Anda di halaman 1dari 23

POWER CYCLE

MALA SARI KESUMA / 170405004


Anda telah ditugasi dengan pembangunan pembangkit listrik baru untuk memasok 100MW daya beban dasar
ke Ecoawareville, Montana. Sungai Ecoaware sebenarnya tidak lebih dari aliran sungai, dan selama cuaca
kering, alirannya dapat menurun hingga serendah 50.000 lbs / detik. Namun, itu satu-satunya sumber
pendinginan yang tersedia untuk pembangkit listrik Anda, jadi lokasi di sungai telah dipilih dan disetujui oleh
dewan kota. Tugas Anda adalah membangun siklus tenaga uap. Turbin terbaik yang tersedia memiliki daya
poros 100 MW, suhu masuk maksimum 1000 ° F dan tekanan masuk maksimum 1200psi.
Ecoaware diberi makan oleh limpasan gunung, sehingga suhu tidak pernah naik di atas 59 ° F, yang
menjadikannya habitat yang ideal untuk ikan trout yang jarang membalik. Kenaikan suhu di hilir lebih dari
4,0 ° F (yaitu suhu di atas 630 F) akan membahayakan ikan trout ini, dan penduduk Ecoaware akan dengan
cepat meminta kepala Anda di atas piring. Pengalaman masa lalu juga menunjukkan bahwa pertumbuhan alga
terjadi jika air pendingin yang dibuang lebih besar dari 75 ° F. (Asumsikan tekanan atmosfer untuk sungai).
Air di outlet turbin harus minimal 90% uapnya untuk menghindari kerusakan turbin.
Buat siklus uap sederhana yang menggunakan penukar panas sebagai kondensornya. Buat model sungai
menggunakan sumber dan bak cuci dan gunakan pemisah dan arahkan aliran air pendingin melalui penukar
panas. Laporkan tentang efisiensi termal dan Carnot tertinggi yang dapat Anda capai dengan batasan di atas
dan tentang hubungan antara tekanan keluaran turbin dan pembuangan panas limbahnya.
Skema steam power plant
Turbin
Pada kasus ini, disebutkan bahwa kondisi turbin terbaik memiliki shaft power 100 MW,
suhu inlet maksimum sebesar 1000°F, dan tekanan inlet maksimum sebesar 1200
psi. Pada penyelesaian ini, kita menggunakan inlet maksimum sebagai kondisi steam
masukan, sehingga:
T2,steam = 1000 °F = 537,778 °C
P2,steam = 1200 psi = 82,737 bar
Dari data diatas, maka dapat dicari besarnya entropi pada suhu dan tekanan
tersebut. Dari kalkulator steam pada www.steamtablesonline.com, didapat bahwa
entropi pada kondisi tersebut adalah 6,825 kJ / kg.K.
Pada pembahasan siklus Rankine diatas, diketahui bahwa pada turbin
terjadi ekspansi adiabatis (isentropis) yang reversibel, sehingga nilai S2 =
S3 = 6,825 kJ / kg.K.
Namun, keluaran turbin (alur 3) berupa wet steam, dimana kualitas
keluaran steam minimum adalah 0,9. Kondisi wet steam 90% yang
memiliki nilai entropi 6,825 kJ / kg.K adalah pada T = 90°C dan P = 0,756
MPa yang

             

 
 
Umpan masukan turbin (alur 2) merupakan aliran
superheated steam
yang memiliki kondisi:
T2,steam = 1000 °F = 537,778 °C
P2,steam = 1200 psi = 82,737 bar
Nilai entalpi superheated steam pada kondisi tersebut
didapat dari kalkulator steam www.steamtablesonline.com,
yaitu sebesar:
H2,superheated = 3489,253 kJ / kg
Heat Exchanger (Kondensor)

Pada heat exchanger, proses kondensasi dilakukan dengan cara


mengalirkan air pendingin (air sungai) di sepanjang aliran heat
exchanger tanpa adanya kontak dengan umpan (wet steam). Pada
penyelesaian ini, aliran umpan dianggap fluida panas dan aliran
sungai dianggap fluida dingin.
Karena tahap kondensasi siklus Rankine terjadi secara isotermal dan isobaris, terjadi perubahan fasa
dari wet steam (alur 3) manjadi saturated liquid (alur 4) tanpa adanya perubahan suhu dan tekanan,
sehingga:

Dari data diatas, maka besarnya panas yang terbuang (Qc) dapat dihitung, yaitu:

Untuk menghitung besarnya peningkatan suhu air pendingin yang keluar, diasumsikan bahwa seluruh
energi panas yang terbuang dari kondensor diserap oleh air pendingin (Qair = -Qkondensor), sehingga:
Untuk menghitung besarnya peningkatan suhu air pendingin yang keluar, diasumsikan bahwa seluruh
energi panas yang terbuang dari kondensor diserap oleh air pendingin (Qair = -Qkondensor), sehingga:

Sehingga,

Persamaan umum fluida homogen untuk perubahan entalpi, yaitu:

Karena proses pada heat exchanger berjalan secara isobaris, maka dP


= 0, sehingga:
dH = CpdT
 
Cp air pada suhu 59°F = 1 Btu/lb.F = 1,055 kJ/lb.F, dan kenaikan suhu air tidak boleh melampaui
4°F, sehingga laju alir sungai minimum yang diperlukan:

