Mioma
Mioma
Pembimbing :
dr. Heryuristianto, sp.OG
Diajukan Oleh :
Miss Iman Chapakia, S. Ked
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Keluhan Utama
Haid tidak teratur (2x/bulan)
Riwayat Pribadi
Riwayat Merokok : disangkal
Riwayat minum-minuman beralkohol : disangkal.
Riwayat minum obat-obatan jamu : diakui
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa pada keluarga disangkal
Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 15 hari
Jumlah : ganti pembalut dalam sehari sekitar 3- 4 kali
Lama : ± 7 hari
Riwayat perkawinan
Menikah sekali, pada usia 18 tahun, dengan suami sekarang sud
ah berjalan selama 20 tahun.
Riwayat kehamilan
G2P1A1
Abortus
Laki-laki, 3.1 kg, spt, 18 tahun
Riwayat KB
Suntikan hormone 11 tahun
Pil KB 4 tahun
C. PEMERIKSAAN FISIK
F. PENATALAKSANAAN
Inf. RL 20 tpm
Transfusi PRC
Miomektomi
G. FOLLOW UP
S O A P
27-01-17 Haid tidak Ku : cukup, CM Mioma Uteri Transfusi PRC 2 kolf
teratur TD :100/70 mmHg Anemia
N : 70 x/mnt
RR : 18x/mnt
S : 36.4 C
Palp.Abd : Massa (+)
iliaca sinistra dan
hippgasrium, NT (-)
28-01-17 Haid tidak Ku : cukup, CM Mioma Uteri Transfusi PRC 2 kolf
teratur TD :120/70 mmHg Anemia
N : 80 x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 37 C
Palp.Abd : Massa (+)
iliaca sinistra dan
hipogasrium, NT (-)
29-01-17 Tidak Ada Ku : cukup, CM Mioma Uteri Miomectomy
Keluhan TD :110/70 mmHg Inj. Ceftriaxone/ 12jm
N : 840 x/mnt Inj. Ketorolac/ 8 jm
RR : 20x/mnt Ranitidine/ 12 jm
S : 36.4 C
Palp.Abd : Massa (+)
iliaca sinistra dan
hipogasrium, NT (-)
Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos yang terdiri dari sel-s
el jaringan otot polos, jaringan fibroid dan kolagen. Beberapa is
tilah mioma uteri antara lain fibromioma, miofiroma, leiomiofib
roma, fibroleiomioma, fibroma, dan fibroid (Memarzadeh, dkk.,
2003; Hadibroto, 2005).
B. ETIOLOGI
Menurut Bieber (2006) menyatakan faktor-faktor penyebab
mioma uteri belum diketahui, namun terdapat 2 teori :
Teori Stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai factor etiologi
Mioma uteri tumbuh lebih cepat pada masa hamil
Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum menarche
Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause
Hyperplasia endometrium ditemukan bersama dengan mioma
uteri
Teori Cellnest
Terjandinya mioma uteri tergantung pada sel-sel otot imatur
yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang
terus menerus oleh estrogen.
C. EPIDEMIOLOGI
Jumlah kejadian penyakit ini di Indonesia menempati urutan
kedua setelah kanker serviks
E. PATOFISIOLOGI
Mioma uteri
Rasa nyeri
Tanda-tanda penekanan
Mioma submukosum
Penekanan kandung kemih
Menoraghia
Disuria
Pecahnya pembuluh darah
Gangguan eliminasi
BAK Anemia
Kelemahan fisik
E. KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasinya
1. Mioma submukosa
3. Mioma subserosa
Lokasi tumor di subserosa korpus uteri, dapat hanya sebagai tonjolan
saja,dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus
melalui tangkai. Mioma dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligam
entum latum menjadi mioma intra ligamenter, selain itu mioma ini d
apat pula tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamen
tum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehi
ngga disebut wandering/ parasistic fibroid.
F. MANIFESTASI KLINIS
4. Infertilitas
Histerektomi
Miomektomi
Bedah Modern
Medikamentosa
Gonadotropin-releasing Hormone Analogs
Uterine Atery Embolization
I. KOMPLIKASI
Dubia ad bonam
BAB III
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini diagnosis mioma uteri ditegakkan melalui anam
nesis, pemeriksaan luar, dalam, dan USG. Dari anamnesis di da
patkan keterangan dari ibu yakni haidnya tidak teratur, nyeri sa
at menstruasi, dan teraba benjolan di perut bagian bawah. Pad
a pemeriksaan luar, teraba massa di regio iliaca sinistra dan hy
pogastrium dan tidak nyeri tekan. Pemeriksaan dalam, teraba
massa dan tidak nyeri. Pasien juga mengalami anemia dapat di
tegakkan dari pemeriksaan darah rutin.
Menggunakan kontrasepsi baik suntik maupun pil yang kandun
gannya adalah hormone estrogen maupun progesterone dalam j
angka waktu panjang dapat mempengaruhi pertumbuhan miom
a uteri. Karena estrogen dapat memicu pertumbuhan mioma ut
eri karena mioma uteri kaya akan reseptor estrogen (Sarwono,
2009). Pada kontrasepsi hormonal dengan progestin (progester
on saja) studi klinis menunjukkan progesteron memfasilitasi pe
rtumbuhan fibroid. Misalnya, ukuran fibroid meningkat selama
pengobatan dengan progesterone sintetis (Cynthia, 2006). Prog
esteron merangsang pembentukan enzim sulfotransferase di en
dometrium sehingga terjadi pembentukan estrogen dalam juml
ah besar (Ali 2003).
Pertumbuhan mioma uteri paling sedikit memerlukan waktu sekitar
8 tahun dan sangat sulit dideteksi dan ada pula teori yang menyata
kan bahwa pertumbuhan mioma uteri diperkirakan memerlukan wak
tu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi b
eberapa kasus ternyata tumbuh cepat (Sarwono, 2009). Dari pemeri
ksaan laboratorium, anemia merupakan akibat paling sering dari mi
oma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisn
ya cadangan zat besi (Bailliere, 2006; Marshal et al., 1998).