Anda di halaman 1dari 23

Keseimbangan

Elektrolit
Zulistian Nurul Hidayati, dr

Pembimbing
Nunuk Mardiana, dr., Sp.PD, K-GH, FINASIM
Kalium
• Kation yang memiliki jumlah yang sangat besar
dalam tubuh dan terbanyak berada di intrasel
• Kalium bersama dengan natrium mengatur
keseimbangan muatan elektrolit cairan tubuh
• Kadar kalium dalam plasma 3,5-5 meq/L

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Fungsi Kalium
• sintesa protein
• kontraksi otot
• konduksi saraf
• pengeluaran hormon
• transport cairan
• perkembangan janin

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Homeostasis Kalium
• Intake kalium
• Distribusi antara ECF
dan ICF tergantung dari
:
 Hormon
 Status asam basa
• Output (ekskresi dan
loss)
 Urine 90%
 Pencernaan dan kulit 10%

Ginjal adalah regulator utama


dari total Kalium dalam tubuh
Ekskresi Kalium Ginjal
Ekskresi kalium
ditentukan 3 faktor:
• laju filtrasi kalium
• laju reabsorbsi kalium
oleh tubulus proksimal
dan loop of Henle
(segmen tebal bagian
asenden)
• laju sekresi kalium
oleh tubulus distal dan
koligentes
Sekresi kalium dan reabsorbsi natrium di sel
prinsipalis
2 proses utama :
• pengambilan dari
interstisium oleh
pompa Na K -
ATPase di membran
basolateral
• difusi pasif kalium di
membran luminal
www.nejm.org
Hipokalemia
Kadar kalium dalam plasma < 3,5 meq/L

Lebih banyak terjadi dibandingkan dengan


hiperkalemia

Etiologi dan Patogenesis:


• menurunnya asupan kalium dari makanan
• pengeluaran kalium yang berlebihan
• berpindahnya kalium ke dalam sel

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Gejala Klinis Hipokalemia
 Kelemahan pada otot, perasaan lelah, nyeri otot,
'restless legs syndrome'merupakan gejala pada
otot.
 Aritmia  fibrilasi atrium, takikardia ventrikular
 Tekanan darah dapat meningkat
 Gangguan toleransi glukosa dan gangguan
metabolisme protein
 Alkalosis metabolik
 Koma (pada pasien gangguan liver e.c.
peningkatan ammonia)

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Harrison’s Principles of Internal
Medicine 20th ed.
Harrison’s Principles of Internal
Medicine 20th ed.
Tatalaksana Hipokalemia
•Indikasi mutlak, pemberian kalium mutlak segera diberikan pada keadaan:
1.Pasien sedang dalam pengobatan digitalis
2.Pasien dengan ketoasidosis metabolik
3.pasien dengan kelemahan otot pernafasan
4.pasien dengan hipokalemia berat (K < 2 meq/L)

•Indikasi kuat, kalium harus diberikan dalam waktu tidak terlalu lama pada
keadaan:
1.Insufisiensi koroner / iskemia otot jantung
2.ensefalopati hepatikum
3.pasien memakai obat yang dapat menyebabkan perpindahan kalium dari
ekstrasel ke intrasel

•Indikasi sedang, pemberian kalium tidak perlu segera


1.hipokalemia ringan (K antara 3-3,5 meq/L)

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Tatalaksana Hipokalemia
Kalium Oral
40 – 60 meq dapat menaikkan kalium sebesar 1-1,5
meq/L dan 135-160 meq dapat menaikkan kalium
sebesar 2,5-3,5 meq/L
Sedian KSR (komposisi KCL 600 mg setara 8 meq)
AsparK (dosis 300 gram mengandung 1,8 meq
kalium )

Kalium Parenteral
Hati2 dapat menimbulkan nyeri dan sklerosis vena
drip, tidak boleh bolus
Diberikan dalam bentuk larutan KCL melalui vena
besar, 20 meq dilarutkan dalam 100 ml NaCl 0,9%
dengan kecepatan 10-20 meq/jam
Bila melaui vena perifer, KCl maks 60 meq dalam 1L
NaCl 0,9%
Buku ajar IPD PAPDI edisi VI
Hiperkalemia
• Kadar K plasma > 5,0 mEq/L

• Jarang terjadi  mekanisme adaptasi oleh


tubuh

• Sering akibat berkurangnya ekskresi kalium di


ginjal terutama pada penyakit ginjal kronis

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Patogenesis Hiperkalemia
Peningkatan asupan kalium
Penurunan ekskresi kalium di ginjal
• Hipoaldosteronisme
• Gagal ginjal
• Deplesi volume sirkulasi efektif,
• Pemakaian siklosporin
Keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel
• Asidosis metabolik
• Defisiensi insulin
• Katabolisme jaringan
• Konsumsi obat penghambat beta adrenergik
• Pseudohiperkalemia
• Latihan olahraga

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Gejala Klinik Hiperkalemia
• Gejala akibat gangguan
konduksi listrik jantung
• Kelemahan otot 
paralisis
• Sesak
Muncul pada kadar K+ > 7
meq/L atau kenaikan terjadi
dalam waktu yang cepat

Keadaan hipokalsemia
mempermudah munculnya
gejala klinik hiperkalemia
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed.
Harrison’s Principles of Internal
Medicine 20th ed.
Harrison’s Principles of Internal
Medicine 20th ed.
Tatalaksana Hiperkalemia
• Menstabilkan miokardium
Ca gluconas 10% IV sebanyak 10 ml dalam
waktu lebih dari 2 menit

• Memindahkan K dari ekstra  intraselular


 Insulin, diberikan 5-10 Unit IV + D40 50 cc.
Pada pasien DM dengan GDA tinggi  insulin
saja
Beta agonis  albuterol 10-20 mg
 Natrium Bikarbonat

• Ekskresi
Diuretik  furosemide 20-40 mg IV
Potasium excahange resin
Hemodialisis
Buku ajar IPD PAPDI edisi VI
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai