Anda di halaman 1dari 23

KELAINAN HEMATOLOGIS

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Disusun oleh :
Duwi Kristiana P1337424420040 Marantika Fitriani P1337424420047
Rifki Nur Aisah P1337424420041 Elita Mustika Yias P1337424420048
Nur Indah Kurniawati P1337424420042 Olivia Mei Saputri P1337424420049
Nofi Desfita Sari P1337424420043 Nadiya Putri P1337424420050
Putri Utami P1337424420044 Kitri Winda Sari P1337424420051
Kristianti Fadiella Putri
P1337424420045 Desy Wulan P TampubolonP1337424420052
Nur Fatimah L Maharani P1337424420046 Gita Indri Puspitawanti P1337424420053
DEFINISI ANEMIA
• Kondisi berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah

/ hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai

pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Astuti & Ertiana, 2018).

• Secara fisiologis terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah

hemoglobin sebagai mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh

(Wijaya & Putri, 2013).


Penyebab Anemia

Kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi

Kebutuhan zat besi meningkat saat kehamilan

Perdarahan (menstruasi, persalinan)

Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis)

(Sarwono, 2005)
Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil

Tidak Anemia Anemia ringan


Hb 11 g r% Hb 9 – 10 gr%

Anemia
sedang Anemia berat
Hb < 7 gr%
Hb 7 – 8 gr %

(Manuaba, 2008)
Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia Defisiensi Besi Anemia Defisiensi As.
Folat
- Terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. - Kadar Vitamin B 12
serum normal dan
- Kebutuhan wanita hamil 800 mg, 300 mg untuk
janin dan plasenta, 500 mg untuk meningkatkan
asam folat rendah,
massa haemoglobin. biasanya kurang dari 3
mg / ml.
- Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi, dalam 1 - Menentukan diagnose
hari 3x makan 2500 kalori akan menghasilkan
sekitar 20–25 mg zat besi perhari
adalah kadar folat sel
darah merah kurang
- pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dari 150mg/ml.
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I
dan III.
Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia Anemia Hipoplastik Anemia Hemolitik
Megaloblastik (Aplastik)

- disebabkan oleh - disebabkan penghancuran atau


disebabkan oleh
karena kekurangan
pemecahan sel darah merah yang
asam folat atau hipofungsi sumsum
kekurangan vitamin B12 lebih cepat dari pembuatannya.
tulang membentuk
- ditandai dengan sel darah merah baru - Gejala utama = anemia dengan
kegagalan tubuh
kelainan gambaran darah,
menyerap vitamin B12
karena tidak adanya kelelahan, kelemahan, serta gejala
faktor intrinsic komplikasi bila terjadi kelainan pada
organ-organ vital.
• Faktor yang paling penting dalam diagnosis defisiensi zat
besi anemia adalah uji laboratorium.

“Uji laboratorium untuk mengukur kadar Hemoglobin (Hb)


dalam darah”

• Hb ibu yang rendah dapat menyebabkan janin


bermasalah, termasuk kematian.
• Risiko ibu hamil diantaranya berat badan yang buruk,
persalinan prematur, plasenta previa, perdarahan yang
tidak disengaja, eklampsia, ketuban pecah dini.
• Risiko ibu selama periode intra dan postnatal adalah
sepsis pascanatal, subinvolusi, emboli
• Pemeriksaan laboratorium adalah penunjang diagnostic dalam menentukan

diagnosa anemia. Pemeriksaan ini terdiri dari beberapa pemeriksaan (Bakta,


2017) yaitu:

1. Pemeriksaan penyaring (sceening test) terdiri dari pengukuran kadar


hemoglobin, hapusan darah tepi, indeks eritrosit

2. Pemeriksaan darah seri anemia terdiri dari hitungan trombosit, leukosit,


laju endap darah dan hitungan retikulosit.

3. Pemeriksaan sumsum tulang untuk diagnosis anemia aplastic, anemia


megaloblastic serta kelainan hematologic.

4. Pemeriksaan khusus, hanya dikerjakan atas indikasi khusus.


TANDA GEJALA
Menurut Handayani & hariwibowo 2008, gejala-gejala
terklasifikasi menurut organ yang terkena :
• sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi,
takikardi, sesak nafas.
• Sistem saraf : sakit kepala, pusing, telinga
berdengung, mat aberkunang-kunang, kelemahan
otot, iritabilitas, dingin pada ekstrimitas.
• Sistem urogenital : gangguan haid, libido menurun
• Epitel : warna kulit dan mukosa pucat, elestasitas
menurun
Lanjutan...
• Gejala khas menjadi ciri dari masing-masing jenis
anemia adalah:

• Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah,


stomatitis angularis
• Anemia defisiensi asam folat: lidah merah

• Anemia hemolitik: icterus dan hepatosplenomegaly


• Anemia Aplastic : pendarahan kulit atau mukosa dan
tanda infeksi
Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
Selama kehamilan terjadi
peningkatan volume darah
(hypervolemia)
Hypervolemia,
Peningkatan volume
plasma lebih besar dari
eritrosit sehingga
konsentrasi hemoglobin
berkurang dari 12g/100 ml
• Hemodilusi (pengenceran darah) pada ibu hamil terjadi
dengan:
- Peningkatan volume plasma 30% - 40%
- Peningkatan sel darah 18% - 30%
- Hemoglobin 19 %
• Secara fisiologis hemodilusi membantu meringankan kerja
jantung, terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncak pada kehamilan 23-36 minggu.
• Bila hemoglobin ibu hamil berkisar 11 gr% maka dengan
terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil
fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5 – 10 gr%

