Indonesia
urutan ke-3 dunia dan penyebab kematian nomor 3
2
Tanggal Pemeriksaan: 13 April 2012
4
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil
Keadaan umum Sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 110/80 mmHg
Nadi 112 x/mnt
Pernapasan 26 x/mnt
Suhu 37,7o C
5
Pemeriksaan Fisik
Bagian Keadaan
Kepala Konjunctiva anemis, sclera tak ikhterik, PCH (-), SPO (-), papil lidah
atrofi (+)
Leher JVP 5 + 1 cmH2O. Kelenjar getah bening tidak teraba
Thorax Bentuk dan gerak asimetris, kanan tertinggal. Batas sonor-dull ICS IV
kanan
Cor Ictus cordis tidak tampak, teraba di intercostal space V linea
medioclavicular sinistra, tidak kuat angkat. Batas kanan linea sulit
dinilai, batas kiri linea midclavicular sinistra, batas atas intecostal
space III kiri. Bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (-), S4 (-),
murmur (-)
Pulmo Hemithorax kanan mulai ICS IV ke bawah: Vocal fremitus/vesicular
breath sound/vocal resonance rendah, dullness
Hemithorax kiri: Vocal fremitus/vesicular breath sound/vocal
resonance normal, sonor
Ronki +/+ basah sedang nyaring, wheezing -/-
Abdomen datar, lembut, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ruang Traube
kosong, bising usus (+) normal. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas edema -/-, sianosis -/-, akral hangat +/+ 6
PEMERIKSAAN
PENUNJANGNo. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan Laboratorium Darah
1. HEMATOLOGI
Darah Rutin (13-04-
2012)
Hemoglobin 9.6 12-15 gr/dL
Hematokrit 29 36-44 %
7
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
2. Kimia Klinik
10 s/d 1.0 mg/dl
Bilirubin total
0.23 s/d 0.3 mg/dl
Bilirubin Direct
SGOT 129 s/d 37 U/L 37 0C
8
Baringkan ½ duduk (2-3 bantal)
Coomb’s Test
Bilirubin direct dan indirect
Pemeriksaan ulang Ureum, Kreatinin,
Natrium, Kalium, PPD5TU, LED,
SGOT, dan SGPT
9
Tuberkulosis
Infeksi Mycobakterium Tuberkulosis
Aerob obligat
10
Klasifikasi Tuberkulosis
1.
Berdasarkan Proses Infeksi Tuberkulosis
2.
Berdasarkan Organ yang Terinvasi
3.
Berdasarkan Tipe Penderita
11
Berdasarkan Proses Infeksi Tuberkulosis :
13
Berdasarkan Tipe Penderita :
1.
KASUS BARU
Belum pernah diobati / pernat menelan OAT< 1 bln
2.
KASUS SEMBUH (RELAPS)
Pernah mendapatkan pengobatan sampai sembuh, didiagnosa kembali dgn
BTA (+)
3.
KASUS SETELAH PUTUS BEROBAT (DEFAULT)
Telah berobat dan putus berobat 2 bln atau lebih dgn BTA (+)
4.
KASUS SETELAH GAGAL (FAILURE)
Pem.dahak (+) atau kembali menjadi (+) pd bln kelima/lebih
5.
KASUS PINDAHAN (TRANSFER)
Pasien dipindahkan dr UPK yg memiliki register TB lain untuk melanjutkan
pengobatan
6.
KASUS LAIN
Semua kasus yg tidak memenuhi ketentuan diatas
14
Kelompok yang Beresiko Tinggi Tertular Tuberkulosis
Faktor
Ras beresiko resiko Orang yang
tinggi / berkontak
populasi etnik dekat dengan
minoritas penderita TB
Orang yang
sedang mendapat
Penderi
perawatan medis
ta HIV
Pasien Petugas
kesehatan yang
dengan merawat pasien
resiko medis resiko tinggi
15
Patogenesis
TB menyebar ketika seseorang TB aktif batuk, Bakteri masuk ke dlm paru-paru. bakteri
berbicara, menyanyi dan kita menghirup udara dapat masuk ke bagian lain dlm tubuh
yg terkontaminasi dgn bakteri TB melalui sist. peredaran darah - limfe
Sesak nafas
Nyeri dada
Gejala Klinis17
Gejala
Klinis
Diagnosa
Pendekatan
Diagnosa
Pemeriksaan
Klinis
Pemeriksaan
Penunjang
Kultur Sputum
19
Terapi Tuberkulosis
Kategori Terapi Pada Pasien
Kategori 1 Isoniazid 300 mg, Setiap isoniazid 600 mg 3 x seminggu penderita baru :
((2HRZE/4H3R Rifampicin 450 hari rifampicin 450 mg (4 bln) -TB paru BTA positif
3) mg, Prazinamid (2 Bln) -TB paru BTA negative., Rontgen
1500 mg positif yang sakit berat
Etambutol 750 mg -TB ekstra paru yang berat.
Kategori 11 Isoniazid 300 mg, Setiap pil yang sama 1 bln isoniazid 600 3x Pasien kambuh,
(2HRZES/HRZ Rifampicin 450 hari setiap hari mg, rifampicin seming Pasien gagal
E/5H3R3E3) mg, Pirazinamid (2 bln) tetapi tanpa 450 mg dan gu Pasien dengan setelah default
1500mg, suntikan etambutol 750 ( 5 bln) (terputus)
Etambutol 750 mg streptomicin mg
suntikan
streptomicin 750
mg
Kategori 111 isoniazid 300 mg, setiap isoniazid 600 mg dan 3 kali seminggu (4 bln) penderita baru TB paru BTA
(2HRZ/4H3R3) rifampicin 450 mg hari rifampicin 450 mg negatif Rontgen positif yang sakit
dan pirazinamid (2 bln) ringan dan penderita TB ekstra
1500 mg paru yang ringan seperti TB
kelenjar limfe, TB kulit, TB tulang
(kecuali tulang belakang), TB
sendi dan kelenjar adrenal.
OAT isoniazid 300 mg, setiap hari (1 bln) penderita TB yang menjalani
(Obat anti rifampicin 450 pengobatan dengan kategori 1
tuberkulosis) mg, pirazinamid atau 2 yang BTA-nya masih
1500 mg dan positif pada akhir fase intensif
etambutol 750 mg
20
Manifestasi Oral Penderita Tuberkulosis
21
Lesi Tuberkulosis dalam Mulut
22
Manifestasi Oral Tuberkulosis
●
● Bentuk irreguler
●
● Pinggiran lesi undermine
●
● Ada indurasi pada perabaan
●
● Permukaan ulser berwarna kekuningan
Ciri Khas Ulser ●
● Tepi peradangan eritem
Tuberculosis
●
● Kadang sentinel tuberkel
●
● Ulser luas
●
● Ulser tuberkulosis bersifat progresif dan
terasa sakit
●
● Lesi tunggal
23
Manifestasi Oral Tuberkulosis
24
EFUSI PLEURA
Penyebab Akumulasi
Cairan Pleura
Tekanan Hidrostatik
Mukosa pucat
Glossitis
Glossodynia
GLOSSITIS
Hb &
defisiensi Atropi papila
asam folat / Inflamasi filiformis
vit.B12
GLOSSITIS (lanjutan)
Papila
Papila
filiformis ≠
filiformis Berselap
≠ Deskuam
memanja ut
keratinis asi
ng
asi
COATED TONGUE (lanjutan)
ANEMIA
TBC
INFLAMASI
Deposit
Bed rest Aktivitas
melanin Hb
lidah
Glossitis
Coated
Tongue
Terima Kasih
37