Karena laju air sungai minimum yang dibutuhkan < laju air sungai minimum, maka
desain ini dapat diterima.
Pompa

Pompa dalam siklus Rankine berfungsi untuk meningkatkan tekanan saturated liquid agar sama dengan
tekanan boiler. Kondisi aliran masukan dari alat ini adalah sebagai berikut:
T4 = 90°C = 194°F
P4 = 0,756 MPa
Dari data diatas, nilai vliquid dan Hliquid dapat dicari dengan menggunakan saturated steam table.
Didapatkan bahwa nilai vl dan Hl pada kondisi tersebut adalah masing- masing (1,037x10 -3) m3/kg dan
385,35 kJ/kg.
Karena proses yang berjalan pada boiler bersifat isobaris, maka tekanan keluaran boiler (tekanan
masukan turbin) = tekanan masukan boiler (tekanan keluaran pompa), sehingga:
P2 = P1 = 1200 psi = 8,274 MPa
Dengan data-data diatas, maka nilai kerja aktual (Ws) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan:
Kenaikan temperatur pada pompa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:

Dimana nilai ekspansi volumetrik (β) dari tekanan inlet pompa (P4 = 0,756
MPa = 7,56 bar) didapat dari tabel www.thermopedia.com, yaitu

Dimana dilakukan interpolasi pada:


- 5 bar 50°C dan 10 bar 50°C untuk mendapatkan nilai β pada kondisi 7,56 bar 50°C.
- 5 bar 100°C dan 10 bar 100°C untuk mendapatkan nilai β pada kondisi 7,56 bar
100°C.
- 7,56 bar 50°C dan 7,56 bar 100°C untuk mendapatkan nilai β pada kondisi 7,56 bar
90°C.
Nilai β pada kondisi 7,56 bar 90°C yaitu (0,6951 x 10 -3) 1/K Nilai Cp air pada
suhu 90°C adalah 4,21 kJ/kg.K

Dengan adanya data-data diatas, maka perhitungan kenaikan suhu pada pompa dapat dilakukan:
Perubahan entropi karena adanya perubahan suhu dihitung
dengan menggunakan persamaan:
Boiler

Pada boiler, terjadi pemanasan compressed liquid menjadi superheated steam secara isobaris (P1 = P2).
Kondisi masukan dari boiler adalah sebagai berikut:

Sehingga panas masuk (Qh) pada boiler dapatdicari dengan menggunakan


persamaan:
 
Efisiensi Termal
Maka, kerja net (Ws) dari siklus Rankine yang merupakan jumlah kerja turbin dan pompa dapat
dihitung:

Kerja net (Ws) dari siklus Rankine juga merupakan selisih panas yang masuk pada boiler dan panas
yang keluar dari kondensor:

Efisiensi termal yang didapat yaitu:


Efisiensi Siklus Carnot

Dengan suhu Th = 1000 °F = 810,928 K dan suhu Tc = 194 °F = 363,15 K. Efisiensi


siklus Carnot yang didapat yaitu:

Hubungan Tekanan Keluaran Turbin Terhadap Panas yang Terbuang


Kondisi I

Pada suhu 1000 °F dan tekanan 1200 psi, didapat data:


S2 = 6,825 kJ/kg.K
H2 = 3489,253 kJ/kg
Dengan kondisi isentropis (S2 = S3 = 6,825 kJ/kg.K) didapat data:
T3 = 90°C = 194°F
P3 =0,756 MPa = 109,649 psi
H3,wet = 2435,145 kJ/kg
Masukan pada heat exchanger (H3,wet) keluar menjadi saturated liquid
(H4,liquid), dimana H4,l = Hl(90°C,0,756MPa) = 385,35 kJ/kg
Sehingga panas yang terbuang ,
Kondisi II

Apabila kondisi masukan turbin diubah menjadi suhu 1000°F dan tekanan 1000 psi, maka data
masukan turbin menjadi:
T2 = 1000°F = 537,778°C
P2 = 1000 psi = 68,948 bar
Pada keadaan tersebut, nilai entalpi dan entropi yaitu:
H2,superheated = 3503,354 kJ/kg
S2 = 6,923 kJ/kg
Proses berjalan pada keadaan isentropis (S2 = S3,wet), sehingga dari tabel saturated steam, nilai
yang terdekat dengan nilai S3,wet = 6,923 kJ/kg adalah nilai entropi pada suhu 80°C dan tekanan
0,534 MPa.
Sehingga nilai entalpi untuk wet steam dengan steam quality 90% pada suhu 80°C dan
tekanan 0,534 MPa yaitu:

Dari data tersebut, nilai entalpi untuk saturated liquid pada suhu 80°C dan tekanan 0,534 MPa yang
berperan sebagai nilai entalpi keluaran kondensor (H4) yaitu 347,52 kJ/kg.
Dengan data-data tersebut, maka dapat dihitung panas yang terbuang untuk kondisi II, yaitu:

Dari kedua nilai panas yang terbuang tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan dari
keluaran turbin (P3), semakin kecil panas yang terbuang pada kondensor (Qc).

Anda mungkin juga menyukai