Anda di halaman 1dari 38

PRINSIP-PRINSIP

PERANCANGAN PERCOBAAN

The International Rice Research Institute


Los Banos, Laguna, The Philippines
Diterjemahkan & Diedit oleh:
Martinus Pandutama
Nopember 2002
1
Metode percobaan di lapangan merupakan cara logik
untuk menguji dan membandingkan perlakuan-perlakuan
(Misalnya: varietas, dosis pupuk, dan lain-lain)2
Seandainya kita akan membandingkan produksi varietas baru padi
terhadap varietas tradisionil yang sudah diuji kemampuannya.
Untuk percobaan tersebut, hipotesis kita adalah varietas padi
baru “B” memberikan hasil lebih besar dari varietas tradisionil,
“A” 3
Obyektif dari percobaan kita adalah menguji hipotesis tersebut.
Bagaimana hal itu harus dilakukan?
4
Salah satu cara logik adalah me-lay out dua plot berukuran
sama, berdampingan. Satu plot untuk varietas A dan plot
lainnya untuk varietas B. 5
B A
Hasil gabah kedua plot ditentukan dan kemudian
dibandingkan.
Seandainya plot dengan var. A menghasilkan 3.5 ton/ha, dan
6
plot dengan var. B, 4 ton/ha.
Dapatkah kita mengatakan bahwa var. B lebih tinggi daripada
var. A?? Pada kondisi ini, kita mungkin ragu-ragu untuk
menjawab “Ya”.  Mengapa begitu?
7
Karena, kita tahu bahwa walaupun kedua plot ditanami
varietas yang sama sekalipun, hasilnya juga akan berbeda.
8
Kita juga tahu bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hasil
kedua plot tersebut, seperti: beda kesuburan tanah,
kelembaban, dan kerusakan akibat serangan hama. 9
Perbedaan hasil antara kedua plot (satu ditanami var A & satu
ditanami var B), dapat disebabkan oleh sesuatu selain/diluar
perbedaan akibat perilaku VARIETAS. 10
A B
Lalu, .. Bagaimana kita memisahkan faktor-faktor penyebab
perbedaan hasil varietas yang satu dengan yang lain.
11
Perbedaan antara kedua plot yang ditanami dua varietas
berbeda kita sebut perbedaan perlakuan yang diamati.
12
Perbedaan antara kedua plot yang ditanami dua varietas
yang sama kita sebut Error Percobaan.
13
Logikanya sederhana. Var A & B akan dipertimbangkan berbeda dalam
kemampuan menghasilkan hanya jika perbedaan perlakuan yang
diamati adalah lebih besar daripada error percobaan. Yang seharusnya
kita lakukan adalah mengurangkan error percobaan dari perbedaan14
perlakuan terukur, menyisakan perbedaan perlakuan yang sebenarnya.
Jelas, bahwa kita sebagai peneliti, harus melakukan
suatu percobaan sedemikian, sehingga error percobaan
dapat diukur. 15
Error percobaan selalu muncul/ada, tanpa memperhatikan
sebaik apa anda sebagai peneliti. Error percobaan tidak
dapat dihilangkan total, tetapi dapat diminimumkan. 16
Kita dapat mengubah ukuran error percobaan, tetapi tidak dapat
mengubah perbedaan antara varietas A dan B yang sebenarnya.
Kemampuan untuk mendekteksi perbedaan perlakuan yang riil, sangat
bergantung kepada kemampuan mengurangi error percobaan. 17
Error yang kecil menambah kesempatan untuk mendekteksi
perbedaan yang diinginkan. Dalam percobaan tentang var A & B,
kita mencari perbedaan varietas. Untuk menunjukkan perbedaan
varietas yang riil, kita harus mengurangi error percobaan
sedemikian sehingga lebih kecil daripada perbedaaan varietas. 18
Oleh karena itu, dua peneliti dapat melakukan percobaan
dengan perlakuan-perlakuan yang sama, tetapi akan
menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Perbedaannya adalah
dalam kemampuan mereka untuk mengukur dan mengontrol 19
error percobaan.
Lalu, … Bagaimana kita mengukur dan mengontrol
error percobaan??? 20
Karena errror percobaan adalah perbedaan antara dua plot
yang diperlakuan sama, maka cara mengukurnya adalah
dengan memperlakukan sejumlah plot, mirip--- 21
--yaitu dengan memiliki replikasi (pengulangan). Setiap
perlakuan harus diulang beberapa kali dalam plot-plot percobaan.
Error percobaan dapat diukur hanya dalam percobaan
berulangan. Karenanya, replikasi adalah suatu keharusan22
dalam setiap desain percobaan.
Suatu teknik yang sangat dibutuhkan/disyaratkan untuk
setiap perancangan percobaan adalah pengacakan/
23
randomisasi/perandoman.
Randomisasi menjamin suatu kesempatan yang sama dan adil
untuk semua plot-plot percobaan untuk menerima perlakuan.
Hal itu untuk menghindarkan keberpihakan/terus-menerus
terhadap satu atau lebih perlakuan. 24
Seandainya kita mengatur kedua perlakuan varietas A
dan B, dengan dua ulangan.
25
Jika perbedaan kesuburan adalah searah dengan panjang
lahan, secara graduil menurunkan kesuburan dari kiri ke
kanan. Var B secara konstan diuntungkan. Kedua plot
ditanami var B; mempunyai tingkat produktivitas yang lebih26
tinggi daripada kedua plot yang ditanami var A.
Yaitu, perbandingan antara hasil kinerja var A dan var B
akan bias dengan keberpihakan pada B. 27
Untuk menghindarkan BIAS, kita harus melakukan perandoman
perlakuan; yakni dengan menempatkan perlakuan-perlakuan
dalam plot-plot percobaan secara random. 28
Replikasi dan randomisasi dibutuhkan untuk mengukur
pendugaan yang tidak bias atas error percobaan. Replikasi
menyiapkan suatu penduga dan randomisasi menjamin bahwa
pendugaan adalah tidak bias. 29
Telah didiskusikan didepan, bagaimana memperoleh penduga
error percobaan yang tidak bias. Tugas berikutnya adalah
mengontrol/memperkecil error percobaan. Terdapat bermacam-
macam teknik yang membantu kita untuk mengontrol error. 30
Salah satu teknik untuk mengontrol/mengawasi error
percobaan adalah dengan pem-Blok-an/pengelompokan 
pengawasan setempat ≈ kontrol lokasi 31
Blok 1

Blok 2

Blok 3

Arah Kesuburan 32
Blok 1 Blok 2 Blok 3

Arah Kesuburan 33
Selain, teknik pem-Blok-an, error percobaan dapat dikontrol
dengan pemilihan yang tepat atas desain perancangan
percobaan, teknik-teknik pengukuran. Hal ini tidak dibicarakan
di sini. 34
Sejauh ini, kita telah menentukan bahwa desain percobaan
yang sesuai harus meliputi:
•Replikasi
•Randomisasi
35
•Pengawasan/pengontrolan lokasi.
Produced By
IRRI
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai