Anda di halaman 1dari 17

EARLY

WARNING
SYSTEM (EWS)
EARLY WARNING AND CODE BLUE SYSTEM

1.
1. Early
Early Warning
Warning System
System Dan Dan Code
Code Blue
Blue
Early
Early warning
warning system
system (system
(system peringatan
peringatan dini)
dini) merupakan
merupakan suatu
suatu sistem
sistem atau
atau
strategi
strategi untuk
untuk memonitor
memonitor penurunan
penurunan kondisi
kondisi pasien
pasien dirumah
dirumah sakit,
sakit, dan
dan
memastikan
memastikan bahwa
bahwa tindakan
tindakan resusitasi
resusitasi dilakukan
dilakukan secara
secara efektif
efektif terhadap
terhadap pasien
pasien
dengan
dengan kegawatan
kegawatan medis
medis termasuk
termasuk kejadian
kejadian henti
henti jantung.
jantung.
Suatu
Suatu kode
kode yang
yang merespon
merespon cepat
cepat kejadian
kejadian kegawatan
kegawatan dan dan henti
henti jantung
jantung di
di rumah
rumah
sakit
sakit (termasuk
(termasuk aktivasi
aktivasi tim
tim bantuan
bantuan hidup
hidup lanjut
lanjut kurang
kurang dari
dari 55 menit
menit untuk
untuk kondisi
kondisi
henti
henti jantung)
jantung) disebut
disebut dengan
dengan code
code blue.
blue.

2.
2. Early
Early Warning
Warning Scoring
Scoring System
System
Early
Early Warning
Warning Score
Score (EWS)
(EWS) adalah
adalah suatu
suatu alat
alat yang
yang dikembangkan
dikembangkan untukuntuk
memprediksi
memprediksi penurunan
penurunan kondisi
kondisi pasien
pasien yang
yang secara
secara rutin
rutin didapatkan
didapatkan daridari
pemeriksaan
pemeriksaan tekanan
tekanan darah,
darah, nadi,
nadi, kesadaran,
kesadaran, sistem
sistem pernapasan
pernapasan dll.
dll.
Parameter
Parameter yang
yang dinilai,
dinilai, dilakukan
dilakukan skoring
skoring terhadap
terhadap perubahan
perubahan kondisi
kondisi yang
yang
terjadi.
terjadi. Semakin
Semakin tinggi
tinggi skor,
skor, semakin
semakin menunjukkan
menunjukkan kondisi
kondisi yang
yang mengancam
mengancam jiwa jiwa
dan
dan harus
harus dilakukan
dilakukan suatu
suatu respon
respon yang
yang sesuai.
sesuai. Pada
Pada skor
skor tertentu
tertentu dimana
dimana
kondisi
kondisi yang
yang mengancam
mengancam jiwa jiwa terjadi
terjadi maka
maka harus
harus diaktifkan
diaktifkan TimTim Medis
Medis
Emergency,
Emergency, tim tim dengan
dengan kemampuan
kemampuan bantuan
bantuan hidup
hidup lanjut
lanjut untuk
untuk dapat
dapat
melakukan
melakukan resusitasi
resusitasi secara
secara optimal.
optimal.
3.Mengapa
3.Mengapa EWSEWS DanDan Code
Code Blue
Blue Penting
Penting ??
Kegawatan
Kegawatan dapat
dapat terjadi
terjadi kapan
kapan saja
saja dan
dan dimana
dimana saja
saja di
di rumah
rumah sakit,
sakit,
tidak
tidak hanya
hanya di
di area
area kritis,
kritis, tetapi
tetapi dapat
dapat terjadi
terjadi di
di polklinik,
polklinik, bangsal
bangsal perawatan,
perawatan,
maupun
maupun didi area
area non
non perawatan.
perawatan. Kegawatan
Kegawatan juga juga dapat
dapat terjadi
terjadi tidak
tidak hanya
hanya
pada
pada pasien,
pasien, tetapi
tetapi juga
juga menimpa
menimpa Keluarga
Keluarga pasien,
pasien, pengunjung
pengunjung dan dan bahkan
bahkan
karyawan
karyawan rumah
rumah sakit.
sakit.

