Anda di halaman 1dari 17

1

 PMRI adalah RME yang diterapkan di


Indonesia dengan Konteks Indonesia:
Budaya, Alam, Sistem Sosial, dll.
 RME adalah teori pembelajaran matematika
yang dikembangkan di Belanda sejak sekitar
35- 40 tahun yang lalu dan sampai sekarang.
RME singkatan dari Realistic Mathematics
Education.
 RME diadopsi di banyak negara: AS, Afrika
Selatan, Beberapa Negara Eropa dan Asia.
2
1. Murid aktif, guru aktif ( Matematika sbg aktivitas manusia).
2. Pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah
kontekstual/ realistik.
3. Guru memberi kesempatan pada siswa menyelesaikan masalah dengan cara
sendiri.
4. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
5. Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kelompok (kecil atau besar).
6. Pembelajaran tidak selalu di kelas (bisa di luar kelas, duduk di lantai, pergi ke
luar sekolah untuk mengamati atau mengumpulkan data).
7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi.
8. Siswa bebas memilih modus representasi yang sesuai dengan struktur kognitifnya
sewaktu menyelesaikan suatu masalah (Menggunakan model).
9. Guru bertindak sebagai fasilitator (Tutwuri Handayani).
10. Kalau siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah jangan dimarahi
tetapi dibantu melalui pertanyaan-pertanyaan (Motivasi).

3
Hans Freudenthal: a. Matematika sbg Aktivitas
Manusia
b. Belajar : mereinvensi

4
Masalah kontekstual/realistik atau dapat dibayangkan oleh siswa

Misal: Siswa diminta menceritakan apa yang diamati dalam gambar !

5
 Memahami masalah
 Melakukan explorasi
 Menemukan strategi

6
 Siswa bekerja sama melakukan penimbangan,
mengamati dan mencatat hasil.

7
09/01/20

Guru tampak simpatik, suasana akrab, tidak angker

8
Siswa belajar berbagai bangun geometri dan mengukur dengan alat ukur

9
 Siswa menghitung banyak lubang kecil di
dinding luar kelas
 Siswa diajak belajar di halaman sekolah.

10
 Guru mendorong terjadi diskusi antara siswa

11
12
13
14
15
16
 Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki;
 Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia belajar berkelahi;
 Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri;
 Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, dia belajar menyesali diri;
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri;
 Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri;
 Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai;
 Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, dia belajar
keadilan;
 jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia
belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

17

Anda mungkin juga menyukai