(Manuaba, 2008)
Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
1. Mengkonsumsi makanan bergizi
2. Mengkonsumsi sayuran bergizi
3. Mengkonsumsi Tablet FE
- Tablet Fe sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
untuk mencegah terjadinya anemia. Ibu hamil
harus mengkonsumsi tablet Fe minimal 1 tablet
setiap hari hingga 90 tablet.
Lanjutan...
• diperlukan skrining rutin untuk anemia pada
masa remaja, pendidikan gizi tentang makanan
kaya zat besi (daging, hati, sayuran hijau,
kacang-kacangan) dan folat (hati, kuning telur,
ragi dan sayuran hijau), juga kehadiran klinik
antenatal rutin, suplementasi zat besi, folat pada
kehamilan dan pengobatan dini infeksi bersamaan
Obat-obatan Yang Lazim Digunakan
Pengobatan anemia defisiensi besi yaitu, keperluan zat besi 90
tablet untuk wanita hamil,dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah:

Terapi oral
• Pemberian zat besi 60 mg/hari dapat menaikkan
kadar Hb sebanyak1 gr% tiap bulan.
• Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi
60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk
profilaksis anemia.
Terapi parenteral

• diperlukan apabila penderita tidak tahan akan


zat besi per oral, dan adanya gangguan
penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau
masa kehamilannya tua.

• Pemberian preparat parenteral dengan ferum


dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau
2 x 10 ml/ IM padagluteus, dapat meningkatkan Hb
lebih cepat yaitu 2 gr%.
Pengobatan untuk anemia megaloblastik :

Asam folat 15 – 30 mg per hari

Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari

Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari


Pengobatan anemia hipoplastic tergantung tingkat
keparahannya, untuk kasus yang serius
pengobatannya adalah :

Transfusi darah

Transplantasi sel induk

Merangsang sumsum tulang menggunakan obat-


obatan tertentu

Imunosupresan (menekan system kekebalan tubuh


menggunakan obatan tertentu)
Pengobatan anemia hemolitik bergantung
pada jenis serta penyebabnya. Bila disebabkan
oleh infeksi maka infeksinya di berantas dan
diberikan obat-obat penambah darah.

Namun, pada beberapa jenis obat-obatan,


hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi
darah yang berulang dapat membantu
penderita ini.
Kebutuhan Zat Besi pada Kehamilan

• Total perkiraan penggunaan zat besi sepanjang seluruh


kehamilan sekitar 1.070 mg (500 mg besi untuk ekspansi
massa hemoglobin, 245 mg zat besi untuk pertumbuhan
janin, 75 mg untuk plasenta dan persediaan besi pada tali
pusat, dan 250 mg untuk kehilangan besi basal)
• Kehilangan darah saat melahirkan menjadi sekitar 150–
250 mg zat besi, yang menyiratkan bahwa 250–350 mg
zat besi disimpan dalam tubuh. Penggunaan besi bersih
diperkirakan 720–820 mg.
Asuhan Yang Diberikan
Penanganan anemia dalam kehamilan menurut tingkat
pelayanan (Saifuddin, 2002):
Polindes Rumah Sakit

1. Membuat diagnosis Puskesmas 1. Membuat diagnosis


klinik dan rujukan dan terapi.
pemeriksaan 1. Membuat dignosis dan 2. Diagnosis thalasemia
laboratorium terapi. dengan elektroforesis
2. Memberikan terapi 2. Menentukan penyakit Hb, bila ibu ternyata
oral : tablet besi 90 kronik (malaria, TBC) pembawa sifat, perlu
mg/hari. dan penanganannya. tes pada suami untuk
3. Penyuluhan gizi ibu menentukan risiko
hamil dan menyusui. pada bayi
DAFTAR PUSTAKA
Suryandari, Artathi Eka ; Happinasari Ossie. Juni 2015. Perbandingan Kenaikan Kadar
Hb Pada Ibu Hamil Yang Diberi Fe Dengan Fe Dan Buah Bit Di Wilayah Kerja Puskesmas
Purwokerto Selatan. Jurnal Kebidanan 07 (01) 1- 114 : Vol.VII, No. 01.
Yuviska, Ike Ate;Yuliasari, Dewi. Oktober 2019. Pengaruh Pemberian Kurma Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia. Jurnal Kebidanan
(343-348):Vol.5 No. 4
Retnorini, Dewi Luh;Widatinigsih, Sri; Masini. April 2012. Pengaruh Pemberian Tablet Fe
Dan Sari Kacang Hijau Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Jurnal
Kebidanan:Vol.6 No.12
Deswati, Dytha Andri;Suliska, Nova;Maryam, Siti. April 2019. Pola Pengobatan Anemia
Pada Ibu Hamil Di Salah Satu Rumah Sakit Ibu Dan Anak. Jurnal FamilyEdu : Vol V
No.1
Prawiroharjo.2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta. BYS
Manuaba, I.B.G. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Astuti, R. Y., & Ertiana, D. (2018). Anemia dalam Kehamilan. Pustaka Abadi.
Adriani, M., & Wijatmadi, B. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat. Prenada Media.
Bakta , I. (2017). Pendekatan Diagnosis Dan Terapi Terhadap Penderita Anemia . Bali
Health Jurnal , 40-48.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai