MELALUI ISI PIRINGKU

PERLU DIPERHATIKAN BAHAN MAKANAN YANG DIKONSUMSI HIDUP SEHAT


UNTUK
 50% lagi adalah makanan pokok dan  50% dari jumlah makanan setiap kali
lauk pauk makan adalah sayur dan buah
 Porsi makanan pokok lebih banyak  Porsi sayur lebih banyak dari porsi
buah
dari porsi lauk pauk
 Anjuran minum setiap kali makan

IBU HAMIL MAKAN 1 PORSI LEBIH BANYAK


INTERVENSI SPESIFIK BAGI IBU HAMIL

1. Suplementasi besi folat


2. Periksa kehamilan
3. Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT).
4. PMT Ibu hamil.
5. Penanggulangan
cacingan pada ibu hamil.
6. Pemberian kelambu dan
pengobatan bagi ibu
hamil yang positif
malaria.
1. Inisiasi Menyusu 2. ASI Eksklusif 6 Bulan
Dini (IMD)

WHAWHA
NoNo 5555.25.25
thnthn 20022002

4. ASI sampai 2
tahun/lebih
3
.

M
P

A
S
I
1. Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)

PROSES MENYUSUI DIMULAI


SECEPATNYA Dengan Cara
Segera setelah lahir
Bayi ditengkurapkan di dada ibu
sehingga KULIT IBU MELEKAT PADA
KULIT BAYI;
MINIMAL SATU
JAM
atau sampai menyusu awal
selesai.”
2. ASI Eksklusif 6 Bulan

ASI Eksklusif 6 Bulan adalah


pemberian ASI saja tanpa
ditambah cairan / makanan
lainnya, kecuali obat tetes /
sirup

 Memenuhi kebutuhan gizi bayi


 Melindungi daya tahan tubuh bayi
 Melatih bayi lebih mandiri
3. MP ASI setelah usia 6 Bulan

Materi Peserta 7 .1
Praktik Pernberian MP-ASI yang Dianjurkan

Usta R.e-komend.l'il

Mulalberlkan 2 sarnpat s kalt MLl~t c:lengan 2 Bl.bur kent:al ASI lba!)1 d9.I.SUI
makanan ma lean s.-npa1 s sttndok ma.lean.. sesers1ng y~ng
dttarrbah ASI Mi.A~t dengan pengenatan dt1ng1nka1')
t.-mbah•n rasa ct-, ~ p.t'tilhan + Mak.anan
k•tlka •n•k ungkadcanJurT'llat-ny. he~,
b ... usla 6 bulan O"nakanan lok.aO

Dari usla6 2-3kalJ 2 sa:mpa 3 se:ndok Bl.bur kentaV makanan


sampal9 makan makan pe.nuh settap k.:a1 kelua,ga yang dllumadc:an -+ '-'aka.nan
pokx,k(bubur,
rnakanan lokal
1-2 """ Tlngk..ttk.an se-cara pertahan makanan lannya)
sarnpa:t Y.ac esetengah)
se.11:ngan mang:kl.lk berukuran 2.50 rTII -+ K.ac.ang
t-nak.anan
lokaO
Bulan dltarrbah ASI makan

-+- Buah-
buah
sayuran/ (rn.akanan

, lokaO

-+- Bu:buk
tabur gm./
s- 4 kall maka.n M tset:engah) sarnpa1 ,M Makanan ke.U~ ya.ng T.abuna
Dari us&a9 dltan"bah ASI (fl9A peirernpaO m.angkuk dJancang/ cl~.
S<lmp ... 12 berukuran Makanan clengan

Bulan 1-.2 ka'II


rnaklll~n "'°""' pocongan keCl1 yang
d~pat" dtpe,gang. Makilnan
s...llngan yang dUrtl ..f.rlS

Dart usla 12 3sampat4k::.llt M. Olga pe:re:r,-pat) s..mpal 1 MaO<anan


sampal 24 rTlillkan (s:.rb.J.) mangkuk UC.:Uran yang dllrts- it1S
dttarrb,a:h ASI 250 .....
Bulan
1 sampa.1 2
kall rnalca:nan
se.ltngan
3. MP ASI setelah usia 6 Bulan

Pemberian MP ASI sesuai 4 prinsip dasar:


