Demam Tifoid
Pembimbing :
Oleh :
Anissa Resprita Wicaksani
• Nama : Ny.S
• Umur : 42 thn
• Agama : Islam
• Alamat: Leuwiliang
• Tanggal Keluar :
• Bangsal : Teratai 1 : Teratai 1
Datang ke Rumah Sakit pada tanggal : pukul 14.30 WIB
Anamnesis dilakukan secara : Alloanamnesis pada tanggal 8 Juni 2016 di Bangsal Teratai 1
RSUD leuwiliang
Keluhan Utama :
Demam
Keluhan Tambahan :
Sakit kepala, mual, muntah, nafsu
makan berkurang
Pasien datang ke IGD RSUD Leuwiliang dengan keluhan demam sejak 6 hari SMRS.
Demam timbul secara perlahan-lahan, dirasakan tinggi pada sore dan malam hari. Pasien
mengeluh adanya keluhan sakit kepala terutama dibagian depan. Pasien mengaku ada
keluhan mual dan muntah sebanyak 2 kali sehari berisi makanan dan minuman yang
dimakannya, yang lama kelamaan berupa cairan warna kuning. Pasien juga mengaku nafsu
makan menjadi menurun, badan terasa lemas dan pegal-pegal. Pasien mengeluh seluruh
perut terasa nyeri. Menurut pasien, kurang lebih seminggu sebelum timbul gejala, pasien
makan karedok yang dibeli dipinggir jalan, tidak jauh dari rumahnya.
Riwayat pengobatan
• Riwayat makan karedok yang dibeli dipinggir jalan, tidak jauh dari
rumahnya, kurang lebih seminggu yang lalu.
Tanda Vital :
TD : 110/80
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 38,7 ºC
Pemeriksaan Fisik
Kepala Telinga
Mulut
• Inspeksi : Hemithorax kanan-kiri
simetris dalam keadaan statis dan
• Bibir : normalal dinamis,
Abdomen
Bawah
• Inspeksi : datar, simetris
• Akral : Hangat
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Sianosis : (-)
• Palpasi : Supel, Nyeri tekan (–),
hepatomegali (=) • Perfusi : Baik
Demam Tifoid
Terapi
• IVFD RL 20 tpm
• Ceftriaxone 2 x 1 gr, IV
• Ondansetron 2 x 4 mg, IV
• Omeprazol inj 1x1 IV
• Paracetamol 3 x 500 mg, PO
Konsul dr SpPD:
- Terapi lanjut
Hari/Tanggal/ Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter
Jam
S : Demam naik turun, Mual, muntah (+), nafsu makan berkurang, Terapi :
demam (+), 1. Tirah baring
O: KU/KS : tampak sakit sedang, CM 2. Diet bubur
VS : TD : 120/90 3. IVFD RL 20 tpm
N : 85 x/menit 4. Inj ceftriaxone 2x1 gr
R : 24 x/menit 5. Inj ondansentron 2x4
S : 38,5 o C mg
Kepala : normochepal 6. Omeprazol 1x1
Mata : CA –/–, SI –/– 7. Paracetamol 3x500 mg
Mulut : coated tongue (+)
Leher : KGB (–) membesar
Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, Rh -/- , Wh -/-
Cor : BJ I–II regular, murmur (-), gallop (–)
Abdomen: BU (+), cembung, NT (-), turgor abdomen baik
Ektremitas : akral hangat +, edem - , sianosis -, CRT <2”
A : Demam tifoid
Hari/Tanggal/ Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter
Jam
S: Demam (+) naik turun, Mual (- ), muntah (-), pusing (-), 1. IVFD RL 20 tpm
batuk (-), pilek (-) makan sedikit, minum banyak.
2. Inj ceftriaxone 2x1 gr
O: KU/KS : tampak sakit sedang, / CM 3. Paracetamol 3x500 mg
TD : 120/80 4. Tirah baring
N : 88 x/menit
5. Diet bubur
R : 24 x/menit
S : 37,2 o C
Kepala : normochepal
Mata : CA –/–, SI –/–
Leher : KGB (–) membesar
Mulut : coated tongue (+)
Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, Rh -/- , Wh -/-
Cor : BJ I–II regular, murmur (-), gallop (–)
Abdomen: BU (+), cembung, NT (-), turgor abdomen
baik
Ektremitas : akral hangat +, edem - , sianosis -, CRT <2”
A : Demam tifoid
Hari/Tanggal/ Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter
Jam
S: Demam (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan meningkan
pagi ini habis lebih dari setengah porsi, batuk(-), pilek (-) 1. IVFD RL 20 tpm
2. Inj ceftriaxone 2x1
O: KU/KS : tampak sakit sedang, / CM
VS : TD : 110/80 gr
N : 118 x/menit
R : 40 x/menit 3. Paracetamol 3x500
S : 36,7 o C mg
Kepala : normochepal
Mata : CA –/–, SI –/–
Leher : KGB (–) membesar
Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, Rh +/+ , Wh -/-
Cor : BJ I–II regular, murmur (-), gallop (–)
Abdomen: BU (+), datar, NT (-), turgor abdomen baik
Ektremitas : akral hangat +, edem - , sianosis -, CRT <2”
A : Demam tifoid hari
Prognosis
• Demam
• Diare
• Konstipasi
• Sakit kepala
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan serologi
• Tes widal
Diagnosis
• Tirah baring
• Seperti kebanyakan penyakit sistemik, istirahat sangat
membantu. Pasien harus diedukasi untuk tinggal di rumah dan
tidak bekerja sampai pemulihan.
• Nutrisi
• Pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP)
rendah serat adalah yang paling membantu dalam memenuhi
nutrisi penderita namun tidak memperburuk kondisi usus.
Sebaiknya rendah selulosa (rendah serat) untuk mencegah
perdarahan dan perforasi. Diet untuk penderita demam tifoid,
basanya diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim, dan
nasi biasa
• Cairan
• Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral
maupun parenteral. Cairan parenteral diindikasikan pada
penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta
yang sulit makan. Cairan harus mengandung elektrolit dan
kalori yang optimal. Kebutuhan kalori anak pada infus setara
dengan kebutuhan cairan rumatannya
Medika Mentosa
• Simptomatik
• Panas yang merupakan gejala utama pada tifoid dapat diberi
antipiretik. Bila mungkin peroral sebaiknya diberikan yang
paling aman dalam hal ini adalah Paracetamol dengan dosis 10
mg/kg/kali minum.
• Bila tidak mampu intake peroral dapat diberikan via parenteral,
obat yang masih dianjurkan adalah yang mengandung
Methamizole Na
• Antibiotik
• Perdarahan usus
• Perforasi
• Peritonitis
Pencegahan
• Cuci tangan.