4.
4. Bagaimana
Bagaimana CaraCara Mengaktifkan
Mengaktifkan Code Code Blue
Blue di
di RSUD
RSUD Prof.
Prof. Dr.
Dr. H.
H. Aloei
Aloei
Saboe
Saboe ??
Apabila
Apabila dijumpai
dijumpai kondisi
kondisi yang
yang mengacam
mengacam jiwa,
jiwa, distress
distress respirasi
respirasi berat,
berat,
syok,
syok, kejang
kejang dan
dan penurunan
penurunan kesadaran
kesadaran akutakut (skor
(skor EWS
EWS tertentu)
tertentu) segera
segera
diaktifkan
diaktifkan code
code blue
blue oleh
oleh sistem
sistem informasi
informasi tekan
tekan 0.0. tim
tim medis
medis emergency
emergency
dalam
dalam waktu
waktu segera
segera (<10
(<10 menit)
menit) akan
akan datang
datang ke
ke pasien
pasien dan
dan melakukan
melakukan
resusitasi
resusitasi secara
secara optimal.
optimal. Pada
Pada kondisi
kondisi pasien
pasien henti
henti jantungcode
jantungcode blue
blue harus
harus
segera
segera diaktifkan,
diaktifkan, respon
respon tim
tim henti
henti jantung
jantung (<5menit).
(<5menit).
Kriteria
Kriteria aktivasi
aktivasi code
code blue
blue tidak
tidak termasuk
termasuk pasien
pasien dengan
dengan stadium
stadium
terinal/DNR.
terinal/DNR.
ALUR AKTIVASI CODE BLUE
ALUR EWS DAN AKTIVASI CODE BLUE
KEGAWATAN MEDIS
1. Seluruh petugas primer harus terlatih untuk mengenali
penurunan kondisi pasien. Lakukan monitoring secara rutin
terhadap parameter klinis pasien. Edukasi termasuk kepada
keluarga pasien cara meminta bantuan petugas apabila terjadi
penurunan kondisi.

2. Tentukan jumlah skor EWS pada status rekam medis pasien.


Lakukan respon sesuai dengan petunjuk pada alur EWS pasien.
Seluruh staf harus terlatih dalam menggunakan format rekam
medis EWS.

3. Jika terjadi peningkatan skor EWS dengan resiko ringan atau


sedang, maka tingkatkan frekuensi monitoring, assessment oleh
dokter jaga, konsultasikan ke dokter penanggung jawab pasien
(DPJP), atau spesialis lain yang terkait, lakukan terapi sesuai
saran DPJP.
4. Jika diperlukan pasien dipindahkan ke area dengan monitor
yang sesuai/ HCU sesuai indikasi. Pasien yang tidak stabil
memerlukan area dengan monitoring secara kontinyu dan tim
yang terlatih bantuan hidup lanjut.

5. Jika terdapat kondisi pasien yang mengancam jiwa, maka segera


minta bantuan, lakukan resusitasi (pastikan jalan napas bebas,
support ventilasi dan sirkulasi), aktivasi code blue laporkan
permasalahan pasien, siapkan peralatan emergency termasuk
defibrilator.

6. Tim Medis Emergency (TME) akan merespon panggilan petugas


primer, memberikan saran-saran terkait kondisi pasien. Tim terdiri dari
dokter (residen) dan perawat terlatih bantuan hidup lanjut akan datang ke
lokasi dengan segera, maksimal 10 menit untuk dapat melakukan
resusitasi secara optimal.
ALUR EWS DAN AKTIVASI CODE BLUE HENTI
JANTUNG

1. Jika jumpai korban tidak sadar, langkah


pertama adalah memastikan lingkungan aman,
kemudian cek respon korban dengan memanggil
dan menepuk bahu korban.

2. Jika korban tidak sadar dan tidak ada respon,


panggil segera orang/peetugas sekitar untuk bisa
memberikan bantua

3. Periksa apakah pasien bernapas atau bernapas


tidak normal (gasping), untuk petugas medis
secara simultan meraba denyut nadi karotis,
tentukan apakah nadi karotis teraba atau tidak.
4. Jika korban tidak ada respon, tidak bernapas dan
tidak teraba nadi karotis, maka korban mengalami
henti jantung. Perintahkan petugas lain untuk
menghubungi code blue, informasikan korban
dewasa/anak, dan lokasi kejadian.

5. Segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP).


Pemberian 30 kompresi dada, diikuti 2 kali bantuan
napas. Lakukan kompresi dada yang efektif, tekan
kuat 5-6cm, tekan cepat 100-120 kali/menit. Lakukan
RJP hingga tim bantuan code blue datang ke lokasi.

6. Tim henti jantung akan datang ke lokasi kurang


dari 5 menit, dan melakukan bantuan hidup lanjut,
termasuk penggunaan alat defibrilator, obat-obatan
emergency dan peralatan jalan napas definitif.
PENATALAKSANAAN PASKA RESUSITASI

