Anda di halaman 1dari 6

Sistem hukum dan peradilan internasional

Kelompok 6:
1. Claudia kristal v (05)
2. Heru hasto n (12)
3. Novia mayang c (15)
4. Rika wijayati (19)
XI IPA 2
Sma n 1 wedi
Tahun pelajaran 2016/2017
PERAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM
MENJAGA PERDAMAIAN DUNIA
Suatu negara yang telah membina hubungan kerja sama dengan
negara lain, haruslah mempunyai korps diplomatik pada negara
yang bersangkutan. Seorang diplomat harus tunduk pada hukum
diplomatikyang telah ditentukan secara internasional.
Berikut ini adalah beberapa contoh mengenai peranan
hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya) dalam
menjaga perdamaian dunia.
a. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai
(Antartic Treaty) pada tahun 1959.
b. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan
perdamaian ( non-Proliferation Treaty) pada tahun 1989.
c. Perjanjian damai Dayton (Ohio-AS) pada tahun 1995 yang
mengharuskan pihak Serbia, muslim Bosnia,
PRINSIP HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI
BERDASARKAN PERSAMAAN DERAJAT
Penyelesaian sengketa internasional kendalanya harus di sesuaikan lewat
cara cara damai dan pelarangan akan penggunaan kekerasan. Untuk
menyelesaikan secara damai di , mulanya di cantumkan dalam pasal 1
konvensi yang di tandatangani di Den Haag pada tanggal 18 Oktober 1907,
kemudian di kukuhkan oleh pasal 2 ayat 3 piagam PBB.
Dengan demikian, pelarangan penggunaan kekerasan dan penyelesaian
sengketa secara damai merupakan norma-norma imperatif dalam
pergaulan antar bangsa.
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai di dasarkan
pada prinsip- prinsip yang berlaku secara universal. Hal tersebut di muat
dalam deklarasi mengenai hubungan persahabatan dan kerja sama
antarnegara tanggal 24 oktober 1970( A/RES/2625/XXV), Serta deklarasi
Manila tanggal 15 November 1982 (A/RES/37/10) mengenai penyelesaian
sengketa internasional secara damai sebagai berikut :
1.

a. Prinsip bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengenai integritas teritorial atau kebebasan
politik suatu negara, atau menggunakan cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan PBB.
b. Prinsip nonintervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara.
c. Prinsip-prinsip persamaan hak menentukan nasib sendiri bagi setiap bangsa .
d. Prinsip persamaan kedaulatan negara
e. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara
f. Prinsip itikad baik dalam hubungan internasional
g. Prinsip keadilan dan hukum internasional
MENGHARGAI KEPUTUSAN MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Berikut ini adalah beberapa contoh negara dan orang –perorang
yang karena ketaatanya terhadap ketentuan hukum
internasional, mau menerima proses penyelesaian sengketa
internasional sebagi wujud penghargaan terhadap keputusan
Mahkamah internasional.
NO Pihak-pihak yang terlibat Uraian Keterangan

1. Amerika Serikat di Filipina, • Tahun 1906, Tentara Amerika


Indo China dan Jepang telah melakukan kejahatan
perang dengan membunuh
warga filipina (moro massacre)

Anda mungkin juga menyukai