Anda di halaman 1dari 14

PROTEIN

Ruang Lingkup

1. Komposisi senyawa protein dan asam amino yang menyusun


protein
2. Sumber protein
3. Kebutuhan kuantitas protein
4. Kebutuhan kualitas protein serta cara mengevaluasi kualitas
protein pakan
5. Protein sparring effect
Pendahuluan

@ Protein berasal dari bahasa Yunani “proteos” yang artinya “yang


utama”.
@ Kebutuhan protein pada ikan, lebih besar dibandingkan hewan-
hewan teresterial
@ Protein pada umumnya merupakan komponen yang paling mahal
dari pakan buatan, lebih dari 50% total biaya pembuatan pakan
digunakan untuk pembelian bahan baku protein.
@ Fungsi Protein Pakan
- Sebagai sumber enersi
- Pertumbuhan
- Maintenance (mengganti jaringan yang rusak)
•  
 

Fungsi biologi protein


Protein mempunyai beberapa fungsi biologi penting, yaitu:
1. Enzim
Protein yang mempunyai aktivitas katalisa, yaitu enzim,
hampir semua reaksi biomolekul organik dikatalisis oleh
enzim
2. Protein transport
Protein transport di dalam plasma darah akan mengikat dan
membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ
lain. Hemoglobin pada sel darah merah mengikat oksigen
dibawa ke jaringan ---- digunakan untuk proses oksidasi---
menghasilkan???
3. Protein struktural
Banyak protein berperan sebagai filamen atau penyangga
---komponen utama dari urat dan tulang rawan adalah
protein----kolagen
4. Protein pertahanan
Immunoglobulin atau antibodi adalah protein
5. Protein pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas selular atau
fisiologi--- contoh hormon insulin --- mengatur metabolisme
gula ???
Komposisi Senyawa Protein dan Asam Amino yang Menyusun Protein

@Protein .merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur:


karbon (50 – 55%), hidrogen (5 – 7%), oksigen (20 – 25%), nitrogen
(15 – 18%, rata-rata 16%), fosfor, sulfur dan besi
@ Disusun oleh 20 macam asam amino (10 esensial, 10 non esensial). Asam
amino esensial adalah merupakan asam amino tidak dapat disintesis oleh
tubuh sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh
@ Kebutuhan asam amino esensial harus dipenuhi dari pakan, pakan yang
diberikan pada organisme budidaya harus mengandung kesepuluh asam
amino esensial tersebut dan jumlah dari tiap-tiap asam amino juga harus
sesuai dengan kebutuhan
Asam amino esensial Asam amino non esensial

Metionin Alanin
Threonin Asam aspartat
Triptopan Sistein
Arginin Asam glutamat
Histin Glisin
Lisin Prolin
leusin Aspargin
Isoleusin Serin
Fenilalanin Valin
Tirosin glutamin
 Sumber Protein
Tujuan utama dari budidaya ikan adalah mentransformasi
protein pakan menjadi protein jaringan secara efisien. Selama
ini tepung ikan digunakan sebagai sumber protein yang
harganya relatif mahal. Oleh karena itu harus ada protein
alternatif untuk menggantikan tepung ikan. Protein dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu protein nabati dan hewani.
Bahan baku protein juga dapat berasal dari :
@Produk samping hasil pertanian maupun perkebunan
@Produk dari hewan
@Limbah industri
•  
Kebutuhan Kuantitas Protein
Kadar protein pada pakan ikan untuk menghasilkan
pertumbuhan yang maksimum bergantung pada:
1. Kandungan energi pakan
2. Kondisi fisiologi ikan, antara lain umur, status fisiologi, dan
faktor lingkungan seperti suhu dan salinitas
3. Kualitas protein (profil asam amino dan ketersediaannya)
4. Level food intake
@ Kebutuhan kuantitas protein pada ikan kurang lebih 2 – 3 kali
dibandingkan pada mamalia. karena selain dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang rusak, protein
juga dibutuhkan sebagai sumber energi.
@ Pemanfaatan protein efektif apabila hanya sedikit yang
dikatabolisme untuk menghasilkan enersi dan seoptimal
mungkin digunakan untuk pertumbuhan, sedangkan
kebutuhan energi dicukupi dari sumber yang lain, seperti
karbohidrat dan lemak yang dikenal dengan istilah protein
sparring effet atau protein sparring action.
@ Sesuai dengan kebiasaan makan ikan dikelompokkan menjadi 3:
- karnivor,
- omnivor
- herbivora
@ Ikan-ikan karnivor membutuhkan protein berkisar antara 40 – 50%, ikan
ikan omnivor hanya membutuhkan protein berkisar antara 25 - 35%,
ikan-ikan herbivor membutuhkan protein yang lebih rendah lagi.
@ Perbedaan kebutuhan tersebut disebabkan perbedaan kemampuan
dari ikan-ikan tersebut untuk menggunakan sumber energi non protein,
terutama karbohidrat.
@ Kemampuan ikan karnivora untuk mencerna karbohidrat lebih rendah
dibandingkan dengan ikan-ikan omnivor maupun herbivor, hal ini
terkait:
- ketersediaan enzim yang akan mencerna karbohidrat
-regulasi hormonal terutama hormon insulin yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat yang akan dijelaskan lebih lanjut pada uraian
tentang karbohidrat
@ Kebutuhan protein bervariasi bergantung pada umur ikan
Ikan yang lebih muda membutuhkan level protein yang
lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhannya
dibandingkan yang lebih tua.

@ Optimum kadar protein pakan ditinjau dari


pertumbuhan, belum tentu optimum secara ekonomi.
Pakan yang mengandung kadar protein lebih tinggi
harganya lebih mahal. Selain itu kadar protein tinggi hasil
ekskresi N berupa amonia yang berasal dari katabolisme
protein yang akan masuk ke lingkungan perairan juga
tinggi
Protein Sparring Effect

@ Protein merupakan komponen nutrisi ikan yang biayanya paling tinggi


dalam suatu formulasi pakan. Karena mahalnya fraksi protein, oleh karena
itu pemanfaatan protein secara optimal digunakan untuk sintesis protein
dibandingkan sebagai sumber energi. Informasi tentang level optimum
protein dan protein-sparring effect dengan nutrien non protein seperti
karbohidrat dan lemak dapat digunakan untuk mengurangi biaya
pembuatan pakan.
@ Selain mengurangi biaya produksi pakan, dengan digantikannya sebagian
fungsi protein sebagai sumber energi juga dapat mengurangi limbah
bahan organik yang mengandung N kedalam air media budidaya. Pada
udang dari 100% pakan yang diberikan, 85% dikonsumsi, 15% tidak
dikonsumsi. Dari 85 % pakan yang dikonsumsi 17% diretensi, 48%
diekskresikan, untuk ganti kulit dan maintenance sedangkan 20% dalam
bentuk energi feses. Semakin tinggi kadar protein di dalam pakan,
semakin banyak limbah organik yang mengandung N masuk kedalam
perairan. Limbah organik tersebut berasal dari pakan yang tidak dapat
dikonsumsi, pakan yang tidak dapat dicerna dan hasil dari katabolisme
protein. Kandungan bahan organik yang berlebihan dapat membahayakan
populasi organisme yang dibudidayakan.

Anda mungkin juga menyukai