Anda di halaman 1dari 28

KONSEP KOMUNIKASI

BY
SHOLIHUL HUDA, S.KEP.,Ns., M.N.S
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin,
“comunis”, yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih. Akar katanya “communis” adalah
“communico” yang artinya berbagi (Stuart, 1983)
Komunikasi sebagai suatu proses pemindahan
suatu pesan atau dioperkan (lewat suatu saluran)
dari suatu sumber kepada penerima dengan
maksud mengubah perilaku, perubahan dalam
pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt
lainnya (Pawito dan Sardjono,1994).

Pengertian
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi
sebagai suatu proses berbagi (sharing
process), berasal dr bahasa Latin communis
yang berarti umum (common) atau
bersama.
Joseph A Devito mengemukakan komunikasi
sebagai transaksi.
Harrold D.Lasswell: Tindakan
komunikasi”siapa yg menyampaikan,apa yg
disampaikan,melalui apa,kpda siapa,dan apa
pengaruhnya”.

Teori-teori Komunikasi
Con’t
Roger & D.Lawrence K(1981):proses dua
orang/lebih melakukan pertukaran
informasi yg akan mencapai pengertian yg
mendalam.
Duldt-Bettey: komunikasi adl proses
penyesuaian & adaptasi yg dinamis antara
2 orang/lebih dlm sbuah interaksi tatap
muka & terjadi pertukaran
ide,makna,perasaan,dan perhatian.
Perubahan sikap (attitude change).
Perubahan pendapat (opinion
change).
Perubahan perilaku (behavior
change).
Perubahan sosial (sosial change).

Tujuan komunikasi
Pelaksanaan
- Formal
- Nonformal
Proses
- Komunikasi primer
- Komunikasi sekunder
Umpan balik
- Komunikasi satu arah
- Komunikasi dua arah
- Komunikasi berantai

TIPE KOMUNIKASI
Komunikasi verbal

Komunikasi non-verbal

BENTUK KOMUNIKASI
Kedekatan : Lebih dekat miring kedepan ketika duduk
Arah : Lebih berhadapan langsung tetapi suatu saat
berdampingan
Pandangan : Lebih banyak memandang dan saling
memandang
Ungkapan Wajah : Lebih banyak senyum
Gerak Tubuh : Anggukan kepala dan gerakan semangat
Postur: Membuka lengan kearah satu sama lain dan
bukan dilipat atau bertolak pinggang
Sentuhan : Sentuhan dengan cara yang tepat
Nada Suara : Suara yang murni, nada lebih tinggi,
konturnya kearah atas

ISYARAT NON-VERBAL
Pengirim/ Komunikator/ sumber
Pesan/ content
Saluran/ media
Penerima/ Komunikan
Respon/ umpan balik

Unsur komunikasi
MEDIA

PESAN

UMPAN BALIK
Adanya kesiapan
Kesungguhan
Ketulusan
Kepercayaan diri
Ketenangan
Keramahan
Kesederhanaan

Komunikator yg baik
sesuai konteks (situasi komunikasi)
singkat dan jelas
menggunakan saluran yang mudah
dipahami oleh komunikator dan
komunikan
memungkinkan pengulangan dan
penegasan pesan

Syarat pesan yang baik :


Komunikan yg baik

Terbuka
Bisamenjadi pendengar yg baik
Mampu memberikan umpan balik
Mampu menyeleksi pesan yg disampaikan
komunikator
Perkembangan
Persepsi
Nilai
Emosi
Latarbelakang sosiokultural
Jender
Pengetahuan
Peran dan hubungan
Ruang dan teritorial

Faktor-faktor yg mempengaruhi
komunikasi
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi interpersonal
Komunikasi publik

Tingkatan Komunikasi
Menciptakan ketertarikan dan menangkap
perhatian
Membangun rasa simpati
Percaya diri
Mengaplikasikan tiga hal
penting:kemampuan bertanya,
mendengarkan, diam
Kejujuran dan empati
Optimisme

Cara-cara komunikasi interpersonal


yg efektif:
Status sosial
Status psikologis
Sosial budaya
Prasangka
Hambatan semantis
Lingkungan
Hambatan mekanis
Indera yang mengalami gangguan

Faktor penghambat komunikasi


Prinsip komunikasi
Komunikasi hanya bisa terjadi apabila
terdapat pertukaran pengalaman (sharing
similar experience)
Jika daerah tumpang tindih (the field of
experience) menyebar dan menutupi
lingkaran, maka makin besar kemungkinan
tercipta suatu proses komunikasi.
Jika daerah tumpang tindih mengecil dan
menjauhi sentuhan kedua lingkaran,acara
cenderung mengisolasi lingkaran
masing2,maka komunikasi yg terjadi terbatas.

Prinsip Komunikasi
• Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
• Menjadi pendengar yang setia, sediakan
waktu untuk mengobrol.
• Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi
dengan baik.
• Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
• Jangan berbicara dengan keras/berteriak,
bicara langsung dengan telinga yang dapat
mendengar dengan lebih baik.

PRINSIP KOMUNIKASI PADA


LANSIA
• Berdiri di depan klien.
• Pertahankan penggunaan kalimat yang
pendek dan sederhana
• Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.
• Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas
sosial seperti perkumpulan orang tua,
kegiatan rohani.
• Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
• Selalu menanyakan respons, terutama ketika
mengajarkan suatu tugas atau keahliannya.

Lanjutan.....
Aggressive Communication
- Keras dan bermusuhan
- Intimidasi
- Ingin menang dengan segala cara
- Suka memakai kambing hitam
- Menyerang secara fisik atau verbal
- Memaksakan kehendak

Bentuk komunikasi
Mengikuti tuntutan dan kemauan orang
lain
Selalu mengedepankan orang lain
Marah, kecewa, dan frustasi berlebihan
Tidak bisa ambil keputusan
Selalu mencari-cari alasan atas tindakan

Passive communication
Terbuka dan jujur
Mendengarkan pendapat orang lain dan
memahami
Mencari solusi bersama dan keputusan
Menyatakan pendapat pribadi tanpa
mengorbankan perasaan orang lain

Assertive Communication
Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan
diri dan menjelaskan tujuan dan lama wawancara.

Berikanwaktu yang cukup kepada pasien untuk


menjawab, berkaitan dengan pemunduran kemampuan
untuk merespon verbal.

Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai


dengan latar belakang sosiokulturalnya.

Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena


pasien lansia kesulitan dalam berfikir abstrak.

KETERAMPILAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA LANSIA
 Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan
perhatian dengan memberikan respon nonverbal
seperti kontak mata secara langsung, duduk dan
menyentuh pasien.

 Perawatharus cermat dalam mengidentifikasi tanda-


tanda kepribadian pasien dan distress yang ada.

 Perawat
tidak boleh berasumsi bahwa pasien
memahami tujuan dari wawancara pengkajian.

 Perawat
harus memperhatikan respon pasien
dengan mendengarkan dengan cermat dan tetap
mengobservasi.

Lanjut....
Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang
baru dan asing bagi pasien.

Lingkunganharus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat


senyaman mungkin.

Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia


yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau
perubahan kemampuan penglihatan.

Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada


keluarga pasien atau orang lain yang sangat mengenal
pasien.

Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.

Lanjut....
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai