Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI TUGAS AKHIR

HUBUNGAN KOMPOSISI MINERAL


TERHADAP KEKUATAN GESER BATUAN
DI BUKITKALIWADAS, KARANGSAMBUNG, KEBUMEN

28 Agustus 2018
Oleh:
Muhammad Iran Rizki
073001400125

Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping:


Dr. Irfan Marwanza S.T., M.T. Dra. Wiwik Dahani M.T.
PERMASALAHAN 1

PENGUMPULAN DATA 2

OUTLINE ANALISIS DATA 3

KESIMPULAN 4
1.1 LATAR BELAKANG

1
Terjadinya longsor di lereng akibat penurunan 3 Karena perbedaan litologi sehingga perlu dilakukan
kuat geser pada bidang longsor di perbukitan pengujian kekuatan geser dan pengamatan terhadap
batugamping Kaliwadas, Kebumen, Jawa komposisi mineral yang terkandung pada lokasi
Tengah,menyebabkan fasilitas umum penelitian.
mengalami kerusakan dan menggangu aktivitas
warga sehari-hari

2 4 Penelitian ini bermaksud membahas efek komposisi


Ditemukan litologi batulempung yang cukup
tebal pada lokasi penelitian. mineral terhadap kekuatan geser batuan dan
memberikan hubungan antara geoteknik sifat
mineral batuan yang terkandung di lokasi penelitian
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana komposisi mineral penyusun yang terkandung pada massa
batuan ?
2. Bagaimana sifat fisik dan mekanik batuan berdasarkan pengujian
laboratorium ?
3. Bagaimana pengaruh komposisi mineral penyusun yang terkandung
pada massa batuan dengan kekuatan geser batuan ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Menentukan komposisi mineral penyusun yang terkandung pada massa
batuan
2. Menentukan sifat fisik dan mekanik batuan berdasarkan pengujian lab.
3. Menentukan pengaruh komposisi mineral penyusun yang terkandung
pada massa batuan dengan kekuatan geser batuan
1.4 BATASAN PENELITIAN
1. Lokasi penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di daerah Desa Kedungwaru
termasuk Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen – Provinsi
Jawa Tengah
2. Pengujian lab dilakukan di Lab mekanika trisakti
3. Pengamatan petrografi dilakukan di lab petrog trisakti
4. Kandungan air pada batuan dianggap sama pada setiap conto untuk uji
kuat geser dan kondisi suhu dan temperature normal
5. Penelitian difokuskan pada pengaruh komposisi mineral terhadap kuat
geser batuan yang terkandung di lokasi penelitian.
1.5 LOKASI PENELITIAN

Lokasi. Kecataman
Karangsambung,
Kabupaten Kebumen ,
Jawa Tengah

Letak geografis
7034’00” - 7036’30” LS
109037’04” - 109044’00” BT
1.6 DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Studi Literatur Analisa Petrografi Ukuran Butir Komposisi mineral

Semen
Data
Primer
Kondisi Lereng
Observasi Lapangan dan
Pengambilan Data
Pengambilan conto batuan
Bobot isi batuan Porositas
Data Sekunder: Uji Lab Sifat fisik dan mekanik
Sudut geser
Pengolahan Data: Kohesi (kPa) dalam(°)
• Peta Lokasi
• Peta topografi • Preparasi conto batuan
Analisis Data hasil uji lab
• Data Geologi • Pengujian sifat fisik dan petrografi
• Pengujian sifat mekanik
• Pengamatan petrografi
Pembahasan

Kesimpulan & Saran


LOKASI
2.1 PENGAMATAN SAMPLE BATUAN
4meter

A
3 B
CL C
4
1

C
A B
2.2 PENANGANAN DAN PREPARASI SAMPLE

2
2.3 SIFAT FISIK PROSEDUR
ALAT:
OVEN
TIMBANGAN
POMPA VAKUM
WADAH
HASIL PENGUJIAN SIFAT FISIK BATUAN
BG-A BG-B BG-C BG-1 BG-3 BG-4 CL
Parameter Satuan
Mean Mean Mean Mean Mean Mean Mean
berat asli (wn) gram 186.02 165.735 174.24 184.45 161.21 163.58 146.85
berat jenuh (ww) gram 168.47 147.455 151.96 168.27 142.55 141.69 118.03
berat tergantung (Ws) gram 192.75 171.265 177.09 188.13 166.11 166.93 154.12
berat kering (Wo) gram 101.94 91.85 92.95 96.93 89.88 90.08 64.93
massa jenis asli gram/cm3 2.05 2.09 2.07 2.02 2.11 2.13 1.65
massa jenis jenuh gram/cm3 2.12 2.16 2.10 2.06 2.18 2.17 1.73
massa jenis kering gram/cm3 1.86 1.86 1.81 1.85 1.87 1.84 1.32
apparent SG   1.86 1.86 1.81 1.85 1.87 1.84 1.32
true SG   2.53 2.65 2.58 2.36 2.71 2.75 2.22
kadar air asli % 10.41 12.40 14.66 9.61 13.10 15.46 24.45
kadar air jenuh % 14.41 16.16 16.55 11.80 16.53 17.82 30.64
derajat kejenuhan % 72.28 76.78 88.73 81.48 79.26 86.69 80.00
porositas % 26.74 30.01 29.87 21.77 30.91 32.85 40.45
void ratio   0.36 0.43 0.43 0.28 0.45 0.49 0.68
2.4 KUAT GESER PROSEDUR
2.5 HASIL UJI KUAT GESER LANGSUNG
Peak
Kohesi Sudut
Kode Sample
C (kpa) Ф (°)
BG-1 268.87 41.57
BG-A 221.44 40.80
BG-B 184.18 36.57
BG-C 205.63 40.00
CL-1 77.28 26.50
CL-2 58.43 24.21
Residu
Kohesi Sudut
Kode Sample
C (kpa) Ф (°)
BG-1 45.41 29.83
BG-A 34.78 31.93
BG-B 29.02 26.57
BG-C 37.24 28.80
CL-1 14.82 16.83
CL-2 12.00 15.51
2.6 PREPARASI SAMPLE SAYATAN TIPIS
3

Mesin grinda untuk


Mesin pemotong perataan sample
batuan
Perataan kembali dan perekatan kaca penutup
2.7 PETROGRAFI PROSEDUR
2.8 KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT DUNHAM
(1962)
2.9
Pendekatan skala mohs (kekerasan mineral)
Batugamping (BG-1)
2.10 Hasil Pengamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A A
Opak Opak
Porositas
B B
kuarsa
C C
kalsit
D D

E E
1 mm
F F
// Nicol (4x magnification) X Nicol (4x Magnification)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A A

B B Opak kalsit
kuarsa

C C

D D
Porositas
E E
1 mm
F F
// Nicol (4x magnification) X Nicol (4x Magnification)
2.11
Komposisi mineral
No Litologi
Kuarsa(SiO2) Kalsit(CaCO3) Mineral Lain
pori
1 Batulempung 2% 91% 6%
1%
2 Batugamping (1) 6% 88% 4%
2%
3 Batugamping (A) 5% 87% 5%
3%
4 Batugamping (B) 4% 90% 2%
4%
5 Batugamping (C) 5% 85% 7%
3%
PENGARUH KOMPOSISI MINERAL
TERHADAP KOHESI BATUAN
3.1 Mineral CaCO3 (%)
3.2
Mineral SiO2 (%)
3.3
Distribusi komposisi mineral pada beberapa sampel batuan
terhadap nilai kohesi batuan
90% 300
80%
250
70%
60% 200
Persen Mineral

Kohesi (KPa)
50%
150
40%
30% 100
20%
50
10%
0% 0
1 2 3 4 5

Porositas Kuarsa Kalsit skeletal grain


Semen Matriks mineral lain Kohesi P
4.1
KESIMPULAN
• Berdasarkan latar belakang, tujuan, dan pembahasan dari penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa:
• Didaerah penelitian ditemukan 2 jenis batuan menurut dunham yaitu: mudstone,
wackestone-packestone
• Mineral kalsit tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai kohesi batuan itu karena
memiliki tingkat kekerasan skala mohs sebesar 3 termasuk mineral yang cukup
lunak
• Peningkatan mineral kuarsa (SiO2) yang terkandung pada batuan menyebabkan
nilai kohesi semakin meningkat.
4.2
SARAN
• Untuk mendapatkan relasi yang lebih baik perlu dilakukan pengujian
pada lebih banyak sampel batuan yaitu batugamping dan
batulempung. Karena keterbatasan waktu dan biaya hal itu tidak bisa
peneliti lakukan.
• Sebaiknya dilakukan pengujian laboratorium lain seperti di ITB atau
UNISBA untuk mendapatkan Validasi Data
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
• Azizi. M.A.. Kramadibrata. S.. Wattimena. R.K.. Sidi. I.D.. dan Adriansyah. Y.. 2012. Analisis Risiko
Kestabilan Lereng Tambang Terbuka (Studi Kasus Tambang Mineral X); Simposium & Seminar
Nasional Geomekanika ke 1 Tahun 2012. UPN Veteran Yogyakarta.
• Hoek E. & J. W. Bray, 1981. Rock Slope Engineering, Revised Third Edition, The Institution of Mining
and Metallurgy, London.
• Hidayat, M.2016. Studi mikrofasies dan diagenesis batuan karbonat sebagai penentu lingkungan
pengendapan di daerah nawungan dan sekitarnya, kecamatan panggang, kabupaten gunungkidul,
daerah istimewa Yogyakarta.STTNAS:Yogyakarta
• Pettijohn F.J.. 1957. “ Sedimentary Rocks ”. Indian edition, Harper & Row Publishers, Inc., New York,
reprinted by Mohan Primlani, oxpord & IBH publishing Co. New Delhi, 718 pp
• Rai, Made Astawa dan Kramadibrata, Suseno. Mekanika Batuan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
• Scholle, Peter A., Dana S. Ulmer-Scholle. 2003. A Color Guide to the Petrography of Carbonate Rocks:
Grains, textures, porosity, diagenesis, Oklahoma: American Association of Petroleum Geologists

Anda mungkin juga menyukai