Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMMU’ALAIKUM

WAROHMATULLAHI

WABAROKATUH


6
K
PO
OML

We are awesome!
KE
By
PROGRAM LINIER
“program linier model transportasi”

DOSEN PENGAMPU :
Feli Ramury M.Pd

MATEMATIKA 1
(2018/2019)

udi
Darfa Wahy Hati
Dini Perwita
NIM
NIM
1820206035
Nurhijah 1820206036 Erli.A

in t
rPo
we
NIM NIM

Po
of
1930206055 1930206062

r
we
Po
e
Th
Program Linier Model Transportasi

  Model transportasi merupakan perluasan dari persoalan Linier Programming, dalam model transportasi
dibahas mengenai penentuan rencana biaya minimum (minimum cost) untuk transportasi (pengangkutan)
single commodity dari sejumlah lokasi sumber (sources) seperti pabrik, lokasi penambangan, pelabuhan, dan
sebagainya, ke sejumlah lokasi tujuan (destinations) seperti gudang, pusat distribusi, wilayah pemasaran, dan
sebagainya.
 Agar suatu masalah transportasi dapat dibuat model transportasi dan tabel transportasinya, maka masalah
transportasi tersebut harus memiliki data mengenai tingkat supply atau kapasitas setiap lokasi sumber, tingkat
demand setiap lokasi tujuan, dan biaya transportasi per unit komoditas dari setiap lokasi sumber ke lokasi
tujuan.
 Karena hanya terdiri dari satu komoditi (single commodity), maka suatu lokasi tujuan dapat memenuhi
permintaannya dari satu lokasi sumber. Tujuan dari model transportasi adalah menentukan jumlah yang dapat
dikirim dari setiap lokasi sumber ke setiap lokasi tujuan yang memberikan total biaya transportasi minimum.
CIRI-CIRI

Ciri-ciri khusus persoalan transportasi ini adalah:

1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.


2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh
setiap tujuan, besarnya tertentu.
3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan
permintaan dan atau kapasitas sumber.
4. Ongkos pengangkutan kapasitas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu.
KESEIMBANGAN MODEL TRANSPORTASI

Keseimbangan Model Transportasi


Suatu model transportasi dikatakan seimbang apabila total supply sama
dengan total demand.Dengan kata lain : Dalam persoalan yang sebenarnya,
batasan ini tidak selalu terpenuhi atau dengan kata lain jumlah supply yang
tersedia mungkin lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang diminta. Jika
hal ini terjadi, maka model persoalannya disebut sebagai model yang tidak
seimbang. Namun, setiap persoalan transportasi dapat dibuat seimbang dengan cara
memasukkan variabel dummy.
1 Pemecahan Masalah Transportasi

 Langkah – Langkah Penyelesaian Manual :


Untuk menyelesaikan optimasi program pecahan linier dengan transformasi
menggunakan aljabar konstanta menjadi bentuk program linier, terdapat tiga tahapan
yang harus dikerjakan yaitu:
A. Transformasi program pecahan linier menjadi program linier.
B. Penyelesaian program linier dengan metode simpleks direvisi.
C. Trasnformasi kembali variabel keputusan menjadi .
2 Pemecahan Masalah Transportasi

 Langkah-langkah Dasar dari Teknik Transportasi


Metode ini menggunakan langkah-langkah metode simpleks secara langsung
dan hanya berbeda dalam perincian penerapan kondisi optimalitas dan
kelayakan.
• Langkah-langkah dasar dari teknik transportasi adalah
1.Langkah 1 : Tentukan penyelesaian fisibel awal.
2.Langkah 2 : Tentukan variabel masuk dari di antara variabel nondasar. Jika semua
variabel masuk memenuhi kondisi optimalitas (dari metode simpleks),
berhenti; jika tidak, lanjutkan ke langkah 3
3.Langkah 3 : Tentukan variabelkeluar (dengan menggunakan kondisi
kelayakan) dari di antara variabel-variabel dalam pemecahandasar saat ini; lalu
temukan pemecahan dasar baru. Kembali ke langkah 2
A
P
a
b
r 1 2 1
1
i 5 0 0
k
Metode Pemecahan Masalah
B
P
a
b
r 2 1 1
i 5 0 9
k
1.Tabel awal
a) Metode NWC (North West CCorner Method), Metode NWC merupakan metode untuk menyusun tabel awal
dengan cara mengalokasikan distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas.
b) Metode Biaya Terkecil (Least Cost Method), Least cost merupakan metode untuk menyusun tabel awal
dengan cara pengalokasian distribusi barang dari sumber ke tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya
distribusi terkecil.
c) VAM (Vogel Approximation Method), Metode ini lebih sederhana penggunaannya, karena tidak memerlukan
closed path (jalur tertutup). VAM dilakukan dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil
berikutnya untuk setiap kolom maupun baris. Kemudia pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan produk
sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang hingga semua
produk sudah dialokasikan.
2
Metode Pemecahan Masalah

2. Tabel Optimum

a. Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Method)


Metode Stepping Stone adalah metode untuk mendapatkan solusi optimal masalah
transportasi (TC yang minimum), metode ini bersifat trial and error, yaitu dengan mencoba-
coba memindahkan sel yang ada isinya (stone) ke sel yang kosong (water). Tentu saja
pemindahan ini harus mengurangi biaya, untuk itu harus dipilih sedemikian rupa sel-sel
kosong yang biaya transportasinya kecil dan memungkinkan dilakukan pemindahan.
b. Metode MODI (Modified Distribution Method)
Metode MODI, Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi
produksi yang optimal menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris
dan nilai kolom. Untuk metode MODI ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu banyaknya kotak
terisi harus sama dengan banyaknya baris ditambah banyaknya kolom dikurang satu.
Thank you! 

WASSALAMMU’ALAIKUM

WAROHMATULLAHI

WABAROKATUH

Anda mungkin juga menyukai