Anda di halaman 1dari 8

FIRDA PUTRI WAHYUNI

15 3145 105 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MEGA RESKY
MAKASSAR
2019
EKG (Elektrokardiogram) adalah gambaran konduksi listrik jantung.
Dengan memeriksa perubahan dari normal EKG, dokter dapat
mengidentifikasi banyak proses penyakit jantung.

Ada dua cara untuk membaca EKG


 pengenalan pola (paling umum) dan memahami
vektor listrik yang tepat yang direkam oleh EKG
karena vektor listrik berhubungan dengan
elektrofisiologi jantung
 dan kebanyakan orang belajar kombinasi dari
keduanya.
Bagian-Bagian EKG

EKG standar memiliki 12 lead. Enam lead disebut “limb


lead” karena ditempatkan di lengan dan / atau kaki
individu. Enam lead lainnya disebut “prekordial lead”
karena ditempatkan pada tubuh (prekordium) individu.

Ke enam limb lead disebut lead I, II, III, aVL, aVR dan
aVF. Huruf “a” adalah singkatan dari “augmented” dan
merupakan kombinasi dari lead I, II dan III.
Enam prekordial lead disebut V1, V2, V3, V4, V5 dan
V6.
Bagian utama dari EKG mengandung gelombang P, QRS
Kompleks dan gelombang T.

1. Gelombang P
 Gelombang P menunjukan depolarisasi atrium.

 Gelombang P terbentuk ketika sinus node (sinoatrial node – SA Node)

memberikan stimulus sehingga terjadi depolarisasi atrium.


 Gelombang P harus tegak lurus di lead II jika stimulus berasal dari SA node.

Dalam hal ini, gelombang EKG disebut irama sinus normal atau sinus
rhytm atau NSR (Normal Sinus Rhytm).
 Selama depolarisasi atrium mampu menyebar melalui atioventrikular (AV

node) ke ventrikel, setiap gelombang P harus diikuti oleh QRS kompleks.


 Pembesaran atrium dapat memperlebar gelombang P atau meningkatkan

amplitudo gelombang P. 


 Ritme atrium ektopik dapat mengubah morfologi normal gelombang P.

 Ada banyak irama jantung dimana gelombang P tidak dapat diidentifikasi,

termasuk alam fibrilasi atrium dan kadang-kadang dalam irama junctional.


 Kadang-kadang gelombang P terkubur di ujung QRS kompleks yang

menyebabkan skenario “short RP” seperti yang biasa terlihat dalam AVRT
(atrioventricular reentrant tachycardia).
Next……
2. QRS Kompleks
 QRS Kompleks yang terdiri dari gelombang Q, gelombang R dan gelombang S
mewakili depolarisasi ventrikel.
 Tidak semua lead dalam EKG mengandung ketiga gelombang ini.
 Sebagai contoh …QRS Kompleks normal pada lead V1 tidak mengandung gelombang
Q – hanya mengandung gelombang R dan gelombang S – namun tetap saja kombinasi
dari gelombang R dan gelombang S tersebut masih disebut sebagai QRS Kompleks.
 Durasi normal (interval) ari QRS Kompleks adalah antara 0,08 dan 0,10 detik – 80 dan
100 milidetik .Ketika durasi antara 0,10 dan 0,12 detik,  disebut intermediate atau
prolonge QRS Kompleks (QRS Kompleks Memanjang).
 Durasi QRS yang lebih besar dari 0,12 detik dianggap tidak normal.
 Durasi QRS akan memanjang ketika aktivitas listrik membutuhkan waktu yang lama
untuk melakukan perjalanan ke seluruh miokardium ventrikel.
 Sistem konduksi normal dalam ventrikel disebut sistem His-Purkinje dan terdiri dari
sel-sel yang dapat menghantarkan listrik cukup cepat.Dengan demikian, konduksi
normal dari impuls listrik melalui AV node kemudian ke ventrikel melalui sistem His-
Purkinje haruslah cepat sehingga menghasilkan durasi QRS yang normal.
 Ketika aktivitas listrik tidak melalui sistem His-Purkinje, tetapi melalui myocyte ke
myocyte, waktu perjalanan yang diperlukan akan lebih lama sehingga durasi QRS akan
lebih lama atau memanjang.
 Durasi QRS yang memanjang terjadi dalam ventrikular aritmia seperti ventrikular
takikardia dan non-specific intraventricular conduction delay.
Next…
3. Gelombang T
 Gelombang T yang muncul setelah QRS Kompleks

menunjukan repolarisasi ventrikel.


 Gelombang T harus tegak lurus di sebagian besar

lead, kecuali pada lead aVR dan V1.


 Lebih lanjut, gelombang T harus bersifat asimetris.

 Bagian kedua dari gelombang T harus memiliki

penurunan yang lebih curam jika dibandingkan


dengan kemiringan dari bagian pertama.
 Jika gelombang T muncul secara simetris, patologi

jantung seperti iskemia mungkin terjadi.


Jantung memiliki sistem konduksi mulai dari SA
node sampai serat Purkinje. Dapat dilihat pada
gambar seperti berikut:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai