Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Macam material dari perubahan volumenya (kind of material and its change of volume)
• Setiap macam tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik dan mineralogi yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu macam material yang terdapat di suatu daerah harus dicatat
dengan tepat macam-macamnya.
• Kebanyakan tanah atau batuan akan bertambah volumenya kira-kira 30% kalau digali, dan akan
berkurang kira-kira 10% kalau sudah dipadatkan kembali ke tempat lain. Kenyataan-kenyataan ini
perlu diperhatikan. Selain itu perlu dilihat sifat-sifat tanah tersebut, seperti : kering atau basah,
lengket atau tidak, keras atau lunak, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut akan mempengaruhi
hasil kerja alat-alat yang dipakai dan lamanya pekerjaan harus dilakukan
• Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak (be ripped),
digali (be dug) atau dikupas (be stripped). Hal ini tentu akan
menurunkan produksi alat mekanis yang dipergunakan. Nilai
kekerasan tanah atau batuan biasanya diukur dengan mempergunakan
ripper meter atau seismic test meter dan satuannya adalah m/det,
yaitu sesuai dengan satuan untuk kecepatan gelombang seismik pada
batuan.
• Tanah yang banyak mengandung humus dan subur harus dipisahkan,
sehingga di kemudian hari dapat dipakai untuk menutupi tempat
penimbunan agar daerah itu dapat segera ditanami, ini yang disebut
usaha reklamasi.
• 4. daya dukung material
• Daya dukung material adalah kemampuan material untuk mendukung alat
yang terletak di atasnya. Apabila suatu alat berada di atas tanah atau
batuan, maka alat tersebut akan memberikan tekanan ke tanah/batuan
(ground pressure), sedangkan tanah atau batuan itu akan memberikan
reaksi atau perlawanan yang disebut daya dukung (bearing capacity). Bila
tekanan lebih besar daripada daya dukung, maka alat tersebut akan
terbenam.
• Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran langsung
di lapangan, Alat yang biasa dipergunakan untuk menentukan atau
pengukuran daya dukung material disebut cone penetrometer.
Ground pressure
. 5. Iklim (climate)
Di Indonesia hanya dikenal dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kering. Yang sering menghambat pekerjaan adalah pada
waktu musim hujan, sehingga hari kerja menjadi pendek. Kalau
hujan sangat lebat tanah kebanyakan menjadi becek dan
lengket, sehingga alat-alat tidak dapat bekerja dengan baik
(terhambat), dan perlu dibuatkan sistem penirisan (drainage
system) yang baik. Sebaliknya pada musim panas (kemarau) akan
timbul banyak debu. Selanjutnya panas (suhunya tinggi) atau
dingin yang keterlaluan juga akan mengurangi efisiensi masin-
mesin yang dipergunakan.
6. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude / elevation)
• karena kerapatan udaranya rendah pada ketinggian yang besar. Berdasarkan
pengalaman, tenaga diesel yang hilang karena semakin tingginya tempat kerja dari
permukaan air laut adalah 3% setiap naik 1000 ft. Ini akan menyebabkan turunnya
produksi alat, dan dapat menambah ongkos gali untuk tiap satuan atau berat
7. Kemiringan, jarak dan keadaan jalan (haul road conditions)
Keadaan jalan yang akan dilalui sangat mempengaruhi daya angkut alat-alat angkut
yang dipakai. Bila jalur jalan baik, kapasitas angkut dapat besar karena alat-alat
angkut dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan dan jarak harus diukur dengan teliti,
karena hal itu akan menentukan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan material
tersebut (cycle time). Kecerobohan dalam menentukan kemiringan, jarak dan kondisi
jalan (lebar dan kekuatannya) akan menurunkan jumlah material yang dapat
diangkut, dan menambah ongkos pengangkutan.
.8. Efisiensi kerja (operating efficiency)
• Pekerja atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja 60 menit dalam
sejam, karena hambatan-hambatan kecil akan selalu terjadi,
misalnya: menunggu alat, pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin
(service & adjustment), dll. Ini perlu dibedakan dari hambatan-
hambatan karena kerusakan alat-alat atau pengaruh iklim.
• Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan
waktu kerja yang tersedia. Menurut pengalaman di lapangan efisiensi
kerja jarang-jarang dapat mencapai lebih dari 83%.
9. Syarat-syarat penyelesaian pekerjaan (finishing spesification)
Syarat-syarat penyelesaian kerja :
1. Vegetasi
2. Contouring
3. Pemadatan
4. Saluran drainase
5. dll
dirt road, soft, rutted, poorly 80 - 110 100 - 140 70 - 100 85 - 120
maintained
earth, muddy, rutted, no maintenance 140 - 180 180 - 220 150 - 220 165 - 210
Loose sand and gravel 160 - 200 260 - 290 220 - 260 240 - 275
earth, very muddy and soft 200-240 300-400 280-340 290-370
Jika ban karet digunakan pada traktor yang menarik beban maka tahanan gulir yang harus diatasi termasuk kendaraan yang ditarik.
Tabel .2. Angka Rata-rata Tahanan Gulir Untuk Berbagai Macam Jalan
istilah rimpull itu hanya dipakai untuk kendaraan-kendaraan yang beroda ban karet
yang memakai roda rantai (crawler track), maka istilah yang dipakai ialah draw bar pull (DBP), juga lokomotif
disebut memiliki DBP
Tetapi harus diingat bahwa tractor itu mempunyai tahanan gulir dan tahanan kemiringan yang harus diatasi,
disamping harus mengatasi tahanan gulir dan tahanan kemiringan alat yang ditariknya. Jadi disini ada dua
macam tahanan gulir dan tahanan kemiringan yang harus diatasi oleh DBP dari tractor tersebut.
6 percepatan (acceleration)
W Fg
F a , atau : a
g W
dimana : F = kelebihan rimpull, lb
g = percepatan gravitasi, 32.2 ft/sec2
W = berat total alat yang harus dipercepat, lbs
• Ada cara lain untuk menentukan percepatan, yaitu dengan memakai grafik
atau monogram unjuk kerja (performance chart). Pada grafik tersebut
tertera berat kendaraan, tahanan gulir dan tahanan kemiringan, rimpull yang
dimiliki kendaraan, kecepatan, jarak tempuh dll
• Masih ada cara lain untuk secara tidak langsung menghitung
percepatan, yaitu hanya dengan menghitung kecepatan rata-
ratanya. Rumus sederhana yang dipakai adalah :
• Vrata-rata = Vmax. x faktor kecepatan
• Faktor kecepatan dipengaruhi oleh jarak yang ditempuh
kendaraan, semakin jauh jaraknya, semakin besar faktor
kecepatannya tanpa memperhatikan keadaan jalur jalan
Jarak yang ditempuh, ft. Faktor Kecepatan
500 – 1.000 0,46 – 0,78
1.000 – 1.500 0,59 – 0,82
1.500 – 2.000 0,65 – 0,82
2.000 – 2.500 0,69 – 0,83
2.500 – 3.000 0,73 – 0,83
3.000 – 3.500 0,75 – 0,84
3.500 – 4.000 0,77 – 0,85
2.7 ketinggian dari permukaan air laut atau
elevasi (altitude or elevation)
• Ketinggian letak suatu daerah berpengaruh terhadap hasil kerja mesin-mesin,
karena pengaruh tekanan dan temperatur udara luar
• Pada umumnya semakin rendah tekanan udaranya, jumlah oksigen semakin
sedikit
• Dari pengalaman ternyata bahwa untuk mesin-mesin 4-tak (four cycle engines),
maka kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan, rata-rata adalah ± 3%
dari HP di atas permukaan air-laut untuk setiap kenaikan tinggi 1000 ft kecuali
1000 ft yang pertama. Untuk yang 2-tak, kemerosotan itu lebih kecil, yaitu
sebesar ± 1% dari HP di permukaan air-laut untuk setiap kenaikan tinggi 1.000 ft
yang pertama.
