Pengertian Farmakologi
Pengertian obat, sumber dan penggolongannya
Memahami prinsip dan aspek farmakologi
Memahami perjalanan obat dalam tubuh
Memahami dosis, efek samping dan interaksi
obat
Memahami rute pemberian obat
Memahami bentuk sediaan obat
PENGERTIAN:
• Farmakologi berasal dari Kata “Farmakon” Yang berarti : “obat” dalam arti
sempit,dan dalam makna luas adalah : “Semua zat selain makanan yg
dapat mengakibatkan perubahan susunan atau fungsi jaringan tubuh”.
Logos yaitu : ilmu. Singkatnya
• Farmakologi ialah : Ilmu yang mempelajari cara kerja obat di dalam tubuh.
• Banyak definisi tentang farmakologi yang dirumuskan olah para ahli, antara
lain :
• Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian terhadap bahan-bahan yang
berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya
melalui pengikatan molekul-molekul regulator yang mengaktifkan/
menghambat proses-proses tubuh yang normal (Betran G. Katzung).
Farmakoterapi
• mempelajari penggunaan obat untuk mengobati
penyakit atau gejalanya. Penggunaan ini
berdasarkan atas pengetahuan tentang
hubungan antara khasiat obat dan sifat fisiologi
atau mikrobiologinya di satu pihak dan penyakit
di pihak lain. Adakalanya berdasarkan pula atas
pengalaman yang lama (dasar empiris).
Phytoterapi menggunakan zat–zat dari tanaman
untuk mengobati penyakit.
Farmakodinamika,
• mempelajari kegiatan obat terhadap
organisme hidup terutama cara dan
mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta
efek terapi yang ditimbulkannya. Singkatnya
farmakodinamika mencakup semua efek yang
dilakukan oleh obat terhadap tubuh.
Farmakogenetik
• adalah ilmu yang mempelajari efek dari variasi
genetik pada gen tunggal terhadap respon
obat sedangkan farmakogenomik adalah ilmu
yang mempelajari efek dari variasi genetik
pada keseluruhan gen (genom) terhadap
respon obat
Farmasi
Menurut Etiketnya;
Plasma
Absorpsi Ekskresi
Obat bebas
Metabolisme
PRINSIP FARMAKODINAMIK Efek
apakah yang ditimbulkan obat terhadap tubuh
(kerja obat pd tubuh)
Obat bekerja sebagai hasil interaksi fisika-kimia
antara molekul obat dan molekul tubuh. Hasil
interaksi tersebut dapat mengubah cara kerja sel
sehingga menimbulkan perubahan pada tubuh
cth. Parasetamol
Menghambat enzim siklooksigenase-2 (cox-2)
sehingga tidak terbentuk prostaglandin dan
rasa nyeri / demam menjadi berkurang atau hilang
Sebagian besar molekul obat bekerja melalui :
Reseptor protein pd membran sel atau di dlm sel
Saluran ion di dlm membran sel
Enzim dlm sel atau cairan ekstrasel
Kerja yg nonspesifik
MEKANISME KERJA
Efek obat interaksi obat dengan
reseptor pada sel
FASE
BIOFARMASI
SEDIAAN OBAT
ABSORPSI
METABOLISME
DISTRIBUSI
EKSKRESI
FASE FASE
FARMAKODINAMI FARMAKOKINETI
K K
1. ASPEK
BIOFARMASI
Tablet dengan Tablet pecah (zat Zat aktif lepas
zat aktif penghancur) dan larut
Absorpsi
2. ASPEK Distribusi
FARMAKOKINETIKA
Metabolisme
Ekskresi/Eliminasi
Interaksi dengan reseptor
ditempat kerja
(mekanisme kerja)
Obat siap
untuk bekerja
Efek 3. ASPEK
FARMAKODINAMIKA
Hubungan Materi ini dengan proses
keperawatan
• Perlu seorang perawat mengingat bahwa obat-
obat dalam bentuk cair diabsorpsi lebih cepat
dari pada bentuk padat
• Kaji tanda – tanda dan gejala – gejala dari
toksisitas obat
• Kaji efek samping obat yg non sfesifik, Mis;
atropin untuk takikardia, mulut dan
tenggorokan kering, konstipasi, retensi urine
dan penglihatan kabur
• Periksa kadar puncak dan terendah dari obat –
obat yg mempunyai batas terapeutik yg
sempit, seperti aminolgikosida, jika kadar
terendah terlalu tinggi, timbul efek toksis
Intervensi keperawatan
Anjurkan pasien untuk tdk memakan makanan yg
berlemak sebelum minum tablet bersalut enterik,
karena dapat menurunkan kecepatan absorpsi
Periksa keterangan obat - obat untuk persentase
pengikatan dengan protein, obat – obat ytg efek
pengikatan yg tinggi dengan protein sebagian
besar obatnya berikatan dengan protein
sehingga obat menjadi in aktif sampai dilepaskan
oleh protein
Laporkan kepada perawat lain atau dokter jaga,
apabila ada obat dengan waktu paruh yg panjang
( lebih 24 jam ) dan diberikan hanya sekali sehari
Pantau batas terapeutik yg sempit, mis; digoksin
dan lain - lain
EFEK SAMPING OBAT
EFEK SAMPING OBAT : Efek yang tidak diinginkan
dari suatu pengobatan. Hampir semua obat mempunyai
efek samping.
