Anda di halaman 1dari 23

Hak milik (eigendom)

Hak eigendom atas tanah apbl segala


persyaratan telah dipenuhi dapat dikonversi
menjadi hak milik
Ps 570 KUH Pdt  rumusan hak eigendom, yg
terdiri dr 2 bagian:
1. Memuat definisi (batasan) hak eigendom
2. Memuat pembatasan-2 thd pelaksanaan hak
eigendom
Psl tsb  hak eigendom adlh hak utk
menikmati suatu kebendaan scr bebas dan
mempergunakan kebendaan itu scr mutlak
Pembatasan hak eigendom
Tidak boleh:
1. Bertentangan dgn UU
2.Mengganggu hak orang lain
Di samping itu hak eigendom dapat dicabut
demi kepentingan umum, berdasarkan UU
dan dgn ganti rugi.
Jadi hak eigendom mrpk hak yg paling lengkap
dan sempurna atas suatu kebendaan
Mempergunakan kebendaan scr
mutlak mengandung arti:
1. Dpt mlkkn perbtn hkm thd sesuatu kebendaan,
misalnya memindahtangankan, membebani atau
menyewakannya
2. Dpt mlkkn perbtn-2 yg bersifat material atas suatu
benda, spt: memakai, memperindah, memelihara
atau bahkan merusak
Hak eigendom yg tumbuh di negara kapitalisme seolah
mrpk hak yang tak terbatas, namun sejak awal abad
20 di banyak negara timbul asas fungsi sosial atas hak
eigendom
Fungsi sosial tsb juga dpt dilihat
pada:
1. UUDS 1950 pasal 26 ayat 3
2. Pasal 6 UUPA
Konsekuensi dr asas tsb maka tanah yg ditelantarkan
akan hapus (Ps 27 sub a butir 3 UUPA)
Pembatasan hak eigendom makin lama makin
banyak, terutama dlm hk tata usaha ngr. Hal ini
ditempuh pemerintah dlm rangka mencapai
usaha kesejahteraan sosial.
Pembatasan hak eigendom
Pembatasan tdk boleh sampai menghilangkan hak
eigendom itu shg spt pencabutan
Pencabutan dpt dilakukan thd hak eigendom dgn
syarat:
1. Demi kptgn umum yg berdasar atas kttn UU atau perat-
2 umum lain yg ditetapkan oleh pejabat yg berwenang,
misal Perda: rencana perluasan dan/atau peremajaan
kota, penetapan garis sempadan bangunan, atau kttn-2
yg menyangkut building code (syarat-2 bangunan)
2. Dgn pemberian ganti rugi yg layak
Gangguan thd hak-2 orang lain thd pelaksanaan
hak eigendom:
1. Gangguan yg mengakibatkan kerugian material atas
kebendaan seorang lain : perusakan
barang
2. Gangguan yg hanya mengurangi penikmatan
haknya seseorang lain, yg dinamakan
gangguan
Empat tipe perusakan barang
1. Perusakan barang sbg kibat dr perbuatan melanggar
hkm thd suatu barang yg berada dlm keadaan
normal
2. Perusakan barang sbg akibat dr perbuatan
melanggar hkm thd suatu barang yg berada dlm
keadaan ab normal, misal: melempar kaca tetangga,
maka orang tsb dpt mengetahui dan sewajarnya dpt
mengerti bahwa akibat dr perbuatannya itu juga
akan merusakkan barang-2 di belakang kaca itu
lanjutan
3. Perusakan bafrang sbg akibat dr perbuatan sah (yg
diperbolehkan hkm) thd suatu benda yg berada dlm
keadaan normal, misal: krn tjdnya kebakaran seseorang
menyelamatkan diri dgn melalui memecahkan kaca
tetangganya  ia diperbolehkan krn dlm keadaan darurat
ttp juga hrs mengganti kerugian tetangganya tsb
4. Perusakan barang sbg akibat dr perbuatan sah thd suatu
barang dlm keadaan ab normal, misal: orang mlkkn
pengerasan tanahnya yg lembek, tetangganya memliki
laboratorium yg rawan kegiatan pengerasan, kalau ndak
mau memindah maka jika rusak menjadi tanggungan
sendiri
Unsur-2 Gangguan (hinder)
1. Ada perbuatan melanggar hkm
2. Perbuatan itu bersifat mengganggu atau mengurangi
penikmatan hak eigendom seseorang.
Keputusan HR yg mengakui gugatan berdasar gangguan adlh
kasus yg terkenal dgn “Krul Arrest”, 30 Jan 1914. JAH Krul,
pengusaha roti digugat H. Joasten krn mesin-2nya krn
getarannya yg keras mengganggu Joasten dlm menikmati hak
eigendomnya
Tdk semua gangguan mrpk gangguan dlm arti hinder, misalnya
hidup di perumahan kota yg padat, yg masing-2 tetangganya
pernah mengganggu tetangga yg lain, spt nyetel radio dgn
keras, anak-2 yg ribut, dll
lanjutan
Yg menentukan ada tidaknya gangguan dlm arti

hinder adalah kebiasaan masy setempat


Adakalanya seseorang dlm mlkkn perbt utk mlksnkn
hak-2nya sekilas tdk melanggar hkm, ttp perbtn tsb
dilakukan oleh orang yg tdk berkepentingan yg
pantas dan dgn tujuan utk merugikan orang lain,
maka perbtn tsb menjadi perbuatan melanggar hkm
yg dinamakan salah penggunaan hak
Unsur salah penggunaan hak
1. Pendapat yurisprudensi: utk adanya salah
penggunaan hak maka perbt utk mlksnkn hak
eigendom itu hrs:
a. Hrs tdk masuk akal, artinya tdk ada kepentingan
yg pantas pd orang yg berbuat
b. Dilakukan dgn maksud utk merugikan orang lain
2. Pendapat PITLO: utk adanya salah penggunaan hak
tdk perlu bahwa perbt itu hrs masuk akal dan dgn
maksud utk merugikan orang lain, ttp .................
lanjutan
Jika manfaat atau kefaedahan bagi yg berbuat tdk
seimbang dgn kerugian, yg disebabkan krn pelaksanaan
hak eigendom yg hrs diderita orang lain  sdh dianggap
terdapat salah penggunaan hak
3. Pendapat Ko Tjay Sing: tdk hanya spt yg dikemukakan
PITLO, ttp juga apbl pelaksanaan hak tsb dpt dilakukan
dgn cara lain yg meniadakan atau mengurangi kerugian
atau gangguan pd pihak lain tsb tanpa pihak yg
melaksanakan haknya, berkorban terlalu banyak. Di
Indonesia gugat berdasar salah penggunaan hak hampir
tdk pernah terjadi
Hak-hak yg bersifat mengurangi
hak eigendom
Di dlm hak eigendom terkandung berbagai hak lain
yg timbul dr hak eigendom.
Jika hak-2 lain diserahkan kpd orang lain atau dengan
kata lain hak eigendom telah dibebani dgn hak orang
lain, maka isi dr hak eigendom jadi berkurang.
Hak-2 yg membebani hak eigendom:
1. hak-hak kebendaan
2. Hak-hak perorangan
Hak-hak kebendaan yg membebani
hak eigendom
Misal :
1. gadai dan hipotek
2. Hak pakai hasil

Hak-hak perorangan yg membebani


hak eigendom:
Misal seseorang menyewakan bendanya untuk waktu
satu tahun kpd orang lain
Gugatan-gugatan berdasarkan hak
eigendom
1. Gangguan besar adalah gangguan yg menyebabkan
hilangnya sama sekali kekuasaan atas kebendaan yg
seharusnya ada si eigenaar
2. Gangguan kecil adl gangguan yg tdk menyebabkan
hilangnya sm sekali kekuasaan eigenaar atas
bendanya

KUH Pdt scr khusus hanya mengatur suatu hak yg


diberikan kpd eigenaar guna menghadapi gangguan
besar  revindikasi
Cara-cara memperoleh hak
eigendom  ps 584 kuh pdt
1. Pendakuan (to eigening, occupatie, pemilikan)
2. Perlekatan (natrekking, accessie)
3. Daluwarsa (verjaring)
4. Pewarisan (erfopvolging)
5. Penyerahan (levering)
lanjutan
Terhadap benda bergerak tidak atas nama, misalnya
 Tdk dpt diperoleh hak eigendom atasnya melalui
daluwarsa
pendakuan
Adlh suatu perbt dgn mana seorang membawa suatu
kebendaan dlm kekuasaannya scr sepihak, yaitu
tanpa bantuan yg berhak atas kebendaan itu dan dgn
maksud utk memiliki kebendaan itu utk dirinya
sendiri.
Dgn pendakuan hanya dpt diperoleh hak eigendom
atas suatu kebendaan yg tdk ada eigenaar nya, krn
pendakuan thd kebendaan utk mana ada yg berhak,
hanya diperoleh bezit bukan eigendom.
Pendakuan hanya thd benda bergerak, krn
kebendaan tak bergerak selalu ada eigenaarnya
perlekatan
Ps 500 KUH Pdt, perlekatan tjd apbl suatu benda
terikat sedemikian rupa dgn benda lain, shg benda itu
menjadi satu kesatuan (perwujudan)
Bagi benda bergerak tak ada aturan khusus, misal
sebutir permata mrpk bagian dr sebentuk cincin
Perlekatan thd benda tak bergerak ada :
1. Accessie vertikal
2. Accessie horizontal
Accessie horizontal
Terjadi bilamana seseorang yg memiliki sebuah
balkon pd rumahnya, yg bagian depannya berdiri di
atas tiang-tiang yg tertancap di dalam tanah dr
tetangganya, atau orang yg memiliki ruang bawah
tanah di bawah rumah tangganya
Accessie vertikal terdapat bilamana di atas
tanah berdiri sebuah bangunan rumah tembok,
tumbuh tanam-tanaman atau pohon-2an
Ps 588 KUH pdt
Eigenaar (benda bergerak dan tdk bergerak) dr benda
utama memperoleh eigendom atas benda bagian
Ps 571 ayat 1, sgl apa yg melekat dan mrpk suatu kesatuan
dgn tanah adlh milik eigenaar dr tanah. Konsekuensi dr
kttn ini sebenarnya tdk sll benar. Sebenarnya hanyalah
bersifat dugaan hkm
Ps 711 KUH Pdt tentang hak opstal mrpk penerobosan
terhadap asas accessie vertikal, krn pengakuan adanya hak
opstal tsb akan memisahkan pemilikan rumah dr
pemilikan tanahnya
lanjutan
Dr kttn tsb dpt disimpulkan bhw KUH Pdt mengakui

pula adanya pemisahan horizontal spt


dlm hk adat

Anda mungkin juga menyukai