1. Tepat waktu : usia 6-8 bulan, 9-11 bulan dan 12-23 bulan
2. Adekuat : Frekuensi, Jumlah dan
Tekstur/Konsistensi/Kekentalan, Variasi.
3. Aman : disiapkan/disimpan dengan cara yang higienis, diberikan
menggunakan tangan dan peralatan yang bersih
4. Diberikan dengan benar: Terjadwal, lingkungan netral dan
prosedur makan

45
Variasi MP ASI : harus mengandung 4 bintang kelompok makanan

1 2
Makanan pokok Makanan sumber protein kaya zat
sumber karbohidrat : Beras, biji-bijian besi dan zinc bersumber hewani :
sepert ijagung, gandum, sagu,umbi- Daging merah ,hati sapi,hati ayam,
umbian, kentang dan k etela seperti ayam, ikan , telur dan susu k aya zat
singkong besi

3 4
Makanan sumber zat besi dan zinc dari Buah-buahan yang mengandung
nabati seperti Kacang-kacangan : vitaminAdan C untuk
kedelai,kacang hijau,kacangpolong, meningkatkan penyerapan besi
kacang tanah dan biji-bijian seperti wijen seperti :
Sayur2an kaya zat besi seperti bayam Jeruk, mangga dan tomat serta
dan brokoli serta sayuran hijau lainnya buah2an lain sebagai variasi seperti
yang tidak kaya zat besi sebagai variasi pepaya, pisang ,semangka,alpukat
seperti daun-daunan hijau, wortel, terong
dan labu
Minyak dan lemak seperti biji-bijian yang menghasilkan
minyak, margarin, dan mentega yang ditambahkan ke sayuran
dan makanan lain akan meningkatkan penyerapan beberapa 46
vitamin (A,D,E,K) dan dapat memberikan energi tambahan.
4. ASI sampai 2 tahun atau lebih

Richards et al 2002 ( Inggris) 1736 anak ditest .


Anak ASI secara bemakna menujukan hasil
pendidikan lebih tinggi. Hasil tidak tergantung
pada latar belakang socio ekonomi

3253 ORANG di Denmark . Disusui < 1 bln IQ


5 point lebih rendah dari yg disusui 7-9 bln.
Terdapat korelasi lamanya pemberian ASI dg
tingkat IQ
Mortensen EL et al JAMA ( 2002)
Meta- analisa thd 40 peneliian : 68% menyimpulkan
menyusui meningkatkan kepandaian .
Jain et al 2002 ( United States )
Praktek pemberian ASI dan MPASI
akan berhasil bila

Ibu, bapak atau pengasuh bayi mendapatkan informasi yang benar dan
lengkap tentang pemberian ASI dan MPASI dan bebas dari pengaruh
pemasaran susu formula.
Ibu mendapatkan akses dukungan untuk menyusui, mencegah dan
menyelesaikan masalah dalam pemberian ASI dan MPASI baik dari
petugas kesehatan, kelompok ibu menyusui maupun masyarakat
sekitar.
Bagi ibu bekerja, menyusui ekslusif dapat dilakukan bila ibu
mendapatkan cuti melahirkan dan mendapatkan kesempatan serta
fasilitas istirahat menyusui atau memeras ASI ketika sudah kembali
bekerja.
Adanya riset berbasis populasi dan investigasi hal-hal yang berkaitan
dengan peningkatan pemberian ASI dan MPASI.
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

1 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2 ASI Eksklusif 6 Bulan 3 MP ASI setelah 6 Bln 4 ASI sampai 2 tahun/lebih

KEMENTERIAN KESEHATAN PROV/KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KELUARGA /


MASYARAKAT

•Sosialisasi dan Kampanye


•Penyiapan Kebijakan dan PMBA kepada
• Implementasi PMBA
Pedoman/Media KIE PMBA •Pelatihan/Orientasi
Implementasi PMBA ke Masyarakat
•Orientasi PMBA Ke LP/LS dan Kab./Kota •Pelatihan Kader tentang
Provinsi PMBA
•Kampanye PMBA
•Monev kepada •Monev ke Kab./Kota /Pusk •Edukasi PMBA kepada
Prov./Kab./Kota/Pusk. Sasaran/Keluarga

TARGET
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
2015 2016 2017 2018 2019
1. Persentase Bayi usia s/d 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 39% 42% 44% 47% 50%
Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
2.
(IMD)
38% 41% 44% 47% 50%
“ Sebuah keputusan bijak
memberikan ASI kepada bayi
karena
ASI Makanan Terbaik Untuk
Bayi”

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai