Anda di halaman 1dari 30

Pneumonia

B erat
Dr Herudian
Ahmadin Sp
P
Pendahuluan
0 Definisi: suatu peradangan akut parenkim paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme
0 Pembagian:
Pneumonia komunitas (CAP)
Pneumonia didapat di RS
Pneumonia akibat pemakaian ventilator
Morbiditas
0 Termasuk 10 besar penyakit rawat inap di RS
0 Laki laki 53,95%, perempuan 46,05%
0 Crude fatality rate(CFR) 7,6%
0 Angka kematian Pn.komunitas di rawat jalan 2%,
rawat inap 5-20%, ruang rawat intensif >50%
0 Risiko kematian lbh meningkat pd umur>65 th, laki-
laki dan ada komorbid
Etiologi
Tipe pasien Etiologi
Rawat jalan Strep. Pneumoniae
Mycoplasma pn
Haemophilus influenzae
Virus
Rawat inap S pneumonia
M pneumonia
C pneumonia
H influenzae
Aspirasi, virus respirasi
ICU S pneumonia
Staphylococcus aureus
Basil gram negatif
H influenzae
Diagnosis
0 Gejala
Batuk
Perubahan karakteristik sputum/purulen
Suhu tubuh>38ºC (aksila)/riwayat demam
Nyeri dada
Sesak
Tanda konsolidasi, suara nafas bronkial dan ronki
Leukosit ≥ 10.000 atau < 4500
0 Biakan sputum, darah, aspirat endotrakeal, aspirat
jaringan paru dan bilasan bronkus

0 Penyebab pneumonia sulit ditemukan dan


memerlukan waktu bbrp hari, maka pengobatan awal
diberikan antibiotika empiris
Gejala klinis
Tanda & Gejala Pneumonia atipik Pneumonia tipik
Onset Gradual Akut
Suhu Krg tinggi Tinggi, menggigil
Batuk Nonproduktif Produktif
Sputum Mukoid Purulen
Gjl lain Nyeri kepala, mialgia, Jarang
sakit tenggorokan,
nyeri telinga
Gjl di luar paru Sering Jarang
Apusan gram Flora normal atau Kokus gram (+) atau (-)
spesifik
Radiologis Patchy atau normal Konsolidasi lobar
Laboratorium Leukosit Lebih tinggi
normal/rendah
Ggn fungsi hati Sering Jarang
Kuman atipik
0 Kuman atipik yg sering sbg penyebab CAP:
Mycoplasma pneumonia
Chlamidya pneumonia
Legionella pneumonia

Untuk menegakkan diagnosis kuman atipik dpt


dilakukan pemeriksaan PCR dgn bahan darah, cairan
sinovial, cairan serebrospinal, cairan perikardial dan
lesi di kulit
Pneumonia Virus
0 Virus yg sering menyebabkan pneumonia”
Virus influenzae
Virus parainfluenzae
Respiratory syncititial virus
Virus corona: Middle East Respiratory Syndrome
(MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Penilaian Derajat Keparahan
Penyakit Pneumonia
0 Menggunakan sistem skor menurut Pneumonia
Severity Index (PSI) atau CURB-65
0 Bagi RS yg memiliki fasilitas lengkap dpt
menggunakan PSI
Skor CURB - 65
Confusion Uji mental ≤ nilai 8….skor 1
Uji mental > nilai 8….skor 0
Urea Urea >19 mg/dl ……skor 1
Urea ≤ 19 mg/dl …….skor 0
Respiratory rate (RR) RR > 30x/mnt …….. Skor 1
RR ≤ 30 x/mnt ………skor 0
Blood Pressure (BP) BP < 90/60 mmHg……skor 1
BP ≥ 90/60 mmHg ……skor 0
Umur 65 thn Umur ≥ 65 thn ….skor 1
Umur < 65 thn ….skor 0
Uji mental
Respons Nilai
Umur
Tgl lahir
Waktu (utk jam terdekat)
Tahun sekarang
Nama RS
Dpt mengidentifikasi 2 orang (mis dr & perawat)
Alamat rumah
Tanggal kemerdekaan
Nama presiden
Tiap pertanyaan dijawab dgn benar dapat nilai 1
Hitung mundur (mulai dari 20 kebelakang)
Interpretasi skor CURB 65
0 Skor 0 -1: risiko kematian rendah, pasien dpt berobat
jalan
0 Skor 2 : risiko kematian sedang, dpt dipertimbangkan
utk dirawat
0 Skor >3: risiko kematian tinggi dan dirawat harus
ditatalaksana sbg pneumonia berat
0 Skor 4 atau 5: harus dipertimbangkan perawatan
intensif
Pneumonia Severity Indek (PSI)
Karakteristik Pasien Nilai
FAKTOR DEMOGRAFIK
Umur * laki laki Umur (tahun)
* perempuan Umur (tahun) – 10
Penghuni panti werda + 10
PENYAKIT KOMORBID
Keganasan + 30
Penyakit hati + 20
Penyakit jantung kongestif + 10
Penyakit serebrovaskular + 10
Penyakit ginjal + 10
PEMERIKSAAN FISIS
Ggn kesadaran + 20
RR >30 x/mnt + 20
Sistolik < 90 mmHg + 20
Suhu <35 atau >40 C + 15
Nadi >125 x/mnt + 10
LABORATORIUM
pH <7,35 + 30
BUN > 10,7 mmol/L + 20
Natrium < 130 mEq/L + 20
Glukosa > 13,9 mmol/L + 10
Hematokrit < 30% + 10
Tekanan O2 darah arteri < 60 mmHg + 10
Efusi pleura +10
Rekomendasi PDPI
Indikasi rawat inap jika:
0 Skor PSI > 70
0 Skor PSI < 70 bila ada:
RR > 30 x/mnt
PaO2/FiO2 < 250 mmHg
Ro: infiltrat multi lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Diastolik < 60 mmHg
Pneumonia pd pengguna NAPZA
Pneumonia Berat
Menurut ATS 2007, kriteria pneumonia berat jika:
KRITERIA MAYOR:
0 Membutuhkan ventilasi mekanis
0 Syok septik yg membutuhkan vasopresor