Cth :
Obat batuk/Flu yang mengandung antihistamin
(difenhidramin/CTM) mengakibatkan ngantuk
Obat kanker (Bleomicyn) mempunyai efek samping
mual, muntah, alopesia
Kortikosteroid (deksametason) dpt mengakibatkan
peningkatan TD, glukosa darah, osteoporosis, cushing
Syndrom
Tetapi pada saat lain efek samping dapat menjadi reaksi
yang merugikan (efek yang tdk diharapkan dan terjadi
pada dosis normal)
Cth :
Kloramfenikol mempunyai reaksi merugikan yang
tidak diingikan yaitu anemia aplastis, syok
anafilaksis, syndrom gray
Metaproterenol dg efek merugikan takikardia
INTERAKSI OBAT
Interkasi dapat terjadi jika terdapat dua atau lebih obat
yang diberikan sehingga memberikan efek yang tidak
diinginkan atau memberikan efek saling mengganggu
Cth : Asetosal dan dikumarol kedua obat tersebut
memberikan efek penguatan sehingga dpt
menimbulkan perdarahan
Luminal dan antikoagulan interaksi kedua obat
tersebut dpt menurunkan akvitas khasiatnya
Interkasi obat dengan makanan sebagian besar
mengakibatkan penurunkan absorpsi obat tersebut
sehingga aktivitasnya menurun
Cth : Captopril dan makanan dapat menurunkan
absorpsi captopril, demikian halnya dengan tetrasiklin
dan susu (logam bervalensi dua, kalsium) dapat
mengakibatkan ikatan kompleks yang dapat
mengganggu proses pembentukan gigi dan tulang
LAMA PERJALANAN OBAT
WAKTU YANG DIBUTUHKAN HINGGA
MEMBERIKAN EFEK
Intravenous 30-60 detik
Inhalation 2-3 menit
Sublingual 3-5 menit
Intramuscular 10-20 menit
Subcutaneous 15-30 menit
Rectal 5-30 menit
Ingestion 30-90 menit
Transdermal (topical) variable (menit hingga
jam)
DOSIS OBAT
Dosis suatu obat : adalah dosis pemakaian sekali untuk
peroral atau injeksi
Dalam pemberian terapi obat yg rasional, DOSIS
OBAT merupakan faktor penting dlm menghasilkan
efek yang diinginkan, bahkan dpt membahayakan jika
terjadi OVER DOSIS
Untuk menetapkan dosis yang tepat, perlu diketahui
macam-macam dosis :
DOSIS TERAPI (DT) : Dosis individual yg tertulis di resep dg
tujuan pengobatan
DOSIS LAZIM (DL) : Dosis yang tercantum di literatur yg
lazimnya dapat menyembuhkan, dosis tersebut sebagai acuan
dalam menetapkan dosis terapi per individual
Dosis Minimal : Batas Minimal obat sdh memberikan efek terapi
DOSIS MAKSIMUM (DM) : Dosis terbesar yg dpt memberikan
efek terapi tanpa menimbulkan bahaya / batas maksimal
Dosis toksis: Menyebabkan koksik
Dosis Lethalis : Menyebabkan Kematian
Faktor yg mempengaruhi DOSIS OBAT :
Umur
Berat Badan
Luas permukaan tubuh
Jenis kelamin
Status patologi
Toleransi
Obat yg diberikan bersamaan
Waktu pemakaian
Bentuk sediaan dan cara pemakaian
RUMUS MENGHITUNG DOSIS
W
CLARK : X DM Dewasa
70
n
YOUNG : X DM Dewasa
n 12
n
DILLING : X DM Dewasa
20
m
FRIED : X DM Dewasa
150
n 1
COWLING : X DM Dewasa
24
Keterangan :
W = Berat Badan ( Kg )
n = Umur ( tahun )
m = Umur ( bulan)
• Perhitungan Lihat Buku Mata ajar
Farmakologi Keperawatan
RUTE PEMBERIAN OBAT
PER ORAL
PER RECTAL/PER
VAGINAL : Rute pemberian
obat dg cara memasukkan
sediaan obat ke dalam dubur /
vagina dimana obat melunak
atau melebur, melepaskan zat
aktif dan memberikan aksinya
INHALASI /
AEROSOL
Obat bebas
Obat keras
Obat narkotika
Peringatan Obat bebas terbatas
• P.No.1, Awas obat keras, Bacalah aturan pakainya
Contoh : Sirup Komix
• P. No.2, Awas obat keras, hanya untuk dikumur,
jangan ditelan Contoh: Albothyl
• P. No.3, Awas obat keras, hanya untuk bagian luar
dari badan Contoh: Betadin
• P. No.4, Awas obat keras, hanya untuk dibakar
Contoh: Serbuk untuk obat asma
• P. No. 5, Awas obat keras, tidak boleh ditelan
Contoh: Betadin Vagina Douche
• P. No.6, Awas obat keras, Obat wasir jangan
ditelan Contoh: Anusol Suppositoria