Contoh soal
•1.Sebuah
mesin 4-tak dengan tenaga 100 HP dipermukaan air laut, pada
ketinggian 10.000 ft, hanya akan memiliki HP efektif sebesar
HP pada permukaan air-laut = 100
Kemerosotan HP karena ketinggian
= 27
HP efektif pd ketinggian 10.000 ft 73
2. Sebuah mesin 2tak dengan 100 Hpdipakai pada ketinggian 10.000 ft, maka
hanya akan memiliki HP efektif sebesar :
HP pada permukaan air laut = 100
Kemerosotan HP kareana ketinggian
= 9
HP efektif pada ketinggia 10.000 ft 91
• semakin tinggi letak suatu tempat, maka temperature akan semakin rendah, dan
hal ini akan membantu mesin menaikkan hasil kerja mesin-mesin bakar (mesin
diesel dan bensin). Untuk menghitung pengaruh temperature ini biasanya dihitung
dengan suatu rumus dimana sudah diperhitungkan pengaruh tekanannya pula, yaitu
dimana :
Hc = HP yang harus dikoreksi dari pengaruh ketinggian, yaitu ketinggian 0 ft.
Ho = HP yang dicatat pada ketinggian tertentu.
Ps = Tekanan barometer baku (standard), 29,92 inch Hg (76 cm Hg)
Po = Tekanan barometer pada ketinggian tertentu, inch Hg
Ts = Temperatur absolut di keadaan baku, (460o + 60o F) = 520o F = 273o C
To = Temperatur absolute pada ketinggian tertentu, dalam oF (460o + temp
• Tekanan barometer rata-rata juga dipengaruhi oleh ketinggian dari
permukaan air-laut
Ketinggian dari Tekanan barometer Ketinggian dari Tekanan barometer
permukaan air laut In hg permukaan air laut In hg
ft ft
0 29,92
6000 23,95
1000 28,86
7000 23,07
2000 27,82
8000 22,21
3000 26,80
9000 21,36
4000 25,82
5000 24,87 10000 20,55
Contoh soal
• Sebuah
mesin 4-tak memiliki HP = 130 pada permukan laut dengan
kondisi baku, yaitu 60 °F dan 29,92 inci Hg, jika dipakai pada ketinggian
3000 ft dengan temperatur 70°F, maka diperoleh HP efektif sebesar
• HP = Ho = 130 x x = 115
• Untuk mesin-mesin 4-tak ada cara lain yang lebih sederhana dalam menentukan HP
efektif pada suatu ketinggian tertentu, yaitu HP pada keadaan baku dikalikan
dengan faktor koreksi (correction factor). Besarnya faktor koreksi tersebut
dipengaruhi oleh ketinggian dari permukaan air laut dan temperatur
Ketinggian Temperatur, oF
(ft) 110 90 70 60 50 40 20 0 -20
0 0,954 0,971 0,991 1,000 1,008 1,018 1,039 1,062 1,085
1.000 0,920 0,937 0,955 0,964 0,974 0,984 1,003 1,025 1,048
2.000 0,887 0,904 0,921 0,930 0,938 0,949 0,968 0,988 1,010
3.000 0,885 0,872 0,888 0,896 0,905 0,914 0,933 0,952 0,974
4.000 0,825 0,840 0,856 0,865 0,873 0,882 0,859 0,918 0,938
5.000 0,795 0,809 0,825 0,833 0,842 0,849 0,867 0,885 0,904
6.000 0,767 0,781 0,795 0,893 0,811 0,823 0,836 0,853 0,872
7.000 0,738 0,752 0,767 0,775 0,782 0,790 0,806 0,823 0,840
8.000 0,712 0,725 0,739 0,746 0,754 0,762 0,776 0,793 0,811
9.000 0,686 0,699 0,713 0,720 0,727 0,734 0,748 0,764 0,782
10.000 0,675 0,682 0,687 0,699 0,707 0,717 0,722 0,737 0,752