KRITERIA MINOR:
0 RR ≥ 30x/mnt
0 PaO2/FiO2 ≤ 250 mmHg
0 Ro: infiltrat multilobus
0 Kesadaran menurun, disorientasi
0 Uremia (BUN≥ 20 md/dl)
0 Leukosit < 4000
0 Hipotermia suhu < 36 C
0 Hipotensi yg memerlukan resusitasi cairan agresif
Kriteria Perawatan Intensif
Pasien yg memerlukan perawatan lgs di ICU adalah:
0 Pasien syok septik yg membutuhkan vasopresor atau
ARDS yg membutuhkan intubasi dan ventilasi
mekanis….level II
0 Pasien dgn 3 gejala minor pneumonia berat…level II
PENATALAKSANAAN
Pemilihan antibiotika scr empiris bdskan faktor:
0 Jenis kemungkinan kuman bdskn pola kuman
setempat
0 Telah terbukti dlm penelitian sblnya bahwa obat tsb
efektif
0 Faktor risiko resisten antibiotik
0 Faktor komorbid
Pembagian tatalaksana
Rawat jalan
0 Simptomatik
Istirahat di tempat tidur
Minum secukupnya
Obat penurun panas
Mukolitik, ekspektoran
0 Antibiotik sesegera mungkin
Rawat inap di ruang biasa
Simptomatik
0 Terapi oksigen
0 Pasang infus utk rehidrasi
0 Antipiretik, mukolitik
Antibiotika sesegera mungkin
Rawat inap di ICU
Simptomatik
0 Terapi oksigen
0 Infus utk rehidrasi, antipiretik, mukolitik
Antibiotik sesegera mungkin
Bila ada indikasi pasang ventilator
Petunjuk terapi empiris
menurut PDPI
RAWAT JALAN
0 Pasien yg sblmnya sehat atau tanpa riwayat pemakaian
antibiotika 3 bln sblnya
Gol B laktam atau B laktam ditambah anti B laktamase ATAU
Makrolid baru (klaritromisin, azitromisin)
0 Pasien dg komorbid
Flurokuinolon respirasi (levofloksasin 750 mg,
moksifloksasin) ATAU
Gol B laktam ditambah anti B laktamase ATAU
B laktam ditambah makrolid
Rawat inap non ICU
0 Fluorokuinolon respirasi levofloksasin 750 mg,
moksifloksasin ATAU
0 B laktam ditambah makrolid
Ruang Rawat Intensif
0 Tidak ada faktor risiko infeksi pseudomonas:
B laktam (sefotaksim, seftriakson atau ampisilin
sulbaktam) ditambah makrolid baru atau
fluorokuinolon respirasi intravena
Pertimbangan Khusus
Bila ada faktor risiko infeksi pseudomonas:
0 Antipneumokokal , antipseudomonas B laktam
(piperacilin-tazobaktam, sefepime, imipenem) ditambah
levofloksasin 750 mg ATAU B laktam spt tsb
diatas ditambah aminoglikosida dan azitromisin ATAU
0 B laktam spt tsb diatas ditambah aminoglikosida dan
antipneumokokal fluorokuinolon (utk pasien yg alergi
penisilin, B laktam diganti dgn aztreonam)
0 Bila dicurigai disertai infeksi MRSA; tambahkan
vankomisin atau linezolid
Terapi Pn atipik
0 Makrolid baru: azitromisin, klaritromisin,
roksitromisin
0 Fluorokuinolon respirasi: levofloksasin,
moksifloksasin
Terapi Sulih
0 Obat suntik dpt diberikan 2-3 hari, plg aman 3 hari,
kemudian pd hari ke 4 diganti oral.
0 Kriteria perubahan obat suntik ke oral:
Hemodinamik stabil
Gejala klinis membaik
Dapat minum obat oral
Fungsi gastrointestinal normal
Kriteria klinis stabil
0 Suhu ≤ 37,8 C
0 Nadi ≤ 100 x/mnt
0 Nafas ≤ 24 x/mnt
0 Sistolik ≥ 90 mmHg
0 Saturasi oksigen arteri ≥ 90% atau PO2 ≥ 60 mmHg
Lama Pengobatan
0 Lama pemberian antibiotika (IV/0ral) minimal 5 hari
dan tidak demam 48-72 jam
0 Lama pengobatan umumnya 7-10 hari pd pasien yg
menunjukkan respons dlm 72 jam pertama
0 Lama pemberian antibiotika dpt diperpanjang jika:
Terapi awal tdk efektif thp kuman penyebab
Tdp infeksi ekstraparu
Kuman penyebab adalah pseudomonas, S.aereus,
legionella atau jamur
Empiema, abses
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai