Anda di halaman 1dari 7

EKSPLORASI POTENSI HIDROKARBON DI DAERAH CEKUNGAN

LUWUK-BANGGAI

Tyo Febri Afdilah


F 121 17 015
Latar belakang
Gas bumi (hidrokarbon) adalah sumber daya alam yang tak terbarui. Minyak
dan gas bumi merupakan sumber energi utama dunia hingga saat ini. Di
Indonesia terjadi peningkatan kebutuhan energi minyak dan gas bumi secara
siginifikan, menyebabkan cadangan minyak dan gas bumi tersebut kian menipis.
Menipisnya cadangan minyak bumi memaksa seluruh negara di dunia,
termasuk Indonesia untuk mengambil langkah dalam mengatasi hal tersebut, dan
upaya yang telah dilakukan Indonesia diantaranya upaya eksplorasi melalui
pencaharian lapangan minyak dan gas bumi baru, serta pengembangan sumur-
sumur lama.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah eksplorasi pencaharian lapangan
minyak dan gas bumi di Luwuk-Banggai. Cekungan Luwuk-Banggai diketahui
memiliki kandungan hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon yang dihasilkan
berasal dari batuan induk yang telah matang secara temperatur dan telah
bermigrasi ke jebakan yang tepat.
Oleh sebab itu eksplorasi hidrokarbon di Luwuk-Banggai perlu dilakukan
untuk menambah cadangan minyak dan gas agar dapat memenuhi kebutuhan.
Rumusan Masalah

 Bagaimana geologi regional dan minyak bumi dapat terbentuk di daerah


Cekungan Luwuk-Banggai?
 Bagaimana karakteristik batuan induk di daerah Cekungan Luwuk-Banggai?
 Apa dan bagaimana metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi di daerah
Cekungan Luwuk-Banggai?
Tujuan

 Untuk mengetahui bagaimana geologi regional dan minyak bumi dapat terbentuk
di daerah Cekungan Luwuk-Banggai
 Untuk mengetahui batuan induk di daerah Cekungan Luwuk-Banggai
 Untuk mengetahui metode apa dan bagaimana yang digunakan untuk mengetahui
kondisi di daerah Cekungan Luwuk-Banggai
Metode dan Teknik
 Metode
Karya tulis referensi ini didasarkan pada data dari paper “Usulan Baru Titik Bor
Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi di lapangan Tiaka dan Senoro, Cekungan Luwuk-
Bangga Oleh Bambang Hermanto”. Dalam paper tersebut data yang dimiliki
merupakan data peneliti terdahulu ditambah data hasil pengecekan lapangan
(khususnya data stratigrafi dan struktur), digabungkan dengan data geofisika (gaya
berat) hasil penelitian Pusat Survei Geologi (Subagio dkk, 2012)
 Teknik
1. Metode gaya berat dilakukan dengan teknik menggunakan alat gravimeter untuk
mengambil data di lapangan.
2. Pengolahan data, dilakukan koreksi pasang-surut, koreksi apungan, koreksi lintang,
koreksi bouguer, koreksi udara bebas dan koreksi medan.
3. Kemudian membuat peta anomali.
4. Interpretasikan.
Daftar pustaka
 Jamaluddin, J. G. (2018). Evaluasi Batuan Induk Berdasarkan Data Geokimia
Hidrokarbon Pada Sumur Prabumulih, Cekungan Sumatra Selatan. Jurnal
Geomine, 109-115.
 Kusuma, R. G. (2017). Karakterisasi Reservoar Melalui Analisis Petrofisika Pada
Data Well Log Sumur "C" Lapangan "R".
 Patty, J. C. (2017). Analisis Data Log Untuk Menentukan Initial Gas Dan Oil In
Place Pada Lapangan ”X”, Formasi Frontier, Wyoming, USA. Makassar:
Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai