FAKIHUDIN ( 17102467704 )
HELVITRI ( 1710246795 )
IMRAN ( 1710246801 )
MUFIDAH DWI SUCI NINGSIH
(1710246730 )
Ilmu Lingkungan
Pasca Sarjana Universitas Riau
Latar belakang
Konservasi di Indonesia sedang mengalami kebuntuan.
Secara global terdapat sekitar 13 juta hektar lahan hutan yang telah dikonversi
setiap tahun antara tahun 2000 sampai 2010 dengan tujuan yang beraneka ragam
seperti pertanian, pertambangan dan industri. Lebih dari sepertiga total hutan
tersebut diklasifikasikan sebagai hutan primer dan jumlah hutan primer menurun
sekitar 40 juta hektar atau berkurang sekitar 0,4 persen setiap tahunnya.
Latar belakang
Hutan Tesso Nilo merupakan kawasan dengan tingkat
keanekaragaman tanaman berpembuluh tinggi. Hutan Tesso Nilo
merupakan hutan dataran rendah yang tersisa di Sumatera dan
merupakan habitat bagi satwa terancam punah yaitu harimau
sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan gajah sumatera (Elephas
maximus sumatranus).
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui, memahami, dan mengkaji masalah konservasi di
kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.
Menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa dalam bidang pengelolaan
konservasi ekosistem hujan tropis,
Taman Nasional
Tesso Nilo (TNTN)
Pelalawan, Riau
Alat yang digunakan dalam penelitian ini : GPS (Global Positionong System), tali plastic, meteran gulung, binocular, soil tester,
kamera, alat tulis dan computer.
METODE
Pendekatan penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan :
Data primer
vegetasi pohon, satwa, masalah yang terjadi di kawasan
Data sekunder
peta administrasi wilayah dari dinas dan laporan terkait
METODE
Transek Kuadran
Tentukan lokasi secara random (acak) yang akan di transek.
25
Agustus 2004 2009
2003
Menteri Kehutanan menunjuk Tesso
Perluasan TNTN melalui surat
Nilo sebagai Taman Nasional dengan
Menteri
Menteri Kehutanan
Kehutanan mengeluarkan
mengeluarkan keputusan No. SK.663/Menhut-
kawasan yang sebelumnya berada
SK III/2009 tentang Perubahan fungsi
SK No.
No. 282/KptsII/2003
282/KptsII/2003 tentang
tentang pada areal PT. Inhutani IV, melalui
pencabutan Sebagian Kawasan Hutan Produksi
pencabutan ijin
ijin areal
areal PT
PT Inhutani
Inhutani surat keputusan No.255/Menhut-
Terbatas Kelompok Hutan Tesso Nilo
IV
IV dan
dan meminta
meminta Gubernur
Gubernur Riau
Riau II/2004 tentang perubahan fungsi
seluas 44.492 Hektar yang terletak di
persiapan
persiapan penunjukan
penunjukan hutan
hutan sebagian kawasan Hutan Produksi
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
Tesso Terbatas di kelompok Hutan Tesso Nilo
Tesso Nilo
Nilo sebagai
sebagai kawasan
kawasan menjadi Taman Nasional sebagai
yang terletak di Kabupaten Pelalawan
konservasi
konservasi gajah
gajah Peluasan TNTN. Sehingga luasan TNTN
dan Indragiri Hulu Propinsi Riau seluas
menjadi 83.068 Hektar
38.576 Hektar
Karakteristik Kawasan TNTN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Garcinia mangostana Zingiber zerumbet Diplazium esculentum Ochanostachys Spondias dulcis Scorodocarpus
amanteacea borneensis Becc
Berdasarkan karakteristik zona pemanfaatan TNTN beserta potensi keanakeragaman hayatinya, ditambah
hasil evaluasi penerapan prinsip ekowisata berbasis masyarakat menunjukan bahwa faktor internal yang menjadi
Kekuatan dasar pemikiran strategi pengembangan di Taman Nasional Teso Nilo yaitu:
a. Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo relatif alami.
b. Potensi keanekaragaman hayati didalamnya dengan
Gajah Sumatera sebagai ikon.
c. Potensi daya tarik ekowisata hutan dan sungai serta
wisata budaya.
d. Status kawasan berupa taman nasional.
e. Kelembagaan pengelola kawasan TN Tesso Nilo
sudah ada.
f. Zona pemanfaatan untuk lokasi ekowisata di TNTN
sudah ditetapkan.
g. Kelembagaan lokal pengelola ekowisata sudah ada.
Zona Pemanfaatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kawasan TNTN
Zona Pemanfaatan Kawasan TNTN terletak di Kabupaten Pelalawan Kecamatan Ukui dengan luas 2.607,95 Ha
(3,14 % dari total luas TNTN) yang posisinya berada di sekitar sempadan Sungai Nilo bagian Utara dan bagian
Selatan Kawasan TNTN, Sungai Air Sawan dan Pusat Konservasi Gajah
Pengelolaan ekowisata di zona pemanfaatan TNTN dilakukan oleh kelompok masyarakat Desa Lubuk Kembang
Bunga yang bernama “Kelompok Masyarakat Pariwisata (KEMPAS) Adventure
Dampak Lingkungan
HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Ekowisata TNTN
Azizah (2013)
Jumlah kebutuhan air untuk keperluan domestik dengan jumlah penduduk < 20.000 jiwa adalah 82.5
ltr/kapita/hari. Dengan jumlah kebutuhan air tersebut, diketahui bahwa pada tahun 2013 wisatawan
membutuhkan pasokan air tanah sebesar 792 Orang Hari/tahun x 82,5 ltr/kpt/hari = 65.340 liter per tahun.
Sedangkan pada tahun 2014, pasokan air yang dibutuhkan sebanyak 1036 OH/T x 82.5 L/OH = 85.470 liter
air tanah/tahun yang pada akhirnya akan menjadi limbah cair domestik. Jumlah limbah cair domestik
tersebut merupakan biaya yang harus ditanggung lingkungan/kawasan taman nasional.
KESIMPULAN
1. Hasil identifikasi jenis vegetasi yang ditemui dalam transet kuadran di daerah Konservasi Taman Nasional
Teso Nilo adalah 16 jenis dan 8 jenis satwa.
2. Total pegawai di Taman Nasional Teso Nilo berjumlah 93 orang yang tugasnya diatur berdasarkan
PerMenLHK No. P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016.
3. Pengelolaan ekowisata di zona pemanfaatan TNTN dilakukan oleh kelompok masyarakat Desa Lubuk
Kembang Bunga yang bernama “Kelompok Masyarakat Pariwisata (KEMPAS) Adventure” dengan dukungan
dari berbagai pihak
4. Alternatif strategi pengelolaan kawasan TNTN dan pengembangan kegiatan ekowisata adalah Pengelolaan
kolaboratif zona pemanfaatan TNTN untuk kegiatan ekowisata dan Penggabungan usaha konservasi in-situ
dengan kegiatan ekowisata
Terima kasih