Pasien
Pasien dengan
dengan LOCLOC (0)(0)
yaitu
yaitu pasien dengan kondisi kondisi
stabil
stabil dilakukan
dilakukan perawatan
perawatan di di
Paska
Paska resusitasi,
resusitasi, dilakukan
dilakukan bangsal
bangsal umum.
umum.
monitoring
monitoring dandan evaluasi
evaluasi secara
secara Pasien
Pasien dengan
dengan LOCLOC (1)(1)
ketat,
ketat, tentukan
tentukan derajat
derajat berat
berat
ringannya
ringannya kondisi
kondisi pasien,
pasien,
yaitu
yaitu pasien dengan potensial
tentukan
tentukan level
level perawatan
perawatan pasien
pasien penurunan
penurunan kondisi
kondisi tetapi
tetapi masih
masih
(level
(level of of care/LOC).Transport
care/LOC).Transport cukup
cukup stabil
stabil dilakukan
dilakukan
pasien
pasien ke
ke arah
arah yang
yang sesuai.
sesuai. perawatan
perawatan di di bangsal
bangsal umum
umum
dengan
dengan pengawasan
pengawasan khusus
dari
dari tim
tim spesialis.
spesialis.
Pasien dengan Pasien
Pasien dengan
dengan LOC LOC Pasien dengan
LOC (2) pasien (3)
(3) yaitu
yaitu pasien
pasien problem stadium
stadium
yang memerlukan
memerlukan dengan
dengan support
support terminal/DNR (Do
pernapasan
pernapasan lanjut
lanjut
observasi
observasi ketat
ketat dan
dan atau
atau pernapasan
pernapasan Not Resuscitate)
Resuscitate)
intervensi
intervensi termasuk
termasuk dasar
dasar dengan
dengan dilakukan
dilakukan
support
support untuk
untuk sekurang-kurangnya
sekurang-kurangnya perawatan
perawatan lanjutan
single organ
organ support
support 22 organ
organ sesuai SPO pasien
dilakukan
dilakukan sistem
sistem lainnya
lainnya paliatif.
perawatan di HCU.
HCU. dilakukan
dilakukan perawatan
perawatan
di
di bangsal
bangsal perawatan
perawatan
intensif.
intensif.
EARLY WARNING SCORING SYSTEM (DEWASA)
No Parameter Fisiologis 3 2 1 0 1 2 3 Blue Kriteria
1 Laju Respirasi/Menit 6-8 9-11 12-20 21-24 25-34 ≤ 5 atau ≥ 35
2 Saturasi O2 (%) ≤ 91 92-93 94-95 ≥96
3 Suplemen O2 Ya
35.1- 38.1-
4 Temperature (°C) ≤ 35 36.1-38 ≥39
36 39
Tekanan Darah 71- 91- 101- 111- 181-
5 ≥ 221 ≤70
Sistolik (mmHg) 90 100 110 180 220
91- 111- 131- ≤ 40 atau ≥
6 Laju Jantung/ Menit 41-50 51-90
110 130 140 140
Sadar Respon Tidak
7 Kesadaran
Penuh V &P Respon
EWS DEWASA
EARLY WARNING SCORING SYSTEM (OBSTETRIK)
No Parameter Fisiologis 3 2 1 0 1 2 3
1 Laju Respirasi/Menit ≤12 12-20 21-25 ≥25
2 Saturasi O2 (%) ≤92 92-95 ≥95
3 Suplemen O2 Ya Tidak
4 Temperature (°C) ≤36 36.1-37.2 37.3-37.7 ≥37.7
Tekanan Darah Sistolik
5 ≤90 90-140 150-160 ≥160
(mmHg)
Tekanan darah diastole
6 ≤90 90-100 100-110 ≥110
(mmHg)
Laju detak Jantung/ 100-
7 ≤50 50-60 60-100 110-120 ≥120
Menit 110
8 Kesadaran A VP≠ U
9 Nyeri Normal Abnormal
10 Discharge/Lochia Normal Abnormal
11 Proteinuria/hari + ++>
EARLY WARNING SCORING SYSTEM (ANAK)
0 1 2 3
 Somnolen  Iritable  Latergi, gelisah
Kesadaran  Berinteraksi
 Dapat ditenangkan  Penurunan respon
Umum seperti biasa
terhadap rangsang nyeri
 Tidak  Tampak pucat  Tampak sianotik  Sianotik atau motlet
sianosis ATAU ATAU ATAU
ATAU  Pengisian kapiler 2 detik  Pengisian kapiler >2  Pengisian kapiler > 5 detik
 Pengisian detik ATAU
Sistem
kapiler <2 ATAU  Takikardi >30x diatas
Cardiovaskuler
detik  Takikardi >20x diatas parameter RR sesuai usia
parameter RR sesuai per menit
usia per menit ATAU
 Bradikardia (sesuai usia)
 Tidak ada  Takipnea > 10x diatas  Takipnea > 20x diatas  Laju respirasi > 5 di
retraksi parameter RR sesuai usia parameter RR sesuai bawah nilai normal
 Respirasi per menit. usia per menit. dengan retraksi berat
dalam ATAU ATAU ATAU
parameter  Menggunakan otot alat  Ada retraksi  Merintih
Sistem Respirasi normal bantu napas ATAU ATAU
ATAU  Menggunakan FiO2  Menggunakan FiO2 lebih
 Menggunakan FiO2 lebih lebih dari 40% (setara dari 50% (setara dengan
dari 30% (setara dengan dengan 6 liter/ menit 8 liter/ menit simple
3 liter/ menit nasal simple mask) mask)
kanul)

Anda mungkin juga menyukai